Abstrak
Keywords: Latar Belakang: Meningkatnya jumlah penderita Gagal Ginjal
Family Kronik di setiap kabupaten Indonesia menjadi perhatian khusus.
caregiver; Pengobatan penyakit ini membutuhkan dukungan dari
tingkatan beban; pemerintah, tenaga kesehatan dan keluarga.
tekanan peran
Tujuan: Mengetahui tingkatan beban family caregiver pada
pasien Gagal Ginjal Kronik yang menjalani hemodialisa di PKU
Muhamadiyah Gombong.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan
desain deskriptif dan pendekatan cross sectional. Sebanyak 49
responden berkontribusi pada penelitian ini.
Hasil: Penelitian ini menunjukan bahwa beban family caregiver
pada pasien yang menjalani hemodialisa sebagian besar
mengalami tingkat beban ringan sebanyak 21 responden
(42,9%),tidak ada beban sebanyak 10 responden (20,4%), tingkat
beban sedang sebanyak 17 responden (34,7%), tingkat beban
berat hanya 1 responden (2,0%). Sedangkan untuk tekanan pibadi
sebanyak 43 responden (87,8%) dan tekanan peran sebanyak 6
responden (12,2%).
Kesimpulan: Sebagian besar family caregiver mengalami beban
dan juga tekanan pribadi.
944
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
945
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
Kategori n %
tidak ada beban 10 20,4
beban ringan 21 42,9
beban sedang 17 34,7
beban berat 1 2,0
Total 49 100
tidak ada beban sebanyak 10 responden
Diketahui bahwa dari 49 responden (20,4%), dan beban berat 1 responden
sebagian besar mengalami beban ringan (2,0%).
sebanyak 21 responden (42,9%), beban
sedang sebanyak 17 responden (34,7%),
Tabel 2. Distribusi frekuensi tekanan peran dan tekanan pribadi yang dirasakan oleh
family caregiver yang menemani pasien hemodialisa (N=49)
Kategori N %
tekanan pribadi 43 27,0
tekanan Peran 6 59,5
Total 49 100,0
946
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
947
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
aktivitas sosial. Oleh karena itu, terjadi pada family caregiver sesuai
diperlukan dukungan berupa pemberian dengan pengisian kusioner yaitu bahwa
Respite (beristirahat sejenak atau pasien meminta pertolongan lebih dari
berlibur) untuk mengurangi beban yang yang di butuhkan oleh pasien, khawatir,
dirasakan. Penelitian lain yang dilakukan tergantungan,tegang dan bingung.
oleh Risky (2017) bahwa penelitian pada Hasil penelitian dari 49 responden
beberapa family caregiver di Kota menunjukan bahwa tekanan peran
Yogyakarta dihasilkan data: sedikit sebanyak 6 responden (12,2%). Tekanan
terbebani 68 (56,20%), beban ringan 50 terjadi karena responden merasa
(41,32%), beban sedang 2 (1,65%), kehabisan waktu sejak merawat pasien,
beban berat 1 (0,83%). Walaupun merasa tertekan antara merawat pasien
sebagian besar mengalami beban sedikit dan kewajiban lain di dalam pekerjaan
atau tidak ada beban, namun beban dan keluarga,merasa kesehatanya
ringan cukup tinggi yang dirasakan oleh terganggu, merasa bahwa pasien
responden. Hal ini dikarenakan mereka berpengaruh negatif terhadap hubungan
menyadari bahwa itu semua merupakan responden dengan angota keluarga yang
tanggungjawab dan kewajiban sehingga lain atau teman-teman, merasa tidak
tidak boleh mengeluh. punya cukup kebebasan semenjak
merawat pasien, merasa bahwa
2. Tekanan Peran dan Pribadi pada kehidupan sosial responden terganggu,
family caregiver responden merasa kesehatanya terganggu
Hasil penelitian dari 49 responden akibat merawat pasien, merasa tidak
menunjukan bahwa sebagian besar punya cukup uang dengan kondosi
responden mengalami tekanan pribadi keuangnya.
sebanyak 43 (87,8%). Hasil data tersebut Menurut Joanna Briggs Institute
dikarenakan responden merasa bahwa (2012) bahwa tekanan peran yaitu beban
pasien meminta pertolongan yang lebih yang muncul dari berbagai kejadian atau
dari yang dibutuhkan, mereka khawatir aktivitas yang berhubungan dengan peran
tentang masa depan pasien, merasa sebagai caregiver yaitu seperti
bahwa pasien bergantung kepada melakukan tugas sehari-hari termasuk
responden, merasa kehilangan kendali dalam menemani pasien menjalani terapi
terhadap kehidupanya sejak pasien sakit, hemodialisa atau mengatur perubahan
responden merasa tidak tau harus berbuat dari kebiasaan pasien.
apa lagi untuk pasien, responden merasa Tekanan terjadi karena adanya
tegang bila berada didekat pasien. beban yang di rasakan oleh responden,
Menurut Joanna Briggs Institute beban itu akan berperngaruh terhadap
(2012) bahwa tekanan pribadi adalah kehidupan family caregiver, masalah
reaksi emosional karena peranya sebagai praktis yang dialami oleh caregiver yaitu
caregiver yaitu seperti rasa khawatir, masalah keuangan yang dihadapi
sedih, ansietas, marah, rasa bersalah, caregiver karena hambatan atau
tertekan, bingung dan mengalami kehilangan kesempatan untuk bekerja,
perubahan emosi Setiap individu kekurangan dana serta biaya dalam
memiliki tekanan atau beban yang merawat pasien. Gangguan pada
berbeda-beda. Dalam hal ini tekanan kesehatan fisik family caregiver akan
pribadi yang dialami oleh responden memprioritaskan pasien dari pada dirinya
adalah perasaan khawatir, sedih, marah, sendiri walaupun caregiver memiliki
bingung dan tertekan dalam merawat masalah kesehatan, seperti gangguan
pasien yang menjalani terapi tidur, kelelahan, serta kondisi yang
hemodialisa, tanpa memikirkan kondisi memperburuk fungsi fisik, masalah
dirinya sendiri. Tekanan pribadi yang dalam pekerjaan caregiver harus
948
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
949
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
950