PENDAHULUAN
Pada 2015, 415 juta orang dewasa menderita diabetes, meningkat empat kali
lipat dari 108 juta pada 1980-an. Pada tahun 2040 diperkirakan jumlah penderita
diabetes akan meningkat menjadi 642 juta orang (International Diabetes Federation,
2017). Hampir 80% penderita DM berada di negara berpenghasilan rendah dan
menengah (World Health Organization, 2016).Pada tahun 2015 Indonesia menduduki
peringkat ketujuh prevalensi penderita diabetes di dunia setelah Cina, India, Amerika
Serikat, Brazil, Rusia dan Meksiko dengan perkiraan jumlah penderita diabetes
kurang lebih 10 juta orang (International Diabetes Federation, 2017). . Prevalensi
penderita DM di Indonesia yang berusia 15 tahun cenderung meningkat dari 5,7%
(2007) menjadi 6,9% (2013) dengan jumlah penderita diabetes mencapai 12.191.564
juta orang. Sebanyak 2/3 penderita DM di Indonesia tidak mengetahui bahwa dirinya
menderita DM dan cenderung mengalami komplikasi sehingga penderita DM
terlambat mengakses pelayanan kesehatan (World Health Organization, 2016).
Keluarga merupakan orang terdekat yang dapat berperan aktif dalam mencapai
kepatuhan dan keberhasilan pengobatan pada pasien DM. Perawat juga dapat
berperan sebagai pemberi asuhan dengan melakukan pengkajian untuk mengetahui
sumber dukungan keluarga dan hambatan yang dapat muncul dalam memberikan
dukungan keluarga. Penderita DM dituntut untuk dapat beradaptasi dengan
penyakitnya sehingga dapat mengelola dan menghadapi perubahan gaya hidup yang
terjadi pada dirinya sehingga dapat mengubah perilakunya dari perilaku maladaptif
menjadi perilaku adaptif. Proses adaptasi memiliki dua bagian proses, dimulai dari
dalam lingkungan yaitu lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang
memerlukan respon. Salah satu lingkungan eksternal yang diperlukan dalam adaptasi
adalah lingkungan keluarga itu sendiri. Hasbi (2012) mengatakan bahwa pendekatan
individu dalam penanggulangan penyakit DM lebih mengarah pada pendekatan
keluarga karena keluarga merupakan pemberi pelayanan kesehatan utama bagi
individu yang menderita penyakit kronis seperti DM.
Dapat dijadikan sebagai informasi dan masukan bagi instansi terkait untuk
mengoptimalkan pelayanan kesehatan dibidang keperawatan komunitas
2. Untuk perawat
3. Untuk Puskesmas
Untuk waktu penelitian akan dilakukan dari bulan Februari sampai dengan
bulan Juli 2022