2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada era globalisasi saat ini telah terjadi transisi epidemologi yaitu
melakukan aktifitas fisik, life style dan lain-lain. Salah satu penyakit tidak
atau biasa juga disebut penyakit gula atau kencing manis (Waspadji,2013)
2017).
Diabetes Melitus terbagi menjadi 2 tipe yaitu tipe I dan tipe II.
dimana tubuh tidak berespon terhadap aksi dari insulin. Sehingga individu
bahwa pada tahun 2012 angka kejadian diabetes melitus di dunia adalah
sebanyak 371 juta jiwa, dimana proporsi kejadian diabetes melitus tipe II
adalah 90-95% dari populasi dunia yang menderita diabetes melitus dan
dengan prevalensi 6,2% (10 juta jiwa) dari total penduduk sedangkan
posisi urutan diatasnya yaitu China, India, Amerika Serikat, Brazil, Rusia
dan Meksiko.
kontrol gula darah secara rutin akan mempunyai kualitas hidup yang lebih
yang tepat sehingga dapat mengurangi resiko komplikasi yang berat dan
membantu penderita menyesuaikan atau mengatur pola makan, aktifitas
fisik dan juga kebutuhan kadar insulin untuk memperbaiki kadar gula
Sehingga perlu adanya dukungan dan kesadaran diri dari keluarga terhadap
penderita diabetes melitus agar kadar gula darah penderita dapat terkontrol
dengan baik.
(dukungan informasi).
prilaku kesehatan yang baru dari pada individu yang yang tidak memiliki
dalam perubahan gaya hidup (friedman, Bowden dan jones, 2003 dalam
yenni 2011).
(2011), dan Yeni & Handayani (2013) bahwa terdapat hubungan antara
penderita Diabetes Melitus dan ada factor lain selain dukungan keluarga
yang mempengaruhi keteraturan kontrol kadar gula darah antara lain yaitu
x 2 hit = 9,363 dan nilai probabilitas yaitu 0,009 yang nilainya lebih kecil
gula darah. .
orang.
tersebut.
Tabel 1.1.
Data kunjungan pasien Diabetes Melitus di Puskesmas
Pamengpeuk pada Bulan Januari – Desember tahun 2019 di
Puskesmas Pamengepeuk.
puskesmas pamengpeuk 2019 pada bulan januari hingga bulan juni yang
diabetes melitus. Dilihat dari data peserta prolanis pada kasus Diabetes
Melitus di puskesmas pameungpeuk pada tanggal 19 juni 2019 hingga
dengan waktu yang sudah ditentukan dan hanya 4 orang tidak adanya
mengkonsumsi obat tiap hari, berobat rutin tiap bulan, ketakutan akan
USIA
DIAGNOSA
TOTAL
L P L P L P L P L P L P L P
85 229
Jumlah Total
384
berdasarkan usia dibagi dua yaitu DM pada FKTP dan DM pada Prolanis.
perempuan 8 orang dan laki laki 1 orang, usia 45-54 tahun terdapat jumlah
terdapat jumlah perempuan 102 orang dan laki-laki 30 orang, usia > 70
dan kesadaran diri dengan keteraturan kontrol kadar gula darah pada
penderita Diabetes Melitus di wilayah puskesmas Pameungpek kecamatan
pamengpeuk”
B. Rumusan Masalah
kesadaran diri dengan keteraturan kontrol kadar gula darah pada penderita
pamengpeuk?”.
C. Tujuan
A. Tujuan Umum
B. Tujuan Khusus
Mellitus
Mellitus
D. Manfaat penelitian
maupun praktis.
A. Manfaat Teoris
B. Manfaat Praktis
penderita DM.
b. Bagi Profesi
pendidikan keperawatan.
TINJAUAN PUSTAKA
I. Landasan Teori
terhadap kadar gula atau glukosa dalam darah vena ketika pasien puasa
diabetes oleh pasien sendiri. Hal ini bisa dilakukan dengan bantuan
kembar uji (tes strips) baik untuk urine maupun darah ( Niven 2002
dalam Safitri,2013).
jilid 1: 188)
1. Klasifikasi Klinis :
a. DM
- Tipe I : IDDM
- Tipe II : NIIDM
c. Diabetes Kehamilan
2. Klasifikasi Resiko Statistik:
membentuk sel baru dan mengganti sel yang rusak. Bahan makanan
yang kita makan sehari-hari, yang terdiri dari karbohidrat (gula dan
a. Diabetes tipe 1
remaja, tetapi dapat terjadi pada berbagai usia, bahkan pada usia
hiperglikemia terjadi ketika 80% hingga 90% fungsi sel beta rusak.
Diyakini bahwa fungsi sel alfa maupun sel beta tidak normal,
b. Diabetes Tipe 2
pada semua usia tetapi biasanya dijumpai pada usia paruh baya dan
glukosa darah melalui ambilan glukosa oleh otot dan sel lemak.
( EGC,2012: 651-654)
6. Etiologi
dibagi 2 yaitu :
1. DM tipe I
2. DM tipe II
Disebabkan oleh kegagalan relatie sel beta dan resistensi insulin
1. Kadar gula darah sesudah puasa selama 8-10 jam ≥ 126 mg/dl
2. Pada TTOG 9Tes Toleransi Glukosa Oral) kadar gula darah 2 jam
8. Manifestasi Klinis
(11,1 mmol/L)
sedikitnya 8 jam.
kedalam air.
waktu 5 menit
9. Pemeriksaan Penunjang
kali pemeriksaan :
3. Tes laboratorium DM
Jenis tes pada pasien DM dapat berupa tes saring, tesdiagnostik, tes
4. Tes saring
- GDP,GDS
5. Tes diagnostik
- Mikroalbuminuria: urin
10. Penatalaksanaan
ketotik (HONK)
1. Pengertian Keluarga
2. Dukungan Keluarga
Dukungan keluarga mengacu pada seseorang yang dianggap
2014).
a. Dukungan Instrumental
b. Dukungan Informasional
pengobatan.
4. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kesehatan
seseorang
memuaskan.
terdapat bukti yang kuat dari hasil penelitiannya bahwa keluarga besar
2018).
kehidupan pribadi.
sasaranindividu.
dan personality.
lain :
kebersamaan dankecerdasan.
1. Kebersamaan
2. Kecerdasan
hidup pada diri manusia itu berupa : rasa percaya diri dalam
c. Perilaku (Behavior)
Kesadaran Diri
1. Pikiran
Berfikir adalah melatih ide-ide dengan cara yang tepat dan seksama
2. Perasaan
3. Motivasi
Motivasi adalah kecendrungan yang timbul pada diri seseorang
4. Perilaku
5. Pengetahuan
hal yang diketahui oleh orang atau responden terkain dengan sehat
6. Lingkungan
Pasien DM
Strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan kesadaran
kesadaran diri dan biasanya akan timbul niat untuk memperbaiki diri.
kritik dan saran dari orang lain. Selain introspeksi, untuk meningkatkan
meliputi :
1. Program DSME
pasien DM.
2. Penyediaan konselor DM
4. Empowerment
5. Buku-buku
signifikan.
6. Adaptasi kultur komunikasi.
. terbit terlibat
1. HUBUNGAN M. Yusuf1, Hamsiah jurnal Media Dependen : Analisis data menggunakan Chi Sqaure
DUKUNGAN KELUARGA
Hamzah2, Hariani3, Keperawatan: Diabetes mellitus dengan tingkat bermakna α
DENGAN
Hastina Melinda Politeknik = 0,05. Hasil penelitian untuk dukungan
KETERATURAN
KONTROL KADAR Kesehatan Independen : keluarga sebesar 90,9% dan dukungan
GULA DARAH PADA
Makassar hubungan yang kurang sebesar 9,1%. Adapun
PENDERITA DIABETES
Vol. 08. No.02. dukungan hasil penelitian untuk keteraturan kontrol
MELLITUS TIPE II DI
WILAYAH KERJA 2017 keluarga gula darah sebesar 90,9% dan yang tidak
PUSKESMAS MANGASA
e-issn : 2622-0148, teratur sebesar 9,1%. Dari hasil
KEC. RAPPOCINI KOTA
p-issn : 2087-0035 uji statistik dapat disimpulkan bahwa ada
MAKASSAR
hubungan antara dukungan keluarga
DUKUNGAN DAN keperawatan , 2017 Diabetes Melitus keluarga penderita diabetes melitus di
GULA DARAH PADA pengetahuan gula darah pasien sebagaian besar baik.
pada
darah
3. HUBUNGAN Wulan Meidikayanti1, Jurnal kesehatan 31 Dependen : Hasil uji dengan chi square
DUKUNGAN Chatarina Umbul August 2017 Diabetes mellitus dengan tingkat kemaknaan 5% (α = 0,05)
DM tipe 2.
4. Hubungan Peran Keluarga Honesty Putriª, Fitra NERS JURNAL Dependen : Data dikumpulkan dengan kuesioner dan
Dengan Pengendalian Kadar Yenia, Tutwuri KEPERAWATAN Diabetes Melitus pemeriksaan kadar gula darah. Sampel
Darah Pada Pasien Diabetes Oktober 2013 : Independen : dengan teknik simple random
Hasil penelitian
terkendali.
5. HUBUNGAN ANTARA Anan Priharianto1, Arina JURNAL Dependen : penelitian ini menggunakan teknik
DUKUNGAN KELUARGA Maliya2, Fahrun Nur KESEHATAN Diabetes Melitus sampling yaitu
PUSKESMAS penelitian
nilainya
Pasien diabetes
keluarga
Keteraturan
Kontrol Gula
Sumber : dimodifikasi dari konsep : Penkes RI, 2016 dalam Lutvi Choirunnisa 2017,
Friedman (2010),
Keterangan :
Waspadji. (2013). Ende Diabetes Study: Diabetes And Its CharacteristiIn Rural
Gail W.Struart (2016). Prinsip dan Praktik Keperawatan Kesehatan Jiwa Stuart,
Ist Indonesia edication, By Budi Anna Keliat And Jesika pasaribu elsevier
Singapore Pre Ltd.
Nur Aini, Ledy Marrtha Aridiana (2016). Asuhan Keperawatan pada Sistem
Endokrin dengan pendekatan NANDA NIC NOC.Jakarta : salemba Medika.