Oleh
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
secara global, regional, nasional dan lokal. Hal ini menyebabkan penyakit tidak
2012). Salah satu penyakit tidak menular yang menjadi sorotan adalah diabetes
kumpulan gejala akibat peningkatan kadar glukosa darah di atas nilai normal
insulin, gangguan sekresi insulin, atau keduanya (WHO, 2006; Smeltzer et al,
pankreas tidak menghasilkan cukup insulin (hormon yang mengatur gula darah
atau glukosa), atau ketika tubuh tidak dapat secara efektif menggunakan insulin
yang dihasilkannya. Jumlah kasus dan prevalensi diabetes terus meningkat selama
mencapai 21,3 juta orang. Prevalensi diabetes mellitus di Indonesia dalam kurun
1,1% (Riskesdas, 2007), meningkat pada tahun 2010 menjadi 1,5%, pada tahun
2
(Riskesdas,2013). Jumlah pasien DM tahun 2014 meningkat menjadi 5,8% (IDF,
2014) dan pada tahun 2015 jumlah pasien DM meningkat menjadi 9,1 juta
(Rudijanto, 2015).
kasus, meningkat menjadi 14.604 kasus pada tahun 2013, dan tahun 2014
Menurut data (IDF, 2019) menyatakan bahwa dalam rentang usia 20-79
tahun didapatkan jumlah populasi yang menderita diabetes di dunia pada tahun
2019 sebanyak 463 juta orang, dan jumlah ini meningkat diproyeksikan mencapai
578 juta pada tahun 2030, dan 700 juta pada tahun 2045. Menurut data (WHO,
2006) untuk prevalensi penderita diabetes melitus di kawasan Asia Tenggara, pada
tahun 2014 yaitu sebanyak 96 juta kasus pada 11 negara anggota Asia Tenggara.
Angka ini juga menunjukkan peningkatan dari 4,1% di tahun 1980- an menjadi
diabetes melitus tertinggi dengan total estimasi penderita sebanyak 10 juta jiwa
3
penderita terbesar kategori usia 55-64 tahun yaitu 6,03 %. Prevalensi gangguan
2020).
pengontrolan kadar gula darah. Kecemasan bagi orang diabetes mellitus adalah
sesuatu yang sangat merugikan karena akan meningkatkan kadar gula darah,
diperkirakan sekitar 439 juta orang di dunia akan terdiagnosis menderita diabetes
mulai dari pengaturan pola makan, olah raga, kontrol gula darah, dan lain-lain
kecemasan yang meningkat dan depresi. Selain perubahan tersebut jika penderita
mengeluarkan lebih banyak biaya, pandangan negatif tentang masa depan, dan
4
meningkatnya kadar kortisol yang memberikan dampak terhadap fungsi insulin
dan dapat memberikan pengaruh buruk terhadap kontrol glukosa darah (Ati,
2014).
sebagai bagian dari rencana perawatan pasien Diabetes Mellitus Tipe 2 untuk
B. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Diabetes Melitus
2. Tujuan khusus
C. Kerangka Konsep
hubungan antara konsep-konsep yang akan diukur maupun diamati dalam suatu
5
penelitian. Sebuah kerangka konsep haruslah dapat memperlihatkan hubungan
Hubungan Dukungan
Keluarga
Anggota Keluarga Dengan
Diabetes Miletus
Hubungan Tingkat
Kecemasan
D. Desain Penelitian
penelitian dapat dilakukan secara efektif dan efisien (Putra, 2012)., dengan
6
DAFTAR PUSTAKA
Afifah, Yustiani Nur, Cucu Rokayah, and Erlina Erlina Fazriana. "Hubungan
Dukungan Keluarga dengan Tingkat Kecemasan Lansia yang Mengalami
Diabetes Melitus." Jurnal Ners Widya Husada 4.2 (2020): 53-56.
Syatriani, Sri. "Hubungan Pekerjaan Dan Dukungan Keluarga Dengan Stres Pada
Pasien Dm Tipe 2 Di Daerah Pesisir Kota Makassar." Prosiding Seminar
Nasional Sinergitas Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Vol.
2. 2019.