Anda di halaman 1dari 11

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

KECEMASAN PASIEN YANG DILAKUKAN HEMODIALISIS


DI RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA CEMPAKA PUTIH

Rony Heryadi1, Erni Rita2


Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta, Jakarta, Indonesia
ronyheryadi@gmail.com

ABSTRAK
Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) yang menjalani hemodialisis sering mengalami
kecemasan. Kecemasan jika berlangsung cukup lama dan tidak tertangani dapat
menimbulkan depresi bagi penderita. Prevalensi kecemasan berdasarkan review dari 55
penelti ditemukan berkisar antara 12% sampai 52%. Diketahuinya faktor-faktor yang
berhubungan dengan kecemasan pasien yang dilakukan hemodialisis di Rumah Sakit Islam
Jakarta Cempaka Putih. Menggunakan desain deskriptif analitik dengan pendekatan cross
sectional. Teknik sampling menggunakan total sampel dengan jumlah sampel 62 responden.
Variabel kecemasan menggunakan Skala HARS. Analisis data menggunakan uji chi square.
Hasil akhir diperoleh variabel yang berhubungan signifikan dengan kecemasan adalah
dukungan keluarga dengan nilai (p value=0,005), pengetahuan dengan nilai p value 0,041,
dimana p <0,05. Dapat disimpulkan variabel paling berhubungan tingkat kecemasan adalah
dukungan keluarga dengan OR 0,227 95% CI (0,078-0,661). Hasil penelitian diambil
kesimpulan ada hubungan antara dukungan keluarga dan pengetahuan dengan kecemasan
pasien yang hemodialisis di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih. Faktor paling
berpengaruh adalah dukungan keluarga OR 0,227 95%(0,078-0,661). Artinya dukungan
keluarga tidak beresiko terjadinya kecemasan tapi hanya sebagai proteksi. Penelitian ini
menjadikan landasan perawat hemodialisis untuk pengembangan asuhan keperawatan
berfokus pada dukungan keluarga dan pengetahuan sedini mungku tanpa menunggu lama
menurunkan tingkat kecemasan pasien dan meningkatkan peran perawat sebagai edukator
dan konselor hemodialisis.

Kata Kunci: Pasien Hemodialisis; kecemasan; faktor yang berhubungan terhadap


kecemasan

1
Factors Related To The Anxiety of Patients Undergoing Hemodialysis at The Jakarta
Cempaka Putih Islamic Hospital

ABSTRACT
Chronic Kidney Disease (CKD) patients undergoing hemodialysis often experience
anxiety. Anxiety if it lasts long enough and is not handled can cause depression for the
sufferer. The prevalence of anxiety based on a review of 55 researchers was found to range
from 12% to 52%. It is known that factors related to the anxiety of patients who are
hemodialysis at the Jakarta Cempaka Putih Islamic Hospital. Using an analytical
descriptive design with a cross sectional approach. The sampling technique uses a total
sample with a total sample of 62 respondents. Anxiety variables using the HARS Scale. Data
analysis using chi square test. The final result obtained variables that are significantly
related to anxiety is family support with a value (p value = 0.005), knowledge with a p value
of 0.041, where p <0.05. It can be concluded that the most variable related to anxiety levels
is family support with an OR of 0.227 95% CI (0.078-0.661). The results of the study
concluded that there is a relationship between family support and knowledge with the
anxiety of hemodialysis patients at the Jakarta Cempaka Putih Islamic Hospital. The most
influential factor is family support OR 0.227 95% (0.078-0.661). This means that family
support is not at risk of anxiety but only as protection. This research makes the foundation
of hemodialysis nurses for the development of nursing care focused on family support and
knowledge as early as possible without long waits lowering patient anxiety levels and
enhancing the role of nurses as hemodialysis educators and counselors.

Key Words: Hemodialysis Patients; anxiety; Factors Related to Anxiety

2
PENDAHULUAN dapat berdampak terhadap kualitas hidup
Ginjal merupakan organ vital yang pasien. (Nurcahyati, 2011)
berperan sangat penting dalam
mempertahankan kestabilan lingkungan World Health Organization (2017)
dalam tubuh. Gagal ginjal kronik (GGK) menyatakan bahwa terdapat jumlah
merupakan kerusakan fungsi ginjal pasien dengan gagal ginjal kronis telah
dimana ginjal tidak dapat membuang meningkat selama satu tahun terakhir.
racun dan produk sisa dari darah, Kejadian gagal ginjal kronis terjadi lebih
ditandai adanya protein dalam urine serta dari 500 juta orang dan yang harus
penurunan laju filtrasi glomerulus, menjalani hidup dengan bergantung
berlangsung lebih dari 3 bulan (Black & pada terapi hemodialisa sebanyak 1.5
Hawks, 2009). juta orang. Gagal ginjal kronis ini
termasuk 12 penyebab kematian umum
Hemodialisa adalah intervensi terapeutik di dunia, terhitung 1,1 juta kematian
yang paling umum digunakan untuk akibat gagal ginjal kronis yang telah
pasien dengan penyakit ginjal stadium meningkat sebanyak 32,7% sejak tahun
akhir. Meskipun umumnya merupakan 2010 hingga 2015 (Krisnayanti, 2020).
prosedur umum yang aman, komplikasi
terkait terapi hemodialisis sering United States Renal Data System
dijumpai. Komplikasi yang paling sering (USRDS) pada tahun 2022 merilis
terkait temasuk hipotensi, kram otot, laporan data tahunan, menyebutkan
mual dan muntah, sakit kepala, pruritus, antara tahun 2000 dan 2019 jumlah
demam, menggigil, depresi, masalah pasien dengan ESRD baru mencapai
tidur dan kelelahan, nyeri serta puncaknya dari 94.466 menjadi 134.862.
kecemasan (Raja & Seyoum, 2020). Namun, selama periode ini tingkat
kejadian turun sebesar 7,6%. Total
Menurut Pernefri, 2018 Penyakit Ginjal 130.522 individu dengan ESRD yang
Kronik (PGK) merupakan suatu baru terdaftar pada tahun 2020
penurunan fungsi ginjal yang cukup menunjukan penurunan 3,2% dibanding
berat dan terjadi secara perlahan dalam tahun 2019. Antara tahun 2000 dan 2020,
waktu yang menahun bersifat progresif jumlah orang yang menerima HD
dan irreversible, umumnya tidak dapat meningkat dua kali lipat menjadi
pulih, dimana tubuh tidak mampu 480.516. Namun, total tahun 2020 ini
memelihara metabolisme dan gagal menunjukan penurunan sebesar 2,5%
memelihara kesimbangan cairan dan dari puncak 492.987 pada tahun 2019
elektrolit yang menjadikan menurunnya (USRDS Annual Data Report:
volume vaskuler dan gangguan Epidemiology of Kidney diesease in the
reabsorbsi. Unitet State, 2020).

Pasien Penyakit Ginjal Kronik (PGK) Prevalensi gagal ginjal Data Riset
memerlukan hemodialisis akibat Kesehatan Dasar tahun 2018
mengalami gangguan fungsi endokrin, menunjukan penderita gagal ginjal
metabolic, cairan elektrolit serta asam meningkat sebesar 2% atau 2 per 100
basa. Tindakan hemodialisis tersebut penduduk ditahun 2013 menjadi 3,8%

3
pada tahun 2018 (Kemenkes RI, 2018) yang mengalami hemodialisis dapat
dan proporsi pernah/sedang cuci darah menyebabkan komplikasi seperti kram
pada penduduk berumur lebih dari 15 otot, gangguan jantung dan peningkatan
tahun yang pernah didiagnosa penyakit angka kematian. Kecemasan juga bisa
gagal ginjal kronik propinsi DKI Jakarta mempengaruhi perawatan diri dan
menempatkan DKI urutan pertama pengobatan pasien (Karadag & Baglama,
diikuti Bali dan di Yogyakarta 2019).
(Riskesdas, 2018; Underwood, 1999).
Penderita panyakit ginjal kronik yang
Pasien dengan penyakit ginjal kronik menjalani HD sering mengalami
yang menjalani HD akan mengalami kecemasan. Masalah kecemasan jika
kecemasan jika tidak teratasi dengan berlangsung cukup lama, tidak
baik dan dapat berakibat buruk pada tertangani segera dapat menimbulkan
kualitas hidup penderita. Kecemasan depresi bagi penderita. Kecemasan yang
dalam jangka waktu yang lama akan dialami pasien memerlukan upaya
mencetus rangsangan stress serta penyesuaian dan penanganan agar pasien
menimbulkan tekanan mental. Sekian mengalami kecemasan yang adaptif
banyak dari penderita mengalami salah satunya mengetahui tingkat
kendala kognitif, seperti kehilangan kecemasan pasien penyakit ginjal kronik
ataupun penurunan memori daya ingat, yang menjalani HD terhadap faktor usia,
konsentrasi menurun, mengalami jenis kelamin, pendidikan, pengetahuan,
kendala fisik, mental, serta kehidupan lamanya menjalani HD, mekanisme
sosial yang mempengaruhi seluruh koping dan dukungan keluarga
kegiatan rutinitas sehari-hari (Mailani, (Nursalam, 2020)
Setiawan, & Cholina, 2015).
METODE
Kecemasan pada pasien hemodialisis Desain penelitian ini menggunakan desain
adalah femomena kompleks yang terkait penelitian Deskriptif Analitik dengan
dengan perilaku, psikologis, fisik, dan pendekatan cross-sectional. Populasi
mental. Perubahan pernikahan keluarga dalam penelitian ini adalah pasien aktif
dan kehidupan sosial bergantung pada yang dilakukan hemodialisis secara rutin
mesin dialisis, tim perawatan kesehatan, di Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka
dan keluarga, disfungsi seksual, dan Putih sebanyak 62 orang. Kriteria inkluisi
masalah ekonomi yang terjadi dengan yang pada penelitian ini adalah pasien
terapi hemosialisis menyebabkan pasien dengan gagal ginjal kronik satadiun 5,
menderita kecemasan. Kecemasan memiliki frekuensi HD 2 kali seminggu,
merupakan salah satu diantara menjalani HD rutin 1 tahun, bersedia
komplikasi hemodialisis yang paling menjadi responden dan sedang menjalani
banyak dialami, yaitu sebesar 38 %. HD rawat inap maupun rawat jalan.
Gejala penyakit jangka panjang lainnya Lokasi penelitian ini diakukan di Unit
seperti kelelahan dan gangguan tidur Hemodialisis Rumah Sakit Islam Jakarta
juga merupakan faktor penting yang Cempaka Putih, Jl. Cempaka Putih
meningkatkan kecemasan. Adanya Tengah I No. I Cempaka Putih, Jakarta
peningkatan kecemasan pada pasien Pusat DKI Jakarta.

4
Pengumpulan data pada penelitian ini berjumlah 32 orang (51,6%), dan
menggunakan yaitu 2 kuesioner terdiri mayoritas mengalami kecemasan
atasa kuesioner data demografi dan berjumlah 34 orang (54,2).
kuesioner kecemasan pasien yang
menjalani hemodialisis dengan 2. Hasil Bivariat
menggunakan kuesioner Hamilton Tabel 5.2 Hasil Analisa Bivariat Faktor-faktor
Terhadap Kecemasan Pasien yang dilakukan
Anxiety Rating Scale (HARS). Hemdoalisis di Rumah Sakit Islam Jakarta
Cempaka Putih (n=62)
HASIL Variabel Tingkat Kecemasan Total P- OR
Independen Value 95%
1. Analisa Univariat CI
Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Analisa Cemas Tidak
Univariat Faktor-Faktor yang Berhubungan Cemas
Dengan Kecemasan Pasien yang Dilakukan n % n %
Hemodialisis Berdasarkan Di Rumah Sakit Usia
Islam Jakarta Cempaka Putih (n=62) 17-25 th 0 0 1 1,61 1 -
Variabel Kategori N (%) 26-35 th 1 1,61 5 8,06 11
Usia 17-25 1 1,6 36-45 th 6 9,67 6 9,67 12 0,406
26-35 6 9,7 46-55 th 3 4,83 14 22,58 17
36-45 13 21 56-65 th 8 12,9 12 19,35 20
46-55 16 25,8 > 66 th 2 3,22 4 6,45 6
56-66 20 32,3 Jenis Jelamin 3.000
>66 6 9,7 Laki-laki 4 6,45 18 29,03 22 0,079 (0,856-
Pendidikan Tidak Sekolah 1 1,6 Perempuan 16 25,8 24 38,7 40 10,519)
SD 8 12,9 Lama -
SMP 9 14,5 Hemodialisis 15 24,19 16 25,8 31 0,045
SMA 23 37,1 <6 bulan 5 8,06 26 41,93 31
D3 4 6,5 >6 bulan
S1 16 25,8 Dukungan 0,227
S2 1 1,6 Keluarga 11 36,7 19 63,3 30 0,005 (0,078-
Jenis Kelamin Laki-laki 22 35,5 Tidak Ada 23 71,9 9 28,1 32 0,661)
Perempuan 40 64,5 Dukungan
Lama < 6 bulan 31 50 Ada
Hemodialisis > 6 bulan 31 50 Dukungan
Pengetahuan Kurang baik 31 50 Pengetahuan 0,344
Baik 31 50 Kurang baik 13 38,2 18 64,3 31 0,041 (0,122-
Dukungan Tidak ada 30 48,4 Baik 21 61,8 10 35,2 31 0,970)
Keluarga Dukungan Berdasarkan tabel 5.2 menunjukan tidak
Ada dukungan 32 51,6 ada hubungan yang signifikan antara umur
Kecemasan Cemas 34 54,8
Tidak cemas 28 45,2
dengan kecemasan didapatkan p value
Berdasarkan data pada tebel 5.1 diatas sebesar 0,46, tidak terdapat hubungan
menunjukan mayoritas responden berusia jenis kelamin dengan kecemasan
56-66 tahun berjumlah 20 orang (32,3%), didapatkan p value sebesar 0,079, terdapat
mayoritas tingkat pendidikan yaitu SMA hubungan yang positif antara lama
berjumlah 23 orang (37,1%), mayoritas hemodialisis dengan kecemasan pasien
jenis kelamin yaitu perempuan berjumlah yang menjalani hemodialisis p value
40 orang (64,5%), mayoritas lama 0,045, ada hubungan yang signifikan
hemodialisis yaitu sama berjumlah 31 antara dukungan keluarga terhadap
orang (50%), mayoritas pengetahuan kecemasan p value 0,005. Hasil analisis
yaitu sama berjumlah 31 orang (50%), faktor resiko didapatkan OR 0,227 95%
mayoritas dukungan keluarga yaitu ada CI (0,078-0,661), artinya dukungan

5
keluarga tidak beresiko terjadinya pendidikan menunjukan bahwa
kecemasan tapi hanya sebagai proteksi. sebagian besar responden
Berdasarkan hasil tabel 5.7 menunjukan mengabaikan kesehatan fisiknya,
ada hubingan yang signifikan antara pasien enggan berobat ke dokter
pengetahuan terhadap kecemasan dengan dikarenakan dengan membeli obat
p value 0,041. Hasil analisa faktor resiko diwarung akan sembuh dan hal
didapatkan OR 0,344 95% CI (0,122- tersebut dapat mempengaruhi aspek
0,970), artinya pengetahuan pengetahuan kehidupan termasuk pemeliharaan
tidak beresiko untuk terjadinya kesehatan. Semakin tinggu tingkat
kecemasan tapi hanya sebagai proteksi. pendidikan seseorang, maka
diharapkan keterpaparan terhadap
PEMBAHASAN informasi penyakit bisa bertambah.
1. Analisa Univariat
a. Usia d. Lama Hemodialisis
Dari 62 responden menunjukan Penelitian terhadap 62 reponden
mayoritas yang menjadi responden didapatkan lama menjalani
berusia 56-65 tahuan yang hemodialisis kurang dari 6 bulan
berjumlah 19 orang (30,6%). sebanyak 31 orang (50%) dan
Penurunan fungsi ginjal dapat responden yang lebih dari 6 bulan
terjadi seiring dengan bertambah sebanyak 31 orang (50%). Dari
usia dan bersifat progresif. lamanya menjalani hemodialisis,
Penurunan fungsi ginjal pun dapat respoden yang cemas lebih dari 6
diakibatkan riwayat penyakit bulan sebanyak 5 orang (8,06%) dan
hipertensi dan diabeter yang responden yang kurang dari < 6
menahun. bulan sebanyak 15 orang (24,19%).
Hasil tersebut memiliki arti bahwa
b. Jenis Kelamin pasien yang menjalani hemodialisis
Dari 62 responden menunjukan kurang dari 6 bulan lebih cemas
pasien yang mejalani hemodialisis dibandingkan dengan yang lebih
sebagian besar adalah berjenis dari 6 bulan. Hal demikian sesuai
kelamin perempuan yang berjumlah dengan hasil penelitian dari
40 orang (64,5%). Faktor jenis (wahyuni & Kurniawan, 2018) yang
kelamin perpengaruh pada menegaskan pasien cemas yang
terjadinya penyakit gagak ginjal belum lama menjalani HD lebih
seiring dengan menurunan hormon banyak yaitu 47 orang (49%).
perempuan setelah memasuki
menepouse. 2. Analisis Bivariat
a. Hubungan Faktor-Faktor (Usia)
c. Pendidikan Terhadap Kecemasan Pasien
Dari 62 responden menunjukan Yang Menjalani Hemodialisis Di
bahwa responden yang mengalami Rumah Sakit Islam Jakarta
kecemasan sebagian besar dengan Cempaka Putih
pendidikan SMA yang berjumlah 23 Berdasarkan hasil analisis uji chi
orang (37,1%). Tingginya tingkat square didapatkan p value sebesar

6
0,46 yang artinya tidak ada Rumah Sakit Islam Jakarta
hubungan yang signifikan antara Cempaka Putih
umur terhadap kecemasan pada Dari hasil uni analisis Chi Square
pasien yang dilakukan hemodialisis. bahwa terdapat hubungan yang
Dari 62 respoden menunjukan positif antara lama hemodialisis
mayoritas yang menjadi responden pasien terhadap kecemasan pasien
berusia 56-65 tahun yang berjumlah yang menjalani hemodialisis p
19 orang (30,6%). Hal tersebut 0,045 < dari 0,05. Dapat
dikarenakan semakin berumur disimpulkan bahwa pasien yang
seseorang akan mengalami kurang dari 6 bulan mejalani
penurunan fungsi ginjal hemodialisis lebih cemas
(regeneratif) akan berpengaruh dibandingkan yang lebih dari 6
dalam mengambil keputusan bulan menjalani hemodialisis.
dengan penyakit yang dideritanya
sehingga akan sangan dihadapkan d. Hubungan Faktor-Faktor
dengan masalah yang kompleks (Dukungan Keluarga) Terhadap
(Dame, 2022). Kecemasan Pasien Yang Di
Lakukan Hemodialisis Di Rumah
b. Hubungan Faktor-Faktor (Jenis Sakit Islam Jakarta Cempaka
Kelamin) Terhadap Kecemasan Putih
Pasien Yang Menjalani Hasil analisisi uji Chi Square
Hemodialisis DI Rumah Sakit menunjukan bahwa ada hubungan
Islam Jakarta Cempaka Putih yang signifikan antara dukungan
Hasil analisis menggunakan Chi keluarga terhadap kecemasan p
Square untuk variabel jenis kelamin 0,005 > 0,05 dan diperoleh nilai OR
menunjukan bahwa tidak terdapat 0,227 < 1 95% CI (0,078-0,661)
hubungan yang signifikan antara yang berarti bahwa responden
jenis kelamin terhadap kecemasan p dengan dukungan keluarga
0,079 (p > 0,05). Hasil penelitia memiliki faktor resiko terhadap
didapatkan yang menalami kecemasan dengan efek
kecemasan paling banyak perlindungan atau efek proteksi.
responden dengan jenis kelamin Dari hasil penelitian juga
perempuan (64,51%). Kondisi didapatkan responden dengan ada
demikian karena terkait perbedaan dukungan keluarga mengalami
otak dan hormon pada wanita yang kecemasan sebanyak (71,9%), hal
mempengaruhi reporduksi. ini dapat disebabkan peran keluarga
Sehingga perempuan lebih sensitif dalam memberikan dukungan
dibandingkan laki-laki (stolte, 2004) keluarga tidak didapatkan
dalam (Dame, 2022). responden karena responden ingin
mandiri dan merasa mampu untuk
c. Hubungan Faktor-Faktor (Lama melakukan aktifitasnya secara
Hemodialisis) Terhadap mandiri dan tidak ingin dibebani
Kecemasan Pasien Yang oleh keluarga. Hal tersebut sesuai
Menjalani Hemodialisis DI dengan (Miswadi, 2018) bahwa

7
dukugan keluraga berhubungan orang (64,5%), berdasarkan
dengan tingkat kecemasan pada pendidikan responden sebagian besar
pasien (p = 0,024) dan diperoleh p berpendidikan SMA sebanyak 23
OR 7,000 artinya respoden yang orang (37,1%) , dan berdasarkan lama
tidak mendapatkan dukungan menjalani hemodialisis kurang 6
keluarga beresiko mengalami bulan dan lebih dari 6 bulan seimbang
kecemasan dibandingkan dengan yaitu masing-masing 31 orang (50%).
responden yang mendapatkan 2. Sebagian besar responden dengan
dukungan keluarga. kecemasan berusia 45-55 tahun
sebanyak 8 orang (12,90%).
e. Hubungan Faktor-Faktor 3. Sebagian besar responden dengan
(Pengetahuan) Terhadap kecemasan berjenis kelamin
Kecemasan Pasien Yang perampuan sebanyak 16 orang
Dilakukan Hemodialisis DI (25,80%).
Rumah Sakit Islam Jakarta 4. Sebagian besar responden dengan
Cempaka Putih kecemasan berpendidikan SMA
Dari hasil analisis uji Chi Square sebanyak 8 orang (12,90%).
bahwa ada hubungan yang 5. Sebagian besar responden dengan
signifikan antara pengetahuan kecemasan yang lama menjalani
terhadap kecemasan p 0,041, hemodialisis kurang dari 6 bulan
diperoleh OR < 0,334 95%CI sebanyak 15 orang (24,19%)
(0,122-0,979) yang berarti bahwa 6. Sebagian responden dengan
responden dengan pengatahuan kecemasan berpengetahuan kurang
kurang baik berpeluang mengalami baik sebanyak 14 orang (22,58%)
kecemasan dibandingkan dengan 7. Sebagian responden dengan
pengetahuan baik. Pada penelitian kecemasan kurang dukungan
inipun didapatkan responden keluarga sebanyak 3 orang (4,83%).
dengan pengetahuan kurang 8. Responden yang menjalani
mengalami cemas sebanyak hemodialisis mengalami cemas
(41,9%). Hal tersebut dikarenakan sebanyak 20 orang (32,3%).
kurang informasi terkait proses 9. Hasil analisis uji Chi Square
hemodialisis dan tentang penyakit menunjukan bahwa tidak terdapat
itu sendiri. Rasa takut berhubungan hubungan yang signifikan antara usia,
dengan yeri, perubahan body image, jenis kelamin dan pendidikan
serta prosedur diagnosa dan terhadap kecemasan p > 0,05.
pengobatan (Lewis, 2011). Berdasarkan hasil uji Chi Square juga
menunjukan ada hubungan yang
KESIMPULAN signifikan antara lama hemodialisis,
1. Sebagian besar responden pada pengetahuan dan dukungan keluarga
penelitian ini adalah berusia 56-65 terhadap kecemasan p < 0,05 pasien
tahun sebanyak 19 orang yang menjalani hemodialisis di
(30,6%),berdasarkan jenis kelamin Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka
sebagian besar responden berjenis Putih.
kelamin perempuan sebanyak 40

8
10. Faktor yang paling berhubungan Cempaka Putih Tahun 2021.
signifikan terhadap kecemasan adalah Skripsi: Universitas
variabel dukungan keluarga p 0,005, Muhammadiyah Jakarta.
Perpus.Fikumj.Ac., 10.
berhubungan dimana p < 0,05.
Ika, H. (2017). Hubungan Dukungan
DAFTAR PUSTAKA Keluarga Dengan Tingkat
Astutik, U. N. (2021). Faktor Faktor Yang Kecemasan Pada Pasien Gagal
Berhubungan Dengan Tingkat Ginjal Kronis Yang Menjalani
Kecemasan Pada Pasien Hemodialisis. Poltekes Surakarta.
Hemodialisa Di Rumah Sakit
Umum Daerah Sekayu Tahun Indanah. (2018). Kualitas Hidup Pasien
2021. Other Thesis. Stikes Bina Dengan Gagal Ginjal. The 7th
Husada Palembang. University Reaserch Colloqium,
608-615.
Black, J. M., & Hawks, J. H. (2009).
Medical Surgical Naursing Irr. (2018). 11th Report Of Indonesian
Clinical Management For Renal Registry. Indonesia Renal
Passitive Outcoame 8 Th Edition. Registry.
Philadepphia: W.B Saunders
Company. Julianty, S. A., Yustina, I., & Ardinata, D.
(2015). Faktor-Faktor Yang
Dame, A. M. (2022). Faktor Yang Berhubungan Dengan Tingkat
Berhubungan Dengan Tingkat Kecemasan Pasien Hemodialisis
Kecemasan Pasien Penyakit Di Rsud Dr. Pirngadi Medan. Idea
Ginjal Kronik Yang Menjalani Jurnal Nursing, 1-9.
Hemodialisis. Jurnal
Keperawatan, 832-844. Kamil, I. A. (2018). Gambaran Tingkat
Kecemasan Pasien Gagal Ginjal
Dzulfachri, M. (2020). Faktor-Faktor Kronik Yang Menjalani
Yang Behubungan Dengan Hemodialisis Di Rsud Ulin
Kejadian Restless Leg Syndrom Banjarmasin. Dinamika
(Rls) Pada Pasien Gagal Ginjal Kesehatan: Jurnal Kebidanan Dan
Kronik (Ggk) Di Ruang Keperawatan, 366-377.
Hemodialisa Rumah Sakit Palang
Merah Indonesia Kota Bogor Karadag, E., & Baglama, S. S. (2019). The
Tahun 2020. Effect Of Aromatheraphy On
Perpus.Fikumj.Ac.Id, 1-19. Fatique And Anxiety In Patients
Undergoing Hemodialysis
Himmelfarb, J., & Sayegh, M. H. (2010). Treatment: A Randomized
Chronic Kidney Disease, Dialysis, Controlled Study. Holistic Nursing
And Trsanplantation E-Book To Practice, 222-229.
Brenner And Rector's The Kidney.
Elsevier Health Sciences. Krisnayanti. (2020). Hubungan Lama
Hemodialisa Dengan Kejadian
Holil, M. (2021). Hubungan Dukungan Prioritas Pada Padien Gagal
Keluarga Dengan Kualitas Hidup Ginjal Kronik. Politeknik
Pada Pasien Gagal Ginjal Kronis Kesehatan Denpasar, 1.
Yang Menjalani Hemodialisis Di
Rumah Sakit Islam Jakarta

9
Kusnadi, E. (2008). Metodologi Nuari, N. A., & Widayati, D. (2017).
Penelitian. Metro: Ramayana Sistem Perkemihan Dan
Press & Stain. Penatalaksanaan Keperawatan.
Sleman: Budi Utama.
Lewis. (2011). Practical Haematoligy.
Singapura: Elbs Longman Group Nurcahyati, S. (2011). Faktor-Faktor
Ltd. Yang Berhubungan Dengan
Kualitas Hidup Pasien
Mailani, F., Setiawan, S., & Cholina, T. S. Hemodialisis Di Rumah Sakit
(2015). Pengalaman Spiritualitas Islam Fatimah Cilacap Dan
Pada Pasien Penyakit Ginjal Rumah Sakit Umum Daerah
Kronik Yang Menjalani Banyumas. Doctoral Dissertation,
Hemodialisis. Jurnal Padjadjaran, Tesis. Jakarta: Fakultas Ilmu
11-17. Keperawatan Program Pasca
Sarjana Kekhususan Keperawatan
Manurung, M. (2018). Faktor-Faktor Medical Bedah. Universitas
Yang Mempengaruhi Indonesia).
Tingkecemasan Pasien
Hemodialisa Di Rsu Hkbp Balige Nursalam. (2020). Metodologi Penelitian
Kabupaten Toba Samosir Tahun Ilmu Keperawatan: Pendekatan
2018. Jurnal Keperawatan Praktis. Jakarta: Salemba Medika.
Priority, 38-50.
Raja, S. M., & Seyoum, Y. (2020).
Miswadi, Y. &. (2018). Fakto-Faktor Intradialytic Complication Among
Yang Berhubungan Dengan Patients On Twice-Weekly
Kecemasan Pada Hemodialisis Maintenance Hemodialysis: An
Therapy Di Ruang Hemodialisis Experience From A Hemodialysis
Rsud Bengkalis Tahun 2016. Center In Eritrea. Bmc
Jurnal Ners, 28-40. Nephrology, 21-163.

Muttaqin, A., & Kumala, S. (2011). Riskesdas. (2018, November 13). Badan
Asuhan Keperawatan Gangguan Penelitian Dan Pengembangan.
Sistem Perkemihan. Jakarta: Jakarta: Kemenkes Ri.
Salemba Medika.
Rustandi, H., & Al, E. (2018). Analisis
Nanda, & Noc, N. (2012). Panduan Faktor Yang Berhubungan
Penyusunan Asuhan Keperawatan Dengan Mekanisme Koping
Profesional. Jakarta: Edisi Revisi Pasien Hemodialisis Rsud Dr. M
Jilid 1 Dan 2: Medication Yunus Bengkulu. Jnph. 6 (1), 15-
Publishing. 24.

Nanda-I. (2017). Diagnosis Keperawatan: Sangaji, E. M., & Sopiah. (2010).


Definisi Dan Klasifikasi 2018- Metodologi Penelitian -
2020. Jakarta: Egc. Pendekatan Praktis Dalam
Penelitan. Yogyakarta: Andi.
Notoatmodjo. (2010). Ilmu Perilaku
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Saputro, H., & Fazris. (2017). Penurunan
Tingkat Kecemasan Anak Akibat
Notoatmojo. (2005). Metode Penelitian Hospitalisasi Dengan Penerapan
Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

10
Terapi Bermain. Jurnal Konseling System, U. S. (2020). USRDS Annual
Indonesia, 3(1). Data Report: Epidemiology of
Kidney diesease in the Unitet
Sdki. (2016). Standar Asuhan State. National Institutes of
Keperawatan Indonesia (Sdki). Health, National Institute of
Jakarta: Edisi 1: Persatuan Diabetes and Digestive and
Perawat Indonesia. Kidney Diseases, Bethesda, MD.

Siregar, C. T. (2020). Buku Ajar T, S. C. (2012). Karakteristik Pasien dan


Manajemen Komplikasi Pasien Kualitas Hidup Pasien Gagal
Hemodalisa. Yogyakarta: Ginjal Kronik yang Menjalani
Deepublish. Hemodialisa. Jurnal Keperawatan
Klinis, 4(1).
Stuart. (2016). Prinsip Dan Praktik
Keparawatan Kesehatan Jiwa: Underwood, J. C. (1999). Patologi Umum
Buku 2. Indonesia: Elsevier. dan Sistemik. Jakarta: Edisi 2:
ECG.
Subekti, E. K. (2022). Dukungan
Keluarga Behubungan Dengan Wahyuni, & Kurniawan. (2018).
Tingkat Kualitas Hidup Lansia. Hubungan Lama Menjalani
Jurna Keperawatan Jiwa (Jki): hemodialisis dengan Kualitas
Persatuan Perawat Nasional Hidup Pasien Penyakit Gagal
Indonesia, 403-410. Ginjal Kronik denan Diabetes
Melitur di RSUP Dr, M Djamil
Sumigar, G., Rompas, S., & Pondag, L. Padang. Jurnal Kesehatan
(2015). Hubungan Dukungan Andalas, 480-485.
Keluarga Dengan Kepatuhan Diet
Pada Pasien Gagal Ginjal Kronik Wahyuni, K., & Hidayati, W. (2012).
Di Iriana C2 Dan C4 Rsup Prof. Pengalaman self care
Dr. R. D. Kandau. Ejournal berdasarkan teori orem pada
Keperawatan (E-Kep), 3 (1). pasien penyakit ginjal kronik yang
menjalani hemodialisis. Jurnal
Susilowati. (2019). Hubungan Dukungan Keperawatan Diponogoro, 244-
Keluarga Dengan Kualitas Hidup 251.
Pasien Gagal Ginjal Terminal
Yang Menjalani Terapi
Hemodialisis Di Rs Pku
Muhammadiyah Yogyakarta.
Yogyakarta: Universitas 'Aisyiyah
Yogyakarta.

Suwitra, I. K. (2016). Penyakit Ginjal


Kronik: Buku Ajat Ilmu Penyakit
Dalam. Jakarta: Interna
Publishing.
Swarjana. (2015). Metodologi Penelitian
Kesehatan [EDISI REVISI].
Yogyakarta: ANDI.

11

Anda mungkin juga menyukai