Anda di halaman 1dari 9

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN

KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS DI


POLIKLINIK PENYAKIT DALAM RSUD MUHAMMAD
SANI KARIMUN

Susy Diana Afelina1, Siska Natalia2, Utari Christya Wardani 3


1,2,3
STIKes Awal Bros Batam
Email : susydianaa@gmail.com

ABSTRAK
Diabetes mellitus penyakit kronis yang ditandai dengan peningkatan
kadar glukosa darah yang menyebabkan komplikasi dan membuat pasien
akan mengalami keterbatasan yang memberi efek terhadap kualitas hidup
pasien. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah adalah untuk mengetahui
hubungan dukungan keluarga dengan kualitas hidup pada pasien Diabetes
Mellitus di Poliklinik penyakit dalam RSUD Muhammad Sani Karimun.
Rancangan penelitian ini adalah Cross Sectional dengan metode
pengambilan sampel menggunakan Total Sampling. Sampel pada
penelitian ini terdiri dari 70 orang pasien DM dan analisa data
menggunakan Chi-Square. Hasil diketahui sebagian besar 39 (55,7%)
responden memiliki dukungan keluarga yang baik dan diketahui sebagian
besar kualitas hidup 40 (57,1%) responden memiliki kualitas hidup yang
kurang. Kesimpulan dari analisa data diketahui p-value bernilai 0,001 (p
≤ 0,05), menunjukkan terdapat hubungan dukungan keluarga dengan
kualitas hidup pasien diabetes mellitus di poli klinik penyakit dalam
RSUD Muhammad Sani.

Kata Kunci : Diabetes Melitus, Dukungan Keluarga, Kualitas Hidup

ABSTRACT
Diabetes mellitus is a chronic disease characterized by elevated blood
glucose levels that cause complications and make patients will
experience limitations that give effect to the patient's quality of life. The
purpose of this research is to know the relationship of family support with
quality of life in patients with Diabetes Mellitus in polyclinics disease in
the hospital of Muhammad Sani Karimun. This research draft is Cross
Sectional with sampling method using Total Sampling. The samples in
this study consisted of 70 patients with DM and data analysis using Chi-
Square. The results are known to most 39 (55.7%) Respondents have
good family support and are known for most of the quality of life 40
(57.1%) Respondents have less quality of life. Conclusion of the analysis
of known P-value data is worth 0.001 (P ≤ 0.05), indicating there is a
family support relationship with the quality of life of diabetic mellitus
patients in poly Clinic of disease in the hospital of Muhammad Sani.

Keywords: Diabetes Mellitus, Family Support, Quality Of Life


PENDAHULUAN retinopati diabetik, nefropati dan
Diabetes mellitus adalah neuropati diabetik. Sedangkan
penyakit kronis progresif yang komplikasi yang termasuk dalam
ditandai dengan komplikasi makrovaskuler
ketidakmampuan tubuh untuk diantaranya penyakit arteri
melakukan metabolisme koroner, penyakit
karbohidrat, protein dan lemak serebrovaskuler dan penyakit
mengarah ke peningkatan kadar arteri perifer (Supriyadi, 2017).
glukosa darah (Black & Hawks, Hal ini akan memberi efek
2014). Jumlah penyandang terhadap kualitas hidup pasien.
diabetes terutama diabetes Penurunan kualitas hidup
mellitus tipe II makin meningkat mempunyai hubungan yang
di seluruh dunia terutama di signifikan terhadap angka
negara berkembang karena kesakitan dan kematian, serta
faktor genetik, faktor demografi mempengaruhi usia harapan
(jumlah penduduk meningkat, hidup pasien DM. Kualitas hidup
urbanisasi, usia diatas 40 tahun dapat diartikan sebagai persepsi
meningkat), dan faktor individu terhadap kehidupannya
perubahan gaya hidup yang di masyarakat dalam konteks
menyebabkan obesitas karena nilai yang ada terkait dengan
makan berlebih dan hidup santai tujuan, harapan, standar dan juga
atau kurang berolahraga (Laoh & perhatian (Ekasari, 2018).
Tampongangoy, 2015). Kualitas hidup yang rendah
Berdasarkan data di dapat memperburuk komplikasi
poliklinik penyakit dalam RSUD dan dapat berakhir kecacatan
Muhammad Sani Karimun pada atau kematian (Laoh &
tahun 2017 terdapat 691 pasien Tampongangoy, 2015).
DM.Data pada tahun 2018 Menurut Ali (2009)
pasien DM sebanyak 830 dukungan keluarga adalah sikap,
orang.Hal ini menunjukkan tindakan dan penerimaan
bahwa terdapat peningkatan keluarga terhadap penderita yang
jumlah pasien DM di poliklinik sakit. Dukungan keluarga dapat
penyakit dalam RSUD mempengaruhi kepuasan
Muhammad Sani Karimun. seseorang dalam menjalani
DM merupakan penyakit kehidupan sehari – hari, dimana
menahun yang akan disandang peran keluarga sangat penting
seumur hidup. Apabila penyakit dalam setiap aspek perawatan
DM dibiarkan tidak terkendali kesehatan mulai dari strategi
atau penderita tidak menyadari hingga fase rehabilitasi
penyakitnya maka akan timbul (Ningrum, 2018)
berbagai macam komplikasi Menurut penelitian (Nurleli,
kronis yang dapat berakibat fatal 2016) dengan judul ”Dukungan
(Tandra, 2017). Komplikasi DM Keluarga dengan Kepatuhan
diklasifikasikan sebagai Pasien Diabetes Melitus dalam
mikrovaskuler dan Menjalani Pengobatan di BLUD
makrovaskuler. Komplikasi yang RSUZA Banda Aceh”. Hasil
termasuk dalam komplikasi penelitian menunjukkan bahwa
mikrovaskuler mencakup ada hubungan antara dukungan
keluarga dengan kepatuhan dengan lingkungan
pasien DM dalam menjalani sekitarnyaakibat dari luka
pengobatan. Menurut penelitian kakinya yang sudah lama dan
Priharianto (2017) yang berjudul berbau,sehingga pasien juga sulit
”Hubungan Antara Dukungan untuk beribadah dan bekerja.
Keluarga Dengan Keteraturan Dari uraian yang telah di
Kontrol Kadar Gula Darah pada jelaskan, peneliti tertarik untuk
Penderita Diabetes Melitus di melakukan penelitian tentang
Wilayah Puskesmas Bendosari hubungan dukungan keluarga
Sukoharjo”, dapat disimpulkan dengan kualitas hidup pada
bahwa ada hubungan antara pasien Diabetes Mellitus di
dukungan keluarga dengan Poliklinik penyakit dalam RSUD
keteraturan kontrol kadar gula Muhammad Sani Karimun tahun
darah. 2019.
Studi pendahuluan pada
tanggal 30 Maret 2019 di METODE PENELITIAN
poliklinik penyakit dalam RSUD Rancangan penelitian ini
Muhammad Sani Karimun adalah Cross Sectional dengan
dengan mewawancarai sepuluh metode pengambilan sampel
orang pasien DM didapatkan dua menggunakan Total Sampling.
orang pasien mengatakan datang Sampel pada penelitian ini terdiri
berobat sendirian dengan biaya dari 70 orang pasien DM dan
sendiri tanpa bantuan keluarga analisa data menggunakan Chi-
dan satu orang diantar keluarga. Square. sampel penelitian adalah
Selanjutnya dua orang pasien DM dengan kompikasi
mengatakan keluarga tidak yang berkunjung ke poliklinik
pernah mengingatkannya untuk penyakit dalam RSUD
kontrol gula darah dan tidak Muhammad Sani Karimun,yang
pernah melarang pasienuntuk bersedia menjadi
makan makanan yang manis. responden,pasien DM usia 15-65
Kemudian satu orang pasien tahun,dapat membaca dan
mengatakan keluarga tidak menulis,dan dapat
pernah memberikan informasi berkomunikasi verbal dengan
terbaru tentang DM dan keluarga baik. Subjek penelitian adalah
tidak pernah mengingatkan pasien DM. Lokasi penelitian
pasien untuk teratur adalah poliklinik penyakit dalam
kontrol,sedangkan dua orang RSUD Muhammad Sani
lainnya mengatakan sudah bosan Karimun. Waktu penelitian
dan sedih dengan penyakitnya dilaksanakan pada tanggal 22
yang tak kunjung sembuh Juni – 22 Juli 2019.
sehingga pasien merasa putus
asa dan merasa membebani HASIL DAN PEMBAHASAN
keluarga.Sementara dua orang Hasil analisis berdasarkan hasil
pasien mengatakan keluarga penelitian terhadap 70 responden
tidak mau mendengarkan jika dan dapat dilihat pada uraian,
pasien bercerita tentang sebagai berikut:
penyakitnya dan pasien selalu
merasa minder jika bergaul
Tabel 1.1. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Keluarga
Dukungan Keluarga Frekuensi Persentase%
Dukungan Keluarga Baik 39 55,7
Dukungan Keluarga Kurang 31 44,3
Total 70 100
(Sumber : Data Primer, 2019).

Berdasarkan data di atas, dengan Friedman (2014)


dapat diketahui bahwa sebagian berpendapat bahwa, dukungan
besar 39 (55,7%) responden keluarga yang adekuat terbukti
memiliki dukungan keluarga berhubungan dengan
yang baik dibandingkan dengan menurunnya mortalitas sehingga
dukungan keluarga yang kurang lebih mudah sembuh dari sakit.
sejumlah 31 (44,3%). Dukungan Menurut asumsi penelti
keluarga juga dapat dipengaruhi ditemukan pasien yang
oleh latar belakang budaya. mendapatkan dukungan dari
Menurut Winkelman (2009), keluarga dan ada pula yang tidak
latar belakang budaya juga begitu mendapatkan dukungan
menentukan tingkat perilaku dari keluarganya, perbedaan
kesehatan dan nilai-nilai dukungan keluarga yang
kesehatan keluarga. Selain itu didapatkan pasien dikarenakan
kesejahteraan spiritual juga berbagai faktor yang
mempengaruhi dukungan mempengaruhi dukungan
keluarga. Pada penelitian keluarga yang diberikan kepada
Amelia, Nurchayati, Elita pasien salah satunya karena
(2014), menyatakan bahwa pekerjaan, atau status social dan
kesejahteraan spiritual dapat lain – lain. Dari pasien yang
meningkatkan kemampuan kontrol tidak sedikit pasien yang
keluarga atau individu untuk datang kontrol secara mandiri ke
mengatasi stress dalam RSUD Muhammad Sani, dan
menghadapi penyakit sehingga juga menurut peneliti terdapat
dukungan keluarga yang beberapa pasien yang dapat
diberikan akan tinggi. secara mandiri melakukan
Dukungan keluarga yang pemeliharaan kesehatan tanpa
tinggi akan memberikan mendapatkan dukungan dari
kenyamanan dan ketenangan keluarga untuk mengurus
pada pederita DM (Suardana, dirinya dalam menjalani
Rasdini, & Kusmarjathi, 2015). pengobatan yang diberikan.
Pernyataan tersebut sejalan

Tabel 1.2. Distribusi Responden Berdasarkan Kualitas Hidup


Kualitas Hidup Frekuensi Persentase%
Kualitas Hidup Baik 35 50
Kualitas Hidup Kurang 35 50
Total 70 100
(Sumber : Data Primer, 2019).
Berdasarkan data di atas, menyebabkan aktivitas fisik serta
dapat diketahui bahwa 35 (50%) peran dan tanggungjawabnya
responden memiliki kualitas menjadi berkurang (Melina,
hidup yang kurang dan 2011).
responden kualitas hidup yang Keterbatasan yang dialami
baik sejumlah 35 (50%). pasien diabetes akan
Menurut Menurut Polonsky, mempengaruhi kondisi
dalam Yusra (2010) kualitas psikologis yang erat kaitannya
hidup merupakan perasaan dengan aspek kognitif dan
individu mengenai kesehatan dan emosional dari strategi koping
kesejahteraannya yang meliputi terhadap penyakit (illness-
fungsi fisik, fungsi psikologis coping strategis). Penilaian atau
dan fungsi sosial. Kualitas hidup kesadaran subjektif dari pasien
dapat diartikan sebagai derajat DM bahwa dirinya mampu
seorang individu dalam melakukan sikap hidup tersebut
menikmati hidupnya yang terdiri merupakan tanda pasien akan
dari kepuasan dan dampak yang patuh terhadap pengobatan yang
dirasakan seorang individu diberikan dan akan berpengaruh
dalam menjalankan kehidupanya terhadap kualitas hidup pasien
sehari-hari (Weissman et all, (Rose et al, dalam Astuti, 2011).
dalam Yusra, 2010). Menurut asumsi peneliti
Munculnya gejala yang kebanyakan responden dalam
diakibatkan oleh kadar gula yang penelitian ini adalah responden
tidak terkontrol ini dapat yang telah memiliki komplikasi
mengganggu aktivitas individu penyakit lainya, dan penyakit
sehari-hari dan menurunkan yang dialami dianggap sebagai
fungsi individu secara penyakit kronis yang bisa
keseluruhan baik fungsi fisik, memberikan dampak pada
psikologis dan sosial. individu psikologis, pasien tidak memiliki
dengan diabetes akan merasa rasa positif terhadap kondisinya
energinya berkurang sehingga saat ini, sehingga bisa
mudah lelah dalam melakukan menimbulkan rasa cemas, sedih,
aktivitas sehari-hari, dan dan lain-lain.

Tabel 1.3. Hasil Analisis Uji Chi Square Hubungan Dukungan


Keluarga dengan Kualitas Hidup.
Kualitas Hidup
Dukungan
Kurang Baik Total OR p value
Keluarga
N % N % N %
Kurang 22 31,4 9 12,9 31 44,3
Baik 13 18,6 26 37,1 39 55,7 4,889 0,004
Total 35 50 30 50 70 100
(Sumber : Data Primer, 2019).

Pada tabel 1.3 yang bahwa dari 70 penderita DM


menunjukkan antara dukungan terdapat responden dengan
keluarga dengan kualitas hidup kualitas hidup kurang yang
penderita DM didapatkan hasil memiliki dukungan keluarga
pada kategori kurang sebanyak peningkatan kadar glukosa
22 (31,4%), responden dengan semakin sulit untuk dikontrol
kualitas hidup kurang yang akibat penurunan fungsi organ-
memiliki dukungan keluarga organ tubuh sehingga
pada kategori baik sebanyak 9 mempengaruhi kualitas hidup
(12,9%), responden dengan pasien DM. Umur merupakan
kualitas hidup baik yang salah satu faktor yang
memiliki dukungan keluarga mempengaruhi terjadinya DM.
pada kategori kurang sebanyak Biasanya DM terjadi pada umur
13 (18,6%), sedangkan > 45 tahun. Umumnya manusia
responden yang memiliki mengalami perubahan fisiologis
kualitas hidup baik yang secara drastis menurun dengan
memiliki dukungan keluarga cepat setelah usia 40 tahun, sel
pada kategori baik sebanyak 26 beta pankreas akan mengalami
(37,1%). penurunan fungsi dalam
Hasil penelitian ini memproduksi insulin sedangkan
menunjukkan bahwa terdapat pada orang dengan berat badan
hubungan dukungan keluarga berlebih, tubuhnya akan tidak
dengan kualitas hidup pasien peka lagi terhadap insulin atau
DM di RSUD Muhammad Sani disebut resisten (Smeltzer &
dengan nilai p value 0,004 yang Bare, 2010).
berarti bahwa ada korelasi yang Coffmann (2008) dalam
signifikan dukungan keluarga Yusra (2011) dalam
dengan kualitas hidup pasien penelitiannya menyatakan bahwa
DM. Hasil ini sejalan dengan keluarga merupakan sumber
hasil penelitian Tamara, dukungan paling utama.
Bayhakki & Nauli (2014). Dukungan yang diberikan dilihat
Namun, hasil ini dari 4 dimensi, yaitu dimensi
bertentangan dengan penelitian emosional, dimensi
yang dilakukan oleh Suardana, penghargaan, dimensi
Rasdini, dan Kusmarjathi (2015). instrumental, dan dimensi
Penelitian dengan metode informasi. Disampaikan juga
penelitian cross sectional bahwa dukungan dari keluarga
melibatkan 40 responden berkaitan erat dengan kepatuhan
didapatkan tidak ada hubungan pasien terhadap pengobatan,
bermakna antara dukungan sehingga akan mempengaruhi
keluarga dengan kualitas hidup kualitas hidupnya.
pasien DM (r=-0,209; p=0,195). Menurut (Nurleli,2016)
Menurut Suardana (2015) Karena DM merupakan salah
bahwa kualitas hidup seseorang satu penyakit kronik, timbul
dapat dipengaruhi oleh beberapa kejenuhan atau kebosanan pada
faktor lain selain dukungan pasien mengenai jadwal
keluarga seperti usia penderita pengobatan yang berulang, oleh
diabetes. Smeltzer & Bare karena itu untuk mengatasi hal
(2010) mengungkapkan bahwa ini perlu tindakan terhadap
kualitas hidup pasien DM sangat faktor psikologi dalam
dipengaruhi oleh bertambahnya penyelesaian masalah DM. Hal
umur. Semakin tua umur maka tersebut akan lebih mudah
dilakukan dengan adanya dukungan keluarga dengan
dukungan dari keluarga. kualitas hidup dikarenakan
Dukungan dari keluarga tersebut dukungan keluarga merupakan
sangat membantu pasien DM penerimaan keluarga terhadap
dalam meningkatkan keyakinan anggotanya yang diwujudkan
akan kemampuannya untuk dalam sikap dan tindakan.
melakukan perawatan diri. Anggota keluarga dipandang
Disamping itu juga dapat sebagai bagian yang tidak
menumbuhkan rasa aman dan terpisahkan dalam lingkungan
nyaman yang dapat keluarga. Anggota keluarga
meningkatkan motivasi. Dengan memandang bahwa keluarga
adanya dukungan keluarga adalah orang yang paling dekat
sangat mendukung pasien DM dengan sikap saling mendukung
dalam mencapai kepatuhan serta selalu siap memberikan
terhadap pengobatan.Menurut pertolongan jika diperlukan.
Hensarling (2009) penelitian Sehingga dengan adanya
terdahulu telah membuktikan perhatian dari keluarga maka
bahwa Family support menjadi jika ada anggota keluarga yang
faktor penting dalam kepatuhan sakit maka perhatian dari
managemen penyakit kronik, dan keluarga inilah yang akan
juga sebagai indikator dampak membuat anggota keluarga yang
positif terhadap self care pasien sakit akan menjadi semangat dan
diabetes (Luthfa, 2016). termotivasi untuk sembuh.
Menurut Mills (2008)
beberapa hal penting yang dapat SIMPULAN
dilakukan untuk mendukung Hasil diketahui sebagian
anggota keluarga yang menderita besar 39 (55,7%) responden
DM, diantaranya dengan memiliki dukungan keluarga
meningkatkan kesadaran diri yang baik dibandingkan dengan
untuk mengenali penyakitnya. dukungan keluarga yang kurang
Dukungan yang lain yaitu sejumlah 31 (44,3%) dan
dengan tinggal bersama dengan diketahui sebagian besar kualitas
anggota keluarga yang sakit dan hidup 40 (57,1%) responden
memberi bantuan, menyediakan memiliki kualitas hidup yang
waktu, memberikan infomasi kurang dibandingkan dengan
yang dibutuhkan, mendorong kualitas hidup yang baik
untuk terus belajar dan mencari sejumlah 30 (42,9%).
tambahan pengetahuan tentang Kesimpulan dari analisa data
DM. Dengan adanya dukungan diketahui p-value bernilai 0,001
keluarga akan sangat membantu (p ≤ 0,05), menunjukkan
pasien DM untuk dapat terdapat hubungan dukungan
meningkatkan keyakinan dan keluarga dengan kualitas hidup
kemampuan melakukan tindakan pasien diabetes mellitus di poli
perawatan diri dan dalam klinik penyakit dalam RSUD
menjalani pengobatannya Muhammad Sani. Berdasasrkan
(Nurleli, 2016). hasil pernelitian maka
Menurut asumsi peneliti diperlukannya intervensi terkait
terdapat hubungan antara pelibatan keluarga dan seluruh
tim kesehatan sebagai sebuah dukungan kepada klien
kolaborasi dan pendekatan saat diabetes mellitus Dalam
memberikan perawatan pada menjalani diet. Skripsi
pasien DM secara Astuti, V.W. (2010). Hubungan
komperehensif. Dukungan Keluarga Dengan
Tingkat Depresi Pada Lansia
UCAPAN TERIMAKASIH Di Posyandu Sejahtera Gbi
Penelitian ini disusun Setia Bakti Kediri. Jurnal
atas kerjasama dan berkat Stikes RS. Baptis Kediri
bantuan dari berbagai pihak. Vlume 3, No. 2, Desember,
Pada kesempatan ini penyusun 2010.
mengucapkan terima kasih Black & Hawks. (2014).
kepada: Keperawatan Medical
1. Prof. dr. Fadil Oenzil. PhD, Bedah Vol 8. Indonesia:
Sp.GK, selaku Ketua Pentasada Media Edukasi.
Sekolah Tinggi Ilmu Ekasari, M. (2018).
Kesehatan Awal Bros Batam Meningkatkan Kualitas
beserta seluruh jajarannya. Hidup Lansia Konsep dan
2. Sri Muharni. Ners, M.Kep, Berbagi Intervensi. Malang:
selaku Ketua Prodi Ilmu Wineka Media. Diakses dari
Keperawatan Sekolah http://books.google.
Tinggi Ilmu Kesehatan Awal com/books.
Bros Batam. Friedman. (2014). Buku Ajar
3. Sisca Natalia, Ners. MSN, Keperawatan Keluarga
selaku pembimbing I yang Riset, Teori, & Praktik :
telah banyak memberikan ECG
saran dan petunjuk kepada Hensarling, J. (2009).
peneliti dalam penyusunan ‘Development and
skripsi ini. Psychometric testing of
4. Utari Christya Wardani, Henserling’s Diabetes
Ners, M.Kep, selaku Family Support Scale’.
pembimbing II yang telah Sigma Theta Tau
banyak memberikan saran International Nursing
dan petunjuk kepada peneliti Research Congress. Diakses
dalam penyusunan skripsi dari
ini. http://search.proquest.com>
5. Segenap Civitas Akademika Laoh, J & Tampongangoy, D.
Sekolah Tinggi Ilmu ((2015). Gambaran Kualitas
Kesehatan Awal Bros Hidup Pasien Diabetes
Batam. Melitus di Poliklinik
Endokrin RSUP Prof. Dr. D.
DAFTAR PUSTAKA Kandau Manado Vol 4 No 1.
Amelia, M., Nurchayati, S., & Juiperdo.
Elita, V. (2014). Analisis Luthfa, I (2016). Family Support
faktor-faktor yang Pada Penderita Diabetes
mempengaruhi keluarga Mellitus Tipe 2 Di
untuk memberikan Puskesmas Bangetayu
Semarang, Analisis Rasch
Model. Nurscope. Jurnal Yogyakarta: Katalog Dalam
Keperawatan dan Pemikiran Terbitan. Diakses dari
Ilmiah. 2 (2). 1-7 http://books.google.com/boo
Melina, Dian Kusumadewi. ks
(2011). Peran Stresor Tamara, E., Bayhakki, Nauli, F.
Harian, Optimesme dan (2014). Hubungan antara
Regulasi Diri terhadap Dukungan Keluarga dan
Kualitas Hidup Individu Kualitas Hidup Pasien
dengan Diabetes Mellitu Diabetes Melitus Tipe II di
Tipe RSUD Arifin Achmad
2.PSOKOISLAMIKA.Jurna Provinsi Riau. JOM PSIK
l Psikologi Islam. Vol.8. no. Vol 1 No 2. Riau
1 Tamara, E., Bayhakki, Nauli, F.
Ningrum, I. (2018). Hubungan (2014). Hubungan antara
Dukungan Keluarga dan Dukungan Keluarga dan
Tingkat Pengetahuan dengan Kualitas Hidup Pasien
Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe II di
Diabetes Melitus Tipe II di RSUD Arifin Achmad
Puskesmas Nogosari Provinsi Riau. JOM PSIK
Boyolali. Yogyakarta. Vol 1 No 2. Riau
Skripsi Fakultas Tandra, H. (2017). Paduan
Keperawatan Universitas Lengkap Mengenal dan
Muhammadiyah Surakarta. Mengatasi Diabetes dengan
Nurleli (2016). Dukungan Cepat dan Mudah Edisi 2.
Keluarga dengan Kepatuhan Jakarta: Gramedia Pustaka
Pasien Diabetes Melitus Utama. Diakses dari
dalam Menjalani http://books.google.com/boo
Pengobatan di Blud RSUZA ksWinkelman, M. (2009).
Banda Aceh. Idea Nursing Culture and health:
Journal, VII(2): 47-54. Applying medical
Smeltzer, S. C., Bare, B. G., anthropology. SanFransisco:
Hinkle, J, L., & Cheever, K. Jhon Wiley and Sons.
H. (2010). Brunner & Winkelman, M. (2009). Culture
Suddarth`S Textbook Of and health: Applying
Medical Surgical Nursing. medical anthropology.
(12th edition ed). SanFransisco: Jhon Wiley
Philadelpia:Lippincott. and Sons.
Williams & Wilkins Yusra, A. (2011). Hubungan
Suardana, K. (2015). Hubungan antara Dukungan Keluarga
dukungan keluarga dengan dengan Kualitas Hidup
kualitas hidup pasien Pasien Diabetes Melitus
diabetes mellitus tipe II di Tipe 2 di Poliklini Penyakit
puskesmas IV denpasar Dalam Rumah Sakit Umum
selatan. Jurnal Skala Pusat Fatmawati Jakarta.
Husada, 12 (1), 96-102. Karya Tulis Ilmiah strata
Supriyadi. (2017). Panduan dua, Universitas Indonesia,
Praktis Skrining Kaki Jakarta.
Diabetes Melitus.

Anda mungkin juga menyukai