PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit ini di tandai oleh kadar glukosa darah yang melebihi batas normal
kegagalan fungsi organ otak, mata, dan jantung (Ruben, Rottie, & Karundeng,
2016).
Ilyas (2015) mengatakan agar kadar gula darah selalu dapat berada dalam
hidup sehat misalnya mengatur pola makan dan meningkatkan aktivitas fisik
aktif sehingga hal ini berdampak terhadap penurunan kadar gula darah pada
penderita diabetes.
yang tidak bisa disembuhkan tetapi kadar gula darahnya dapat di stabilkan
menjadi normal dengan pengolahan yang tepat dan benar (Uswatun, 2017).
hiperglikemia, sehingga kadar gula dalam darah yang tinggi tersebut akan
Kestabilan kadar glukosa darah saat ini belum bisa dilakukan karena
olahraga ringan yang sangat berperan dalam pengaturan kadar glukosa darah
(Astuti, 2017).
(Astuti, 2017).
yang sangat penting dalam mengendalikan kadar gula dalam darah, dimana
saat melakukan latihan fisik terjadi peningkatan pemakaikan glukosa oleh otot
aktivitas fisik, dan kontrol kesehatan sedangkan terapi farmakologis yaitu obat
adalah jalan kaki, jalan cepet, joging, bersepeda, senam, berenang dan dansa
aerobik (Isrofah, Hurhayati dan Projo Angkasa, 2015). Tetapi aktivitas fisik
yang paling tepat untuk dilakukan yaitu jalan kaki karena merupakan salah
rumah atau di luar rumah secara mandiri dan rutin (Isrofah, Hurhayati dan
Jalan kaki merupakan cara mudah dan murah untuk sehat, namun
Jalan kaki yang dilakukan dalam frekuensi tertentu bahkan dapat menurunkan
jalan santai terhadap kadar glukosa darah sewaktu pada penderita diabetes
(uji Wilcoxon), diperoleh hasil nilai menunjukkan pada penelitian ini terdapat
pengaruh yang signifikan antara jalan santai terhadap kadar glukosa darah
kontrol glukosa yang bisa membantu otot menyerap gula darah dan mencegah
penyumbatan aliran darah, efek ini bisa bertahan selama berjam-jam ataupun
beberapa hari, tetapi tidak permanen, kondisi tersebut diperlukan jalan kaki
penelitian mengenai Pengaruh Aktivitas Fisik Jalan Kaki terhadap Kadar Gula
Kota.
B. Perumusan Masalah Penelitian
prevalensi 620 responden. Latihan jasmani secara teratur (3-4 kali seminggu
selama kurang lebiih 30 menit), merupakan salah satu cara untuk mencegah
Jalan Kaki Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Mellitus Di
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
1.Mengidentifikasi kadar darah sebelum dilakukan aktifitas fisik jalan
Kota
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Aplikatif
a. Bagi Masyarakat
c. Manfaat Teoritis
Diabetes Melitus.
d. Manfaat Metodologis
TINJAUAN KEPUSTAKAAN
(PERKENI, 2015).
(IDDM)
mellitus (NIDDM)
ini sering terjadi pada malam hari dan urin yang dikeluarkan
Putri, 2013).
negatif, sehingga timbul rasa lapar yang sangat besar dan untuk
2013).
d. Komplikasi Diabetes Melitus
a) Hipoglikemia
b) Ketoasidosis diabetik
ketoasidosis.
nonketotik)
Sindrom HHNK adalah komplikasi diabetes mellitus
1) Riwayat keluarga
30% dari pada ayah dengan DM. Hal ini dikarenakan penurunan
gen sewaktu dalam kandungan lebih besar dari ibu. Jika saudara
2) Usia
3) Obesitas (kegemukan)
obesitas.
4) Jenis kelamin
laki- laki dan perempuan pada segala ras yang ada di muka bumi.
5) Kurang olahraga
Soebardi, 2007).
6) Gaya hidup
2015).
7) Pola makan
8) Merokok
9) Stress
2009).
darah dalam beberapa menit (Guyton & Hall, 2007). Orang yang
dkk,2007).
menjadi lemas, dan nafsu makan berlebih. Oleh karena itu, ahli
(Siagian,2012).
10) Hipertensi
darah.
dengan odds 6,85 kali lebih besar dibanding orang yang tidak
11) Diet
1) Non farmakologis
a) Pengelolaan makanan
lemak, rendah lemak jenuh dan diet tinggi serat. Diet ini
dikonsumsi
b) Aktivitas fisik
mellitus.
2) Farmakologis
berikut:
a) Obat hipoglikemik
(1) Sulfonilurea
Obat golongan ini mempunyai efek utama
(2) Glinid
melalui hati.
b) Insulin
stroke)
2015).
darah (180 mg/dl). Kadar 180 mg/dl disebut ambang ginjal dimana
ginjal bisa menahan gula pada kadar tesebut. Lebih dari angka
tersebut ginjal tudak dapat menahan gula dan kelebihan gula akan
Hal ini dapat meracuni dan menyebabkan rasa lemah dan tidak
yang lain.
tubuh akan mengolah zat-zat lain itu adalah lemak dan protein.
(2015) yaitu :
1) Konsumsi karbohidrat
2) Aktifitas fisik
3) Penggunaan obat
4) Stress
darah acak atau tes gula darah sewaktu yng dilakukan kapan
saja.
Hasil Kadar gula darah sewaktu
Normal 180 mg/dl
Tinggi >200 mg/dl
Rendah <200 mg/dl
Tabel 2.1 Klasifikasi kadar glukosa darah sewaktu pada
penderita DM
2) Uji HbAIc
pagi hari, maka pasien diminta untuk tidk makan dan minum di
penyakit diabetes.
tempat atau ketempat lain, gerak tubuh yang kita lakukan dalam
sebagai berikut :
1) Bila dilakukan tanpa alas kaki akan memperkuat kaki dan jari
jari kaki.
tubuh bergerak.
fisik.
serangan jantung.
olahraga jalan kaki adalah 1-2 jam setelah makan, saat insulin
Jalan kaki dapat membakar dua ratus tujuh puluh kalori pada
tubuh jika kita berjalan dalam kecepatan 4,8 km/jam dan 390 kalori
pada kecepatan 6,8 km/jam. Salah satu keuntungan dari jalan kaki
menentu harus usia berapa, jalan kaki bisa juga menjadi dampak
100 langkah per menit. Ini setara dengan aktivitas fisik aerobik
sistem dalam tubuh menjadi lebih baik dalam pengaturan gula darah.
darah dan mencegah penyumbatan aliran darah, efek ini bisa bertahan
insulin sehingga insulin dapat digunakan dengan lebih baik oleh sel-
bisa diimbangi dengan jalan kaki selama 30-50 menit perhari, jalan
(Muhammad, 2011).
Indikasi Penderita DM
b. Saat Berjalan
1. Posisi kaki
a) Jejakkan tumit ke tanah terlebih dahulu
b) Ganti langkah dari tumit ke ujung jari kaki
c) Dorong kaki dengan ujung jari kaki
d) Angkat kaki belakang untuk menapak dengan tumit.
2. Posisi lutut
Langkahkan kaki dengan santai (relax) saat berjalan
kaki. Tekuk lutut sedikit saat melangkah dan jangan
kaku. Kaki yang lurus dan kaku saat melangkah dapat
menimbulkan tekanan atau ketegangan pada sendi lutut.
6. Pernapasan
Caranya adalah dengan melakukan pernapasan perut.
Gembungkanlah perut saat mengambil napas. Boleh
mengambil napas melalui hidung ataupun mulut. Hal
tersebut tidak menjadi masalah kerena yang terpenting
adalah memperlapang paru-paru agar dapat
menampung banyak udara.
8. Pendinginan
Caranya adalah dengan mengurangi intensitas kegiatan
dan melakukan peregangan pada otot-otot tubuh.
Mengurangi intensitas kegiatan dengan cara berjalan
lebih lambat 5-10 menit, kemudian dapat melakukan
peregangan selama 5-10 menit.
B. Penelitian Terkait
pada pasien DM ringan (kadar glukosa darah sewaktu < 250 mg/dl). Saran
lintasan atau pinggir jalan selama 30 menit (sedang) atau berjalan kaki 2,5
Antara Jalan Kaki Dan Senam Kaki Terhadap Penurunan Kadar Gula Darah
senam kaki terhadap penurunan kadar gula darah penderita diabetes melitus
diabetes melitus dan yang mempunyai kadar gula darah >200 mg/dl di
dan lembar observasi kadar gula darah dan Glucometer. Analisa data
penelitian pada kelompok jalan kaki berpengaruh pada penurunan kadar gula
gula darah (p=0,000). Jalan kaki dan senam kaki ada perbedaan efektivitas
dan berdasarkan selisih nilai rata-rata penurunan kadar gula darah jalan kaki
(19,8) lebih besar dari senam kaki (3,8). Kesimpulan dari penelitian ini
bahwa jalan kaki lebih efektif dalam menurunkan kadar gula darah dari pada
senam kaki. Implikasi dari penelitian ini bahwa jalan efektif untuk
menurunkan kadar gula darah apabila dilakukan secara teratur dan senam
kaki bisa menjadi terapi alternatif dalam menurunkan kadar gula darah.
C. Kerangka Teori
Sumber : (Price & Wilson, 2006), (Soegondo, 2011), (WHO, 2012), (Hungu,
Keterangan :
BAB III
A. Kerangka Konsep
kaitan antara konsep satu terhadap konsep yang lainnya, atau antara variabel
yang satu dengan variabel yang lain dari masalah yang di teliti.
(Notoatmodjo, 2012).
Skema 3.1 Kerangka Konsep
Variabel Confounding :
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Riwayat Keluarga
B. Hipotesis
(Arikunto, 2012)
Dari kajian di atas tersebut maka hipotesis dalam penelitian ini dapat
Ada Pengaruh Aktivitas Fisik Jalan Kaki Terhadap Kadar Gula Darah Pada
C. Definisi Operasional
(Nursalam, 2016).
Tabel. 3.1 Definisi Operasional
Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala Hasil Ukur
Operasional
Variabel kegiatan fisik 1. Pemanasan SOP dan - -
Independent : yang selama 5 menit lembar
Aktivitas Fisik menggunakan 2. Peregangan observasi
Jalan Kaki otot-otot selama 10
terutama otot menit
kaki untuk 3. Jalan kaki
berpindah ke selama 30
suatu tempat menit/ hari
atau 4. Dilakukan 3×
ketempat lain. dalam
seminggu
A. Desain Penelitian
(Nursalam, 2013).
Terhadap Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Di Wilayah Kerja
O1 X1 O2 X2 O3 X3 O4
Keterangan :
1. Populasi
a. Perhitungan Sampel
( 1 ) ( n-1 ) ≥ 15
n-1 ≥ 15
n ≥ 15
keterangan :
t : Jumlah kelompok
populasi itu.
1) Kriteria Insluksi
2) Kriteria Ekslusi
ekslusinya adalah
Desain penelitian
Quasi Eksperimen dengan One-group pre-post test design repeated measures
Populasi
Semua penderita diabetes melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Cianjur Kota sejumlah
620 orang
Sampling
Sample
Sebagian penderita diabetes melitus di Wilayah Kerja Puskesmas Cianjur Kota yang
memenuhi kriteria inklusi sejumlah 17 orang
Pengumpulan Data
Pengolahan
Editing, Coding, Entry data, Cleaning, Proccesing
Analisa data
Uji Reapeted Measures Anova
adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang dimiliki
2 jenis yaitu :
(Hidayat, 2017). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah aktivitas fisik
jalan kaki.
oleh variabel bebas (Hidayat, 2017). Variabel ini bergantung pada variabel
bebas terhadap perubahan yang terjadi. Variabel terikat dalam penelitian ini
Variabel pengganggu dalam penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, dan
riwayat keluarga.
Penelitian ini dilakukan di Wilayah Kerja Puskesmas Cianjur Kota dan Waktu
2021.
F. Etika Penelitian
ini juga mencakup perlakuan peneliti terhadap subjek penelitian dan sesuatu
1. Informed consent
maksud dan tujuan penelitian secara jelas. Jika responden bersedia maka
informasi yang harus ada dalam informed consent tersebut antara lain :
nama, umur, jenis kelamin, alamat, keterangan bersedia menjadi responden
3. Confidentialy (kerahasiaan)
yaang didapatkan dari responden dan hanya kelompok tertentu yang akan
mengetahuinya.
4. Justice (keadilan)
Prinsip keadilan yang diterapkan oleh peneliti dilakukan dengan cara tidak
ditetapkan.
5. Benefits (Manfaat)
Peneliti ini dilakukan berdasarkan penelitian sebelumnya dan dengan
jalan kaki. Dalam penelitian ini subjek ditempatkan pada posisi tehormat
1. SOP
2. Instrumen Penelitian
Pada lembar observasi untuk kadar gula darah terdiri dari kode
responden, hasil pra-test pengukuran kadar gula darah, serta hasil post-test
Autocheck atau menggunakan alat yang baru dan penggantian baterai pada
alat dengan menggunakan Glukosa Test merk Autocheck agar hasil yang
jalan kaki yang di dapat dari penelitian sebelumnya oleh Darussalam dkk
(2016).
sebagai berikut :
random sampling.
responden.
11. Peneliti mempersiapkan lembar observasi dan alat lainnya untuk yang
Diabetes Melitus.
selama 30 menit.
15. Melakukan cek kadar gula darah 5 jam setelah dilakukannya intervensi.
I. Pengolahan Data
berikut:
terlebih dahulu. Apabila masih ada yang belum lengkap jika mungkinkan
tidak memungkinkan, maka data yang belum lengkap tersebut tidak perlu
2010).
a. Usia
b. Jenis kelamin
Laki-laki =1
Perempuan =2
c. Riwayat Keluarga
Ya =1
Tidak = 2
3. Entry Data
4. Cleaning
oleh peneliti yaitu karakteristik responden, hasil observasi pre test dan
post test. Semua data yang sudah didapatkan dan telah tersaji di komputer
5. Proccesing
Pada tahap akhir dari pengelolaan data yang sudah ada akan diproses
dengan komputer dengan bantuan sofware SPSS 23. Dalam penelitian ini
J. Analisis Data
Analisis data dibagi menjadi 2 yaitu Analisis Univariat dan Analisis Bivariat
tergantung dari jenis datanya. Pada umumnya dalam analisis ini hanya
(Notoatmojo, 2010).
2. Analisis Bivariat
terkumpul dari setiap pengukuran kadar gula darah ada 4 pengukuran akan
ulang pada suatu variabel penelitian. Hal ini dibuktikan dengan nilai
signifikasi (sig) > 0,05 pada Muchly’s Test of Sphericity. Analisis bivariat
K. Jadwal Kegiatan
BULAN
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Pengajuan
Judul
Penyusunan
Proposal
Seminar
Proposal
Melaksanakan
Penelitian
Penyusunan
Bab IV dan V
Sidang
Akhir
Pengumpulan
Hasil Skripsi