Anda di halaman 1dari 7

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA DENGAN MANAJEMEN

DIRI PADA PENDERITA DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA


PUSKESMAS ALANG-ALANG LEBAR PALEMBANG

Dewi Rury Arindari1, Rina Lestari2


1. Dosen STIK Siti Khadijah Palembang
Email: dewirury2013@gmail.com

ABSTRAK

Penyakit kronik merupakan suatu kondisi medis atau masalah kesehatan yang berkaitan dengan
gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan penatalaksanaan jangka panjang. Data International
Diabetes Federation (IDF) tahun 2013, diketahui bahwa Diabetes Mellitus menyebabkan 5,1 juta
kematian, dengan penderita meninggal setiap 6 detik. Diabetes Mellitus menghabiskan dana kesehatan
setidaknya 548 juta USD dan sekitar 11% dari total yang dihabiskan diberikan kepada penderita
dewasa dalam rentang usia 26-45 tahun, Diabetes mellitus biasanya didiagnosis pada orang dewasa
usia 40 atau lebih. Semakin meluasnya pola makan dan gaya hidup tidak sehat, mengakibatkan rata-
rata usia penderita diabetes mellitus kini bergeser semakin muda. Tujuan penelitian ini diketahuinya
hubungan antara dukungan keluarga dengan manajemen diri pada penderita Diabetes Mellitus di
Wilayah Kerja Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang. Rancangan penelitian ini menggunakan
desain cross sectional. Analisa univariat dan bivariat dengan chi square digunakan untuk menganalisa
data. Populasi dalam penelitian adalah penderita Diabetes Mellitus yang berkunjung ke Puskesmas
Alang-Alang Lebar dan tinggal dengan keluarga minimal tiga bulan terakhir, serta telah didiagnosa
dokter menderita Diabetes Mellitus dalam 6 bulan terakhir. Besaran sampel dalam penelitian adalah 51
responden dengan teknik Purposive Sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan
antara dukungan keluarga dengan manajemen diri penderita Diabetes Mellitus dengan dengan ρ value
= 0,01. Diharapkan perawat Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang dapat memberikan pendidikan
kesehatan secara rutin tentang pentingnya keluarga terhadap manajemen diri penderita Diabetes
Mellitus.

Kata Kunci : Dukungan Keluarga, Manajemen Diri, Diabetes Mellitus


Daftar Pustaka : 16 (2010-2016)

Pendahuluan tinggi. Tingginya kadar gula di dalam darah ini


Penyakit kronik adalah suatu kondisi dapat menyebabkan terjadi komplikasi
dimana terjadi keterbatasan pada kemampuan terhadap kesehatan lainnya (Susanto, 2013).
fisik, psikologis atau kognitif dalam melakukan Komplikasi penyakit diabetes mellitus
fungsi harian atau kondisi yang memerlukan diklasifikasikan menjadi dua, yaitu komplikasi
pengobatan khusus dan terjadi dalam beberapa yang bersifat akut dan kronis (menahun).
bulan. Diabetes Mellitus bukan merupakan Komplikasi akut merupakan komplikasi yang
suatu penyakit menular dan termasuk ke dalam harus ditindak cepat atau memerlukan
penyakit long term care yang masih menjadi pertolongan dengan segera. Adapun komplikasi
trend dan issue dalam keperawatan keluarga kronis merupakan komplikasi yang timbul
saat ini (Putri, dkk. 2013) setelah penderita mengidap Diabetes Mellitus
Diabetes Mellitus adalah penyakit yang selama 5-10 tahun atau lebih. (Kariadi, 2013).
disebabkan oleh gangguan-gangguan pada Dampak psikologis yang terjadi pada
penyerapan gula darah oleh tubuh, sehingga penderita dengan Diabetes seperti kecemasan,
membuat kadarnya di dalam darah menjadi kemarahan, berduka, malu, rasa bersalah,
hilang harapan, depresi, kesepian, tidak sesuai dengan misi dan tujuan hidupnya
berdaya (Potter & Perry 2010), ditambah lagi (Wahyuningsih, 2014).
penderita dapat menjadi pasif, merasa tidak Menurut survei yang dilakukan oleh
nyaman, bingung dan merasa menderita organisasi kesehatan dunia (WHO), Jumlah
(Purwaningsih & Karlina, 2012). penderita Diabetes Melitus di Indonesia pada
Pengelolahan pengobatan dan tahun 2015 menempati peringkat ke tujuh
intervensi pola hidup bagi penderita diabetes tertinggi di dunia dengan jumlah estimasi
mellitus harus tetap dijalankan seumur sebesar 10 juta. Sedangkan pada tahun 2040
hidupnya, hal ini akan berimplikasi pada diperkirakan jumlahnya akan menjadi 642 juta.
pengaturan pembiayaan kesehatan yang (IDF Atlas, 2015).
dikeluarkan penderita guna mempertahankan Menurut data Perkumpulan
kondisi kesehatan selama menderita penyakit Endokrinologi (PERKENI), 2015, jumlah
tersebut. Produktifitas dan kualitas hidup penderita Diabetes Mellitus di Indonesia telah
penderita tidak pada kondisi normal, hal ini mencapai 9,1 juta orang. Indonesia mengalami
akan berdampak pada beban ekonomi individu, peningkatan kasus Diabetes Mellitus dengan
keluarga, maupun Negara dalam mewujudkan menduduki peringkat kelima diantara negara-
derajat kesehatan masyarakat yang optimal negara dengan jumah penderita Diabetes
(Makaminan, 2014). Mellitus terbanyak dunia (Rudjiyanto, 2015).
Diabetes adalah penyakit kronis yang Menurut data dari Profil Kementerian
dapat dikendalikan dengan cara pengaturan Kesehatan Republik Indonesia, didapatkan
pola makan, aktivitas fisik, pemantauan bahwa jumlah penderita Diabetes Mellitus di
glukosa dan minum obat sesuai anjuran dokter. Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2014
Penatalaksanaan pengobatan dan penanganan sebanyak 3.173 orang hampir tiga kali lipat
difokuskan pada gaya hidup dan aktivitas fisik. mengalami peningkatan pada tahun 2015
Pengontrolan nilai kadar gula dalam darah sebanyak 9.169 orang, dan pada tahun 2016
adalah menjadi kunci program pengobatan. mengalami peningkatan kembali sebanyak
Penatalaksanaan yang dapat dilakukan oleh 10.871 orang (Kementerian Kesehatan RI,
perawat pada penderita diabetes mellitus yaitu 2016).
dengan Manajemen Diri sebagai faktor Kecamatan Alang-Alang Lebar
internal, salah satu faktor yang dapat merupakan urutan ketiga terbanyak penderita
mempengaruhi dari pelaksanaan manajemen Diabetes Mellitus di Kota Palembang.
diri adalah Dukungan Keluarga (Indonesian Kecamatan Alang-Alang Lebar memiliki 2
Children, 2010). Puskesmas yaitu Puskesmas Punti kayu dan
Manajemen diri pada penderita Alang-Alang Lebar . Data dari Puskesmas
Diabetes Mellitus merupakan seperangkat Alang-Alang Lebar Palembang pada tahun
perilaku yang dilakukan oleh individu dengan 2015 terdiri dari 57 penderita Diabetes
diabetes untuk mengelola kondisi klien, Mellitus, kemudian meningkat pada tahun 2016
termasuk minum obat, mengatur diet, sebanyak 63 penderita, dan terjadi peningkatan
melakukan latihan fisik, pemantauan glukosa kembali pada tahun 2017 menjadi 106
darah mandiri, dan mempertahankan perawatan penderita (Dinkes Kota Palembang, 2017).
kaki. Manajemen diri pada diabetes juga Berdasarkan data Dinas Kesehatan
didefinisikan sebagai perilaku manajemen diri Palembang tahun 2017, Diketahui bahwa 75%
yang mencakup pengaturan pola makan, penderita Diabetes Mellitus dalam wilayah
olahraga, pemantauan glukosa darah secara kerja Kecamatan Alang-Alang Lebar berasal
mandiri, dan minum obat, yang secara dari Puskesmas Alang-Alang Lebar yaitu
keseluruhan berhubungan dengan perbaikan sebanyak 162 penderita diabetes. Selanjutnya
yang signifikan dalam mengontrol status pada tahun 2018 terhitung bulan januari-maret
metabolik (Hunt et al, 2012 dalam Astuti, lebih dari 50% penderita Diabetes Mellitus
2014). berada dalam wilayah kerja Puskesmas Alang-
Manajemen diri merupakan Alang Lebar.
kemampuan untuk mengenali, mengolah Berdasarkan data IDF (International
dirinya (secara fisik, emosi, emosi, pikiran, Diabetes Federation) (2013), diketahui bahwa
jiwa, dan spiritual) sehingga dia mampu Diabetes Mellitus menyebabkan 5,1 juta
mengelola orang lain dan berbagai sumber kematian, dimana penderita meninggal setiap 6
daya sehingga menciptakan realitas kehidupan detik akibat Diabetes Mellitus. Kemudian
Diabetes Mellitus juga menghabiskan dana hubungan antara dukungan keluarga dengan
kesehatan setidaknya 548 juta USD dan sekitar manajemen diri.
11% dari total yang dihabiskan diberikan Berdasarkan uraian diatas, Peneliti
kepada penderita dewasa dalam rentang usia tertarik untuk melakukan penelitian tentang
26-45 tahun, Diabetes mellitus biasanya di hubungan antara dukungan keluarga dengan
diagnosis pada orang dewasa berusia 40 dan manajemen diri pada penderita Diabetes
lebih tua. Diabetes mellitus berkembang cepat Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Alang-
disekitar usia 45-64 tahun, dan semakin Alang Lebar Palembang Tahun 2018.
meningkat pesat lagi berusia 65 keatas.
Semakin meluasnya pola makan dan gaya
hidup tidak sehat, rata-rata usia terkena METODE PENELITIAN
diabetes mellitus kini bergeser semakin muda. Desain Penelitian
Seorang dengan penyakit kronis akan Desain yang digunakan dalam penelitian
mengalami berbagai macam perubahan yang ini adalah cross sectional (potong lintang),
terjadi pada dirinya, sehingga dalam hal ini dimana pengukuran terhadap dukungan
keluarga berperan dalam mengontrol kesehatan keluarga dan manajemen diri dilakukan dalam
keluarganya yang mengalami Diabetes. waktu bersamaan.
Keluarga merupakan bagian terpenting
bagi semua orang. Begitu pula bagi penderita
Diabetes mellitus. Disadari atau tidak, saat Populasi dan Sampel
seseorang mengalami diabetes mellitus maka 1. Populasi
penderita akan mengalami masa–masa sulit. Populasi dalam penelitian ini adalah
Penderita harus mulai berbenah diri, mulai penderita Diabetes Mellitus yang berkunjung
mengontrol pola makan dan aktifitas. Hal ke Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang
tersebut pasti sangat membutuhkan bantuan Tahun 2017 sebanyak 106 penderita.
dari orang sekitar terutama keluarga, dengan 2. Sampel
menceritakan kondisi diabetes mellitus pada Sampel dalam penelitian ini adalah
orang terdekat, maka akan membantu dalam Penderita Diabetes Mellitus yang berkunjung
kontrol diet dan program pengobatan (Wardani, ke Puskesmas Alang-Alang Lebar yang tinggal
et al, 2014) dengan keluarga minimal tiga bulan terakhir,
Dukungan keluarga merupakan dan telah didiagnosa dokter menderita Diabetes
dukungan diperoleh dari orang lain yang dapat Mellitus dalam 6 bulan terakhir. Besaran
dipercaya, sehingga seseorang akan tahu bahwa sampel adalah sebanyak 51 responden dengan
ada orang lain yang memperhatikan, teknik Purposive Sampling.
menghargai, dan mencintainya. Dukungan
keluarga menjadikan penderita diabetes Tempat dan Waktu Penelitian
mellitus mampu dalam meningkatkan Penelitian ini telah dilakukan di Wilayah
kesehatan dan adaptasi dalam kehidupan Kerja Puskesmas Alang-Alang Lebar pada Juli
(Sasih, 2015). 2018.
Dukungan keluarga memiliki 4 dimensi
dukungan yaitu dukungan emosional (perasaan Hasil Penelitian
empati dan perhatian), dukungan penghargaan 1. Analisis Univariat
(membuat seseorang merasa berharga), a. Karakteristik Responden
dukungan Instrumental (bersifat nyata atau
bantuan langsung), dan dukungan informasi Tabel 4.1
(percakapan atau umpan balik) (Sasih, 2015). Karakteristik Responden pada Penderita
Berdasarkan studi Literature yang Diabetes Mellitus dI Wilayah Kerja
dilakukan peneliti, masih ditemukan Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang
inkonsistensi dalam hasil penelitian. Studi
pendahuluan oleh Arisuswita (2016), dan No Karakteristik Jumlah %
Siregar (2014) menyatakan bahwa ada Responden (n)
hubungan antara dukungan keluarga dengan 1. Jenis Kelamin
manajemen diri, sedangkan hasil penelitian Laki-laki 21 41,1%
Hasanat (2015) menyatakan bahwa tidak ada Perempuan 30 58,9%
2. Usia
Dewasa Muda 16 31,4% 2. Analisis Bivariat
(26-40) 35 68,6%
Dewasa Akhir Tabel 4.4
(41-55) Hubungan antara Dukungan Keluarga
3. Pendidikan dengan Manajemen Diri pada Penderita
SD 17 33,5%
Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja
SMP 23 45%
SMA 11 21,5% Puskesmas Alang-Alang Lebar Palembang
4. Pekerjaan Tahun 2018.
Pedagang 21 41,2%
Petani/Buruh 19 37,3% Manajemen Diri ρ
Pegawai Swasta 11 21,5% Dukungan Kurang O
Baik Value
5. Lama Menderita Keluarga Baik R
7 Bulan 9 17,2% n % n % Phi
9 Bulan 11 21% Baik 13 56,5 10 43,5
10 Bulan 6 11,1% 0,010
11 Bulan 20 39%
1 Tahun 5 9%
5,
Kurang
Baik
5 17,9 23 82,1 9
8
0,403=
40%

Berdasarkan hasil uji statistik Chi-


Square didapatkan ρ value 0,01 < α (0,05), hal
ini menunjukan bahwa ada hubungan yang
bermakna secara statistik dengan kekuatan
hubungan yang positif sedang (Phi = 0,403)
antara dukungan keluarga dengan manajemen
b. Dukungan Keluarga diri pada penderita diabetes mellitus di
Wilayah Kerja Puskesmas Alang-Alang Lebar
Tabel 4.2 Palembang Tahun 2018. Hasil analisis juga di
Distribusi Responden Berdasarkan dapatkan nilai OR = 5,98 hal ini berarti
Dukungan Keluarga di Wilayah Kerja dukungan keluarga yang baik berpeluang 5,98
Puskesmas Alang-Alang Lebar Tahun 2018 memiliki manajemen diri yang baik
dibandingkan dengan dukungan keluarga yang
NO Dukungan Jumlah % kurang baik.
Keluarga (n)
1. Baik 23 45,1 Pembahasan
2. Kurang Baik 28 54,9 1. Pembahasan Univariat
Jumlah 51 100
a. Dukungan Keluarga
Berdasarkan hasil analisa
univariat dari 51 responden, dukungan
c. Manajemen Diri keluarga kurang baik lebih banyak
daripada dukungan keluarga baik yaitu
Tabel 4.3 sebanyak 28 responden (54,9%).
Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan keluarga merupakan
Manajemen Diri Penderita Diabetes suatu proses hubungan antara keluarga
Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas dan lingkungan sosialnya yang dapat
Alang-Alang Lebar Palembang Tahun 2018 diakses oleh keluarga dan bersifat
mendukung serta memberikan
No Manajemen Jumlah % pertolongan kepada anggota keluarga
Diri (n)
yang lain. Dukungan keluarga ialah
1. Baik 18 35,3 suatu bentuk pemberian dukungan
2. Kurang Baik 33 64,7 terhadap anggota keluarga lain yang
Jumlah 51 100 mengalami permasalahan, meliputi
dukungan pemeliharaan, emosional
untuk mencapai kesejahteraan anggota Alang-Alang Lebar Palembang dapat
keluarga dan memenuhi kebutuhan dipengaruhi dari pendidikan responden
psikososial (Friedman, 2010). yang lebih banyak dibawah tingkat
Dukungan keluarga dipengaruhi SMA (Rendah) sehingga sulit untuk
oleh beberapa faktor termasuk dari memahami bahaya yang dapat
karakteristik responden. Menurut hasil ditimbulkan akibat tidak mematuhi
penelitian di Puskesmas Alang-alang tatalaksana diabetes mellitus.
Lebar diketahui bahwa sebagian besar Hasil penelitian menunjukkan
memiliki pendidikan dibawah SMA bahwa masih banyak penderita Diabetes
(Rendah), hal ini dapat menjadi salah Mellitus yang kurang mengetahui
satu penyebab keluarga kurang tentang pentingnya isi dari manajemen
memahami informasi tentang penyakit diri dan dukungan keluarga, sehingga
diabetes mellitus dan bahaya yang penderita cenderung tidak menjalankan
mungkin timbul. Penderita merasa diet, olah raga dan minum obat teratur.
cukup apabila sudah berobat ke
Puskesmas sehingga keluarga kurang 2. Pembahasan Bivariat
memperhatikan bagaimana cara Berdasarkan hasil penelitian diketahui
menangani penderita Diabetes Mellitus, bahwa, manajemen diri kurang baik pada
utamanya tentang diet yang harus responden yang memiliki dukungan
dijalani. keluarga yang kurang baik lebih tinggi
Menurut hasil penelitian juga dibandingkan dengan responden yang
diketahui bahwa lebih dari setengah memiliki dukungan keluarga yang baik
jumlah total responden bekerja sebagai yaitu 23 responden (82,1%).
petani, pedagang dan buruh. Hal ini Berdasarkan Uji chi-square di
menyebabkan keluarga kurang memiliki dapatkan p value 0,01 < α (0,05), hal ini
kesempatan dan waktu untuk menunjukan bahwa ada hubungan yang
memberikan dukungan langsung kepada bermakna antara dukungan keluarga dengan
penderita diabetes mellitus dalam upaya manajemen diri di wilayah kerja Puskesmas
manajemen diri Alang-Alang Lebar Palembang Tahun 2018,
b. Manajemen Diri dengan tingkat kekuatan hubungan yang
Berdasarkan hasil analisa positif sedang ( Phi=0,403 )
univariat dari 51 responden, manajemen Penelitian oleh Siregar (2014)
diri penderita Diabetes Mellitus yang menyebutkan adanya hubungan
kurang baik lebih banyak daripada pengetahuan dan dukungan keluarga dengan
manajemen diri baik yaitu sebanyak 33 kepatuhan penderita diabetes mellitus dalam
responden (64,7%). manajemen diri. Pengobatan dan perawatan
Manajemen diri adalah suatu sangat sulit dicapai bagi seorang penderita
proses berkelanjutan yang dilakukan diabetes. Pengetahuan dan dukungan
untuk memfasilitasi pengetahuan, keluarga merupakan dua hal yang dapat
keterampilan, dan kemampuan membantu kepatuhan penderita dalam
penderita diabetes mellitus untuk proses perawatannya. Adanya dukungan
melakukan perawatan mandiri. (Funnell, dari keluarga dapat meningkatkan status
et. al. 2011) kesehatan penderita.
Manajemen diri pada diabetes Berdasarkan hasil penelitian, teori dan
juga didefinisikan sebagai suatu penelitian terkait yang ada, peneliti
perilaku manajemen diri yang meliputi berasumsi, bahwa dukungan keluarga
pengaturan pola makan, olahraga, merupakan suatu dukungan atau bantuan
pemantauan glukosa darah secara penuh keluarga dalam bentuk memberikan
mandiri, dan minum obat yang bantuan tenaga, dana maupun menyediakan
signifikan dalam mengontrol status waktu untuk melayani dan mendengarkan
metabolik (Hunt et al., 2012 dalam keluarga yang sakit dalam mengungkapkan
Fatimah, 2016). perasaan yang dialaminya, sehingga dapat
Manajemen diri yang kurang membantu penderita mengambil keputusan
baik pada responden penderita Diabetes dalam manajemen penyakitnya.
Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas
SIMPULAN ---------------------------------------. 2015. IDF
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di Diabetes Atlas 7th Edition. Brussels:
Puskesmas Alang-alang Lebar Palembang International Diabetes Federation.
Tahun 2018 diketahui bahwa :
1. Responden yang memiliki dukungan JhonsonL & Leny R. 2010. Keperawatan
keluarga kurang baik lebih tinggi Keluarga Plus Contoh Askep Keluarga.
dibandingkan dengan dukungan keluarga Yogyakarta: Nuha Medika.
baik yaitu 23 responden (45,1%).
2. Responden yang memiliki manajemen diri Kariadi, Ks, Sri Hartini. 2013. Diabetes Siapa
kurang baik lebih tinggi dibandingkan Takut: Panduan Lengkap untuk Diabetis,
dengan manajemen diri responden yang Keluarganya, dan Profesional Medis.
baik yaitu 33 (64,7%). Bandung: KDT.
3. Ada hubungan antara dukungan keluarga
dengan manajemen diri pada penderita Dinas Kesehatan. 2016. Profil Data Penderita
Diabetes Mellitus dengan ρ value 0,010. Diabetes Mellitus di Provinsi Sumatera
Selatan Palembang. Palembang: Dinkes
Palembang
SARAN
1. Bagi Puskesmas Alang-Alang Lebar Moore, Mary Courtney. 2012. Buku Pedoman
Palembang Terapi Diet Dan Nutrisi. Jakarta:
Diharapkan Puskesmas Alang-Alang Hipokrates.
Lebar dapat terus meningkatkan
pengetahuan melalui penyuluhan kepada Notoadmojo. 2012. Metodelogi Penelitian
keluarga tentang cara memberikan Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
dukungan kepada penderita Diabetes
Mellitus. --------------. 2013. Metodelogi Penelitian
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Kesehatan. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Diharapkan dapat meneliti keterkaitan
variabel lain yang berhubungan dengan Padila. 2012. Buku Ajar: Keperawatan
manajemen diri penderita Diabetes Mellitus Keluarga dilengkapi Aplikasi Kasus Askep
menggunakan metode penelitian kualitatif Keluarga Terapi Herbal dan Terapi
guna mendapatkan informasi yang lebih Modalitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
mendalam.
Perkumpulan Endokrinologi Indonesia, 2012.
Konsesus Pengendalian dan Pencegahan
DAFTAR PUSTAKA Diabetes Mellitus Tipe II di Indonesia.
Jakarta: PERKENI.
Fatimah. 2016. Hubungan antara Faktor
Personal dan Dukungan Keluarga dengan Putri, Honesty Dkk. 2013. Hubungan Peran
Manajemen Diri Penderita Diabetes Keluarga dengan Pengendalian Kadar
Mellitus di Posbindu Wilayah Kerja Gula Darah pada Pasien Diabetes Melitus
Puskesmas Pisangan Kota Tangerang di Wilayah Kerja Puskesmas Pauh
Selatan. Padang. Ners Jurnal Keperawatan, Vol.9,
No.2
Hasdianah. 2012. Mengenal Diabetes Mellitus Rahmawati, Dkk. 2016. Pengaruh Program
pada Orang Dewasa dan Anak-Anak Diabetes Self-Management Education
dengan Solusi Herbal. Yogyakarta: Nuha Terhadap Manajemen Diri Pada Penderita
Medika. Diabetes Mellitus Tipe 2. ISNN, Vol.4,
No.1
International Diabetes Federation. 2014. IDF
Diabetes Atlas 7th Edition. Brussels: Siregar, Rinco. 2014. Hubungan Pengetahuan
International Diabetes Federation. dan Dukungan Keluarga dengan
Kepatuhan Penderita Diabetes Mellitus
Dalam Manajemen Diri.
Susanto,T. 2013. Diabetes, Deteksi,
Pencegahan, Pengobatan. Jakarta : Buku
Pintar.

Anda mungkin juga menyukai