Anda di halaman 1dari 7

Studi Kasus.

JIM FKep Volume I Nomor 2 Tahun 2022

PERAWATAN DIABETES MELITUS PADA KELUARGA: SUATU STUDI KASUS

Caring for Family with Diabetes Mellitus: A Case Study

Febrina Rizky¹, Husna Hidayati², Syarifah Atika²


¹Mahasiswa Program Profesi Ners, Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala
²Bagian Keilmuan Keperawatan Keluarga, Faklutas Keperawatan Universitas Syiah Kuala
Email: febrina2015f@gmail.com, Husnahidayati@unsyiah.ac.id, syarifahatika6@unsyiah.ac.id

ABSTRAK
Diabetes melitus merupakan penyakit degeneratif yang prevalensinya terus mengalami peningkatan setiap
tahunnya. Ketidakmampuan melakukan perawatan kesehatan keluarga dan manajemen diabetes akan sangat
berdampak pada derajat kesehatan keluarga. Studi kasus ini bertujuan untuk memberikan asuhan keperawatan
pada keluarga dengan diabetes melitus yang berfokus pada masalah ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan,
dan ansietas. Metode yang dilakukan yaitu kunjungan rumah (home visit). Intervensi yang diberikan untuk
mengatasi masalah diabetes melitus berupa pendidikan kesehatan tentang penyakit diabetes melitus, pengaturan
diet model T, diet 3 J (jenis makanan, jumlah makanan dan jadwal makan) dan senam kaki diabetes melitus
serta pemanfaatan pelayanan kesehatan, sedangkan intervensi untuk mengatasi masalah ansietas diberikan
penyuluhan kesehatan tentang ansietas, teknik relaksasi napas dalam, teknik distraksi, dan hipnotis 5 jari serta
terapi seft. Hasil evaluasi proses keperawatan adalah keluarga mengalami peningkatan pengetahuan,
keterampilan, dan motivasi untuk meningkatkan status kesehatan dalam memenuhi lima tugas kesehatan
keluarga. Diharapkan bagi keluarga untuk menerapkan pengetahuan yang telah didapatkan dan mengoptimalkan
sumber daya yang ada di lingkungan sekitar sehingga derajat kesehatan keluarga dapat tercapai.
Kata Kunci: Asuhan Keperawatan, Diabetes melitus, Keluarga

ABSTRACT
Diabetes mellitus is a degenerative disease with an increased prevalence every year. The inability to carry out
family health care and diabetes management will significantly affect the health status of the family. This case
study aimed to provide nursing care for a family of patients with diabetes mellitus, which focused on the
ineffective and anxiety of health care. The method used was a home visit. The interventions provided to
overcome diabetes mellitus were health education about diabetes mellitus disease, setting the T model diet and 3
J diet (type of food, amount of food, and eating schedule), diabetic foot exercise, and utilizing the health
services. Subsequently, the interventions provided to solve the anxiety problem were conducting health
education about anxiety, deep breathing relaxation techniques, distraction techniques, 5-finger hypnosis, and
SEFT therapy. The evaluation result showed that the family had improved their knowledge, skill, and
motivation in increasing their health status and fulfilling the five tasks of the family’s health. The families are
expected to implement the knowledge and optimize existing resources in the surrounding environment to
achieve family health.
Keywords: Nursing care, Diabetes mellitus, Family

1
Studi Kasus. JIM FKep Volume I Nomor 2 Tahun 2022

PENDAHULUAN ancaman, sumber aktual yang tidak diketahui.


Indonesia saat ini tengah menghadapi masalahnya. (Pardede & Simangunsong, 2020).
krisis beban ganda penyakit, yaitu penyakit Penderita diabetes melitus mengalami
menular dan Penyakit Tidak Menular (PTM). kecemasan terhadap setiap hal yang
Perubahana pola penyakit sangat dipengaruhi berhubungan dengan penyakitnya, misal
oleh perubahan lingkungan, perilaku kecemasan terhadap kadar glukosa darah yang
masyarakat, perilaku kesehatan keluarga, tinggi atau timbulnya komplikasi akibat
transisi demografi, teknologi, ekonomi dan penyakitnya. Beberapa reaksi psikologis yang
sosial budaya. Adanya Peningkatan beban negatif, diantaranya yaitu marah, merasa tidak
akibat PTM sejalan dengan meningkatnya berguna, putus asa, kecemasan dan depresi.
faktor risiko yang meliputi dengan terjadinya Apabila penderita DM telah mengalami
peningkatan indeks massa tubuh (obesitas), komplikasi, maka akan menambah kecemasan
pola makan kurang sehat, kurangnya aktivitas pada penderita DM (Yulia, 2020)
fisik, merokok,, peningkatan tekanan darah, Berdasarkan uraian di atas, maka penulis
dan kadar gula darah (Kemenkes RI, 2019). ingin memberikan asuhan keperawatan pada
Hasil Riskesdas tahun 2018 didapatkan keluarga dengan masalah diabetes melitus di
bahwa prevalensi diabetes melitus mengalami Gampong Gue Kecamatan Kuta Baro
peningkatan dari 6,9% menjadi 8,5%. Kabupaten Aceh Besar.
Organisasi International Diabetes Federation
(IDF) pada tahun 2019 memperkirakan GAMBARAN KASUS
sekurang-kurangnya prevalensi diabetes Dari hasil pengkajian yang didapatkan
diperkirakan meningkat hingga 578 juta jiwa di bahwa Ny. B menderita diabetes melitus
tahun 2030 dan 700 juta jiwa di tahun 2045 semenjak kurang lebih selama 2 tahun yang
(IDF, 2019). Tingkat ketidakpatuhan penderita lalu karena mempunyai riwayat keturunan dari
diabetes melitus memiliki angka yang cukup orang tuanya. Ny. B pernah mengalami kadar
tinggi pada tahun 2018. Hal ini di buktikan glukosa darah tidak seimbang sampai 450 g/dl
dengan data hasil prevalensi konsumsi dan terkadang sering merasakan lemas dan
makanan dan minuman manis, dimana terdapat pusing. Ny. B sudah pernah mendapatkan
47,8% responden mengkonsumsi makanan informasi tentang diet tetapi belum begitu
manis sekitar 1-6 kali/minggu dan hanya 12% memahami pelaksanaan diet diabetes melitus
reponden yang mengkonsumsi <3 kali perbulan dan tidak mengetahui akibat dari penyakit
(Kemenkes RI, 2020). diabetes melitus jika tidak ditangani. Dalam
DM tidak hanya mengakibatkan kesakitan, penyajian makanan sehari-hari, Ny. B tidak
ketidakmampuan fisik, hingga kematian, melakukan pantangan makanan hanya saja
namun penyakit ini juga dapat menimbulkan mengurangi mengkonsumsi makanan manis.
masalah pada psikologis. Dampak pada fisik Selama ini Ny. B tidak memeriksa glukosa
yang terjadi pada pasien diabetes melitus antara darah ke pelayanan kesehatan karena cemas
lain kelelahan, kulit terasa panas, pandangan dengan hasil glukosa darah. Ny. B
mulai kabur, penurunan berat badan, mengkonsumsi obat tidur untuk mengurangi
peningkatan frekuensi berkemih, sering merasa kecemasannya.
kehausan dan kelaparan, mudah mengantuk dan Studi kasus ini menggunakan pendekatan
merasa lemas dan kesemutan. Sedangkan berdasarkan lima proses keperawatan mulai
masalah psikologis yang sering terjadi pada dari pengkajian, perumusan diagnosa,
pasien diabetes melitus antara lain ansietas, perencanaan, implementasi dan evaluasi.
stres, depresi tidak berdaya, putus asa, depresi, Kegiatan ini berlangsung di rumah Ny. B
cemas, dan tidak nyaman (PERKENI, 2019). Kecamatan Kuta Baro Kabupaten Aceh Besar.
Kecemasan adalah suatu kondisi perasaan Subjek dari kasus ini adalah keluarga yang
gelisah, rasa takut dari kenyataan atau persepsi mengalami diabetes melitus. Penanganan yang

2
Studi Kasus. JIM FKep Volume I Nomor 2 Tahun 2022

diberikan oleh perawat kepada keluarga dengan Meskipun masih belum terbiasa melakukan
diabetes melitus mengacu pada lima. tugas terapi ini Ny. B sudah melakukan teknik
keluarga, diantaranya yaitu mengenali masalah relaksasi dan terapi seft.
kesehatan, memutuskan tindakan kesehatan,
merawat anggota keluarga yang sakit, PEMBAHASAN
memodifikasi lingkungan dan memanfaatkan Ketidakefektifan Pemeliharaan Kesehatan :
fasilitas pelayanan kesehatan. Diabetes Melitus
Tindakan keperawatan yang diberikan Pendidikan kesehatan memberikan
kepada keluaga meliputi pemberian pendidikan dampak yang signifikan dan efektif terhadap
kesehatan terkait dengan penyakit diabetes perubahan yang mengarah pada peningkatan
melitus, pengaturan diet model T, diet 3 J, pemeliharaan diri untuk penderita diabetes,
mengajarkan aktifitas seperti senam kaki sehingga hal ini akan mengurangi biaya
diabetes, modifikasi lingkungan yaitu kesehatan komplikasi yang berhubungan
pencegahan diabetes dengan berjalan dengan kondisi diabetes yang tidak terkontrol
menggunakan alas kaki termasuk di pasir dan (Adam, Connor, & Garcia, 2018). Pemberian
air. Sedangkan untuk mengatasi ansietas pendidikan kesehatan pada keluarga dengan
diberikan pendidikan kesehatan terkait ansietas, masalah diabetes melitus terbukti efektif
teknik relaksasi napas dalam, teknik distraksi, meningkatkan pengetahuan keluarga (Maulana,
dan hipnotis 5 jari serta terapi Seft, serta 2009).
menyarankan keluarga untuk melakukan cek Selain itu, perawat juga memberikan
kesehatan secara rutin di tempat pelayanan motivasi kepada keluarga untuk mampu
kesehatan terdekat. merawat anggota keluarga diabetes melitus,
dalam hal menjaga pola konsumsi makanan.
HASIL Hal ini dikarenakan keluarga menyukai
Asuhan keperawatan yang telah diberikan konsumsi makanan yang berlemak seperti kuah
maka keluarga telah mampu mencapai sasaran belangong dan kue manis yang merupakan
atau tujuan yang ditetapkan. Hal ini makanan khas masyarakat Aceh. Berdasarkan
dikarenakan masalah ketidakefektifan penelitian Rahmawati (2011), kebiasaan
pemeliharaan kesehatan keluarga telah mengkonsumsi makanan manis dan berlemak
mengalami peningkatan pengetahuan, berisko tinggi memiliki kadar gula darah yang
keterampilan, dan motivasi untuk tidak terkontrol. Oleh sebab itu konsumsi
meningkatkan derajat kesehatan dengan makanan manis dan berlemak perlu untuk
memenuhi lima tugas kesehatan keluarga. Ny. dikurangi. Keluarga juga mengatakan masih
B sudah berusaha menerapkan diet model T, kurang menjaga pola makan khususnya
diet 3 J dan sudah melakukan aktivitas senam pengaturan jadwal makan. Hasil penelitian
kaki diabetes sesuai dengan penjelasan yang Susanti (2018), menjelaskan bahwa terdapat
diberikan, memiliki motivasi untuk merubah hubungan antara pengaturan jadwal makan
perilaku keluarga menjadi lebih baik dengan dengan kadar gula darah pada penderita
menerapkan pola hidup sehat, serta memliki diabetes melitus diakibatkan oleh terlambat
kemauan untuk rutin melakukan pemeriksaan atau seringnya makan-makanan yang dapat
kesehatan dengan memanfaatkan fasilitas mempengaruhi peningkatan kadar gula darah.
kesehatan yang tersedia di desa. Untuk mencapai tugas yang ketiga perawat
Hasil evaluasi pada masalah ansietas menjelaskan pentingnya keterlibatan anggota
keluarga telah mampu mencapai sasaran atau keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
tujuan yang ditetapkan tetapi belum optimal. sakit, intervensi yang dilakukan berupa senam
Perawat memberikan pengetahuan mengenai kaki diabetes, pengaturan diet DM konsep
ansietas dengan cara tarik napas dalam, dan piring makan Model T. Konsep piring makan
terapi seft untuk mengurangi kecemasan. Model T untuk membantu penerapan gizi

3
Studi Kasus. JIM FKep Volume I Nomor 2 Tahun 2022

seimbang memberikan gambaran untuk (2012) kepatuhan diet diabetes melitus


keluarga dapat mengetahui ukuran porsi merupakan ketaatan pasien DM dalam
makanan yaitu 1/2 piring makan terdiri dari mengkonsumsi makanan dan minuman untuk
sayur-sayuran dan buah-buahan, 1/4 piring menjaga kesehatan dan mempercepat proses
makanan diisi dengan protein dan 1/4 piring penyembuhan. Diet 3 J merupakan diet yang
makan diisi dengan karbohidrat (Kemenkes RI, tepat jumlah, jadwal dan jenis makanan, prinsip
2019). Pada penderita diabetes melitus yang diet DM yaitu harus memperhatikan jumlah
mengkonsusmsi karbohidrat yang melebihi kalori yang dikonsumsi jangan dikurangi atau
kebutuhan akan mengalami resiko lebih besar ditambah sesuai dengan kebutuhan, jadwal diet
dalam mengendalikan kadar glukosa darah harus sesuai yang dibagi menjadi 6 waktu
(Sari, 2015). Sedangkan mengonsumsi. makan yaitu 3 kali makanan utama dan 3 kali
makanan tinggi serat dapat mengatur glukosa makanan selingan (Tjokroprawiro, 2012).
darah dan mengurangi kebutuhan insulin Berdasarkan hasil penelitian Santi dan Septiani
(Abdurrachim, 2017). Senam kaki merupakan (2021), diketahui bahwa ada pengaruh antara
salah satu latihan fisik bagi penderita diabetes penerapan pengaturan jumlah makanan, jenis
untuk meningkatkan sirkulasi darah. Latihan ini makanan, jadwal makanan dan aktivitas fisik
mudah untuk dilakukan dan dapat membantu terhadap status kadar glukosa darah pada
agar lebih banyak jaringan kapiler terbuka penderita diabetes melitus.
sehingga dapat menyebabkan lebih banyak Pada tugas kelima, perawat memotivasi
reseptor insulin aktif dan tersedia. Menurut keluarga memanfaatkan pelayanan kesehatan.
Hardika (2018), senam kaki yang dilakukan Perawat menganjurkan untuk mengunjungi
secara terarah dan teratur dapat terbukti layanan kesehatan jika dirasakan masalah tidak
menurunkan kadar gula darah pada penderita dapat diselesaikan. Salah satu pelayanan
diabetes melitus. kesehatan yang dapat dikunjungi yaitu
Implementasi yang dilakukan selanjutnya Puskesmas. Puskesmas sebagai garda terdepan
adalah tugas keempat terkait tugas keluarga layanan kesehatan masyarakat dalam melayani
mampu memodifikasi lingkungan yaitu berbagai masalah kesehatan yang dapat
menjelaskan faktor risiko yang harus mengancam pada individu keluarga serta pada
diidentifikasi untuk mencegah luka dan risiko masyarakat (Luthfia & Alkhajar, 2019).
jatuh demi keselamatan anggota keluarga yang Perawat juga menganjurkan keluarga untuk
mengalami DM dan menjelaskan kepada rutin mengikuti kegiatan posbindu yang
keluarga tentang modifikasi perilaku dengan diadakan di desa.
menerapkan diet 3 J (Jumlah makanan yang
dikonsumsi, jenis makanan dan jadwal makan). Ansietas
Untuk memodifikasi lingkungan yaitu Penderita diabetes melitus yang
pencegahan diabetes dapat dilakukan dengan menghadapi kecemasan sedang hingga panik
berjalan menggunakan alas kaki termasuk disebabkan oleh kurangnya pengetahuan
dalam pasir dan air, periksa kaki dan periksa ke mengenai komplikasi yang dapat menyebabkan
pelayanan kesehatan jika kulit terkelupas, terjadinya keparahan pada pasien DM (Falco,
memerah dan adanya luka, memeriksa alas kaki 2015). Pendidikan kesehatan dapat berfungsi
dari benda-benda asing sebelum digunakan, untuk merubah perilaku individu, kelompok
menjaga kaki untuk tidak basah dan dalam dan masyarakat terhadap nilai-nilai kesehatan.
keadaan bersih, mengoleskan krim pelembab Perubahan perilaku yang diharapkan adalah
pada kaki yang kering, memotong kuku, meningkatkan kesehatan, mencegah resiko
membersihkan sela-sela jari kaki setiap kali terjadinya. sakit, melindungi diri dari ancaman
dari kamar mandi atau tempat-tempat yang penyakit, serta berpatisipasi aktif dalam
basah (PERKENI, 2021). Untuk modifikasi gerakan kesehatan masyarakat sehingga
perilaku dengan diet 3 J. Menurut Windusari terjadinya perubahan perilaku (Notoatmodjo,

4
Studi Kasus. JIM FKep Volume I Nomor 2 Tahun 2022

2012). Ansietas dapat diatasi dengan Jumlah, jadwal). Untuk aktivitas senam kaki
mengetahui penyebab terjadinya ansietas diabetes Ny. B sudah melakukan sebanyak 2
sehingga dapat meningkatkan kemampuan kali dalam seminggu. Untuk modifikasi
untuk mengatasi ansietas dengan melakukan lingkungan Ny. B mengatakan belum
tarik napas dalam, distraksi, dan teknik hipnotis menerapkan pemakaian sandal dalam rumah.
5 jari (Keliat, 2015). Sedangkan Diagnosa ansietas, asuhan
Selain itu perawat juga memberikan keperawatan yang sudah diberikan dapat
motivasi kepada keluarga agar mampu merawat disimpulkan bahwa keluarga sudah mampu
anggota keluarga dengan ansietas Dukungan mencapai tujuan yang diharapkan tetapi belum
keluarga. dapat berupa dukungan sosiall optimal. Hasil yang didapatkan setelah perawat
internal, seperti dukungan dari suami, istri, memberikan intervensi Ny. B sudah melakukan
saudara kandung dan dapat juga berupa tarik napas dalam untuk mengurangi
dukungan eksternal. Hal ini dapat kecemasan dan terapi seft meskipun masih
meningkatkan kesehatan keluarga (Friedman, belum terbiasa melakukan terapi ini dan Ny. B
2010). mulai mengurangi mengkonsumsi obat tidur.
Implementasi yang dilakukan selanjutnya Untuk memodifikasi perilaku Ny. B belum
tugas ketiga yaitu mengajarkan terapi seft menggunakan jadwal tidur yang benar.
(Spiritual, emotional, Freedem, technique).
Menurut Thayibb (2010) merangsang titik-titik UCAPAN TERIMAKASIH
meridian tubuh selama 10-15. menitt dengan Ucapan terimaksih penulis tunjukkan
intensitas ketukan yang samaa pada setiap kepada pembimbing yang telah membantu
bagian tubuh dapat membantu mengurangi selama studi kasus serta kepada keluarga yang
kecemasan dan membuat. perasaan menjadi telah mengizinkan penulis untuk melakukan
lebih tenangg dan nyaman. studi terhadap keluarga Tn. M.
Pada tugas keempat, perawat
menganjurkan keluarga untuk memodifikasi REFERENSI
lingkungan tetap tenang, menghindari Abdurrachim, R. (2017). Fiber intake and
kebisingan, dan pengaturan jadwal tidur physical excercise contributed to
(mencuci kaki, berwudhu dan berdzkir). Dalam blood glucose level in outpatients
hal memanfaatkan pelayanan kesehatan with type 2 diabetes mellitus.
perawat menganjurkan keluarga untuk selalu Indonesian Journal of Nutrition and
rutin memeriksa glukosa darah agar glukosa Dietetics, 5(2), 65–75.
darah dalam batas normal akan mengurangi https://doi.org/http://dx.doi.org/10.2
kecemasan. 1927/ijnd.2017.5(2).65-75

KESIMPULAN Adam, L., Connor, C.O., Garcia, A.C. (2018).


Berdasarkan hasil proses asuhan Evaluating the impact of diabetes
keperawatan keluarga yang telah dilakukan selfmanagement education methods on
dapat disimpulkan bahwa diagnosa knowledge, attitude and behavior of
ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan, patients with type 2 diabetes mellitus.
asuhan keperawatann yang diberikan kepada Canadian Journal of Diabetes.
keluarga dengan anggotaa keluarga yang doi:10.1016/j.jcjd.2017.11.003.
menderita diabetes melitus didapatkan hasil
bahwa keluarga sudah mampu mencapai Falco. (2015). The relationship between stress
sasaran dan tujuan yang diharapkan tetapi and diabetes mellitus. Journal of
belum optimal. Hasil yang didapatkan setelah Neurology and Psycology, 3(1), 1–7.
perawat memberikan intervensi penyuluhan
kesehatan (penkes), pengaturan diet 3 J (jenis, Friedman, M. (2010). Buku ajar keperawatan

5
Studi Kasus. JIM FKep Volume I Nomor 2 Tahun 2022

keluarga. Jakarta: EGC Notoatmodjo, S. (2012). Pendidikan dan


perilaku kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Hardika, B.D. (2018). Penurunan gula darah
pada pasien diabetes melitus tipe II Pardede, J. A., & Simangunsong, M. M.
melalui senam kaki diabetes. Jurnal (2020). Family support with the
Ilmu Kesehatan, 16(2). level of preschool children anxiety in the
intravenous installation. Jurnal
International Diabetes Federation. (2019). IDF Keperawatan Jiwa (JKJ): Persatuan
Diabetes atlas 9th edition. Belgium: Perawat Nasional Indonesia, 8(3), 223-
International Diabetes Federation 234.https://doi.org/10.26714/jkj.8.3.2020
.223-234
Keliat, B. A. (2015). Standar asuhan
keperawatan jiwa (gangguan, resiko dan Perkumpulan Endokrinologi Indonesia. (2019).
sehat). Keperawatan Jiwa IX Depok Pedoman pemantauan glukosa darah
2015. Prodi Ners Spesialis Keperawatan mandiri. Jakarta: PB Perkeni.
Jiwa. Fakultas Ilmu Keperawatan UI.
Rahmawati. (2011). Hubungan pola makan dan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. aktivitas dengan kadar gula darah
(2019). Buku pedoman manajemen penderita diabetes melitus Tipe-2 Rawat
penyakit menular. Jakarta: Direktorat Jalan Di RSUP Dr. Wahidin
Pengendalian Penyakit Tidak Menular. Sudirohusodo Makassar. Skripsi :
Makassar. Fakultas Ilmu Kesehatan Sam
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Ratulang
(2019). Pola makan diet DM. Diakses
darihttp://p2ptm.kemkes.go.id/inographic Santi, J. S. & Septiani, W. (2021). Hubungan
-p2ptm/penyakit-diabetes-melitus/pola- penerapan pola diet dan aktifitas fisik
makandiet-dm dengan status kadar gula darah pada
penderita dm tipe 2 di Rsud Petala Bumi
Kemenkes RI. (2020). Infodatin 2020 Diabetes Pekanbaru tahun 2020, Jurnal Kesehatan
Melitus Pusat Data dan Informasi Masyarakat (Undip), 9(5).
Kementrian Kesehatan RI
Sari, A. L. (2015). Hubungan asupan
Luthfia, A. R., & Alkhajar, E. N. S. (2019). karbohidrat terhadap kadar glukosa darah
Praktik pelayanan publik: Puskesmas pasien rawat jalan diabetes mellitus Tipe
sebagai garda terdepan pelayanan II DI RSUD Dr. MOEWARDI.
kesehatan. Decision: Jurnal Administrasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Publik,1(2),71-81
https://doi.org/10.23969/decision.v1i2.02 Susanti. (2018). Hubungan pola makan dengan
kadar gula darah pada penderita diabetes
Mardhiah, A., Abdullah, A., & Hermansyah. melitus, Jurnal Kesehatan Vokasional,
(2013). Pendidikan kesehatan dalam 3(1).
peningkatan pengetahuan, sikap dan
keterampilan keluarga dengan hipertensi Thayib, S. (2010). Preview spiritual emotional
-pilot study. Jurnal Ilmu Keperawatan freedom technique, Surabaya: LoGOS
Institute Thuy, A.B., L. Blizzard, M.D.
Maulana, H. (2009). Promosi kesehatan. Ed 2. Schmidt, P.H. Luc, R.H. Granger and T.
Jakarta : EGC, Dwyer. 2010.

6
Studi Kasus. JIM FKep Volume I Nomor 2 Tahun 2022

Tjokroprawiro, A. (2012). Hidup sehat dan


bahagia bersama diabetes. Jakarta:
Penebar Swadaya

Windusari, E. 2012. Pemberian konsultasi gizi


terhadap kepatuhan diet dm di ruang
inap wijaya kusuma RSUD dr. Soedono
Madiun. Skripsi

Yulia, A. (2020). Hubungan tingkat


pengetahuan tentang senam kaki
dengan tindakan pencegahan komplikasi
kaki pada pasien diabetes
mellitus. Menara Ilmu, 14(1).

Anda mungkin juga menyukai