Abstrak
Diabetes Mellitus merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan dan jika tidak ditangani dengan benar
dapat mengakibatkan berbagai macam komplikasi penyakit seperti stroke, jantung koroner, gagal ginjal,
kebutaan, luka diabetes sampai dengan amputasi organ. Intervensi family support group bertujuan supaya
pasien diabetes mellitus dapat merasakan dukungan dan perhatian dari keluarganya yang membuat mereka
dapat menjani hidup yang berkualitas sekalipun dengan menderita penyakit diabetes mellitus, dan tidak terjadi
komplikasi.Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh family support group terhadap kepatuhan diet pada
pasien diabetes mellitus. Rancangan penelitian ini menggunakan quasiʹ eksperimen dengan pendekatan pre
dan post with control group dengan jumlah sampel (n) = 64 yang dibagi menjadi dua kelompok yaitu intervensi
dan kontrol dengan masing-masing 32 responden. Analisis data menggunakan uji Wilcoxon menunjukkan
perbedaan bermakna family support group terhadap kepatuhan diet pada pasien Diabetes Mellitus sebelum dan
sesudah mengikuti Family Support Group dengan p value = 0,000 (p<0,05) dan tidak terdapat perbedaan
bermakna kepatuhan diet pada pasien Diabetes Mellitus sebelum dan sesudah tanpa diberikan family support
group dengan p = 0,616 (p >0,05). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadikan family support group
sebagai salah satu intervensi keperawatan untuk meningkatkan kepatuhan diet pada pasien diabetes mellitus.
Abstract
Diabetes Mellitus is a disease that cannot be cured and if it is not handled properly, it can lead to various
complications such as stroke, coronary heart disease, kidney failure, blindness, diabetes wounds and organ amputation.
The family support group intervention aims so that diabetes mellitus patients can feel the support and attention of their
families so that they can lead a quality life even with diabetes mellitus, and there are no complications. This study aims
to analyze the effect of family support groups on dietary compliance in patients with diabetes mellitus. The research
design used a quasiʹ experimental approach with pre and post control group with a sample size (n) = 64 which was
divided into two groups, namely intervention and control with 32 respondents each. Data analysis using the Wilcoxon
test showed significant differences in family support group dietary adherence in Diabetes Mellitus patients before and
after joining the Family Support Group with p value = 0.000 (p <0.05) and there was no significant difference in
dietary adherence in Diabetes Mellitus patients before and after without being given a family support group with p =
0.616 (p> 0.05). The results of this study are expected to make family support groups as one of the nursing
interventions to improve dietary compliance in diabetes mellitus patients
Penyakit Diabetes Melitus merupakan Penyebab dari diabetes mellitus tipe 2 adalah
penyakit degeneratif dengan dengan karena adanya gannguan hormon insulin yang
manifestasi tingginya kadar gula darah tidak bekerja dengan maksimal atau bisa juga
biasanya masyarakat awam menyebutnya disebabkan karena retensi insulin atau dari
Musripah, Pengaruh Family Support Group Terhadap Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kota Tangerang | 17
Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik (JIKA) P-ISSN : 2723-7915
Vol.3 / No.2 / Oktober 2020 : 17 - 27 E-ISSN : 2623-0283
keduanya (Soelistijo, Novia, Rudijanto, et al., ini menyebabkan munculnya beberapa gejala
2015). psikologis. Diabetes burnout syndrom adalah
respon psikologis distress yang frustasi
Indonesia merupakan peringkat ke-6 dunia terhadap penyakit Diabetes Mellitus yang
dengan jumlah penderita diabetes (diabetesi) dideritanya dan bosan dengan perawatan diri
terbesar, yaitu sebanyak 10,3 juta jiwa, data penyakit Diabetes Mellitus. Gejalanya sering
tersebut diperoleh dari International Diabetes ditandai dengan mengabaikan kadar gula
Federation (IDF) Atlas tahun 2017. Pada darah dan mengabaikan diet yang harus
tahun 2018 menunjukkan prevalensi dijalaninya. Hal ini akan membuat pasien
penyandang diabetes naik mejadi 8,5%, dari merasa marah terhadap dirinya sendiri karena
6,9% (Riskesdas 2013. Penyakit diabetes penyakitnya dan merasa terbebani dengan
merupakan penyebab kematian terbesar kadar gula darahnya. Hal ini akan
nomor tiga di Indonesia setelah Stroke berpengaruh terhadap tindakan mandiri pasien
(21,1%) dan penyakit Jantung Koroner dalam melakukan perawatan Diabetes
(12,9%) dengan presentase sebesar 6,7%, Mellitusnya. Faktor penting dalam
(Kementerian Kesehatan, 2014). Prevalensi pengendalian diabetes adalah pemahaman
Diabetes Mellitus menurut Provinsi di tentang penyakit dan perubahan gaya hidup.
Indonesia pada tahun 2018, menunjukkan Oleh sebab itu dibutuhkan dukungan dari
bahwa prevalensi Diabetes Mellitus tertinggi keluarga penyandang diabetes.
terdapat di Provinsi DKI Jakarta yaitu sebesar
2,6% dan prevalensi terendah terdapat di Family Support Group merupakan kegiatan
Provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu sebesar pertemuan antara keluarga yang anggota
0,6%, prevalensi Diabetes Mellitus di keluarganya menderita DM, dimana mereka
Provinsi Jawa Barat sebesar 1,3% sedangakan dapat berbagi perasaan, pengalaman dan
prevalensi Diabetes Mellitus di Provinsi harapan mereka umumnya dilakukan dua
Banten sebesar 1,7 % (Riskesdas, 2018). minggu sekali ( Sri Lestari, 2012). Family
Support Group diharapkan berpengaruh
Masalah kejenuhan pada pasien DM harus terhadap anggota keluarga yang menderita
segera diatasi agar tidak menyebabkan DM terhadap kepatuhan menjalankan
komplikasi. Penanganan Diabetes Mellitus programpengobatan sesuai anjuran dokter
yang terus menerus membuat pasien DM atau tenaga kesehatan. Dukungan dari
kadang merasa bosan dan menyebabkan keluarga dapat memberikan efek yang positif
ketidakpatuhan terhadap penatalaksanaan. Hal terhadap psikologis, kesehatan fisik, dan
Musripah, Pengaruh Family Support Group Terhadap Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kota Tangerang | 18
Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik (JIKA) P-ISSN : 2723-7915
Vol.3 / No.2 / Oktober 2020 : 17 - 27 E-ISSN : 2623-0283
Musripah, Pengaruh Family Support Group Terhadap Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kota Tangerang | 19
Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik (JIKA) P-ISSN : 2723-7915
Vol.3 / No.2 / Oktober 2020 : 17 - 27 E-ISSN : 2623-0283
Hasil
Karakteristik responden pada penelitian ini
akan dilihat pada tabel 1.
Tabel 1 menjelaskan bahwa karakteristik usia
pada kelompok intervensi dan kelompok
Tabel 2 menjelaskan bahwa kepatuhan diet
kontrol paling banyak antara usia 46 – 59
Diabetes melitus kurang sebelum dilakukan
tahun. Jenis kelamin pada kelompok
tindakan pada kelompok intervensi sekitar
intervensi paling banyak adalah perempuan
50%, sedangkan pada kelompok control
sebanyak 65,6% dan pada kelompok control
sebanyak 59,4%. Kepatuhan diet Diabetes
paling banyak adalah laki – laki sebanyak
melitus baik setelah dilakukan family support
59,38%. Tingkat pendidkan pada kelompok
grup pada kelompok intervensi sebanyak
intervensi paling banyak adalah SMA
59,4% dan pada kelompok control sebayak
sebanyak 53,1% dan pada kelompok control
21,88%
paling banyak SD – SMP sebanyak 65,6%.
Musripah, Pengaruh Family Support Group Terhadap Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kota Tangerang | 20
Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik (JIKA) P-ISSN : 2723-7915
Vol.3 / No.2 / Oktober 2020 : 17 - 27 E-ISSN : 2623-0283
Musripah, Pengaruh Family Support Group Terhadap Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kota Tangerang | 21
Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik (JIKA) P-ISSN : 2723-7915
Vol.3 / No.2 / Oktober 2020 : 17 - 27 E-ISSN : 2623-0283
usia yang menjadi faktor risiko diabetes al, 2015) yang menyebutkan bahwa tingkat
adalah usia lebih dari 45 tahun, Prevalensi pengetahuan tinggi memiliki peluang untuk
DM akan meningkat dengan bertambahnya lebih patuh dalam menjalankan diet Diabetes
usia, hal ini dikarenakan semakin lanjut usia Melitus dibandingkan responden yang
maka pengeluaran insulin oleh pankreas juga memiliki tingkat pengetahuan rendah.
Hal ini sesuai dengan hasil penelitian yang perilaku-perilaku yang berkaitan dengan
dilakukan (Suryadi, 2014) yang menyebutkan upaya atau kegiatan seseorang untuk
kadar gula darah akibatnya kerja insulin menunjukan 65,63 % < dari 5 tahun.
Dalam penelitian ini rata-rata responden yang Diabetes Melitus ±1-5 tahun dan >5 tahun,
berjenis kelamin perempuan lebih banyak dari semakin lama pasien terdiagnosis Diabetes
laki – laki (65,63%). Penelitian ini tidak Mellitus, maka pasien sering mendapatkan
sejalan dengan pendapat, Hilawe et al.,2013 informasi penyuluhan tentang diet dan
yang menerangkan bahwa pria lebih mungkin pengobatan, sehingga akan mempengaruhi
Musripah, Pengaruh Family Support Group Terhadap Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kota Tangerang | 22
Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik (JIKA) P-ISSN : 2723-7915
Vol.3 / No.2 / Oktober 2020 : 17 - 27 E-ISSN : 2623-0283
Gambaran tingkat kepatuhan diet pada Gambaran Kepatuhan Diet pada pasien
pasien Diabetes Mellitus sebelum Diabetes Mellitus sesudah dilakukan
dilakukan intervensi Family Support intervensi Family Suopport Group.
Group.
Hasil penelitian menunjukan bahwa setelah
Hasil penelitian didapatkan 50 % responden dilakukan Family Support Group ada
memiliki kepatuhan diet kurang. Menurut peningkatankepatuhan diet dari responden
Sandjaja, dkk (2010) diet Diabetes Melitus yaitu 59,38%. Yang artinya ada peningkatan
adalah suatu terapi farmakologis yang sangat kepatuhan yang bermakna. Hasil ini sejalan
direkomendasikan bagi penyandang Diabetes dengan penelitian yang dilakukan oleh
Melitus. Wahyuni ( 2011) terjadi “ peningkatan yang
signifikan kemampuan keluarga setelah
Diet Diabetes Melitus ini prinsipnya
diberikan supportif group therapy
melakukan pegaturan pola makan yang
didasarkan pada status gizi diabetes dan Didalam Family Suopport Group pendekatan
melakukan modifikasi diet berdasarkan yang petugas kesehatan tidak saja
kebutuhan individual.) Dalam kepatuhan diet memberikan nasehat, mengajar atau memberi
diabetes mellitus ada 3J yang harus diketahui perintah tetapi lebih pada membantu
dan dilaksanakan oleh penderita diabetes seseorang, mendukung dan menganjurkan
mellitus, yaitu jumlah makanan, jenis individu untuk melakukan hal-hal yang
makanan dan jadwal makanan diinstrusikan oleh pemberi layanan kesehatan.
(National Health Service, 2014). Dengan
Pemerintah membuat program pengelolaan
Family Suopport Group maka pasien akan
penyakit kronis (PROLANIS) sebagai upaya
secara aktif diberi kebebasan terbuka
mencapai kualitas hidup yang optimal bagi
menyampaikan masalah yang dihadapi, saling
penyandang diabetes mellitus. Untuk
diskusi dan memberi dukungan sehingga
meningkatkan kepatuhan salah satu upaya
pasien akan lebih termotivasi untuk
yang dapat dilakukan dengan support family
menjalankan perawatan dan pengobatan.
grup. Sesuai penelitian yang dilakukan oleh
Rosland Piette, Lyles et al., 2013; Badr, Pengaruh Family Support Group terhadap
Elmabsout, dan Denna, 2014. Dukungan kepatuhan diet pada pasien Diabetes
keluarga berpengaruh terhadap diet yang Mellitus pada kelompok intervensi
optimal bagi pasien diabetes mellitus,
Hasil penelitian didapatkan bahwa ada
pengaruh yang bermakna terhadap kepatuhan
Musripah, Pengaruh Family Support Group Terhadap Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kota Tangerang | 23
Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik (JIKA) P-ISSN : 2723-7915
Vol.3 / No.2 / Oktober 2020 : 17 - 27 E-ISSN : 2623-0283
diet pada pasien Diabetes Mellitus sebelum Pengaruh Family Support Group terhadap
dan setelah dilakukan Family Support Group kepatuhan diet pada pasien Diabetes
dengan nilai P value 0,000 < 0,05. Mellitus pre dan post pada kelompok
Dibandingkan dengan kelompok yang tidak kontrol
diberi intervensi tidak ada perubahan
Hasil penelitian menunjukan dari uji Non
sehingga. pada kurun waktu dan dengan
Parametrik ( Mann Whitney ) nilai p=0,616
pengukuran yang sama membuktikan bahwa
(p>0,05) bahwa pada kelompok yang tidak
terjadi perubahan pada responden yang
diberi intervensi tidak ada perubahan yang
diberikan intervensi.
bermakna.
Hal ini sejalan dengan penelitian oleh Amelia,
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
A S Wahyuni R A Ariga, Felicia and
yang dilakukan oleh Datak (2018) yang
Preveena, tahun 2018. Penelitian
menyatakan bahwa kelompok kontrol yang
menunjukkan bahwa sebagian besar pasien
tidak mendapatkan intervensi.Kemenkes
(60 %) dengan diabetes tipe 2 di Amplas PHC
(2011) kepatuhan adalah suatu bentuk
memiliki dukungan keluarga yang
perilaku yang timbul karena adanya interaksi
mendukung. Dukungan keluarga adalah sikap,
antara petugas kesehatan dengan pasien
tindakan dan penerimaan keluarga terhadap
sehingga pasien mengetahui rencana dengan
orang sakit.
segala konsekuensinya sehingga menyetujui
Dukungan dapat datang dari orang lain (orang rencana tersebut serta melaksanakannya.
tua, anak-anak, suami, istri atau kerabat dekat) Penelitian Wahyuni ( 2011) yang mengatakan
dengan subjek di mana bentuk dukungan bahwa terjadi“ peningkatan yang signifikan
adalah informasi, perilaku atau materi tertentu kemampuan keluarga setelah diberikan
yang dapat membuat individu merasa dirawat supportif group therapy”
dan dicintai . Kemenkes (2011) kepatuhan
adalah suatu bentuk perilaku yang timbul Perbedaan Pengaruh Family Support
karena adanya interaksi antara petugas Group terhadap kepatuhan diet pada
kesehatan dengan pasien sehingga pasien pasien Diabetes Mellitus Sesudah
mengetahui rencana dengan segala Diberikan Intervensi pada Kelompok
konsekuensinya sehingga menyetujui rencana Intervensi dan Kelompok Kontrol
tersebut serta melaksanakannya.
Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat
perbedaan mean pada kelompok intervensi
Musripah, Pengaruh Family Support Group Terhadap Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kota Tangerang | 24
Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik (JIKA) P-ISSN : 2723-7915
Vol.3 / No.2 / Oktober 2020 : 17 - 27 E-ISSN : 2623-0283
dan kontrol sebesar 15,25 setelah dilakukan dan pada kelompok kontrol sebagian
intervensi health coaching dan hasil uji besar berjenis kelamin laki –laki.tingkat
statistic didapatkan nilai 0,000 < 0,05 artinya pendidikan responden pada kelompok
ada perbedaan yang bermakna antara intervensi berpendidikan tinggi
kelompok intervensi dan kelompok control sedangkan pada pada kelompok kontrol
setelah diberikan family support group sebagian besar berpendidikan rendah.
terhadap kepatuhan diet pada pasien Diabetes 2. Tingkat kepatuhan diet diabetes mellitus
Melitus. pada kelompok intervensi sebelum
Didalam Intervensi family support group diberikan intervensi berimbang,
seluruh keluarga yang memiliki anggota sedangkan pada kelompokkontrol
keluarga dengan Diabetes Mellitus diberikan sebagian besar kurang patuh terhadap
keleluasaan dalam menyampaikan setiap diet diabetes mellitus.
masalah kesehatan yang dihadapi sehingga 3. Pada kelompok intervensi ada pengaruh
akan muncul sikap terbuka dan lebih percaya pada tingkat kepatuhan diet pada pasien
diri dalam merawat keluarganya selain itu Diabetes Mellitus sebelum dan setelah
juga pasien saling memberi dukungan dilakukan family support group
danmotivasi dalam menjalani program 4. Pada kepatuhan diet pada pasien
pengobatan yang diajalani. Diabetes Mellitus ada perbedaan mean
pada kelompok intervensi dan kontrol
Family Support Group mengajarkan keluarga sebesar 15,25 setelah dilakukan
untuk dapat memahami masalah, dan intervensi family support group dan hasil
menerima kenyataan, mengakui, mengerti dan uji statistic didapatkan nilai 0,000 < 0,05
mendorong untuk mengikuti program artinya ada perbedaan yang bermakna
pemulihan penyakit Diabetes Melitus, antara kelompok intervensi dan
sehingga keluarga mengetahui bagaimana kelompok kontrol setelah diberikan
mereka bersikap terhadap keluargamya. Family Support Group terhadap
(Lestari, 2012) kepatuhan diet pada pasien Diabetes
Melitus.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa :
Saran
1. Sebagian besar responden merupakan Bagi Institusi pelayanan
usia dewasa madya baik pada Perlu adanya sosialisasi pada intitusi
kelompok intervensi maupun kelompok pelayanan dalam hal ini adalah dinas
kontrol, berjenis kelamin perempuan kesehatan dan puskesmas sebagai salah satu
Musripah, Pengaruh Family Support Group Terhadap Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kota Tangerang | 25
Jurnal Ilmiah Keperawatan Altruistik (JIKA) P-ISSN : 2723-7915
Vol.3 / No.2 / Oktober 2020 : 17 - 27 E-ISSN : 2623-0283
Rangga Aji Nur Wahid ( 2016), Pengaruh Yoshepin P. Tjahjono ( 2013). Pengaruh
Pendidikan Kesehatan Diabetes Self Edukasi Melalui Media Visual Buku
Management Education ( DSME ) Ilustrasi Terhadap Pengetahuan dan
Terhadap Kadar Gula Darah Pasien Kepatuhan Pasien Diabetes Mellitus
Diabetes Tipe II di Prolanis Tipe 2.Calyptra : Jurnal Ilmiah
Puskesmas Gajahan Surakarta. Mahasiswa Universitas Surabaya Vo.
2, No.1
Musripah, Pengaruh Family Support Group Terhadap Kepatuhan Diet Pasien Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja
Puskesmas Kota Tangerang | 27