Disusun oleh :
NIM : 2019012171
Kelas : PSIK 6A
Jl. Lingkar Timur Jl. Raya Pati-Kudus No.Km. 5, Jepang, Kecamatan Mejobo,
Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59381
BAB I
PENDAHULUAN
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi DM
Gejala-gejala
1. Polyuria Pencegahan
2. Polydipsia
3. Polifagia 1. Edukasi
4. Mudah lelah dan mengantuk 2. Pengobatan medis
5. Luka yang sulit sembuh 3. Aktivitas fisik
6. Kesemutan pada kaki atau tungkai 4. Pemeriksaan gula
darah mandiri
5. Menurunkan berat
badan.
Diagnosis DM 6. Hindari makanan
1. Kadar glukosa darah sewaktu >200 mg/dl. berlemak, makanan
2. Kadar glukosa darah puasa >126 mg/dl. instan dan yang
3. Kadar glukosa darah 2 jam setelah makan digoreng.
>200 mg/dl. 7. Kurangi makan
makanan yang manis
8. Minum banyak air
putih
Komplikasi
Nama
Usia
Jenis Kelamin
Alamat
Status
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya lebih memilih untuk melampiaskan
kekesalan lewat makan atau ngemil daripada
olahraga
2. Saya merasa mengatur pola makan sehat
tidak penting untuk dilakukan
3. Saya cenderung makan saat saya lapar tanpa
harus melakukan pengaturan jadwal makan
secara teratur
4. Saya lebih suka mengkonsumsi air putih
dibanding mengkonsumsi minuman dengan
pemanis buatan
5. Saya lebih suka makan besar hanya dengan
nasi dan lauk tanpa menggunakan sayur
6. Saya merasa makan besar 3 kali sehari
sudah cukup
No Pernyataan S TS
1. Kurangnya aktivitas fisik dapat menjadi salah satu
faktor penyebab naiknya kadar gula darah pada
penderita DM
2. Pasien yang menderita DM tidak perlu melakukan
aktivitas fisik secara rutin karena telah diberikan obat
antidiabetes
3. Melakukan kegiatan ringan dalam keseharian seperti
jalan-jalan di taman, berkebun, dan membersihkan
rumah dikatakan sebagai aktivitas fisik
B. Sikap
No Pernyataan SS S TS STS
1. Saya merasa aktivitas fisik tidak
berhubungan dengan naiknya kadar gula
darah
2. Saya lebih memilih berdiam diri dirumah
daripada harus beraktivitas fisik
Saya merasa aktivitas fisik tidaklah begitu
penting atau berpengaruh pada gula darah
BAB III
METODE PENELITIAN
Pola Makan
Tepat jenis
Tepat jadwal
Tepat jumlah
Kadar gula darah
penderita DM
Aktivitas fisik
3.5.2 Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian
jumlah dari karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pada penelitian
ini sampelnya adalah pasien yang menderita DM di Desa Medini
Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus.
1. Besar sampel
Keterangan:
n = besar sampel yang dikehendaki
N = besar populasi
d = tingkat kesalahan yang dipilih (d= 0,05)
(Nursalam, 2016)
n= N
1+ N (d)²
n=
2. Kriteria sampel
Sampel pada penelitian ini pasien yang memenuhi kriteria inklusi,
dan eksklusi. Adapun penelitian inklusi dan eksklusi sebagai
berikut :
a. Kriteria inklusi yaitu karakteristik umum subjek penelitian dari
suatu penelitian dari suatu populasi target dan terjangkau yang
akan diteliti (Nursalam, 2016) yaitu:
- Responden yang menderita diabetes melitus di Desa Medini
Kecamatan Undaan Kabupaten Kudus
b. Kriteria eksklusi yaitu menghilangkan atau mengeluarkan
subjek yang memenuhi kriteria inklusi dari studi (Nursalam,
2016), yaitu:
- Responden yang umurnya < 50 tahun
3.5.3 Sampling
Sampling adalah proses menyeleksi porsi populasi yang dapat
mewakili populasi yang ada. Cara pengambilan sampling ada dua yaitu
probability sampling dan non probability sampling (Nursalam, 2016).
Dalam penelitian ini menggunakan consecutive sampling yaitu
pengambilan sampel berdasarkan kriteria, pasien yang menderita DM.