Anda di halaman 1dari 14

E-ISSN - 2654-9751

Vol 2 no2 Oktober 2019

Jurnal Kesehatan Mercusuar


Avalilable Online http://jurnal.mercubaktijaya.ac.id/index.php/mercusuar

FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PASIEN


PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) YANG MENJALANI HEMODIALISA
DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

Fitria Alisa1*, Cigita Wulandari2*


1
Program Studi S1 Keperawatan, STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang
*Email : fitriaalisa1985@gmail.com
2
Program Studi S1 Keperawatan, STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang

ABSTRAK

Di Amerika Serikat pada tahun 2010 jumlah kejadian hemodialisis sebanyak 651.000, sedangkan di
Indonesia jumlah pasien yang aktif menjalani hemodialisis meningkat dari tahun ke tahun dimana dari tahun
2010 berjumlah 5.184 pasien menjadi 6.951 pasien pada tahun 2011.Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui faktor- faktor yang berhubungan dengan kepatuhan pasien PGK yang menjalani hemodialisis di
RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jenis penelitian ini analitik dengan desain penelitian cross sectional. Teknik
pengambilan sampel acidental sampling berjumlah 43 pasien. Data dikumpulkan melalui kuesioner
kemudian diolah dengan menggunakan analisa univariat dan bivariat dengan uji chi-square. Hasil penelitian
lebih dari separoh (55,8%) PGK tidak patuh menjalani hemodialisa. Lebih dari separoh (53,5%) PGK
memiliki pengetahuan rendah. Lebih dari separoh (58,1%) PGK sudah menjalani hemodialisa lebih dari satu
tahun. Lebih dari separoh (53,5%) PGK memiliki dukungan keluarga kurang baik. Ada hubungan
pengetahuan (p=0,004), lamanya sakit (p=0,027), dukungan keluarga (p=0,024) dengan kepatuhan pasien
PGK (p=0,000).

ABSTRACT

In the united states in 2010 the number of incident hemodialysis as many as 651.000, while in
indonesia number of patients undergo hemodialysis active increase from year to the year when from year
2010 is 5.184 the patient becomes 6.951 patients in 2011. The purpose of this research was to know factors
relating to compline of chronic kidney disease patients who undergo hemodialysis in RSUP Dr. M. Djamil
Padang. This research haves the character of analytic with research design of cross sectional. The sample
techniques using acidental sampling many as 43 patients. Data is collected by using questionaire, then in
processing in applies analysis univariat and bivariate with tes chi-squere. Result of research were (55,8%)
chronic kidney disease patiens do’nt obey undergo Hemodialysis. Equal to (53,5%) chronic kidney disease
patiens has level of low knowledge. Equal to (55,8%) chronic kidney disease patiens already undergoing
hemodialysis more than one years. Equal to (53.5%) chronic kidney disease patiens has not good family
support. There is the relation of knowledge (p = 0,004), duration disease (p = 0,027), family support (p =
0,024) with obedience undergo hemodialysis

Keyword : Pengetahuan, Lamanya Sakit, Dukungan Keluarga, Kepatuhan

58
Fitria Alisa1*, Cigita Wulandari2*| FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PASIEN
PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

PENDAHULUAN menjalankan seluruh fungsinya dengan baik dan


Penyakit Ginjal Kronik (PGK) untuk mempertahankan hidupnya diperlukan terapi
merupakan masalah kesehatan utama yang sementara berupa dialisis.
kini tumbuh secara cepat. PGK adalah Terapi dialisis ini ada dua yaitu dialisis
gangguan fungsi ginjal yang ireversibel dan peritoneal dan hemodialisis, tetapi terapi yang
progresif dengan kadar filtrasi glomerulus sering dianjurkan pada pasien PGK adalah
(GFR). hemodialisis, karenaproses pembersihan pada
Jumlah penderita penyakit ini sangat dialisis peritonel sangat lambat dibandingkan
banyak dan cenderung meningkat dari tahun dengan hemodiliasis (Jameson &Loscalzo,2013).
ke tahun. World Health Organization Hemodialisis adalah pengalihan darah
(WHO) merilis data pertumbuhan jumlah pasien dari tubuhnya melalui dialiser yang terjadi
penderita gagal ginjal kronik (GGK) di secara difusi dan ultrafiltrasi, kemudian darah
dunia pada tahun 2014 meningkat sebesar kembali lagi ke tubuh pasien (O’Callaghan,2009).
50% dari tahun sebelumnya dan di Amerika Hemodialisa tidak dapat menyembuhkan atau
angka kejadian gagal ginjal kronik (GGK) memulihkan penyakit ginjal karena tidak mampu
meningkat sebesar 50% pada tahun 2015 mengimbangi hilangnya aktifitas metabolik
dan setiap tahun 200.000 orang amerika penyakit ginjal atau endokrin (Cahyaningsih,
menjalani hemodialisis (Widyasturi, 2016). 2011).
Menurut Hill et al (2016) prevalensi global Hemodialisis ini biasanya dilakukan
gagal ginjal kronik (GGK) sebesar 13,4% seumur hidup. Hemodialisis dapat menimbulkan
dengan 48% diantaranya mengalami dampak fisik dan psikologis pada pasien. Dampak
penurunan fungsi ginjal dan tidak menjalani fisik hemodialisis dapat menjadikan pasien lelah,
dialisis dan sebanyak 96% orang dengan lemah, kram otot, mual dan munta, hipotensi, sakit
kerusakan ginjal atau fungsi ginjal yang kepala dan nyeri dada sehingga mengakibatkan
berkurang tidak sadar bahwa mereka penurunan kemampuan dan keterbatasan dalam
mengalami gagal ginjal kronik (GGK). melakukan aktivitas sehari-hari. Selain dari
Indonesia juga merupakan negara dengan dampak fisik, terapi hemodialisis ini juga
tingkat penderita gagal ginjal yang cukup berdampak pada psikologis pasien (Saputri, 2013).
tinggi, prevalensi gagal ginjal kronik Salah satu masalah besar yang
(GGK) meningkat dari 2.997.680 orang berkonstribusi pada kegagalan hemodialisis adalah
menjadi 3.091.240 orang (United State masalah kepatuhan klien. Secara umum kepatuhan
Renal Data System [USRDS], 2016). Di didefenisikan sebagai tingkatan prilaku seseorang
provinsi Sumatera barat prevalensi gagal yang mendapatkan pengobatan, mengikuti saran,
ginjal kronik (GGK) yaitu 0,2% dari pasien atau melakukan perubahan gaya hidup sesuai
gagal ginjal kronik (GGK) di Indonesia dengan rekomendasi pemberian pelayanan
(Infodatin, 2017). Menurut data Riskesdas kesehatan (WHO 2007). Kepatuhan pasien
tahun 2018 prevalensi kejadian gagal ginjal terhadap rekomendasi dan perawat dari pemberi
kronik (GGK) naik dari 2% menjadi 3,8% pelayanan kesehatan adalah penting untuk
(Riskesdas, 2018). kesuksesan suatu intervensi. Namun,
Bila seseorang mengalami penyakit ginjal ketidakpatuhan menjadi masalah yang besar
dimana ginjal sudah tidak mampu lagi terutama pada pasien yang menjalani hemodialisis

59
Fitria Alisa1*, Cigita Wulandari2*| FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PASIEN
PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

dan dapat berdampak pada berbagai aspek menjalani hemodialisa.


perawatan pasien, termasuk konsistensi Berdasarkan penelitian Nita Syamsiyah
kunjungan dan regimen pengobata. Secara (2011) di RSUP Dr. Esnawan antariksa halim
keseluruhan telah nyatakan bahwa sekitar perdana kusuma Jakarta tentang faktor- faktor
50% pasien hemodialisa tidak mematuhi yang berhubungan dengan kepatuhan pasien CKD
setidaknya sebagian dari regimen yang menjalani hemodialisa didapatkan hasil ada
hemodialisis mereka (Kamerrer, 2007). hubungan antara tingkat pengetahuan, lamanya
Berbagai riset mengenai kepatuhan hemodialisis dan dukungan keluarga dengan
pasien PGK yangmendapat terapi kepatuhan pasien menjalani hemodialisa.
hemodialisis didapatkan hasil yang sangat Pengetahuan merupakan faktor yang sangat
bervariasi. Secara umum ketidakpatuhan penting terbentuknya prilaku seseorang.Prilaku
pasien dialisis meliputi beberapa aspek didasarkan atas pengetahuan yang mendasari sikap
diantaranya, ketidakpatuhan mengikuti seseorang masih dipengaruhi oleh prilaku yang
program hemodialisis (0%- 32,3%), nyata (Notoatmodjo, 2005). Pengetahuan dapat
ketidakpatuhan dalam program pengobatan menjadi tolak ukur sesesorang untuk dapat
(1,2%- 81%) (Kim, 2010). mengambil keputusan atas tindakan yang akan
Faktor- faktor yang mempengaruhi diambilnya atau yang disarankan kepadanya
kepatuhan menurut Niven (2012), terdiri (Jones, 2012).
dari: pemahaman tentang intruksi, kualitas Pengetahuan tentang hemodialisa penting
interaksi, isolasi sosial dan keluarga, untuk penyandang PGK karena pengetahuan
keyakinan, sikap dan kepribadian. Faktor seseorang erat kaitannya dengan sikap yang akan
yang mempengaruhi kepatuhan menjalani diambilnya, karena dengan pengetahuan tersebut
hemodialisa menurut Kamerrer (2007) seseorang memiliki landasan untuk menentukan
adalah: umur, tingkat pendidikan, lamanya suatu pilihan dalam bertindak (Basuki, 2013).
sakit, status ekonomi, tingkat pengetahuan, Dukungan keluarga juga penting karena
tenaga medis dan dukungan keluarga. keluarga sangat berperan dalam menentukan cara
Berbagai riset berusaha asuhan yang diperlukan oleh anggota keluarga
menghubungkan variasi demografi dengan yang sakit, apabila dalam keluarga tersebut salah
ketidakpatuhan, akan tetapi karakteristik satu anggota keluarganya ada yang sedang
demografi belum secara konsisten dapat mengalami masalah kesehatan maka sistem dalam
merubah ketidakpatuhan yang terjadi keluarga akan terpengaruhi (Friedman, 2009).
(Saphiro & Stockard, 2008). Penelitian Setiap pasien penyakit ginjal kronik (PGK)
Ahmad Sapri (2009) di RSUP Abdul yang mendapatkan dukungan keluarga yang baik,
Moelek Bandar lampung tentang faktor- akan dapat meningkatkan motivasi dan semangat
faktor yang mempengaruhi kepatuhan pasien penyakit ginjal kronik untuk menjalani
dalam mengurangi asupan cairan pada hemodialisa (Dewi, 2011).
pasien PGK yang menjalani hemodialisa Periode sakit juga mempengaruhi
menunjukan 67,3% pasien yang patuh dan kepatuhan. Lamanya sakit menjalani hemodialisa
32,7% pasien yang tidak patuh. Hal tersebut dapat mempengaruhi fisik pasien, emosional,
antara lain karena dipengaruhi faktor psikologis, dan sosial. Pada pasien hemodialisa
pengetahuan dan lamanya sakit (> 1 tahun) didapatkan hasil riset yang memperlihatkan

60
Fitria Alisa1*, Cigita Wulandari2*| FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PASIEN
PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

perbedaan kepatuhan pada pasienyang sakit (sampling) dalam penelitian ini menggunakan
kurang dari 1 tahun dengan yang lebih dari metoda accidental sampling. Pengumpulan data
1 tahun. Semakin lama sakit yang diderita, dilakukan dengan wawancara terpimpim dimana
pengolahan data bivariat menggunakan Chi-
maka resiko penurunan tingkat kepatuhan
Square.
semakin tinggi (Kamarrer, dalam Syamsiah
, 2011). HASIL PENELITIAN
Berdasarkan survei awal yang telah
dilakukan peneliti terhadap 10 orang pasien ANALISA UNIVARIAT
yang sedang menjalani terapi hemodialisis,
dari 10 orang pasien 2 diantaranya sudah 1. Kepatuhan
mengetahui tentang menjalani hemodialisis
Distribusi frekuensi responden berdasarkan
yang meliputi waktu, jadwal dan prosedur Kepatuhan Pasien Penyakit Ginjal Kronik
menjalani hemodialisa, dan mereka (PGK) yang Menjalani Hemodialisis Di RSUP
mendapatkan informasi dari saudaranya Dr. M. Djamil Padang
yang bekerja sebagai tenaga keseahatan, 8
dari 10 orang pasien datang sendiri tanpa di No Kepatuhan f Persentase
temani keluarganya dikarenakan 1 Patuh 19 44,2
2 Tidak patuh 24 55,8
keluarganya sibuk bekerja dan sesekali
Jumlah 43 100,0
mereka juga ada yang melewatkan jadwal
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa
hemodialisa yang telah di tetapkan karena
dari 43 orang responden terdapat lebih dari
tidak ada keluarga yang mengantar dan 4
separoh (55,8%) responden yang tidak patuh
dari 10 mengatakan pasien umum dan
menjalani Hemodialisis di RSUP Dr. M. Djamil
membiaayai pengobatannya sendiri. 7 dari
Padang.
10 pasien adalah pasien yang sudah diatas 1
tahun menjalani hemodialisa, dan mereka 2. Pengetahuan
sering merasakan jenuh dan bosan
menjalani hemodialisis ditambah lagi Distribusi frekuensi responden berdasarkan
komplikasi- komplikasi dari hemodialisa PengetahuanPasien Penyakit Ginjal Kronik
tersebut dan kadang membuat mereka (PGK) yang Menjalani Hemodialisis
malas untuk melakukan hemodialisa. Di RSUP Dr. M. Djamil Padang

No Pengetahuan f Persentase
METODE PENELITIAN 1 Tinggi 20 46,5
2 Rendah 23 53,5
Penelitian ini merupakan penelitian Jumlah 43 100
deskriptif analitik dengan pendekatan Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
desain penelitian cross sectional dengan bahwa dari 43 orang responden terdapat lebih
populasi sampel seluruh pasien Penyakit dari separoh (53,5%) responden dengan
Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisis pengetahuan rendah di RSUP Dr. M. Djamil
di ruangan Hemodialisa RSUP Dr. M Padang.
Djamil Padang dengan jumlah 43 orang
responden
3. Lama Sakit
Teknik pengambilan sampel
61
Fitria Alisa1*, Cigita Wulandari2*| FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PASIEN
PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

Distribusi frekuensi responden f % F %


berdasarkan Lamanya Sakit Pasien
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) yang 1. Tinggi 14 70,0 6 30,0 20
Menjalani Hemodialisis 100,0 0,004
Di RSUP Dr. M. Djamil Padang
2. Rendah 5 21,7 18 78,3
No Lama sakit F Persentase 23 100,0
1 < 1 tahun 18 41,9
Jumlah 19 44,2 24 55,8 43
2 ≥ 1 tahun 25 58,1
100,0
Jumlah 43 100,0
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
bahwa dari 43 orang responden terdapat
bahwa proporsi pasien penyakit ginjal kronik
lebih dari separoh (58,1%) responden yang
(PGK) yang tidak patuh banyak ditemukan pada
sudah menjalani hemodialisis ≥1 tahun di
pasien yang memiliki pengetahuan rendah yaitu
RSUP Dr. M. Djamil Padang.
(78,3%) dibandingkan dengan pasien penyakit
ginjal kronik (PGK) yang memiliki pengetahuan
4. Dukungan Keluarga
tinggi yaitu kurang dari separoh (30,0%).
Distribusi frekuensi responden Hasil uji statistic menggunakan uji chi
berdasarkan Lamanya Sakit Pasien square didapatkan nilai p=0,004(p<0,05) artinya
Penyakit Ginjal Kronik (PGK) yang terdapat hubungan pengetahuan dengan kepatuhan
Menjalani Hemodialisis Di RSUP Dr. pasien penyakit ginjal kronik (PGK) yang
M. Djamil Padang menjalani hemodialisis di RSUP Dr. M. Djamil
Padang.
No Dukungan f Persentase
keluarga
1 Baik 20 46,5 Hubungan Lamanya Sakit dengan
2 Kurang Baik 23 53,5 Kepatuhan
Jumlah 43 100,0 Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat
Berdasarkan tabel diatas dapat bahwa proporsi pasien penyakit ginjal kronik
dilihat bahwa dari 43 orang responden (PGK) yang tidak patuh lebih banyak ditemukan
terdapat lebih dari separoh (53,5 %) pada pasien yang telah menjalani hemodialisa ≥ 1
responden yang dukungan keluarganya tahun yaitu (72,0%) dibandingkan dengan pasien
kurang baik di RSUP Dr. M Djamil penyakit ginjal kronik (PGK) yang menjalani
Padang. hemodialisa < 1 tahun yaitu kurang dari separoh
(33,3%).

ANALISA BIVARIAT 2. Hubungan Dukungan Keluarga dengan


Kepatuhan
1. Hubungan pengetahuan dengan NoDukungan Keluarga Kepatuhan Total
kepatuhan % p
No Pengetahuan Kepatuhan Total
% p value
value Patuh Tidak Patuh
Patuh Tidak Patuh

62
Fitria Alisa1*, Cigita Wulandari2*| FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PASIEN
PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

F % F % dilihat bahwa dari 43 orang responden


terdapat 55,8% responden yang tidak patuh
1. Baik 13 65,0 7 35,0 dan 44,2% yang patuh menjalani
20 100,0 0,024 hemodialisis di RSUP Dr. M. Djamil
2. Kurang Baik 6 26,1 17 Padang. Hasil penelitian ini juga sejalan
73,9 23 100,0 dengan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Syamsiah (2011), ditemukan 54,7%
Jumlah 19 44,2 24 55,8
pasien penyakit ginjal kronik (PGK) tidak
43 100,0
patuh menjalani hemodialisa.
Berdasarkan tabel diatas pasien
penyakit gnjal kronik (PGK) yang Pasien yang tidak patuh dianggap sebagai
tidak patuh menjalani hemodialisa orang yang lalai, dan masalahnya dianggap
banyak ditemukan pada pasien yang sebagai kontrol, riset terdahulu berusaha
mendapat dukungan keluarga yang untuk mengidentifikasi kelompok-kelompok
kurang baik yaitu (73,9%) pasien yang tidak patuh dan patuh
dibandingkan dengan pasien penyakit berdasarkan berbagai faktor seperti kelas
ginjal kronik (PGK) yang sosio-ekonomi, pendidikan, umur dan jenis
mendapatkan dukungan keluarga yang kelamin. Usaha-usaha tersebut sedikit
baik yaitu kurang dari separoh (35,0). berhasil dan menunjukan bukti bahwa setiap
Hasil uji statistic menggunakan uji orang dapat menjadi patuh dan tidak patuh
chi square didapatkan nilai p=0,027 kalau situasi dan berbagai kondisi
(p<0,05) artinya terdapat hubungan memungkinkan. Pasien yang patuh adalah
lamanya sakit dengan kepatuhan pasien yang tanggap terhadap saran tenaga
pasien penyakit ginjal kronik (PGK) medis dan mengikuti pengobatan yang
yang menjalani hemodialisis di RSUP diberikan kepadanya, sedangkan pasien
Dr. M. Djamil Padang. yang tidak patuh adalah pasien yang lalai
Hasil uji statistic menggunakan uji serta tidak mematuhi saran yang dianjurkan
chi square didapatkan nilai tenaga medis (Syamsiah, 2011).
p=0,024(p<0,05) artinya terdapat Kepatuhan pasien dalam menjalankan
hubungan dukungan keluarga dengan hemodialisa merupakan salah satu kendala
kepatuhan pasien penyakit gagal ginjal pada pasien penyakit ginjal kronik (PGK).
kronik (PGK) yang menjalani Penderita penyakit ginjal kronik (PGK)
hemodialisis di RSUP Dr. M. Djamil banyak yang merasa tersiksa sehubung
Padang. dengan harus menjalani hemodialisa seumur
hidup dan lamanya proses hemodialisa
PEMBAHASAN (Purry, 2013).
Hal ini telihat dari hasil pengukuran
1. ANALISA UNIVARIAT kepatuhan pasien dimana dari 24 orang
pasien yang tidak patuh 41,6% diantaranya
mengalami keterlambatan ≥10 menit, 37,5%
A. Kepatuhan
orang pasien tidak datang sesuai dengan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
jadwal yang telah ditentukan, 20,8% orang
63
Fitria Alisa1*, Cigita Wulandari2*| FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PASIEN
PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

yang melewatkan sesi dikarenakan masih bayak pasien yang


hemodialisanya. memiliki pendidikan yang rendah. Dapat
dilihat dari 43 pasien didapatkan 24 orang
diantaranya memiliki pendidikan rendah dan
B. Pengetahuan
19 orang yang memiliki pendidikan tinggi.
Berdasarkan hasil penelitian dapat
dilihat bahwa dari 43 orang Hal ini sesuai dengan pendapat Green
responden terdapat 53,5% responden dalam Notoatmodjo (2007), yang
dengan pengetahuan rendah dan menyatakan bahwa pengetahuan seseorang
46,5% dengan pengetahuan tinggi di dapat dipengaruhi oleh seringnya seseorang
RSUP Dr. M. Djamil Padang. Hasil terpapar informasi disekitar mereka. Hal ini
penelitian ini sejalan dengan terlihat dari hasil jawaban pasien pada
penelitian yang dilakukan oleh Jones kuesioner penelitian dimana 79% tidak
(2012) dimana hasil penelitiannya mengetahui manfaat melakukan
adalah 56,7% responden memiliki hemodialisa, 74% tidak mengetahui lamanya
pengetahuan yang rendah. waktu proses hemodialisa, 79% tidak
mengetahi dampak jika tidak melakukan
Rendahnya pengetahuan pasien
hemodialisa tidak mengetahui pentingnya
juga dapat disebabkan oleh beberapa
mematuhi jadwal hemodialisa,74% tidak
faktor yaitu, pendidikan, pekerjaan,
mengetahui dampak positif melakukan
umur, minat, pengalaman,
hemodialisa.
kebudayaan, informasi
(Notoadmodjo, 2010). Pendidikan
dapat mempengaruhi seseorang C. Lamanya Sakit
termasuk juga prilaku seseorang Berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat
dalam memotivasi untuk sikap bahwa dari 43 orang responden terdapat
berperan serta dalam pengambilan 58,1% responden yang sudah menjalani
keputusan, pada umumnya makin Hemodialisis ≥ 1 tahun dan 41,9%
tinggi pendidikan seseorang makin responden yang menjalani Hemodialisis < 1
mudah untuk menerima informasi tahun di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Hasil
(Jones, 2012). Sesuai juga dengan penelitan ini sejalan dengan penelitian yang
penelitian yang dilakukan oleh Purry dilakukan oleh Eka (2014) dimana 74,9%
(2013), bahwa semakin rendah responden yang menjalani hemodialisa ≥ 1
tingkat pendidikan maka akan tahun.
semakin rendah pula pengetahuan Individu dengan hemodialisis jangka
pasien serta semakin sulit dan lambat panjang sering merasa khawatir akan
untuk menerima informasi dan kondisi sakitnya yang tidak dapat
semakin sering seseorang terpapar diramalkan dan gangguan dalam
informasi akan meningkatkan juga kehidupannya, gaya hidup terancam dalam
pengetahuannya. jangka waktu lama yang berhubungan
Hasil penelitian ini didapatkan dengan terapi hemodialisa dan pembatasan
bahwa lebih dari separoh pasien yang asupan makanan dan cairan klien gagal
memiliki pengetahuan rendah. Hal ini ginjal kronik sering menghilangkan
64
Fitria Alisa1*, Cigita Wulandari2*| FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PASIEN
PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

semangat hidup klien sehingga dapat dengan sikap menerima kondisinya,


mempengaruhi terapi hemodialisa dukungan keluarga tersebut diperoleh dari
(Brunner & Suddart, 2002). individu maupun kelompok (Muhlisin,
Hasil penelitian didapatkan bahwa 2012). Dukungan keluarga dapat menjadi
lebih dari separoh pasien penyakit faktor yang dapat berpengaruh dalam
ginjal kronik (PGK) telah melakukan menentukan keyakinan dan nilai kesehatan
hemodialisa ≥1 tahun, pasien yang individu serta menentukan program
telah menjalani hemodialisa ≥1 tahun pengobatan yang akan diterima (Niven,
akan memberikan perlakuan yang 2012).
berbeda dengan pasien yang Hasil penelitian lebih dari separoh pasien
menjalani hemodialisa yang <1 mendapatkan dukungan keluarga yang
tahun. Responden yang telah kurang baik dari keluarga. Hal ini
menjalani hemodialisa ≥1 tahun telah dikarenakan keluarga adalah orang terdekat
memiliki lebih banyak pengalaman dari pasien, apabila pasien mendapatkan
dalam menjalani hemodialis dan telah dukungan keluarga yang kurang baik maka
mendapatkan pendidikan kesehatan pasien tidak ada motivasi untuk menjalani
atau informasi yang diperlukan dari hemodialisa. Sebaliknya pasien yang
tenaga kesehatan. Pasien yang telah mendapat dukungan yang baik dari keluarga
menjalani hemodialis ≥1 tahun pasti akan memiliki motivasi untuk menjalani
akan merasakan kejenuhan atau hemodialisa.
kebosanan terhadap penyakitnya, Dari hasil kuesioner banyak didapatkan
karna pasien sudah terlalu lama hasil bahwa pasien kurang mendapatkan
menjalani hemodialisa di tambah lagi dukungan seperti, 42% keluarga tidak
dengan semua komplikasi yang mendengarkan keluh kesah pasien selama
terjadi saat menjalani hemodialisa. cuci darah, 43% keluarga tidak menghibur
pasien ketika pasien sedih saat menjalani
D. Dukungan Keluarga hemodialisa, yang mana pasien lebih banyak
Berdasarkan hasil penelitian dapat untuk menyimpan atau memendam perasaan
dilihat bahwa dari 43 orang responden lelahnya menjalani hemodialisa, 45%
terdapat lebih dari separoh (53,5%) keluarga tidak memberikan atau mencari
responden dengan dukungan keluarga informasi tentang cuci darah dan 47%
kurang baik di RSUP Dr. M. Djamil keluarga juga tidak memberi motivasi atau
Padang. Hasil penelitian ini sebanding keyakinan untuk lebih patuh menjalani cuci
dengan penelitian yang dilakukan oleh darah yang membuat pengetahuan pasien
Cornelia Dede (2014) di RSUD Dr. tentang patuh menjalani hemodialisa kurang.
Soedarso Pontianak tahun dimana
57,7% responden memiliki 2. ANALISA BIVARIAT
pengetahuan yang rendah. A. Hubungan Pengetahuan Dengan
Dukungan keluarga merupakan Kepatuhan
suatu kenyamanan, perhatian, Hasil Penelitian didapatkan dari 20 orang
penghargaan, atau menolong orang responden dengan pengetahuan tinggi
65
Fitria Alisa1*, Cigita Wulandari2*| FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PASIEN
PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

terdapat 14 orang responden (70,0%) dijadwalkan (Syamsiah, 2011).


yang patuh menjalani hemodialisis, Berdasarkan analisa peneliti pasien yang
sedangkan dari 23 orang responden berpengetahuan rendah tentang kepatuhan
dengan pengetahuan rendah terdapat menjalani hemodialisa dikarenakan kurang
18 orang responden (78,3%) yang mengetahui manfaat dari menjalani
tidak patuh menjalani hemodialisis di hemodialisa itu sendiri, dan pasien kurang
RSUP Dr. M. Djamil Padang. mengetahui kerugian jika tidak melakukan
Hasil uji statistik diperoleh nilai hemodialisa sesuai dengan waktu yang telah
p=0,004 (p<0,05) artinya ada di atur atau di tetapkan.
hubungan pengetahuan dengan Pengetahuan pasien tentang kepatuhan
kepatuhan menjalani hemodialisa menjalani hemodialisa bisa juga didapatkan
pada pasien PGK yang menjalani dari luar yaitu dibantu dengan keluarga yang
hemodialisa di RSUD Dr. M Djamil membantu untuk mencarikan atau
Padang. Penelitian ini sejalan dengan memberikan informasi tentang penyakitnya,
penelitian yang dilakukan dengan dan juga bisa didapatkaan dari petugas
Nita Syamsiah (2011) dengan hasil pelayanan kesahatan, yang mana seharusnya
terdapat hubungan yang bermakna petugas kesehatan khususnya yang melayani
antara pengetahuan dan kepatuhan dibidang hemodialisa dapat memberikan
menjalani hemodialisa dengan informasi tentang pentingnya patuh dalam
p=0,021 (p<0,05). menjalani hemodialisa. Penelitian Purwanto
Setiap penderita PGK memiliki (2010) juga mengatakan bahwa tanpa
pengetahuan tentang menjalani adanya pengetahuan, pasien akan enggan
hemodialisa sangatlah penting karena patuh dalam melaksanakan hemodialisa
pengetahuan ini akan membawa karena pasien tidak mengetahui bagaimana
penderita PGK untuk berfikir dan dampak ketidak patuhan.
berusaha untuk patuh menjalani
hemodialisa. Apabila pengetahuan B. Hubungan Lamanya Sakit dengan
penderita PGK yang menjalani Kepatuhan
hemodialisa baik, maka dapat Hasil Penelitian didapatkan dari 18
mendukung terhadap kepatuhan orang responden yang menjalani hemodialisis
menjalani hemodialisa itu sendiri < 1 tahun terdapat 12 orang responden
(Purry, 2013). (66,7%) yang patuh menjalani hemodialisis,
sedangkan dari 25 orang responden yang
Pengetahuan pasien tentang
sudah menjalani hemodialisis ≥1 tahun
kepatuhan menjalani hemodialisis
terdapat 18 orang responden (72,0%) yang
juga sangat penting, dimana akan
tidak patuh menjalani hemodialisis di RSUP
membuat pasien mengerti tentang
Dr. M. Djamil Padang.
terapi atau pengobatan yang
Hasil penelitian ini sesuai dengan
responden lakukan. Pasien juga akan
penelitian yang dilakukan oleh Syamsiyah
mengerti dampaknya jika tidak
(2011) dengan hasil terdapat hubungan yang
melakukan hemodialisa sesuai
bermakna antara lamanya menjalani
dengan jadwal dan waktu yang telah
66
Fitria Alisa1*, Cigita Wulandari2*| FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PASIEN
PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

hemodialisa dan kepatuhan, dengan menimbulkan kejenuhan yang membuat


p=0,015 (p<0,05) dengan kesimpulan pasien tidak patuh terhadap pengobatan atau
responden dengan waktu hemodialisa hemodialisa yang dijalaninya. Namun juga
kurang dari satu tahun lebih patuh ada pasien yang menjani hemodialisa kurang
dibandingkan responden dengan dari 1 tahun namun juga mengalami
waktu sama atau lebih dari satu ketidakpatuhan dalam menjalani
tahun.Pengobatan jangka panjang hemodialisa, ini karenakan pengetahuan nya
yang memaksa untuk merubah tentang hemodialisa kurang baik. Hal ini
kebiasaan- kebiasaan seperti dapat terlihat dari hasil penelitian dimana dari
mengurangi kalori makanan atau 25 orang yang menjalani hemodialisa ≥1
komponen tertentu dalam sehari- hari tahun 72% diantaranya mengalani
yang memberikan kesan negatif bagi ketidakpatuhan dan hanya 28% orang patuh
penderita. Ditambah lagi ketika terjadi menjalani hemodialisa.
komplikasi akut (komplikasi yang
terjadi saat hemodialisa berlansung)
diantaranya hipotensi, kram otot, mual C. Hubungan Dukungan Keluarga dengan
dan muntah, sakit kepala, sakit dada, Kepatuhan
sakit punggung, gatal, demam dan Hasil penelitian didapatkan dari 20
mengigil, dengan demikian pasien orang responden dengan dukungan
yang telah menjalani pengobatan lebih keluarga yang baik terdapat 13 orang
lama akan memberikan perlakuan responden (65,0%) yang patuh menjalani
yang berbeda apa lagi dalam hal hemodialisis, sedangkan dari 23 orang
kepatuhan (Suryono dkk, 2010). responden dengan dukungan keluarga yang
Hasil penelitian didapatkan kurang baik terdapat 17 orang responden
lebih dari separoh pasien yang telah (73,9%) yang tidak patuh menjalani
melakukan hemodialisa ≥1 tahun, hemodialisis di RSUP Dr. M. Djamil
selama menjalani hemodialisa pasien Padang. Hasil uji statistik diperoleh nilai
pasti merasakan komplikasi- p=0,024 (p<0,05) artinya ada hubungan
komplikasi yang terjadi saat dukungan keluarga dengan kepatuhan
hemodialisa dilakukan, dengan adanya pasien PGK menjalani hemodialisa di
komplikasi tersebut yang membuat RSUP Dr M Djamil Padang.
responden sering tidak patuh untuk Hasil penelitian ini sejalan dengan
menjalani hemodialisa, responden penilaian yang dilakukan oleh Dewi (2011)
yang sudah menjalani hemodialisa yang menggunakan desain crosectional
setahun atau lebih dari satu tahun dengan sampel sebanyak 55 responden.
sudah sering kali merasakan Hasil analisis menggunakan uji korelasi
komplikasi- komplikasi saat menjalani Rank Spearman dengan nilai α=0,05
hemodialisa, yang membuat pasien menunjukan bahwa ada hubungan yang
malas atau takut untuk menjalani bermakna antara dukungan keluarga
hemodialisa. Semakin lama pasien dengan kepatuhan pasien gagal ginjal
menjalani pengobatan akan kronik dengan nilai p=0.020. Penelitian ini
juga mendukung penelitian Syamsiyah
67
Fitria Alisa1*, Cigita Wulandari2*| FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PASIEN
PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

(2011) yang dilakukan jika keluarga tidak memberikan dukungan


menggunakan desain penelitian yang baik dalam penatalaksaan menjalani
crosectional dengan jumlah sampel hemodialisa maka akan dapat
157 responden, yang didapat mempengaruhi kepatuhan pasien dalam
dengan consecutive sampling dan menjalani hemodialisa (Iskandar, 2012).
metode pengumpulan data dengan Menurut analisa peneliti adanya
cara mengisi kuesioner. Analisis hubungan peran keluarga dengan
hasil penelitian menggunakan uji kepatuhan menjalani hemodialisa, hal ini
Chi Square dengan α=0,05 karena peran keluarga termasuk faktor
didapatkan nilai p sebesar 0,014 yang membuat pasien PGK yang menjalni
untuk dukungan keluarga, yang hemodialisa bersemangat untuk melakukan
berarti terdapat hubungan dengn hemodialisa, dengan adanya perhatian dan
kepatuhan pasien CKD yang motivasi keluarga kepada pasien dapat
menjalani hemodialisa. memberikan kesadaran kepada pasien
Dukungan keluarga dapat PGK yang menjalani hemodialisa sehingga
menjadi faktor yang dapat pasien dapat patuh menjalani hemodialisa.
berpengaruh dalam menentukan keluarga yang memberikan dukungan
keyakinan, dan nilai kesehatan positif mampu menjadi stimulus dan
individu serta menentukan program motivator bagi pasien PGK yang
pengobatan yang akan diterima menjalani hemodialisa.
(Niven, 2012). Dukungan keluarga Dari hasil penelitian didapatkan
merupakan suatu perhatian, adanya hubungan dukungan keluarga
penghargaan atau menolong dengan dengan kepatuhan pasien PGK yang
sikap menerima kondisinya, menjalani hemodialisa dengan kepatuhan
dukungan keluarga tersebut menjalani hemodialisa. Hal ini karena
diperoleh dari individu maupun keluarga merupakan orang terdekat yang
kelompok (Muslihin, 2012) dapat memperhatikan pasien setiap saat.
Penelitian ini sesuai dengan Sehingga apapun bentuk peran yang
5 faktor yang mendukung dilakukan atau yang diberikan keluarga
kepatuhan menurut Niven (2012) terhadap pasien dapat mempengaruhi
yang salah satunya adalah kepatuhan pasien PGK dalam menjalani
modifikator faktor lingkungan dan hemodialisa.
sosial dimana didalamnya terdapat
dukungan sosial dan keluarga. KESIMPULAN
Jika keluarga memberikan 1. Lebih dari separoh (55,8%) responden
dukungan dengan baik dalam yang tidak patuh menjalani Hemodialisis di
melakukan hemodialisa maka akan RSUP Dr. M. Djamil Padang.
dapat memperkecil rasa kejenuhan 2. Lebih dari separoh (53,5%) responden
dan juga dapat membantu dalam dengan pengetahuan rendah di RSUP Dr.
menangani komplikasi dari M. Djamil Padang.
hemodialisa, begitu juga sebaliknya

68
Fitria Alisa1*, Cigita Wulandari2*| FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PASIEN
PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

3. Lebih dari separoh (58,1%) Hemodialisa Di RSUP Haji Adam Malik


responden yang sudah menjalani Medan.
Hemodialisis ≥ 1 tahun di RSUP
Dahlan, M.S. (2009). Statistik untuk kedokteran
Dr. M. Djamil Padang.
dan kesehatan. (edisi 4). Jakarta : Salemba
4. Lebih dari separoh (53,5%) Medika.
responden dengan dukungan
keluarga kurang baik di RSUP Dr. Dewi, Pujiana. (2011). Hubungan Antara
M. Djamil Padang. Dukungan Keluarga Dengan Kepatuhan
5. Terdapat hubungan pengetahuan Menjalani Hemodialisa Pada Penderita
dengan kepatuhan pasien penyakit GGK Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
gagal ginjal kronik (PGK) yang
Dulhalim, . Ade. 2009. Ginjal Manusia.
menjalani hemodialisis di RSUP Dr. (http://adedulhalimginjal.blogspot.com/20
M. Djamil Padang. 09/01.pdf) . Diakses tanggal 22 oktober
6. Terdapat hubungan lamanya sakit 2015
dengan kepatuhan pasien penyakit
gagal ginjal kronik (PGK) yang Eka, Dharma. (2014). Faktor- Faktor Yang
menjalani hemodialisis di RSUP Dr. Behubungan Dengan Pembatasan Asupan
Cairan Pada Pasien GGK Yang Menjalani
M. Djamil Padang. Hemodialisa Di RSUP Dr. Soedarso
7. Terdapat hubungan dukungan Pontianak.
keluarga dengan kepatuhan pasien
penyakit gagal ginjal kronik (PGK) Gusti agung. 2008. Hubungan dukungan keluarga
yang menjalani hemodialisis di dengan kepatuhan pasien gagal ginjal krok
RSUP Dr. M. Djamil Padang. yang menjalani hemodialisa di RSUP
Abdul Moeloek Bandar Lampung. diakses
pada tanggal 4 Oktober 2015.
DAFTAR PUSTAKA
Indonesia Renal Registry (IRR). (2016). 8 Th
Black, J M., & Hawks, H. (2014). Report Of Indonesia Renal Registry.
Keperawatan medikal bedah. (Edisi Bandung: Secretariat Registrasi Ginjal
8. Buku 2) Indonesia.

Budiman & Riyanto. 2013. Kapita selekta Irianna, putrid. 2010. Hubungan dukungan
kuesioner pengetahuan dan sikap keluarga dengan kepatuhan pasien gagal
dalam penelitian kesehatan. ginjal krok yang menjalani hemodialisa di
Jakarta: Salemba Medika RSUP Hj. Adam Malik Medan.
(lontar.ui.ac.id) diakses pada tanggal 23
Cahyaningsih, niken D. 2011. Panduan Oktober 2015.
Praktis Perawatan Gagal Ginjal.
Jogjakarta: IKAPI Jameson, J. L., & Loscalzo, J. (2013). Harrison :
Nefrologi dan gangguan asam basa.
Cornelia, Dede. (2014). Hubungan (Harrison’s nephrology and acid – base
Dukungan Keluarga Dengan disordes). (Brahm U. Pendit, Penerjemah).
Kualitas Hidup Pasien Gagal Jakarta : EGC.
Ginjal Kronis Yang Menjalani

69
Fitria Alisa1*, Cigita Wulandari2*| FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PASIEN
PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

Jones. (2012). Hubungan Antara Price.(2013). Patofisiologi konsep klinis proses-


Dukungan Keluarga, Pengetahuan konsep penyakit. Jakarta: EGC
Dan Sikap Dengan Kepatuhan
Menjalani Hemodialisis Pada PERNEFRI. (2011). Report of indonesia renal
Pasien GGK Di Rumah Sakit registry.(4th) 1 – 39.
Telogorejo Semarang.
Puwanto, (2010). Gambaran Pengetahuan Pasien
Gagal Ginjal Kronik Dalam Menjalani
Kim, Y.,et al. 2010. The End-Stage Renal Hemodialisa Di RSUP Kota Semarag.
Desease Adhrence Quetionnnaire :
Testing the psichomotric properties Purry, Retno. (2013). Faktor- Faktor Yang
in patiens receiving in central Berhubungan Dengan Kepatuhan Pasien
hemodialisis. GGK Yang Menjalani Hemodialisa Di
RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung.
Muhlisin, A. (2012). Keperawatan
Keluarga. Yogyakarta : Gosyen y Rahman M., Kaunang T., Elim T., (2016).
Hubungan antara lama menjalani
Niven, N. (2012). Psikologi kesehatan hemodialysis di unit hemodialysis RSUP.
pengantar untuk perawat & Prof. Dr. D. Kandou Manado. Jurnal e-
profesional kesehatan lain (health Clicic Volume 4. Juni 2016.
psychology : An introduction for
nurses and other health care Riskesdas. (2018). Riset Kesehatan Dasar,
professional). (Waluyo Agung, Indonesia.
Penerjemah). (edisi 2). Jakarta :
Salemba. Riyanto, A. (2011). Aplikasi metodologi penelitian
kesehatan. Yogyakarta : Numed.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi
Penelitian Kesehatan. Jakarta : Saputri, Veni. W. (2013). Faktor yang
Rineka Cipta berhubungan dengan tingkat kecemasan
pasien hemodialisa di ruangan
O’Callaghhan, C. (2009). At a glance Hemodialisis RSI Siti Rahmah Padang
sistem ginjal (the renal system at tahun 2013. Skripsi tidak diterbitkan.
glance). (Yasmine elizabeth, Padang : STIKes Mercubaktijaya
penerjemah). (edisi 2). Jakarta :
Erlangga. Smeltzer, S.C & Bare, B.G. (2013). Buku ajar
keperawatan medikal bedah brunner &
Praktiknya, A. W. (2011). Dasar – dasar suddarth). (Ed 8 Vol 2). Jakarta : EGC.
metodologi penelitian kedokteran
dan kesehatan. Jakarta : PT. Sudiharto. (2012). Asuhan keperawatan keluarga
Rajagrafindo Persada. dengan pendekatan keperawatan
transkultural. Jakarta : EGC.
Prabowo E, Pranata AE. (2014). Buku Ajar
Asuhan Keperawatan Sistem Sudoyo, A. W., Setiyohadi, B., Alwi, L,
Perkemihan. Yogyakarta : Nuha Simadibrata, M., & Setiati, S. (2010). Buku
Medika ajar ilmu penyakit dalam. (Ed 5). Jilid II.
Jakarta : Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit
Dalam FKUI.

70
Fitria Alisa1*, Cigita Wulandari2*| FAKTOR- FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN PASIEN
PENYAKIT GINJAL KRONIK (PGK) YANG MENJALANI HEMODIALISA DI RSUP DR. M. DJAMIL PADANG

Syamsiah, N. 2011. Faktor- faktor yang


berhubungan dengan kepatuhan
pasien CKD yang menjalani
hemodialisis di RSUP Dr. Esnawan
antariksa halim perdana kusuma
Jakarta.Diakses tanggal 15
Desember 2015.

71

Anda mungkin juga menyukai