Anda di halaman 1dari 15

PROSES BERDIRINYA

DINASTI AYYUBIYAH
FAKTOR PENYEBAB
RUNTUHNYA ABBASIYAH
Penyebab runtuhnya Dinasti Abbasiyah adalah serangan
bangsa Mongol yang berhasil menghancurkan Kota
Baghdad. Pada 1258, tentara Mongol yang berkekuatan
sekitar 200.000 orang menyerang Baghdad. Khalifah
terakhir Daulah Abbasiyah, Al-Musta'shim, benar-benar
tidak berdaya membendung tentara mongol sebanyak itu.
BERDIRINYA DINASTI AYYUBIYAH
Dinasti ini mulai berkuasa seiring dengan datangnya
Asaduddin Syirkuh bin Syadhi dan keponakannya, Salahuddin Al
Ayyubi, ke Mesir. Syirkuh saat itu adalah jenderal pasukan yang
mengabdi pada Nuruddin Zangi, Amir (penguasa wilayah) Syria di
Damaskus.
Salahuddīn al Ayyubi (1138 –1193), keponakan Syirkuh
yang masih muda, kemudian diangkat sebagai penggantinya.
Salahuddīn kemudian mengambil alih kekuasaan di Mesir,
setelah meninggalnya Al-Aḍid pada tahun 1171.
Naiknya Salahuddīn sebagai penguasa Mesir mengawali
kesultanan Dinasti Ayubiyyah. Dalam masa pemerintahannya
Dinasti Ayubiyyah mencapai masa kejayaannya dengan
menguasai wilayah di Mesir, Palestina, Jordania, Syria, Hejaz
(wilayah sekitar Mekah dan Medinah) serta Yaman.
TOKOH TOKOH DINASTI
AYYUBIYAH
1. Salahuddin Al-Ayyubi (1174-1193)
2. Al-Aziz ibn Salahuddin (1193-1198)
3. Mansur ibn al-Aziz (1198-1199)
4. Al-Adil I Ahmad ibn Ayyub (1199-1218)
5. Al-Kamil I (1218-1238)
6. Al-Adil II (1238-1240)
7. Malik al-Shalih Najmuddin (1240-1249)
8. Muazzam Tauransyah ibn Shalih (1249)
PROFIL SALAHUDDIN AYYUBIYAH
1. Kehidupan awal

Salahuddin Al Ayyubi lahir di benteng Tikrit, Irak, pada 532


H/1138 M ketika ayahnya, Najmuddin Ayyub, menjadi penguasa
Seljuk di Tikrit di bawah Imaduddin Zanki, gubernur Seljuk untuk
Kota Mosul di Irak. Ketika Imaduddin berhasil merebut wilayah
Baalbek di Lebanon pada 534 H/1139 M, Najmuddin Ayyub
diangkat menjadi gubernurnya. Selama di Baalbek inilah,
Salahuddin mengisi masa mudanya dengan menekuni teknik,
strategi, maupun politik perang. Ia juga mengenyam pendidikan di
Damaskus untuk memelajari teologi Sunni selama sepuluh tahun.
Pada 1164, ia dikirim oleh penguasa Damaskus ke Mesir untuk
membantu Dinasti Fatimiyah melawan serangan tentara Salib.
2. Menjadi Wazir Mesir
Di Mesir, Salahuddin diminta untuk mempertahankan
wilayah itu dari serbuan Kerajaan Latin Yerusalem di bawah
pimpinan Amalrik I. Meski saat itu dinamika politik di Mesir sangat
keras dan ia tidak memiliki kuasa atas tentara yang masih di bawah
pimpinan Al-Adid, wazir (setara perdana menteri) yang lemah,
Salahuddin dan pamannya, Syirkuh, mampu mempertahankan
Mesir. Setelah Al-Adid meninggal, Syirkuh diberi kepercayaan
menggantikan posisinya sebagai wazir karena telah berhasil
memertahankan Mesir. Namun, hanya dalam waktu dua bulan,
Syirkuh meninggal dan jabatan Wazir Mesir akhirnya dipegang oleh
Salahuddin pada 1169. Begitu menjabat sebagai Wazir Mesir,
Salahuddin mulai merevitalisasi perekonomian dan mengorganisir
ulang kekuatan militer.
3. Mendirikan Dinasti Ayyubiyah
Sejak awal, Salahuddin Al Ayyubi memiliki ambisi menggantikan
Islam Syiah (Dinasti Fatimiyah) di Mesir dengan Sunni dan memerangi
orang-orang Franka dalam Perang Salib. Karena posisi Dinasti Fatimiyah
semakin lemah, Salahuddin pun mampu menggantikannya dengan Dinasti
Ayyubiyah yang didirikannya pada 1171. Setelah resmi mendirikan Dinasti
Ayyubiyah, Salahuddin kemudian mengembalikan ajaran Sunni ke Mesir.
Ambisi Salahuddin untuk menggeser aliran Syiah dengan Islam Sunni pun
tercapai. Segera setelah berkuasa, ia juga melakukan ekspansi wilayah dengan
menguasai Yaman pada 1174 dan Suriah pada 1180-an. Salahuddin yang
berhasil menyatukan berbagai wilayah Islam membuatnya dikenal sebagai
khalifah yang memiliki kerajaan terbesar saat itu. Dengan kekuatannya itu,
Salahuddin menggunakannya untuk kampanye menaklukkan Yerusalem.
4. Menaklukkan Yerusalem

Pada masa pemerintahan Salahuddin Al Ayyubi, ia juga berhasil merebut


Yerusalem dari Kerajaan Yerusalem. Peristiwa ini terjadi setelah Raja Guy dari
Lusignan mendukung Raynald dari Chatillon untuk menyerang peziarah dan pedagang
Muslim. Bahkan Raja Guy dari Lusignan mengancam akan menyerang kota Mekkah
dan Madinah. Merespons ancaman itu, Salahuddin menyerang Yerusalem pada 4 Juli
1187 yang kemudian dikenal dengan Perang Hattin. Setelah berhasil menguasai
daerah sekitar Yerusalem, Salahuddin menangkap Raynald dan mengeksekusinya.
Pasukan Salahuddin kemudian bergerak ke Yerusalem dan mengepungnya pada
September 1187. Yerusalem akhirnya berhasil dikuasai oleh Salahuddin Al Ayyubi
pada 2 Oktober 1187. Baca juga: Tokoh-Tokoh Perang Salib Setelah berhasil
menguasai Yerusalem, Salahuddin kemudian dihadapkan dengan pasukan Salib yang
dipimpin oleh Raja Richard dari Inggris. Pertempuran dengan tentara Salib berakhir
dengan perjanjian damai antara Salahuddin Al Ayyubi dan Richard dari Inggris.
5. Wafat
Beberapa tahun setelah serangan tentara Salib
di bawah pimpinan Raja Richard dari Inggris,
Salahuddin Al Ayyubi meninggal dunia. Kematian
Salahuddin Al Ayyubi terjadi pada 1192, setelah
melakukan Perjanjian Ramla dengan Raja Richard.
Dalam perjanjian itu, Yerusalem tetap dikuasai Muslim
dan terbuka bagi peziarah Kristen.
NILAI-NILAI POSITIF DARI
BERDIRINYA DINASTI
AYYUBIYAH
1. Penerapan Nilai Keseimbangan antar Sistem
Pemerintahan dan Kekuatan Rakyat
2. Nilai Kesungguhan dan Kebersamaan Khalifah
dalam memajukan Negara dengan Keihlasan
para Ilmuwan dan Ulama
PERAN TOKOH YANG DAPAT DIAMBIL CONTOH
TELADANNYA DALAM PROSES BERDIRINYA AYYUBIYAH

 NURUDDIN ZANKI
Nuruddin Zanki adalah pribadi yang selalu
berusaha mendekatkan diri kepada Allah. Ia adalah
pribadi yang shalih, ahli ilmu, zuhud, ahli fikih, tawadhu
dan pemberani. Nuruddin berakidah ahlussunnah wal
jamaah dan bermadzhab Hanafi. Nuruddin dikenal
sebagai orang yang banyak berpuasa dan sebagai orang
yang senantiasa menjaga shalat fardhu dan sunnah.
Nuruddin Zanki adalah seorang pemimpin ideal dan kuat
yang muncul di tengah-tengah umat Islam di saat umat
Islam telah terpecah belah sekaligus mendapat serangan
Pasukan Salib.
Adapun prestasi-prestasi yang ditorehkan oleh
Nuruddin selama berkuasa antara lain:
1. Nuruddin mendirikan universitas dan masjid di tiap
kota yang beliau taklukkan. Universitas-universitas
yang beliau dirikan berkonsentrasi dalam pengajaran
Al-Qur’an dan Hadits Nabi Muhammad.
2. Mendirikan rumah sakit-rumah sakit yang memberikan
pelayanan secara gratis.
KESIMPULAN

Nama Ayyubiyah dinisbatkan kepada najmuddin


bin ayyub bin syadi, ayah dari salahuddin al ayyubi,
seotang kurdi yg berasal dari kota Dvin, di utara
armenia. Najmuddin ayyub berasal dari suku Rawadiya
yg merupakan warga mayoritas kota Dvin.
Dinasti ayyubiyah berdiri di atas puing-puing
dinasti fatimiyyah di mesir yg bercotak syi'ah dan ia
ingin mengembalikannya ke faham sunni(ahlu sunnah
wal jamaah). pafa masa nuruddin zanki (gubernur suriah
dari bani abbasiyah)
salahuddin diangkat sebagai panglima tentara di Balbek,
kehidupannya penuh dg perjuangan dan peperangan karena
ditugaskan utk menghadapi tentara salib dlm merebit kembali baitul
maqdis yg sudah dikuasai selama 92 tahun atau 88 tahun oleh
tentara salib. setelah syirkuh meninggal diganti oleh salahuddin al
ayyubi. setelah kholifah al adid wafat pada th.567 H / 1171 M,

Anda mungkin juga menyukai