ABSTRAK
Diabetes melitus merupakan penyakit degeneratif yang prevalensinya terus mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Ketidakmampuan melakukan perawatan kesehatan keluarga dan manajemen diabetes akan sangat
berdampak pada derajat kesehatan keluarga. Studi kasus ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan
pada keluarga dengan diabetes melitus yang berfokus pada masalah ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan,
dan ansietas. Metode yang dilakukan yaitu kunjungan rumah (home visit). Intervensi yang diberikan untuk
mengatasi masalah diabetes melitus berupa pendidikan kesehatan tentang penyakit diabetes melitus, pengaturan
diet model T, diet 3 J (jenis makanan, jumlah makanan dan jadwal makan) dan senam kaki diabetes melitus
serta pemanfaatan pelayanan kesehatan, sedangkan intervensi untuk mengatasi masalah ansietas diberikan
penyuluhan kesehatan tentang ansietas, teknik relaksasi napas dalam, teknik distraksi, dan hipnotis 5 jari serta
terapi seft. Hasil evaluasi proses keperawatan adalah keluarga mengalami peningkatan pengetahuan,
keterampilan, dan motivasi untuk meningkatkan status kesehatan dalam memenuhi lima tugas kesehatan
keluarga. Diharapkan bagi keluarga untuk menerapkan pengetahuan yang telah didapatkan dan mengoptimalkan
sumber daya yang ada di lingkungan sekitar sehingga derajat kesehatan keluarga dapat tercapai.
Kata Kunci: Asuhan Keperawatan, Diabetes melitus, Keluarga
ABSTRACT
Diabetes mellitus is a degenerative disease with an increased prevalence every year. The inability to carry out
family health care and diabetes management will significantly affect the health status of the family. This case
study aimed to provide nursing care for a family of patients with diabetes mellitus, which focused on the
ineffective and anxiety of health care. The method used was a home visit. The interventions provided to
overcome diabetes mellitus were health education about diabetes mellitus disease, setting the T model diet and 3
J diet (type of food, amount of food, and eating schedule), diabetic foot exercise, and utilizing the health
services. Subsequently, the interventions provided to solve the anxiety problem were conducting health
education about anxiety, deep breathing relaxation techniques, distraction techniques, 5-finger hypnosis, and
SEFT therapy. The evaluation result showed that the family had improved their knowledge, skill, and
motivation in increasing their health status and fulfilling the five tasks of the family’s health. The families are
expected to implement the knowledge and optimize existing resources in the surrounding environment to
achieve family health.
Keywords: Nursing care, Diabetes mellitus, Family
1
Studi Kasus. JIM FKep Volume I Nomor 2 Tahun 2022
2
Studi Kasus. JIM FKep Volume I Nomor 2 Tahun 2022
diberikan oleh perawat kepada keluarga dengan Meskipun masih belum terbiasa melakukan
diabetes melitus mengacu pada lima. tugas terapi ini Ny. B sudah melakukan teknik
keluarga, diantaranya yaitu mengenali masalah relaksasi dan terapi seft.
kesehatan, memutuskan tindakan kesehatan,
merawat anggota keluarga yang sakit, PEMBAHASAN
memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan :
fasilitas pelayanan kesehatan. Diabetes Melitus
Tindakan keperawatan yang diberikan Pendidikan kesehatan memberikan
kepada keluaga meliputi pemberian pendidikan dampak yang signifikan dan efektif terhadap
kesehatan terkait dengan penyakit diabetes perubahan yang mengarah pada peningkatan
melitus, pengaturan diet model T, diet 3 J, pemeliharaan diri untuk penderita diabetes,
mengajarkan aktifitas seperti senam kaki sehingga hal ini akan mengurangi biaya
diabetes, modifikasi lingkungan yaitu kesehatan komplikasi yang berhubungan
pencegahan diabetes dengan berjalan dengan kondisi diabetes yang tidak terkontrol
menggunakan alas kaki termasuk di pasir dan (Adam, Connor, & Garcia, 2018). Pemberian
air. Sedangkan untuk mengatasi ansietas pendidikan kesehatan pada keluarga dengan
diberikan pendidikan kesehatan terkait ansietas, masalah diabetes melitus terbukti efektif
teknik relaksasi napas dalam, teknik distraksi, meningkatkan pengetahuan keluarga (Maulana,
dan hipnotis 5 jari serta terapi Seft, serta 2009).
menyarankan keluarga untuk melakukan cek Selain itu, perawat juga memberikan
kesehatan secara rutin di tempat pelayanan motivasi kepada keluarga untuk mampu
kesehatan terdekat. merawat anggota keluarga diabetes melitus,
dalam hal menjaga pola konsumsi makanan.
HASIL Hal ini dikarenakan keluarga menyukai
Asuhan keperawatan yang telah diberikan konsumsi makanan yang berlemak seperti kuah
maka keluarga telah mampu mencapai sasaran belangong dan kue manis yang merupakan
atau tujuan yang ditetapkan. Hal ini makanan khas masyarakat Aceh. Berdasarkan
dikarenakan masalah ketidakefektifan penelitian Rahmawati (2011), kebiasaan
pemeliharaan kesehatan keluarga telah mengkonsumsi makanan manis dan berlemak
mengalami peningkatan pengetahuan, berisko tinggi memiliki kadar gula darah yang
keterampilan, dan motivasi untuk tidak terkontrol. Oleh sebab itu konsumsi
meningkatkan derajat kesehatan dengan makanan manis dan berlemak perlu untuk
memenuhi lima tugas kesehatan keluarga. Ny. dikurangi. Keluarga juga mengatakan masih
B sudah berusaha menerapkan diet model T, kurang menjaga pola makan khususnya
diet 3 J dan sudah melakukan aktivitas senam pengaturan jadwal makan. Hasil penelitian
kaki diabetes sesuai dengan penjelasan yang Susanti (2018), menjelaskan bahwa terdapat
diberikan, memiliki motivasi untuk merubah hubungan antara pengaturan jadwal makan
perilaku keluarga menjadi lebih baik dengan dengan kadar gula darah pada penderita
menerapkan pola hidup sehat, serta memliki diabetes melitus diakibatkan oleh terlambat
kemauan untuk rutin melakukan pemeriksaan atau seringnya makan-makanan yang dapat
kesehatan dengan memanfaatkan fasilitas mempengaruhi peningkatan kadar gula darah.
kesehatan yang tersedia di desa. Untuk mencapai tugas yang ketiga perawat
Hasil evaluasi pada masalah ansietas menjelaskan pentingnya keterlibatan anggota
keluarga telah mampu mencapai sasaran atau keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
tujuan yang ditetapkan tetapi belum optimal. sakit, intervensi yang dilakukan berupa senam
Perawat memberikan pengetahuan mengenai kaki diabetes, pengaturan diet DM konsep
ansietas dengan cara tarik napas dalam, dan piring makan Model T. Konsep piring makan
terapi seft untuk mengurangi kecemasan. Model T untuk membantu penerapan gizi
3
Studi Kasus. JIM FKep Volume I Nomor 2 Tahun 2022
4
Studi Kasus. JIM FKep Volume I Nomor 2 Tahun 2022
2012). Ansietas dapat diatasi dengan Jumlah, jadwal). Untuk aktivitas senam kaki
mengetahui penyebab terjadinya ansietas diabetes Ny. B sudah melakukan sebanyak 2
sehingga dapat meningkatkan kemampuan kali dalam seminggu. Untuk modifikasi
untuk mengatasi ansietas dengan melakukan lingkungan Ny. B mengatakan belum
tarik napas dalam, distraksi, dan teknik hipnotis menerapkan pemakaian sandal dalam rumah.
5 jari (Keliat, 2015). Sedangkan Diagnosa ansietas, asuhan
Selain itu perawat juga memberikan keperawatan yang sudah diberikan dapat
motivasi kepada keluarga agar mampu merawat disimpulkan bahwa keluarga sudah mampu
anggota keluarga dengan ansietas Dukungan mencapai tujuan yang diharapkan tetapi belum
keluarga. dapat berupa dukungan sosiall optimal. Hasil yang didapatkan setelah perawat
internal, seperti dukungan dari suami, istri, memberikan intervensi Ny. B sudah melakukan
saudara kandung dan dapat juga berupa tarik napas dalam untuk mengurangi
dukungan eksternal. Hal ini dapat kecemasan dan terapi seft meskipun masih
meningkatkan kesehatan keluarga (Friedman, belum terbiasa melakukan terapi ini dan Ny. B
2010). mulai mengurangi mengkonsumsi obat tidur.
Implementasi yang dilakukan selanjutnya Untuk memodifikasi perilaku Ny. B belum
tugas ketiga yaitu mengajarkan terapi seft menggunakan jadwal tidur yang benar.
(Spiritual, emotional, Freedem, technique).
Menurut Thayibb (2010) merangsang titik-titik UCAPAN TERIMAKASIH
meridian tubuh selama 10-15. menitt dengan Ucapan terimaksih penulis tunjukkan
intensitas ketukan yang samaa pada setiap kepada pembimbing yang telah membantu
bagian tubuh dapat membantu mengurangi selama studi kasus serta kepada keluarga yang
kecemasan dan membuat. perasaan menjadi telah mengizinkan penulis untuk melakukan
lebih tenangg dan nyaman. studi terhadap keluarga Tn. M.
Pada tugas keempat, perawat
menganjurkan keluarga untuk memodifikasi REFERENSI
lingkungan tetap tenang, menghindari Abdurrachim, R. (2017). Fiber intake and
kebisingan, dan pengaturan jadwal tidur physical excercise contributed to
(mencuci kaki, berwudhu dan berdzkir). Dalam blood glucose level in outpatients
hal memanfaatkan pelayanan kesehatan with type 2 diabetes mellitus.
perawat menganjurkan keluarga untuk selalu Indonesian Journal of Nutrition and
rutin memeriksa glukosa darah agar glukosa Dietetics, 5(2), 65–75.
darah dalam batas normal akan mengurangi https://doi.org/http://dx.doi.org/10.2
kecemasan. 1927/ijnd.2017.5(2).65-75
5
Studi Kasus. JIM FKep Volume I Nomor 2 Tahun 2022
6
Studi Kasus. JIM FKep Volume I Nomor 2 Tahun 2022