Anda di halaman 1dari 9

TUGAS AKHIR PROFESI

ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN MASALAH RISIKO


KETIDAKSTABILAN GULA DARAH MELALUI TERAPI
PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION (PMR) DAN SENAM KAKI
PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PUYUNG TAHUN 2024

Disusun Sebagai Syarat untuk Menyelesaikan Mata Kuliah Tugas Akhir Profesi
pada Program Studi Pendidikan Profesi Ners Mataram Jurusan Keperawatan
Politeknik Kesehatan Mataram Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
Tahun Akademik 2023/2024

OLEH :
TATA EKA APRILIA
PO7120523076

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
JURUSAN KEPERAWATAN
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS
TAHUN 2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diabetes Mellitus (DM) merupakan penyakit kronis yang terjadi ketika

pankreas yang tidak dapat menghasilkan insulin secara cukup. Insulin adalah

hormon yang mengatur glukosa darah. DM merupakan suatu keadaan ketika

tubuh tidak menggunakan insulin yang telah dihasilkan. Efek dari DM yang

tidak terkontrol dapat menyebabkan kerusakan serius pada jantung, pembuluh

darah, mata, ginjal, dan saraf. Penyakit DM disebabkan beberapa faktor

diantaranya faktor lingkungan, gaya hidup yang tidak sehat, seperti makan

berlebihan, berlemak, kurang aktivitas, dan stress berperan sangat besar

sebagai pemicu DM. Selain itu DM juga dapat muncul karena adanya faktor

keturunan sebanyak 15% dari penderita DM dikarenakan orang tua menderita

DM (Ferry & Wijonarko, 2023).

Menurut International Diabetes Federation (IDF) memperkirakan

bahwa 536,6 juta orang hidup dengan diabetes pada tahun 2021, dan jumlah

ini diprediksikan meningkat sebesar 46%, mencapai 783,2 juta pada tahun

2045. Sebagian kecil dari angka tersebut berada di Asia, terutama China,

Pakistan, dan Indonesia. Sedangkan, angka kematian akibat dari Diabetes

Mellitus juga meningkat dari 1 juta orang menjadi 1,5 juta orang (Ogurtsova

et al., 2022). Dari seluruh jumlah angka kematian akibat Diabetes Mellitus di

dunia, 70% kematian tersebut terjadi di negara-negara berkembang termasuk

Indonesia (Ogurtsova et al., 2022).

1
2

Prevalensi Diabetes Mellitus di Indonesia menurut hasil Riset

Kesehatan Dasar tahun 2018 memiliki angka tertinggi terdapat di daerah DKI

Jakarta sebesar 3,4% dan terendah di NTT sebesar 0,9%, sedangkan di NTB

sebesar 1,6% (Kemenkes RI, 2018). Berdasarkan data yang didapatkan oleh

seksi penanggulangan penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara

Barat (NTB) pada tahun 2021 jumlah masyarakat yang menderita Diabetes

Mellitus sebanyak 69.893 jiwa. Prevalensi jumlah peyandang Diabetes

Mellitus di Lombok Tengah sebanyak 23%. Lombok Tengah merupakan

daerah dengan urutan pertama yang memiliki jumlah penderita Diabetes

Mellitus terbanyak di NTB pada tahun 2021 (Riskesdas NTB, 2018).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Lombok Tengah, pada tahun

2020 jumlah penderita Diabetes Mellitus di Puskesmas Puyung sebanyak 296

orang, terjadi peningkatan jumlah penderita pada tahun 2021 sebanyak 913

orang. Disisi lain Diabetes Mellitus menempati peringkat kedua dari 10

penyakit tertinggi di Puskesmas Puyung (Profil Puskesmas Puyung, 2022).

Berdasarkan hasil dari studi pendahuluan, penanggunalangan Diabetes

Mellitus untuk mengontrol kadar glukosa darah di Puskesmas Puyung dengan

cara melakukan Prolanis. Diabetes Mellitus di Puskesmas Puyung menempati

peringkat pertama dengan kasus tertinggi, diantara 28 Puskesmas di Lombok

Tengah.

Diabetes Mellitus dapat timbul akibat dari beberapa faktor risiko.

Faktor risiko Diabetes Mellitus dibagi menjadi yang dapat dimodifikasi dan

tidak dapat dimodifikasi. Faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi adalah

ras dan etnik, umur, jenis kelamin, riwayat keluarga, dll. Sedangkan yang
3

dapat dimodifikasi berkaitan dengan perilaku hidup yang kurang sehat, berat

badan berlebih atau obesitas, kurangnya aktivitas fisik, hipertensi, merokok,

dll. Dalam penanganan Diabetes Mellitus tidak hanya bertumpu pada

pengobatan secara farmakologi saja. Edukasi, terapi gizi medis dan olahraga

adalah hal penting yang harus dilakukan sehingga komplikasi diabetes dapat

dicegah (Zahira dan Farhan, 2020).

Diabetes melitus merupakan penyakit yang akan disandang seumur

hidup, apabila tidak dikendalikan dapat menimbulkan penyakit lanjutan

seperti jantung, stroke, gagal ginjal, amputasi hingga kematian. Pada

penyintas diabetes mellitus, penatalaksanaan pengobatan dan penanganan

diabetes melitus lebih dikhususkan pada pola gaya hidup dan aktivitas fisik

sehari-hari. Pengontrolan nilai kadar gula darah merupakan salah satu kunci

program pengobatan pada penderita diabetes melitus, yaitu dengan rutin cek

gula darah, diet, konsumsi obat pengendali gula darah secara teratur dan

berolahraga. Salah satu bentuk penatalaksanaan alternatif penyakit diabetes

melitus untuk mengontrol kadar glukosa darah yaitu dengan terapi

Progressive Muscle Relaxation (PMR) dan Senam Kaki Diabetes.

Teknik relaksasi otot progresif adalah teknik relaksasi otot dalam yang

tegang kemudian menurunkan ketegangan sehingga mendapatkan perasaan

relaks. Relaksasi otot progresif bisa diterapkan secara luas pada semua orang

dalam berbagai kondisi. Progressive Muscle Relaxation (PMR) diketahui

dapat membantu menurunkan kadar glukosa darah pada pasien diabetes

mellitus karena dapat menekan pengeluaran hormon-hormon yang dapat

meningkatkan kadar glukosa darah, yaitu epinefrin, kortisol, glukagon,


4

adrenocorticotropic hormone (ACTH), kortikosteroid, dan tiroid. Pada saat

melakukan relaksasi otot progresif, aktivasi hipotalamus dapat mengendalikan

kedua sistem neuroendokrin, yaitu sistem simpatis dan sistem korteks adrenal.

Sistem simpatis akan mendominasi pada keadaan seseorang yang rileks dan

tenang, dimana efek yang dapat ditimbulkan merangsang sekresi hormon

insulin (Marlena et al., 2020). Hal ini sejalan dengan penelitian Nurani dan

Fitriyanti (2023), menunjukkan bahwa terapi PMR dapat menurunkan gula

darah pada pasien diabetes melitus dengan memunculkan kondisi rileks

(Nurani & Fitriyanti, 2023).

Senam kaki diabetes merupakan kegiatan atau latihan terapi dengan

intensitas sedang yang dapat dilakukan oleh penyintas diabetes melitus guna

mencegah terjadinya luka dan membantu melancarkan jalannya peredaran

darah pada kaki. Latihan intensitas sedang dapat menyebabkan pemulihan

fungsi pada saraf perifer dengan cara menghambat reduktase aldosa (AR)

yang akan menyebabkan menurunnya NADPH (Nicotinamide Adenine

Dinucleotide Fosfat Hidroksida). Penurunan NADPH dapat berkontribusi

dalam meningkatkan sintesis nitrat oksida (NO) yang kemudian dapat

mengurangi hipoksia pada saraf. Senam kaki dapat dimanfaatkan sebagai

latihan jasmani untuk mengelola pasien diabetes melitus, dan dapat berfungsi

untuk mengurangi nyeri, meningkatkan rasa nyaman, memperbaiki sirkulasi

darah serta menghambat kerusakan saraf pada kaki dan menjaga kestabilan

gula darah (Ramadhan & Mustofa, 2022). Berdasarkan analisis asuhan

keperawatan yang dilakukan oleh Hafifa dan Hisni (2023), mengemukakan

bahwa senam kaki pada penderita diabetes mellitus tipe 2 terbukti mampu
5

membantu memperlancar peredaran darah bagian kaki dan dapat menurunkan

kadar gula darah (Hafifa & Hisni, 2023).

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik melakukan Studi

Kasus lebih lanjut tentang “Asuhan Keperawatan dengan Masalah Risiko

Ketidakstabilan Gula Darah Melalui Terapi Progressive Muscle Relaxation

(PMR) dan Senam Kaki pada Pasien Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja

Puskesmas Puyung Tahun 2024”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah dalam studi kasus ini adalah “Bagaimanakah Asuhan Keperawatan

dengan Masalah Risiko Ketidakstabilan Gula Darah Melalui Terapi

Progressive Muscle Relaxation (PMR) dan Senam Kaki pada Pasien Diabetes

Mellitus di Wilayah Kerja Puskesmas Puyung Tahun 2024?”

C. Tujuan Tugas Akhir Profesi

1. Tujuan Umum

Mengidentifikasi asuhan keperawatan dengan masalah risiko

ketidakstabilan gula darah melalui terapi Progressive Muscle Relaxation

(PMR) dan senam kaki pada pasien Diabetes Mellitus di Wilayah Kerja

Puskesmas Puyung Tahun 2024.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pengkajian keperawatan dengan masalah risiko

ketidakstabilan gula darah melalui terapi Progressive Muscle

Relaxation (PMR) dan senam kaki pada pasien Diabetes Mellitus di

Wilayah Kerja Puskesmas Puyung Tahun 2024.


6

b. Mengidentifikasi diagnosa keperawatan dengan masalah risiko

ketidakstabilan gula darah melalui terapi Progressive Muscle

Relaxation (PMR) dan senam kaki pada pasien Diabetes Mellitus di

Wilayah Kerja Puskesmas Puyung Tahun 2024.

c. Mengidentifikasi intervensi keperawatan dengan masalah risiko

ketidakstabilan gula darah melalui terapi Progressive Muscle

Relaxation (PMR) dan senam kaki pada pasien Diabetes Mellitus di

Wilayah Kerja Puskesmas Puyung Tahun 2024.

d. Mengidentifikasi implementasi keperawatan dengan masalah risiko

ketidakstabilan gula darah melalui terapi Progressive Muscle

Relaxation (PMR) dan senam kaki pada pasien Diabetes Mellitus di

Wilayah Kerja Puskesmas Puyung Tahun 2024.

e. Mengidentifikasi evaluasi keperawatan dengan masalah risiko

ketidakstabilan gula darah melalui terapi Progressive Muscle

Relaxation (PMR) dan senam kaki pada pasien Diabetes Mellitus di

Wilayah Kerja Puskesmas Puyung Tahun 2024.

D. Manfaat Tugas Akhir Profesi

1. Manfaat Teoritis

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan dalam pengelolaan

pasien Diabetes Mellitus dengan masalah risiko ketidakstabilan gula darah

melalui terapi Progresive Muscle Relaxation (PMR) dan dan Senam Kaki,

serta sebagai bahan untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan penelitian

khususnya dalam bidang keperawatan.


7

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Perawat

Dapat dijadikan sebagai pedoman dalam mengaplikasikan hasil

riset keperawatan, khususnya studi kasus tentang terapi Progresive

Muscle Relaxation (PMR) dan Senam Kaki pada pasien Diabetes

Mellitus dengan masalah risiko ketidakstabilan gula darah.

b. Bagi Institusi Pelayanan

Dalam dijadikan sebagai acuan dalam menerapkan intervensi

berbasis evidence based untuk pengelolaan pasien Diabetes Mellitus

dengan masalah risiko ketidakstabilan gula darah melalui terapi

Progresive Muscle Relaxation (PMR) dan Senam Kaki.

c. Bagi Institusi Pendidikan

Dapat dijadikan sebagai referensi untuk menambah keluasan

ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan dalam pengelolaan

pasien Diabetes Mellitus dengan masalah risiko ketidakstabilan gula

darah melalui terapi Progresive Muscle Relaxation (PMR) dan Senam

Kaki.

d. Bagi Masyarakat

Dapat dijadikan sebagai acuan dalam penatalaksanaan

pengelolaan pasien Diabetes Mellitus dengan masalah risiko

ketidakstabilan gula darah melalui terapi Progresive Muscle

Relaxation (PMR) dan Senam Kaki.


DAFTAR PUSTAKA

Ferry, & Wijonarko. (2023). Pengaruh Terapi Relaksasi Otot Progresif Terhadap
Ketidakstabilan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe Ii.
Jurnal Keperawatan Bunda Delima, 5(1), 23–27.
Hafifa, N. A., & Hisni, D. (2023). Analisis Asuhan Keperawatan Melalui
Intervensi Senam Kaki Diabetes Pada Klien Ny. R Dan Tn. T Dengan
Diagnosa Medis Diabetes Mellitus Tipe 2 Di Desa Waru Jaya. Jurnal
Kesehatan Tambusai, 4(3), 3230–3237.
Kemenkes RI. (2018). Hasil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2018. Kementrian
Kesehatan RI, 53(9), 1689–1699.
Marlena, F., Rusiandy, R., & Riandyva, R. (2020). Pengaruh Progressif Muscle
Relaxation (PMR) Terhadap Perubahan Kadar Glukosa Darah Pada Pasien
Diabetes Melitus. Jurnal Ilmu Keperawatan Indonesia (JIKPI), 1(2), 6–12.
Nurani, R. D., & Fitriyanti. (2023). Progressive Muscle Relaxation (Pmr) Untuk
Menurunkan Kadar Gula Darah Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2. Jurnal
Keperawatan Bunda Delima, 5(1), 38–45.
Ogurtsova, K., Guariguata, L., Barengo, N. C., Ruiz, P. L. D., Sacre, J. W.,
Karuranga, S., Sun, H., Boyko, E. J., & Magliano, D. J. (2022). IDF diabetes
Atlas: Global estimates of undiagnosed diabetes in adults for 2021. Diabetes
Research and Clinical Practice, 183.
Ramadhan, D., & Mustofa, A. (2022). Penurunan Gula Darah Pasien Diabetes
Melitus Tipe 2 Dengan Terapi Senam Kaki Diabetes. Ners Muda, 3(1).
Riskesdas NTB. (2018). Laporan RISKESDAS NTB 2018.
Zahira, H., & Farhan, F. S. (2020). Pengaruh Senam Terhadap Perubahan Kadar
Gula Darah Sewaktu Pada Peserta Senam Prolanis The Effect of Gymnastic
activities towards the Blood Sugar Level of the Prolanis Gymnastics
Participants Fakultas Kedokteran dan Kesehatan Universitas Muhammadiyah
Jaka. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS Dr, Soetomo, Vol 6 No 2,
255–262.

Anda mungkin juga menyukai