Anda di halaman 1dari 12

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA NY.

K DENGAN DIABETES
MELLITUS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS SILO 2 KABUPATEN
JEMBER

Oleh :
Cindy Dea Saskira , Cahya Tribagus Hidayat2)
1)
1)
Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember
2)
Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Jember
Jl. Karimata 49 Jember. Telp: (0331) 332240 Fax: (0331) 337957 Email:
Fikes@unmuhjember.ac.id Website: http://fikes.unmuhjember.ac.id
Email: cindydea449@gmail.com

ABSTRAK
Diabetes mellitus (DM) adalah kumpulan masalah metabolisme yang digambarkan oleh
kadar gula darah yang tinggi karena pelepasan insulin, kerja insulin, atau keduanya. Di
Indonesia, menurut data terbaru Riskesdas 2018, secara keseluruhan angka kejadian DM
meningkat signifikan dalam 5 tahun terakhir. Banyak faktor yang mempengaruhi
meningkatnya angka kejadian diabetes mellitus. Salah satu faktor yang mempengaruhi
yaitu pengetahuan. Kurangnya pengetahuan dapat mempengaruhi gaya hidup seseorang.
Maka dari itu, pendidikan kesehatan bagi anggota keluarga penderita diabetes sangat
diperlukan dan dibutuhkan. Masyarakat belum sepenuhnya memahami diabetes,
terutama yang berpendidikan rendah dan pengangguran rendah (Friedman, 2016). Maka
dari itu penting sekali memberikan pendidikan kesehatan melalui asuhan keperawatan
pada keluarga. Asuhan keperawatan ini diberikan bertujuan untuk memberikan
pengalaman praktis dalam memberikan asuhan keperawatan yang tepat kepada keluarga
penderita diabetes mellitus. Metode asuhan yang digunakan yaitu melalui wawancara,
observasi dan pemeriksaan fisik pada keluarga Tn. A. Hasil dari asuhan keperawatan
yang dilakukan yaitu masalah keluarga Tn. A teratasi dan kasus pada salah satu anggota
keluarga yaitu diabtes mellitus dapat dikendalikan dengan baik. Mulai dari pola makan
maupun gaya hidup. Serta keluarga mampu menerapkan asuhan anatara satu sama lain
keluarga dengan baik dan sesuai. Asuhan keperawatan ini efektif diberikan dalam upaya
meningkatkan pengetahuan maupun gaya hidup keluarga Tn. A. Dengan pendekatan
asuhan terhadap keluarga yang sekaligus memperbaiki pola keluarga dalam upaya
meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.

Kata Kunci : Diabetes Mellitus, Keluarga, Asuhan Keperawatan Keluarga


PENDAHULUAN pada tahun 2018. Diperkirakan pada
Penyakit Diabetes mellitus tahun 2040, jumlah penderita diabetes
merupakan penyakit berbahaya yang akan meningkat 16,2 juta. Meningkat
sering disebut orang dengan penyakit dari 56,2% pada tahun 2015 menjadi
kencing manis. DM merupakan 2040. Indonesia juga merupakan negara
penyakit metabolik yang terjadi secara ketiga dimana jumlah gangguan
intermiten atau terus menerus karena toleransi glukosa (2079) mencapai 29
tubuh tidak memiliki cukup bahan juta pada tahun 2015 (IDF, 2015).
kimia insulin akibat gangguan Di Provinsi Jawa Timur,
pelepasan insulin, bahan kimia insulin prevalensi diabetes adalah 2,1%. Data
tidak bekerja sesuai yang diharapkan Dinas Kesehatan Jawa Timur tahun
atau keduanya (WHO, 2016). Ewadh 2012 menunjukkan bahwa dari 10 pola
(2014) menyatakan bahwa DM penyakit terbanyak pada pasien rawat
merupakan gangguan metabolisme jalan di RS Kategori X, penyakit
menular yang ditandai dengan diabetes merupakan penyakit terbanyak
peningkatan ambilan glukosa darah setelah hipertensi dengan 102.399 kasus
(hiperglikemia). (Martin et al. 2018). Riset Kesehatan
Studi epidemiologi Dasar (Riskesdas) yang dilakukan
menunjukkan tren peningkatan Badan Penelitian dan Pengembangan
prevalensi diabetes di banyak bagian Kesehatan Kementerian Kesehatan
dunia. Organisasi Kesehatan (Kemenkes) tahun 2018 menunjukkan
Dunia/WHO memprediksi peningkatan dibandingkan Riskesdes tahun 2013,
jumlah penderita diabetes menjadi prevalensi diabetes di Kabupaten
ancaman kesehatan global (PERKENI, Jember mengalami peningkatan.
(2015). Di Indonesia, menurut data Menurut tes gula darah, prevalensi
terbaru Riskesdas 2018, secara diabetes meningkat dari 6,9% menjadi
keseluruhan angka kejadian DM 8,5%.
meningkat signifikan dalam 5 tahun Menurut angka dari Dinas
terakhir. Pada tahun 2013, prevalensi Kesehatan Kabupaten Jember, jumlah
diabetes dewasa mencapai 6,9%, dan kasus diabetes tertinggi keenam di
angka ini terus meningkat menjadi 8,5% wilayah kerja Puskesmas Silo 2 dengan
39 kasus. Dibandingkan dengan jumlah kesehatan bagi anggota keluarga
kasus DM di wilayah kerja lainnya. penderita diabetes. Masyarakat belum
Penelitian ini penting dilakukan karena sepenuhnya memahami diabetes,
bertujuan untuk mengetahui hubungan terutama yang berpendidikan rendah
tingkat pengetahuan dengan gaya hidup dan pengangguran rendah (Friedman,
pasien diabetes yang sering berkunjung 2016).
ke Puskesmas Silo 2.
Kurangnya pengetahuan dan METODE
kesadaran pasien diabetes sangat Dalam penyusunan karya tulis ilmiah
mempengaruhi munculnya stres dan ini, penulis menggunakan metode
depresi. Pengetahuan dan kesadaran deskriptif berupa studi kasus dengan
yang benar memegang peranan penting pemecahan masalah. Sedangkan tekhnik
dalam setiap peristiwa yang terjadi, pengumpulan data dilakukan dengan
karena itu diperlukan perubahan cara cara :
hidup untuk mencegah hal-hal negatif 1. Wawancara
terjadi. Oleh karena itu, perawat sebagai Wawancara dilakukan melalui
salah satu tenaga kesehatan memiliki komunikasi langsung dengan
peran strategis dalam membekali anggota keluarga.
keluarga dan pasien dengan kemampuan 2. Observasi
untuk mengobati secara mandiri. Mengumpulkan data melalui
Serangkaian penelitian eksperimental pengamatan langsung dan sistematis
menunjukkan bahwa perawat 3. Pemeriksaan Fisik
memainkan peran yang sangat melakukan pemeriksaan fisik dari
berpengaruh dalam perilaku pasien ujung kepala sampai ujung kaki
(Azim, L (2016)). dengan menggunakan inspeksi,
Salah satu fungsi keluarga palpasi, perkusi, auskultasi, dan
adalah untuk menjaga atau memelihara metode lain untuk mengumpulkan
kesehatan terutama fungsi keluarga data.
untuk menjaga kesehatan keluarga,
namun pada kenyataannya banyak HASIL DAN KESIMPULAN
keluarga yang tidak mampu menjaga A. HASIL
kesehatan keluarga. .Pendidikan 1. Pengkajian
Pengkajian kesehatan. Pasien dan keluarga
keperawatan merupakan tahap mengatakan tidak memahami
awal dan dasar dalam proses dan tidak mengetahui tentang
keperawatan. Tahap pengkajian pengendalian penyakit DM,
paling menentukan untuk tahap keluarga hanya mengikuti dan
selanjutnya dalam pasrah kepada Allah bahwa
mengidentifikasi masalah penyakit DM nantinya akan
keperawatan yang terjadi dan sembuh juga karena Allah.
digunakan untuk menentukan Secara teori Kurangnya
diagnosis keperawatan pemahaman tentang DM
(Rohmah dan Walid, 2019). membuat pasien cenderung
Penulis melakukan pengkajian tidak patuh terhadap
pada keluarga Tn. A pengobatan, diet, dan terapi
didapatkan hasil bahwa Tn. A insulin (Kong, Yein & Jenn,
umur 68 tahun sebagai kepala 2012).
keluarga, agama islam, asal Tipe keluarga dalam
desa Harjomulyo. Anggota keluarga ini adalah extended
keluarga Tn. A terdiri dari Tn. family yang terdiri dari kepala
A sendiri sebagai kepala keluarga, istri, anak pertama,
keluarga, Ny.K sebagai Istri, anak kedua, menantu, dan
terdapat 2 anak, 1 menantu dan cucu. Tahap perkembangan
1 cucu. Dalam keluarga ini Ny. keluarga tersebut adalah
K mengalami sakit DM sejak keluarga dengan anak dewasa.
kurang lebih 1 tahun yang lalu. Dimana kendala yang dihadapi
Pasien dan keluarga saat ini adalah harus
mengatakan biasanya membiayai anak kedua yang
mengikuti pengobatan di masih sekolah. Dari 5 fungsi
posyandu lansia, namun dalam kesehatan keluarga, keluarga
beberapa bulan terakhir Tn. A belum mampu untuk
dikarenakan terjadi pandemi melakukan perawatan pada
pasien tidak melakukan anggota keluarga. Pasien dan
pemeriksaan rutin dipelayanan keluarga mengatakan khawatir
karena belum tau cara merawat informasi. Diagnosa ini
anggota keluarga yang sakit menjadi diagnosa prioritas
dan tidak mengerti tentang karena pada diagnosa ini
penyakit DM, dan tidak ditemukan data subjektif yaitu
mampu mengontrol gula darah kurangnya pemahaman
serta pengendalian pola makan. keluarga tentang penyakit DM
Hal ini disebabkan oleh sikap dan untuk data objektif
setiap anggota keluarga. Baik keluarga terlihat bingung saat
sikap yang mengutamakan ditanya seputar penyakit yang
kesehatan dan pemulihan dialami Ny. K. Kurangnya
anggota keluarga, atau sikap pengetahuan disebabkan
yang semata-mata didasarkan karena pasien dan keluarga
pada kepentingan diri sendiri. tidak terpapar informasi
Secara teori, sikap adalah dengan sesuai, ketidaktahuan
respon evaluatif terhadap suka keluarga dalam menemukan
atau tidak suka terhadap suatu sumber informasi dan keluarga
objek, yang menunjukkan kurang memanfaatkan
keyakinan, perasaan atau pelayanan kesehatan dengan
kecenderungan perilaku optimal. Sehingga muncul
seseorang (Zanna & Rempel, diagnosa defisit pengetahuan.
1988; Sarwono dan Meinarno, Kedua, Manajemen
2011). Kesehatan tidak efektif
2. Diagnosis Keperawatan berhubungan dengan
Berdasarkan data yang ketidakefektifan pola
diperoleh, penulis menemukan perawatan kesehatan keluarga
3 diagnosa keperawatan. terhadap anggota keluarga
Diagnosa ini diperoleh dari yang sakit. Pada diagnosa
hasil skoring sesuai dengan kedua ini keluarga maupun
skala prioritas masalah dalam pasien tidak mampu mengatur
keluarga. Pertama Defisit pola penanganan masalah
Pengetahuan Berhubungan kesehatan kedalam kebiasaan
dengan kurangterpapar hidup sehari-hari, sehingga
tidak memuaskan atau tidak dan SIKI) (Tim Pokja SDKI
mampu mencapai status DPP PPNI, 2017). Perencanaan
kesehatan yang diharapkan. tindakan keperawatan keluarga
Ketiga, Kesiapan peningkatan merupakan kumpulan tindakan
manajemen kesehatan tentang yang ditentukan oleh perawat
penyakit yang diderita keluarga bersama sasaran yaitu keluarga
yang sakit. Pada diagnosa yang bersangkutan, dimana
ketiga ini penulis mendapatkan harapannya apa yang diberikan
data subjektif dari keluarga oleh penulis juga dapat
bahwa Keluarga mengatakan dilaksanakan oleh keluarga
ingin tau bagaimana perawatan tanpa ada keterpaksaan
yang harus diberikan kepada maupun keluarga keberatan.
Ny.K agar gula darah stabil. Sehingga masalah yang telah
Berdasarkan pemaparan dari diidentifikasi dapat
keluarga bahwa pola diselesaikan dengan baik.
pengaturan dan Tindakan keperawatan yang
pengintegrasian program telah ditetapkan adalah :
kesehatan akan lebih mudah Identifikasi kesiapan klien dan
tercapai dalam kehidupan keluarga dalam menerima
sehari-hari apabila keluarga informasi, Kaji pengetahuan
memiliki keinginan untuk keluarga mengenai penyakit
merubah pola hidup maupun diabetes mellitus, Kaji tindakan
pola makan yang sehat dan yang telah dilakukan oleh
tujuan yang diinginkan dapat keluarga mengenai penyakit
dicapai secara optimal. Ny.K, Informasikan pada
3. Intervensi Keperawatan keluarga mengenai pengertian,
Dalam penyusunan penyebab, serta tanda dan
rencana tindakan keperawatan gejala dari diabetes mellitus,
ini penulis melibatkan keluarga Informasikan pada keluarga
secara penuh dalam tentang program pengobatan
penyusunannya dengan pada penderita diabetes
berlandaskan 3S (SDKI, SLKI, mellitus, Berikan penjelasan
ulang mengenai pengertian, dilakukan implementasi
penyebab, serta tanda dan keperawatan kurang lebih
gejala dan program pengobatan selama 4x pertemuan
pada penderita diabetes didapatkan hasil bahwa pada
mellitus. tanggal 05 Februari 2021 yaitu
4. Implementasi Keperawatan pada data subyektif keluarga
Implementasi Tn.A mengatakan sudah
keperawatan dilakukan sesuai mengerti tentang penyakit
dengan rencana yang telah diabetes mellitus. Keluarga
disepakati dengan keluarga. Tn.A mengatakan sudah
Implementasi dilakukan menyajikan makanan yang
dengan kunjungan kerumah rendah gula dan menyajikan
pasien. Dilakukan selama 4 makanan diet sehat (Nasi
kali kunjungan dengan Merah). Data objektif yang
memberikan asuhan yang didapatkan keluarga Tn.A
dibutuhkan keluarga dan dapat menjawab saat ditanya
pasien. Dan dilakukan sesuai oleh perawat dan menyebutkan
dengan konsisi perkembangan definisi, penyebab, serta tanda
dari pasien maupun keluarga dan gejala dari diabetes
5. Evaluasi mellitus. Assessmentnya
Melakukan observasi masalah teratasi dan Intervensi
perubahan kondisi pasien dan dihentikan.
keluarga setelah dilakukan Evaluasi yang pada
tindakan keperawatan dengan diagnosa kedua Manajemen
tujuan dan kriteria hasil yang Kesehatan Tidak Efektif
dibuat pada tahap perencanaan, dimana telah dilakukan
evaluasi dilakukan dengan implementasi keperawatan
komponen SOAP/SOAPIER kurang lebih selama 4x
(Rohmah & Walid, 2019). pertemuan didapatkan hasil
Evaluasi yang pertama bahwa pada tanggal 05
pada diagnosa Defisit Februari 2021 yaitu pada data
Pengetahuan dimana telah subyektif keluarga Tn.A
mengatakan sudah teratasi dan intervensi
merencanakan untuk dihentikan.
mengantar Ny.K ke puskemas B. Kesimpulan
atau ke pustu untuk melakukan 1. Pengkajian
GDA. Data objektif didapatkan Penulis melakukan pengkajian
keluarga Tn.A dapat melalui wawancara dengan
menjelaskan komplikasi dari pasien dan keluarga. Dengan
diabetes mellitus. mengidentifikasi mulai dari
Assessmentnya masalah identitas setiap anggota
teratasi dan intervensi keluarga, tahap perkembangan
dihentikan. keluarga, riwayat kesehatan
Evaluasi yang pada masing-masing keluarga,
diagnosa kedua Manajemen lingkungan rumah keluarga,
Kesehatan Tidak Efektif struktur keluarga, fungsi
dimana telah dilakukan keluarga, fungsi keluarga,
implementasi keperawatan mekanisme koping keluarga,
kurang lebih selama 4x harapan keluarga, hingga
pertemuan didapatkan hasil pemeriksaan fisik pada setiap
bahwa pada tanggal 05 anggota keluarga. Untuk
Februari 2021 yaitu pada data memperoleh data sesuai dengan
subyektif keluarga sudah situasi keluarga, akan lebih
paham tentang penyakit yang mudah untuk merencanakan
diderita Ny.K. Data objektif tindakan keperawatan.
didapatkan keluarga dapat Pengkajian yang dilakukan
menjawab pertanyaan perawat secara sistematis dan
tentang, pengertian, penyebab, komprehensif menemukan
tanda dan gejala serta bahwa ada data yang
komplikasi dari diabetes menunjukkan bahwa salah satu
mellitus. Keluarga sudah anggota keluarga menderita
menjadwalkan Ny.K untuk diabetes dan keluarga mampu
berangkat ke Puskesmas atau merawatnya dengan benar.
ke pustu. Assessment masalah 2. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan yang kesehatan yang diharapkan.
muncul pada keluarga Tn. A Ketiga, Kesiapan peningkatan
Defisit Pengetahuan manajemen kesehatan tentang
berhubungan dengan kurang penyakit yang diderita keluarga
terpapar informasi tentang yang sakit. Pada diagnosa
penyakit yang diderita Ny.K. ketiga ini penulis mendapatkan
Diagnosa ini menjadi diagnosa data subjektif dari keluarga
prioritas karena pada diagnosa bahwa Keluarga mengatakan
ini ditemukan data subjektif ingin tau bagaimana perawatan
yaitu kurangnya pemahaman yang harus diberikan kepada
keluarga tentang penyakit DM Ny.K agar gula darah stabil.
dan untuk data objektif 3. Intervensi Keperawatan
keluarga terlihat bingung saat Intervensi keperawatan
ditanya seputar penyakit yang dilakukan penyusunan bersama
dialami Ny. K. Kurangnya dengan anggota keluarga.
pengetahuan disebabkan Dimana intervensi yang
karena pasien dan keluarga disusun sudah sesuai dengan
tidak terpapar informasi kondisi dan kebutuhan dari
dengan sesuai. Kedua, keluarga. Sehingga dalam
Manajemen Kesehatan tidak penerapannya memudahkan
efektif berhubungan dengan penulis untuk tersampainya
ketidakefektifan pola informasi dan tindakan yang
perawatan kesehatan keluarga dilakukan sesuai dengan yang
terhadap anggota keluarga digarapkan.
yang sakit. Pada diagnosa 4. Implementasi Keperawatan
kedua ini keluarga maupun Implementasi keperawatan
pasien tidak mampu mengatur dilakukan dengan melakukan
pola penanganan masalah kunjungan rumah kurang lebih
kesehatan kedalam kebiasaan selama 4x kunjungan. Setiap
hidup sehari-hari, sehingga kunjungan keluarga akan
tidak memuaskan atau tidak diberikan tindakan
mampu mencapai status keperawatan yang telah
disusun bersama keluarga. Dan Disarankan puskesmas setempat
setiap akhir dari sesi kunjungan dapat memberikan lebih sering
akan dilakukan evaluasi penyuluhan terkait kesehatan
keperawatan. Harapannya masyarakat, terutama DM dan bagi
untuk kunjungan selanjutnya perawat diharapkan dapat
dapat melanjutkan tindakan melakukan homecare bisa lebih
yang belum mampu tercapai memperhatikan dan menekankan
oleh keluarga. perawatan serta monitoring secara
5. Evaluasi Keperawatan komperehensif
Evaluasi keperawatan 3. Institusi Pendidikan
dilakukan setiap akhir dari sesi Disarankan bagi institusi
implementasi keperawatan. pendidikan dapat memberikan
Selama implementasi perkembangan ilmu khususnya
keperawatan kurang lebih 4x ilmu keperawatan keluarga guna
pertemuan didapatkan hasil menambah pembelajaran kepada
bahwa masalah teratasi dan mahasiswa.
intervensi dihentikan. Dan 4. Penulis
tujuan tercapai sesuai dengan Disarankan bagi penulis untuk
yang telah direncanakan. selalu menambah ilmu khususnya
SARAN perawatan keluarga yang bertujuan
untuk mempermudah saat
1. Keluarga
menangani masalah keluarga.
Disarankan pada keluarga setelah
REFERENSI
berakhirnya perawatan dengan
penulis. Keluarga mampu Andarmoyo, Sulistyo. 2012.
menerapkan dan melakukan Keperawatan Keluarga Konsep
Teori, Proses dan Praktik
tindakan keperawatan yang telah
Keperawatan. Yogyakarta :
dianjurkan. Sehingga kondisi Graha Ilmu.
pasien tetap dalam kondisi yang Azim, L. 2016. Hubungan Tingkat
Pengetahuan Pasien Diabetes
sehat dan tercapainya derajat
Mellitus dengan Klasifikasi
kesehatan keluarga yang optimal. Resiko Ulkus Diabetik Di Poli
2. Petugas Kesehatan Klinik Panembahan Senopati
Bantul, Skripsi. Online
Barros dkk, 2020. Pengaruh Edukasi teori & Praktek Alih bahasa oleh
Senam Kaki Diabetes Mellitus Acjir Yani S. Jakarta : EGC
Berbahasa Tetum Terhadap Harmoko. (2012). Asuhan Keperawatan
Sirkulasi Ekstremitas Bawah keluarga. Penerbit : Pustaka
Dan Kadar Gula Darah Sewaktu Pelajar. Yogyakata
Di Centru Saude Comoro, Dili, Harsari, Rana H “Hubungan Status Gizi
Timor Leste.Skripsi. Sumenep: dan Kadar Gula Darah pada
Universitas Wiraraja Sumenep Pasien Diabetes Mellitus Tipe 2”
dilihat 12 April 2021 eJournal Kedokteran Indonesia,
https://ejournalwiraraja.com/ind vol.6, no. 2 Aug.2018,
ex.php/JIK/article/view/946 doi:10.23886/ejki.6.8784.
Brunner & Suddarth, (2015). Buku Ajar Kemeterian Kesehatan RI. Diabetes
Keperawatan Medikal Bedah Melitus Penyebab Kematian
Edisi 8 volime 2. Jakarta : EGC Nomor 6 di Dunia. [Online]
Endrawati, N. 2020. Hubungan 2020. Dari:
Diabetes Self management http://www.depkes.go.id.
Education Dengan Status Gizi Kong, Yein & Jenn. (2012).
Pada Penderita Diabetes Psychological insulin resistence:
Meilitus Tipe 2 Di RT 001-004 Patient beliefs and implication
Milideg Kedungadem for diabetes management,
Bojonegoro.Skripsi. Jombang: quality life research. Vol. 18
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Page. 22-23
Insan Cendekia Medika dilihat Maso, D. 2020. Pengaruh Kegiatan
12 April 2021. Senam Yang Dilakukan Oleh
http://repo.stikesicme-jbg.ac.id/ Penderita Diabetes Di RS
Ewadh, M. J., Juda, T. M., Ali, Z. A., & Muhammadiyah Palembang
Mufeed, E. M. (2014). Terhadap Kadar Gula Daerah
Evaluation of Amylase Activity Sewaktu. Skripsi. Palembang:
in Patient with Type 2 Diabetes Universitas Muhammadiyah
Mellitus. American Journal of Palembang dilihat 12 April
BioScience Babylon University, 2021. http://repository.um-
College of Medicine, palembang.ac.id/id/eprint/6191/.
Biochemistry Dept. Hilla, Iraq, Nanggae, M., G. Masia., & W. Oroh.
2(5), 171. 2018. Hubungan Obesitas
https://doi.org/10.11648/j.ajbio.2 Dengan KejadianDiabetes
0140205.11 Melitus Di Wilayah Kerja
Fatimah, R.N. 2015. Diabetes Melitus Puskesmas Ranomut Kota
Tipe 2. Jakarta: J Majority. Vol. Manado. Journal Keperawatan.
4, No. 5:93-99 6(1)
Friedmen M. 2016. Buku Ajar Nurmaguphita, D & Sugiyanto. 2018.
Keperawatan Keluarga : Riset Gambaran Distress Pada
Penderita Diabetes Mellitus.
Jurnal Keperawatan Jiwa. 6(2): Tandra, H. 2018. Diabetes Bisa Sembuh
76-82 (Petunjuk Praktis Mengalahkan
Padila. (2012). Buku Ajar: Keperawatan dan menyembuhkan Diabetes).
Keluarga. Yogyakarta: Nuha Jakarta : Gramedia Pustaka
Medika. Utama.
PERKENI. Konsesus Pengelolaan Tirto Jiwo, 2012. Depresi : Panduan
Diabetes Mellitus Tipe 2 di bagi pasien, keluarga dan teman
Indonesia. Jakarta: PERKENI; dekat, Pusat Pemulihan dan
2019 Pelatihan Bagi Penderita
PERKENI. Konsensus Pengelolaan dan Diabetes Melitus Desa
Pencegahan Diabetes Melitus Kalinongko: Purworejo.
Tipe 2 di Indonesia. Jakarta: Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017).
PERKENI; 2011. Standar Diagnosis Keperawatan
Putri, M.D.M.T et al. 2018. Gambaran Indonesia Definisi dan Indikator
Kondisi Ibu Hamil Dengan Diagnostik. Jakarta: Dewan
Diabetes Melitus di RSD dr. Pengurus PPNI
Soebandi Jember Tahun 2013- Waspadji S. Diabetes Melitus
2017. Jurnal pustaka Kesehatan. Mekanisme Dasar dan
6(1) Pengelolaannya yang
Rasional, Dalam : Soegondo S, dkk, WHO. Global Report On Diabetes.
Penatalaksanaan Diabetes France: World Health
Melitus Terpadu. Jakarta : Balai Organization; 2016
Penerbit FKUI. 2018 : 29 Yuliantina, R. 2020. Gambaran
Rohmah, N., & Walid, S. (2019). Pengetahuan Pasien Diabetes Mellitus
Dokumentasi Proses Tipe II Tentang Penerapan Senam
Keperawatan. Jakarta: Ar-Ruzz Prolanis dan Perawatan Diabetes
Media. Meillitus Di Puskesmas OPI
Sarwono, Sartlito dan Eko A.Meinarno. Palembang.Skripsi. Palembang :
2011. Psikologi Sosial. Jakarta: Universitas Sriwijaya dilihat 13 April
Salemba. HumanikaSusanto. 2021.
(2012). Buku Ajar Keperawatan https://repository.unsri.ac.id/40664/56/
Keluarga Teori dan Praktik. RAMA_14201_04021181621004_0016
Jakarta : EGC 027404_0009077904_01_front_ref.pdf

Anda mungkin juga menyukai