Anda di halaman 1dari 10

Jurnal

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Keperawatan


JURUSAN KEPERAWATAN, FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN 2023
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

GAMBARAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MEKANISME KOPING


PADA PASIEN HEMODIALISA DI RSUD PROF.DR.ALOEI SABOE

Irfhan 1,Ns. Yuniar M. Soeli, M.Kep, Sp.Kep.J 2, Ns. Rachamawaty D. Hunawa, S.Kep, M.Kep.2
1.Mahasiswa Jurusan Keperawatan UNG
2.Dosen Jurusan Keperawatan UNG

ABSTRAK

Gambaran Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mekanisme Koping Pada Pasien


Hemodialisa. Skripsi, Jurusan Keperawatan, Fakultas Olahraga dan Kesehatan,
Universitas Negeri Gorontalo. Pembimbing I Ns. Yuniar M.Soeli, Sp.Kep.J dan
Pembimbing II Ns. Rachamawaty D. Hunawa, S.Kep, M.Kep
Pasien yang menjalani hemodialisis menghadapi banyak stressor terutama masalah
fisik akibat kegagalan fungsi ginjal. Masalah tersebut sering melemahkan kemampuan
adaptasi pasien. Mekanisme koping pasien yang menjalani hemodialisa yang adaptif
dan maladaptif dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu usia, lama menjalani
hemodialisa, self efficacy dan dukungan keluarga. Tujuan penelitian adalah mengetahui
gambaran faktor-faktor yang mempengaruhi mekanisme koping pada pasien
hemodialisa di RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe.

Desain dalam penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif. Populasi dalam
penelitian ini adalah semua pasien hemodialisa di RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe. Sampel
dalam penelitian berjumlah 64 responden dengan teknik sampling total sampling.
Instrumen penelitian menggunakan kuesioner.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mekanisme koping pasien hemodialisa


sebagian besar adalah maladaptif sebanyak 33 responden (51,6%) dan faktor yang
mempengaruhi mekanisme koping berdasarkan faktor usia sebagian besar yaitu lansia
awal sebanyak 24 responden (37,5%), faktor lama menjalani hemodialisa sebagian
besar yaitu <2 tahun sebanyak 51 responden (79,7%), faktor self efficacy sebagian
besar yaitu rendah sebanyak 33 responden (51,6%) dan faktor dukungan keluarga
sebagian besar yaitu baik sebanyak 33 responden (51,6%).. Saran bagi perawat melalui
pemberian asuhan keperawatan dapat dimanfaatkan untuk memonitorting dan
meningkatkan edukasi kepada pasien tentang mekanisme koping pasien selama
menjalani hemodialisa.

Kata Kunci: Hemodialisa, Mekanise Koping


Daftar Pustaka: 41 Referensi (2013-2022)

Irfhan | 841 421 149 87


Jurnal
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Keperawatan
JURUSAN KEPERAWATAN, FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN 2023
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

PENDAHULUAN
Menurut World Health oleh pasien gagal ginja kronik.
Organization (WHO) tahun 2020 Meskipun, hemodialisa menjadi terapi
penyakit gagal ginjal meningkat sebagai pilihan dan efektif untuk
penyebab kematian ke-13 di dunia penatalaksanaan pasien dengan gagal
menjadi urutan ke -10, dimana kematian ginjal kronik, bukan berarti hemodialisis
meningkat dari 813.000 orang pada tidak dapat menyebabkan masalah atau
tahun 2000 menjadi 1,3 juta orang pada komplikasi (Alwan dan Basaleem dalam
tahun 2020. Penyakit ini menunjukkan Sahran, 2018).
kondisi progresif yang mempengaruhi Masalah yang dialami pasien
>10% dari populasi umum di seluruh selama menjalani hemodialisa dapat
dunia atau sejumlah lebih dari 800 juta berdampak pada fisiologis dan
orang. Penyakit GGK sebagai salah satu psikologis (Mait dkk, 2021). Dampak
penyebab kematian di seluruh dunia, pada permasalahan psikologis
terjadi peningkatan kematian akibat diantaranya cemas, depresi dan stres
GGK selama 2 tahun terakhir yang menyebabkan pasien mempunyai
diproyeksikan pada tahun 2045 penilaian negatif tentang makan hidup,
meningkat hingga 41,5%. (Kovesdy, pasien cenderung mudah marah, mudah
2022). tersinggung, mempunyai perasaan
Di Indonesia prevalensi gagal bersalah, penurunan konsentrasi bahkan
ginjal kronis meningkat dari 2% tahun gangguan psikosa (Patimah, 2020).
2013 menjadi 3,8% tahun 2018. Provinsi Pasien GGK biasanya merasa
dengan kasus tertinggi adalah Provinsi terbebani dengan sakit yang dideritanya,
Kalimantan Utara yaitu 6,4% dan banyak persepsi yang pasien pikirkan,
terendah adalah Provinsi Sulawesi Barat misalnya ketika awal terdiagnosis pasien
yaitu 1,8% (Kemenkes, 2018). Provinsi merasa itu adalah ujian terberat baginya.
Gorontalo prevalensi kasus gagal ginjal Namun, lain halnya dengan pasien yang
kronik sebanyak 201 pasien dengan mampu menerima dan mengendalikan
prevalensi pasien berdasarkan usia persepsi-persepsi dalam pikiran terkait
terbanyak adalah usia >44 tahun-≤66 penyakitnya, pasien cenderung dapat
tahun sebanyak 121 pasien dan jenis beradaptasi dengan cepat. Pasien yang
kelamin terbanyak adalah perempuan menjalani hemodialisis menghadapi
sebanyak 106 pasien (Dikes Provinsi banyak stressor terutama masalah fisik
Gorontalo, 2020). Dalam hal ini dapat akibat kegagalan fungsi ginjal. Masalah
dijelaskan bahwa GGK merupakan tersebut sering melemahkan kemampuan
penyakit kronis dengan angka kejadian adaptasi pasien (Fatimatussany, 2017).
tergolong tinggi dan menjadi penyebab Oleh karena itu, masalah-
tingginya angka mortalitas dan masalah yang dialami tersebut
morbiditas diberbagai negara. membutuhkan mekanisme koping pasien
Tanda dan gejala dari gagal dalam beradaptasi terhadap kondisi
ginjal kronik dapat dilihat tidak hanya dirinya agar mencegah terjadinya
mengenai sistem organ perkemihan, dampak psikologis hemodalisa.
namun juga dapat menimbulkan dampak Mekanisme koping pasien yang
pada berbagai sistem organ lainnya. menjalani hemodialisa yang adaptif dan
Maka dari itu, membutuhkan maladaptif dapat dipengaruhi oleh
penatalaksanaan terhadap penderita, berbagai faktor yaitu kepribadian
salah satunya dengan hemodialisa, individu, usia, tingkat pendidikan dan
karena hemodialisa merupakan terapi dukungan sosial atau dukungan keluarga
pilihan utama dan paling umum dijalani seperti membicarakan kondisi pasien

Irfhan | 841 421 149 88


Jurnal
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Keperawatan
JURUSAN KEPERAWATAN, FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN 2023
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

dengan keluarga (Steven dan Nugrohadi, merasa putus asa karena hemodialisa
2021). tidak dapat menyembuhkan
Faktor lainnya yang penyakitnya, pasien merasa dirinya tidak
mempengaruhi mekanisme koping mampu lagi dan menambah beban
pasien di ruang hemodialisa yaitu lama keluarga.
menjalani hemodialisa, jenis kelamin Hasil survey awal didapatkan
dan harapan (Rustandi dkk, 2018). pasien yang berusia 38 tahun diperoleh
Selain itu, selama menjalani hemodialisa peneliti mempunyai mekanisme koping
mekanisme koping juga dapat yang maladaptif karena pasien tersebut
dipengaruhi oleh kondisi spritual pasien menyatakan merasa khawatir dengan
seperti berdoa dan berdzikir, serta self kondisi dirinya dan terkadang merasa
efficacy pasien yang mencoba putus asa dan pasien yang berusia 45
menyelesaikan masalah secara bertahap tahun diperoleh peneliti mempunyai
dalam menghadapi kondisinya yang mekanisme koping yang adapatif karena
telah menderita gagal ginjal kronik pasien menyatakan sudah menerima
(Pratama dkk, 2020). keadaan dirinya yang menderita gagal
Mekanisme koping pasien yang ginjal kronik dan harus menjalani
menjalani hemodialisa dapat hemodialisa. Selanjutnya, 3 dari 5 pasien
dipengaruhi oleh berbagai faktor menyatakan karena sudah lama
diantaranya adalah faktor usia, dimana menjalani hemodialisa lebih dari atau
dalam penelitian Puspanegara (2019) sama dengan dua tahun tidak merasa
bahwa pasien yang menjalani terbebani dengan pengobatan yang
hemodialisa dengan kategori usia sedang dijalaninya, tetapi tetap merasa
dewasa awal secara keseluruhan lelah dengan pengobatan yang dilakukan
memiliki mekanisme koping maladaptif dalam waktu yang lama. Sedangkan 2
sebesar 100%, usia dewasa akhir dari 5 pasien yang lama menjalani
mayoritas memiliki mekanisme koping hemodialisa kurang dari satu atau dua
maladaptif sebesar 55,5%, sedangkan tahun masih belum dapat menerima
usia lansia awal mayoritas memiliki kondisinya yang harus selalu rutin
mekanisme koping adaptif sebesar melakukan hemodialisis. Tetapi, karena
84,7%. Dari hasil penelitian tersebut kedua pasien selalu mendapat dukungan
perlu dilakukan penelitian oleh penulis keluarga saat menjalani pengobatan
terkait faktor usia karena menunjukkan menyebabkan pasien menjadi rutin
perbedaan mekanisme koping. untuk melakukan pengobatan.
Survey awal yang dilakukan Survey awal juga diperoleh 2
peneliti pada 5 pasien hemodialisa di dari 5 pasien saat menjalani hemodialisa
RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe, melalui tidak didampingi keluarga menyatakan
wawancara diperoleh 2 pasien terkadang kurang semangat dalam
mekanisme koping pasien adaptif karena menjalani terapi sehingga kadang
dilihat dari pernyataan kedua pasien merasa sedih dan lelah, kedua pasien
telah menerima kenyataan terhadap tersebut kurang mendapat dukungan dari
kondisinya saat ini sehingga selalu keluarga misalnya keluarga tidak
berusaha untuk tetap sembuh dengan mengingatkan jadwal hemodialisa,
menjalani hemodialisis. Kemudian, hasil keluarga tetap menyediakan makanan
wawancara dengan 3 pasien mekanisme yang seharusnya dihindari oleh pasien.
koping pasien maladaptif karena dilihat Kemudian, 3 pasien didampingi
dari pernyataan ketiga pasien sudah keluarga menyatakan keluarga
lelah menjalani hemodialisa, ada pasien memberikan dukungan dengan
yang mempunyai keinginan berhenti mengingatkan jadwal hemodialisa,
menjalani rutinitas hemodialisa seperti merawat pasien selama di rumah dan

Irfhan | 841 421 149 89


Jurnal
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Keperawatan
JURUSAN KEPERAWATAN, FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN 2023
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

mengantarkan pasien untuk menjalani HASIL PENELITIAN


hemodialisa. Karakteristik Responden
Survey awal tersebut didapatkan
bahwa walaupun pasien hemodialisa di Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi
RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe merasa Karakteristik Responden Berdasarkan
putus asa dan jenuh dengan pengobatan Jenis Kelamin Pada Pasien Hemodialisa
hemodialisa, tetapi pasien masih Di RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe
melakukan rutinitas tesebut karena No Jenis Jumlah %
mempunyai keinginan untuk sembuh Kelamin
sehingga menurut peneliti ada faktor self 1 Laki-Laki 30 46,9
efficacy atau keyakinan dirinya untuk 2 Perempuan 34 53,1
menangani keputusasaan dan kejenuhan Total 64 100
tersebut, namun belum dapat Sumber: Data Primer (2022)
diidentifikasi lebih lanjut kaitannya Tabel diatas menunjukkan bahwa
dengan mekanisme koping tersebut. karakteristik responden menurut jenis
Berdasarkan latar belakang di kelamin responden didominasi oleh
atas bahwa proses pengobatan gagal perempuan sebanyak 34 responden
ginjal kronik yang lama dengan (53,1%).
hemodialisa menyebabkan dampak
psikologis karena pasien merasa putus Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi
asa sehingga menimbulkan berbagai Karakteristik Responden Berdasarkan
masalah psikologis seperti stres, cemas Pendidikan Pada Pasien Hemodialisa Di
dan depresi. Oleh karena itu, pasien RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe
harus memiliki mekanisme koping yang
No Pendidikan Jumlah %
adaptif, yang dapat dipengaruhi oleh
1 SD 22 34,4
berbagai faktor. Meninjau bahwa
2 SMP 13 20,3
pentingnya mekanisme koping ini bagi
3 SMA 20 31,3
pasien hemodialisa, maka peneliti
4 S1 9 14,1
tertarik meneliti tentang gambaran
Total 64 100
faktor-faktor yang mempengaruhi
mekanisme koping pada pasien Sumber : Data Primer, 2022
hemodialisa di RSUD Prof. Dr. Aloei Tabel 4.2 menunjukkan bahwa
Saboe. karakteristik responden menurut
pendidikan paling banyak adalah tingkat
METODE PENELITIAN pendidikan SD sebanyak 22 responden
(34,4%) dan paling sedikit adalah
Penelitian dilaksanakan di tingkat pendidikan Sarjana (S1)
Ruangan Hemodialisa RSUD Prof. sebanyak 9 responden (14,1%).
Dr. Aloei Saboe. Jenis penelitian yang
digunakan adalah jenis penelitian Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi
deskriptif dengan menggambarkan Karakteristik Responden Berdasarkan
faktor-faktor yang mempengaruhi Pekerjaan Pada Pasien Hemodialisa Di
RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe
mekanisme koping pasien selama
No Pekerjaan Jumlah %
menjalani hemodialisa diantaranya
1 IRT/Tidak
faktor usia, lama menjalani bekerja
47 73,4
hemodialisa, self efficacy atau efikasi 2 PNS 4 6,3
diri, dukungan keluarga dan juga 3 Wirausaha 13 20,3
menggambarkan mekanisme koping Total 64 100
pasien di Ruangan Hemodialisa Sumber: Data Primer, 2022
RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe.

Irfhan | 841 421 149 90


Jurnal
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Keperawatan
JURUSAN KEPERAWATAN, FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN 2023
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa No Lama Jumlah %


karakteristik responden menurut Menjalani
pekerjaan yang paling banyak adalah HD
IRT atau tidak bekerja sebanyak 47 1 <2 tahun 51 79,7
responden (73,4%) dan paling sedikit 2 ≥2 tahun 13 20,3
memiliki pekerjaan sebagai PNS Total 64 100
sebanyak 4 responden (6,3%). Sumber: Data Primer, 2022
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa
Tabel 4.12 Distribusi Frekuensi mekanisme koping yang dipengaruhi
Mekanisme Koping Pasien Hemodialisa oleh faktor lama menjalani hemodialisa
Di RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe didominasi oleh lama menjalani
No Mekanisme Jumlah % hemodialisa <2 tahun sebanyak 51
Koping responden (79,7%).
1 Adaptif 31 48,4
2 Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Faktor
Maladaptif 33 51,6
Self Efficacy Mempengaruhi
Total 64 100
Mekanisme Koping Pasien Hemodialisa
Sumber: Data Primer, 2022
Di RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe
Tabel 4.4 menunjukkan bahwa
No Self Efficacy Jumlah %
mekanisme koping pasien hemodialisa
1 Rendah 33 51,6
sebagian besar adalah mekanisme
2 Tinggi 31 48,4
koping maladaptif sebanyak 33
responden (51,6%). Total 64 100
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Faktor Sumber: Data Primer, 2022
Usia Mempengaruhi Mekanisme Koping Tabel 4.7 menunjukkan
Pasien Hemodialisa Di RSUD Prof. Dr. mekanisme koping pasien hemodialisa
Aloei Saboe yang dipengaruhi faktor self efficacy
No Usia Juml % sebagian besar self efficacy rendah
ah sebanyak 33 responden (51,6%).
1 Dewasa akhir 6 9,4
Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi
2 Lansia awal 24 37,5
Dukungan Keluarga Mempengaruhi
3 Lansia akhir 31 48,4
Mekanisme Koping Pasien Hemodialisa
4 Manula usia 3 4,7
Di RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe
Total 64 100
No Dukungan Jumlah %
Sumber: Data Primer, 2022
Keluarga
Tabel 4.5 menunjukkan bahwa
1 Baik 33 51,6
mekanisme koping yang dipengaruhi
faktor usia paling banyak responden 2 Kurang 31 48,4
berusia lansia akhir (56-65 tahun) Total 64 100
sebanyak 31 responden (48,4%) dan Sumber: Data Primer, 2022
paling sedikit responden berusia manula Tabel 4.8 menunjukkan bahwa
(>65 tahun) sebanyak 3 responden mekanisme koping pasien hemodialisa
(4,7%). yang dipengaruhi oleh faktor dukungan
keluarga didominasi dukungan keluarga
Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Faktor baik yaitu sebanyak 33 responden
Lama Menjalani Hemodialisa (51,6%).
Mempengaruhi Mekanisme Koping
Pasien Hemodialisa Di RSUD Prof. Dr.
Aloei Saboe

Irfhan | 841 421 149 91


Jurnal
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Keperawatan
JURUSAN KEPERAWATAN, FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN 2023
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

PEMBAHASAN pertahanan untuk perlindungan diri


1. Mekanisme Koping Pada Pasien (Stuart, 2012).
Hemodialisa Di RSUD Prof. Dr. Dalam teori Asmadi (2017)
Aloei Saboe berpendapat bahwa mekanisme koping
Hasil penelitian menunjukkan akan efektif jika diperkuat dengan
bahwa mekanisme koping pasien kepercayaan diri yaitu keyakinan dengan
hemodialisa dapat dikategorikan adaptif selalu kekuatan selama menjalani
sebanyak 31 responden (48,4%) dan pengobatan dan kesembuhan kepada
maladaptif sebanyak 33 responden Tuhan atau dukungan dari anggota
(51,6%). Responden yang mempunyai keluarga, kerabat, tenaga kesehatan, dan
mekanisme koping yang adaptif karena pasien hemodialisa lainnya. Menurut
responden ini banyak yang tidak Suliswati (2015) apabila mekanisme
bertindak buru-buru dalam menghadapi koping yang dilakukan oleh pasien
masalah. hemodialisa ini berhasil, maka pasien
Mekanisme koping diartikan dapat beradaptasi dengan perubahan
sebagai cara yang dilakukan individu yang terjadi pada dirinya akibat penyakit
dalam menyelesaikan masalah, gagal ginjal kronik.
menyesuaikan diri dengan perubahan, Hasil penelitian ini juga sejalan
serta respons terhadap situasi yang dengan penelitian yang dilakukan oleh
mengancam. Koping merupakan Soeli dkk (2022) bahwa mekanisme
proses yang bersifat aktif dengan koping pasien dengan gagal ginjal
menggunakan sumber dari pribadi kronik yang menjalani terapi
pasien dan kemudian dikembangkan hemodialisa di RSUD Toto Kabila
dengan mewujudkan perilaku baru yang diperoleh 70% pasien hemodialisa
bertujuan untuk menumbuhkan menggunakan mekanisme koping yang
kekuatan, mengurangi dampak adaptif karena pasien mengutarakan
kecemasan bahkan stres dalam perasaan kepada orang terdekat terkait
kehidupan (Agustina dan Dewi, 2013). terapi yang dijalaninya, meminta
Mekanisme koping yang paling bantuan orang lain untuk menyelesaikan
umum digunakan pasien hemodialisa masalah pasen dan menerima kondisinya
adalah mekanisme adaptif konstruktif yang sedang dialami. Selain itu, pasien
sebagai cara yang efektif dan realistis ini melakukan hemodialisis sebagai
untuk menyelesaikan masalah psikologis salah satu terapi agar mereka sembuh
untuk jangka waktu yang lama. dari penyakit gagal ginjal kronik dan
Mekanisme ini melibatkan berbicara menikamati, serta tetap rileks selama
dengan orang lain, misalnya, teman, menjalani terapi hemodialisis ini
keluarga, atau profesional, mengenai sekaligus mendekatkan diri kepada
masalah mereka, menemukan lebih Tuhan sehingga pasien-pasien ini
banyak informasi tentang masalah, dan memiliki mekanisme koping yang
menyelesaikannya. Sebaliknya, adaptif.
mekanisme koping maladaptif Peneliti berasumsi bahwa
mengarahkan pasien dengan penyakit mekanisme koping yang baik dapat
ginjal kronis yang menjalani terapi mendorong kemampuan adaptasi pasien
hemodialisis ke perilaku menyimpang, dalam menjalani hemodialisa sehingga
seperti pemarah, mudah tersinggung, walaupun pasien selama mengikuti
bingung, menarik diri, dan tidak mampu terapi yang kemudian mengalamai
mengatasi masalah. Mekanisme koping permasalahan, pasien dapat menghadapi
itu sendiri mengacu pada upaya untuk masalah tersebut.
mengelola stres, yaitu, cara untuk 2. Faktor Usia Mempengaruhi
mengatasi masalah dengan mekanisme Mekanisme Koping Pada Pasien

Irfhan | 841 421 149 92


Jurnal
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Keperawatan
JURUSAN KEPERAWATAN, FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN 2023
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Hemodialisa Di RSUD Prof. Dr. kronik. Faktor pengetahuan dan


Aloei Saboe pengalaman dari usia lansia inilah yang
Berdasarkan hasil penelitian usia mempengaruhi mekanisme koping yang
pasien hemodialisa terdiri atas dewasa adaptif.
akhir yang berusia 36-45 tahun sebanyak
6 responden (9,4%), lansia awal yang 3. Faktor Lama Menjalani
berusia 46-55 tahun sebanyak 24 Hemodialisa Mempengaruhi
responden (37,5%), lansia akhir 56-65 Mekanisme Koping Pada Pasien
tahun sebanyak 31 responden (48,4%) Hemodialisa Di RSUD Prof. Dr.
dan manula berusia >65 tahun. Dari Aloei Saboe
hasil tersebut usia pasien hemodialisa Berdasarkan hasil penelitian
didominasi oleh usia lansia akhir, menunjukkan bahwa faktor lama
dimana pada usia lansia ini banyak menjalani hemodialisa dalam
responden yang memilki mekansime mempengaruhi mekanisme koping
koping adaptif selama menjalani terapi pasien hemodialisa terdiri atas <2 tahun
hemodialisa. sebanyak 51 responden (79,4%) dan ≥2
Semakin bertambahnya usia tahun sebanyak 13 responden (20,3%).
seseorang, semakin siap pula dalam Lama hemodialisa <2 tahun
menerima cobaan dalam hal ini termasuk pada kategori atau fase baru
seseorang mampu menerima keadaan menjalani hemodialisa dimana pada fase
dirinya yang telah didiagnosis gagal ini pasien belum terbiasa dan masih
ginjal kronis yang diwajibkan mengikuti beradaptasi dengan terapi yang
terapi hemodialisa sehingga dalam dijalaninya, rentang waktu lama
menjalani terapi ini pasien lansia sudah menjalani hemodialisis pada pasien
memiliki mekanisme koping yang penyakit ginjal kronik sangat
adaptif (Setyawati dan Hartini, 2018). berpengaruh terhadap keadaan dan
Hasil penelitian ini sejalan kondisi pasien baik fisik maupun
dengan penelitian Puspanegara (2019) psikisnya, semakin lama menjalani
bahwa pasien yang dikategorikan usia hemodialisis maka semakin adaptif
lansia mayoritas mempunyai mekanisme mekanisme koping pasien. Semakin
koping yang maladaptif dalam menjalani lama pasien menjalani hemodialisis
terapi hemodialisa sebanyak 39 artinya pasien semakin bisa beradaptasi
responden, inilah yang menyebabkan dengan kondisinya dan dapat
perbedaan dalam mekanisme koping, mengantisipasi masalah yang
usia ini individu akan mencapai titik ditimbulkan akibat hemodialisis yang
kematangan secara emosional jadi lebih dijalani (Sunanto, 2015).
mampu mengontrol stress dan Hasil penelitian ini sejalan
menggunakan mekanisme koping yang dengan penelitian dilakukan oleh
adaptif. Cumayunaro (2018) bahwa Lebih dari
Peneliti berasumsi bahwa usia setengah pasien menggunakan
dapat mempengaruhi mekanisme koping mekanisme koping maladaptif
pasien yang menjalani hemodialisa dibandingkan dengan yang
karena usia menggambarkan lamanya menggunakan mekanisme koping
kehidupan yang telah dijalaninya adaptif dapat dipengaruhi oleh lama
sehingga usia lansia yang sudah menjalani hemodialisa dimana sebagian
mempunyai pengetahuan dan besar pasien yaitu sebanyak 24 pasien
pengalaman yang lebih banyak dari usia (48,0%) menjalani terapi hemodialisa
sebelumnya memiliki kemampuan untuk selama < 12 bulan.
beradaptasi akan pengobatan yang harus Peneliti berpendapat bahwa
dijalaninya akibat penyakit gagal ginjal pasien hemodialisa yang belum lama

Irfhan | 841 421 149 93


Jurnal
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Keperawatan
JURUSAN KEPERAWATAN, FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN 2023
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

menjalani terapi hemodialisa mengalami penilaian tentang efikasi diri


mekanisme koping yang karena pasien diterapkan, dimensi strength terkait
masih belum terbiasa dan belum dapat dengan kekuatan dari efikasi diri
beradaptasi dengan proses terapi seseorang ketikan berhadapan
hemodialisa sehingga ketika muncul dengan suatu permasalahan
suatu permasalah akibat dari proses
(Suciono, 2021).
terapi ini pasien belum dapat mengatasi
masalah tersebut. Hasil penelitian ini didukung
4. Faktor Self Efficacy penelitian yang dilakukan oleh
Mempengaruhi Mekanisme Aswati dkk, 2022) bahwa ada
Koping Pada Pasien Hemodialisa pengaruhnya efikasi firi atau self
Di RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe efficacy dalam mempengaruhi
Berdasarkan hasil penelitian mekanisme koping pasien gagal
didapatkan bahwa faktor self efficacy ginjal yang menjalani hemodialisa,
yang mempengaruhi mekanisme dimana sebesar 41,2% responden
koping pasien hemodialisa dapat yang efikasi dirinya rendah
dikategorikan self efficacy yang mempunyai mekanisme koping yang
rendah sebanyak 33 responden maladaptif, sementara yang
(51,6%) dan self efficacy yang efikasinya tinggi mempunyai
dikategorikan yang tinggi sebanyak mekanisme koping yang adaptif
31 responden (48,4%). Responden sebesar 94,1% yang artinya semakin
yang tingkat self efficacy rendah ini baik efikasi diri pasien gagal ginjal
dikarenakan responden tidak yakin dengan hemodialisa, maka
bahwa dirinya dapat mengatasi mekanisme koping juga baik,
masalah yang dihadapinya selama sebaliknya semakin rendah efikasi
menjalani hemodialisa dan diri pasien gagal ginjal dengan
responden ini banyak juga yang tidak hemodialisa, maka mekanisme
yakin akan kemampuannya dalam kopingya juga kurang baik.
melakukan pekerjaan dengan kondisi 5. Faktor Dukungan Keluarga
responden yang sekarang sehingga Mempengaruhi Mekanisme
mereka banyak juga yang mekanisme Koping Pada Pasien Hemodialisa
kopingnya tidak adaptif atau Di RSUD Prof. Dr. Aloei Saboe
maladaptif. Berdasarkan hasil penelitian
Efikasi diri merupakan menunjukkan bahwa faktor
kepercayaan seseorang terhadap dukungan keluarga yang
kemampuan dirinya untuk mencapai mempengaruhi mekanisme koping
hasil, kepercayaan ini dilakukan pada pasien hemodialisa terdiri atas
guna menghadapi suatu situasi dukungan keluarga yang baik
sehingga pasien dapat memperoleh sebanyak 33 responden (51,6%) dan
hasil yang diharapkan, efikasi diri ini dukungan keluarga yang kurang
terdiri atas tiga dimensi yaitu sebanyak 31 responden (48,4%).
dimensi level, generality dan Responden dalam penelitian ini
strength. Dimensi level mengacu didominasi oleh responden yang
pada taraf kesulitan tugas yang mempunyai dukungan keluarga yang
diyakini individu akan mampu baik sehingga responden mengalami
mengatasinya, dimensi generality mekanisme koping yang adaptif.
mengacu pada variasi situasi dimana

Irfhan | 841 421 149 94


Jurnal
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Keperawatan
JURUSAN KEPERAWATAN, FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN 2023
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

Menurut teori Wisnatul 8. Faktor lama menjalani hemodialisa


Izzati (2013) dukungan keluarga dalam mempengaruhi mekanisme
sangat diperlukan untuk koping mayoritas adalah lama
meminimalisir efek-efek negatif hemodialisa <2 tahun sebanyak 51
yang disebabkan oleh perasaan responden (79,7%) pada pasien
hemodialisa di RSUD Prof. Dr.
atau asumsi negatif seseorang Aloei Saboe
terhadap dirinya sendiri. Karena 9. Faktor self efficacy dalam
dukungan keluarga merupakan mempengaruhi mekanisme koping
bagian yang tidak bisa dipisahkan mayoritas adalah kategori rendah
oleh seorang individu, keluargalah sebanyak 33 responden (51,6%)
yang dapat mendidik seseorang pada pasien hemodialisa di RSUD
menjadi lebih baik atau lebih Prof. Dr. Aloei Saboe
buruk dalam bertindak dan 10. Faktor dukungan keluarga dalam
bergaul dengan lingkungannya mempengaruhi mekanisme koping
diluar lingkungan keluarga. mayoritas adalah dukungan
Hasil penelitian ini sejalan keluarga baik sebanyak 33
responden (51,6%) pada pasien
dengan penelitian yang dilakukan
hemodialisa di RSUD Prof. Dr.
oleh (Suprihatiningsih dkk, 2021) Aloei Saboe
bahwa mayoritas pasien hemodialisa
di RSU Nirmala Purbalingga SARAN
memiliki dukungan keluarga yang 6. Bagi Rumah Sakit : Diharapkan
tinggi sebesar 59,2%. dalam memberikan pelayanan
Peneliti berpendapat bahwa keperawatan agar terus menerus
dukungan keluarga dapat memotivasi agar pasien HD dapat
mengurangi perasaan-perasaan atau mempertahankan kondisi baik fisik
masalah psikologis pasien selama dan psikologis pasien sehingga
menjalani hemodialisa karena dapat meningkatkan mutu pelayanan
rumah sakit terutama untuk pasien
mungkin terapi yang dilaluinya ini gagal ginjal kronik yang menjalani
akan membuatnya jenuh bahkan hemodialisis.
putus asa, oleh karena itu dengan 7. Bagi Institusi Pendidikan : Hasil
dukungan keluarga dapat membantu penelitian diapat dijadikan referensi
pasien mengatasi permasalahan dalam perkulihan mahasiswa
tersebut sehingga meningaktkan keperawatan dan untuk
mekanisme koping pasien. mengembangkan penelitian bagi
peneliti selanjutnya dengan
KESIMPULAN membedakan secara spesifik faktor-
6. Mekanisme koping mayoritas faktor yang mempengaruhi
adalah maladaptif sebanyak 33 mekanisme koping pasien
responden (51,6%) pada pasien hemodialisa.
hemodialisa di RSUD Prof. Dr. 8. Bagi Profesi Keperawatan : Hasil
Aloei Saboe. penelitian ini diharapkan melalui
7. Faktor usia dalam mempengaruhi pemberian asuhan keperawatan
mekanisme koping mayoritas dapat dimanfaatkan untuk
adalah lansia akhir yang berusia 56- memonitorting dan meningkatkan
65 tahun sebanyak 31 responden edukasi kepada pasien tentang
(48,4%) pada pasien hemodialisa di mekanisme koping pasien selama
RSUd Prof.Dr.Aloei Saboe menjalani hemodialisa.

Irfhan | 841 421 149 95


Jurnal
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Keperawatan
JURUSAN KEPERAWATAN, FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN 2023
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

9. Bagi Pasien Hemodialisa: Pasien Usia Terhadap Hubungan


diharapkan agar tetap Mekanisme Koping dengan
mempertahankan dan meningkatkan Kecemasan. Jurnal Ilmu
kemampuan mekanisme koping dan Kesehatan Bhakti Husada,
dapat menceritakan segala sesuatu 10(2), 142–149.
yang berkaitan dengan hemodialisa
kepada keluarga agar keluarga turut Setyawati, V. A. V., & Hartini, E.
membantu meningkatkan
(2018). Buku Ajar Dasar Ilmu
mekanisme pasien.
10. Bagi Peneliti Selanjutnya : Peneliti
Gizi Kesehatan Masyarakat.
selanjutnya diharapkan dapat Yogyakarta: Deepublish.
meneliti hubungan faktor risiko usia,
lama menjalani hemodialisa, self Soeli, Y. M., Rahim, N. K., Bahua,
efficacy, dukungan keluarga dengan J., & Masionu, P. N. F. (2022).
mekanisme koping pasien Coping mechanism with anxiety
hemodialisa menggunakan desain levels in chronic kidney disease
penelitian yang berbeda dengan patients undergoing
penelitian ini agar dapat mengetahui hemodialysis at Toto Kabila
keterkaitan lebih lanjut mengenai Hospital. International Journal
faktor-faktor tersebut dengan of Health Sciences, 6(March),
mekanisme koping pasien 3997–4004.
hemodialisa di RSUD Prof. Dr.
https://doi.org/10.53730/ijhs.v6
Aloei Saboe.
DAFTAR PUSTAKA ns4.9592
Aswati, Hidayat, C. T., Adriani, S.
Steven, & Nugrohadi, G. E. (2021).
W., & Baba, Wi. N. (2022).
Kesiapsiagaan Ibu Rumah
Ilmu Keperawatan Komunitas
Tangga dalam Menghadapi
dan Gerontik. Bandung: Media
Banjir dengan Mekansime
Sains Indonesia.
Koping Di Dusun Tamping.
Cumayunaro, A. (2018). Dukungan Solok: Insan Cendekia Mandiri.
keluarga dan mekanisme koping
WHO. (2013). The Top 10 Causes of
pasien gagal ginjal kronik yang
Death. Retrieved from
menjalani hemodialisa. Menara
https://www.who.int/news-
Ilmu, XII(79), 80–93.
room/fact-sheets/detail/the-top-
Pratama, A. S., Pragholapati, A., & 10-causes-of-death
Nurrohman, I. (2020).
Mekanisme Koping pada Pasien
Gagal Ginjal Kronik yang
menjalani Hemodialisis di Unit
Hemodialisa RSUD Bandung.
Jurnal Smart Keperawatan,
7(1), 18.
https://doi.org/10.34310/jskp.v7
i1.318

Puspanegara, A. (2019). Pengaruh

Irfhan | 841 421 149 96

Anda mungkin juga menyukai