Anda di halaman 1dari 11

DESIMINASI

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN PRODI PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES MATARAM

“PEMBERIAN DUKUNGAN MOTIVASI KELUARGA UNTUK

KEPATUHAN MINUM OBAT ANTI TUBERCULOSIS”

DISUSUN OLEH

1. AHMAD ARIF PRADANA (P07120523044)


2. BAGUS PRASTYO (P07120523045)
3. DITA DARA PERTIWI (P07120523050)
4. TITIN FIBRYANTI (P07120523078)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM
PRODI NERS JURUSAN KEPERAWATAN
MATARAM
2023
HALAMAN PENGESAHAN

KELOMPOK : RUMAH SAKIT PATUT PATUH PATJU


JUDUL LAPORAN KASUS : PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN PRODI
PROFESI NERS JURUSAN KEPERAWATAN
POLTEKKES KEMENKES MATARAM
“PEMBERIAN DUKUNGAN MOTIVASI
KELUARGA UNTUK KEPATUHAN MINUM
OBAT ANTI TUBERCULOSIS”

TELAH DISAHKAN

PADA TANGGAL_________________________________DI_______________

OLEH

PEMBIMBING AKADEMIK PEMBIMBING LAHAN

( ) ( )

i
VISI DAN MISI PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

VISI :
“Menjadi Program Studi yang Menghasilkan Tenaga Ners yang Expert, Inovatif,
Enterpreuner dan Berdaya Guna di Bidang Keperawatan Gawat Darurat dan
Bencana dalam Mewujudkan Masyarakat Sehat, Produktif dan Berkeadilan pada
Tahun 2022”

MISI :
a. Menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran yang expert, inovatif, dan
enterpreneur di bidang keperawatan gawat darurat dan bencana.
b. Mengembangkan penelitian berbasis inovatif di bidang keperawatan gawat
darurat dan bencana.
c. Menyelenggarakan dan meningkatkan pengabdian masyaralat yang
berdaya guna di bidang keperawatan gawat darurat dan bencana dalam
mewujudkan masyarakat sehat, produktif dan berkeadilan.
d. Meningkatkan kerjasama dengan pemerintah daerah, institusi pendidikan
dan lembaga pelayanan kesehatan dalam bidang keperawatan.

ii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan petunjuk
serta anugerah-NYA kepada kami sehingga dapat menyelesaikan Desiminasi 5D
Praktik Profesi Keperawatan ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Desiminasi Reflektif 5D ini disusun sebagai hasil analisis jurnal mengenai


tindakan yang dapat diaplikasikan bagi pasien di Rumah Sakit Patut Patuh Patju
dengan berbasis evidence based sesuai kasus yang kami temui pada stase Praktik
Keperawatan Dasar Profesi Mahasiswa Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram
Jurusan Keperawatan Program Pendidikan Profesi Ners Tahun 2022.
Penyelesaian Desiminasi ini tidak lepas dari bantuan Anggota Kelompok,
Pembimbing Lahan, Pembimbing Akademik dan berbagai pihak, karenanya
melalui kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak atas
segala dukungan dan bimbingannya sehingga desiminasi ini dapat selesai tepat
pada waktunya.

Kami berharap Desiminasi ini dapat bermanfaat bagi lingkungan atau


wilayah tempat Praktik Profesi Keperawatan, bermanfaat bagi anggota kelompok
Praktik Keperawatan Dasar Profesi maupun bagi seluruh civitas akademika
Politeknik Kesehatan Kemenkes Mataram Jurusan Keperawatan Program
Pendidikan Profesi Ners.

Gerung, Oktober 2023


Penyusun

Kelompok Rumah Sakit Patuh


Patut Patju

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................. i
VISI DAN MISI PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS .................................... ii
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................................... iv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................................... v
LAPORAN REFLEKTIF .................................................................................................. 1
A. Differences/Doubt ................................................................................................ 1
B. Description ............................................................................................................ 1
C. Dissection ............................................................................................................. 1
D. Discover ................................................................................................................ 2
E. Decision................................................................................................................. 4
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 5

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Jurnal Acuan

v
LAPORAN REFLEKTIF

PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN PRODI PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN POLTEKKES KEMENKES MATARAM

A. Differences/Doubt
Apakah terdapat efektivitas dukungan motivasi keluarga untuk meningkatkan
kepatuhan minum obat anti Tuberculosis?

B. Description
Pada saat saya piket pagi, saya melakukan pengkajian dan perawatan
pada Tn. T Berusia 28 tahun dengan diagnosa medis TB Paru. Pasien datang
ke Rumah Sakit dengan keluhan lemas dan demam sejak pagi, terdapat mual
dan muntah serta pasien batuk dan merasa sesak. Keadaan umum pasien
sedang, TD 100/70 mmHg, Nadi 103 x/menit, RR 24 x/menit, Suhu 38,3°C dan
SpO 98%. Dokter menyarankan untuk memberikan terapi obat yaitu, injeksi
levofloxacin 1x750 mg, NAC 3x200mg, Paracetamol 3x500mg, Curcuma 3x1
tab, Caviplek 2x1 tab, Nasal nebul 3x1 resp, Bfluid : NaCl 2 : 1. Saya berfikir,
pengobatan untuk pasien TB Paru merupakan pengobatan jangka panjang dan
membutuhkan konsistensi dalam mengonsumsi obat, lantas apakah dukungan
motivasi keluarga untuk meminum obat anti TB Paru dapat meningkatkan
kepatuhan meminum obat?

C. Dissection
Tubercolosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium tuberculosis yang dikenal sebagai Bakteri Tahan Asam
(BTA). Selain bakteri tersebut, bakteri lainnya yang terkadang dapat
mengganggu penegakkan diagnosis pada pengobatan pasien TB yaitu bakteri
Mycobacterium Other Than Tuberculosi (MOTT). Bakteri penyebab TB paru ini
dapat masuk ke dalam paru dan mengakibatkan sesak nafas yang disertai
batuk kronis. Awalnya bakteri terhirup oleh hidung atau mulut hingga masuk
ke paru-paru kemudian berkembang biak dan terus berkembang dengan
perlawanan sistem imun di dalam tubuh. Ketika sistem imun berhasil
melawannya, bakteri tidak aktif menginfeksi sehingga penderita tidak
merasakan gejala apapun (Noviana, Laina dkk, 2023)

1
Tuberkulosis (TB) merupakan salah satu penyakit menular kronis yang
paling umum terjadi di dunia saat ini. Pada tahun 2019, 1,4 juta kematian di
seluruh dunia disebabkan oleh TBC, dan sebagian besar terjadi di negara-
negara berpenghasilan rendah dan menengah (Louwagie et al., 2022).
Tuberkulosis (TB) terus menjadi masalah kesehatan utama di seluruh dunia.
Secara khusus, munculnya jenis TBC yang resistan terhadap obat dianggap
sebagai ancaman global terhadap pengendalian TBC. Meski demikian, TBC
merupakan penyakit yang dapat disembuhkan jika pengobatan diterima
dengan cepat dan tepat. Oleh karena itu, diagnosis yang cepat dan akurat
serta penggunaan pengobatan anti TB yang efektif merupakan alat prioritas,
sehingga tidak hanya untuk meminimalkan angka kesakitan dan kematian,
namun juga untuk mengurangi penyebaran TB di kalangan masyarakat
(Tesfahuneygn et al., 2015).

Faktor risiko utama berkembangnya kasus TBC aktif adalah, status


sosial ekonomi rendah/kemiskinan, alkoholisme, tunawisma, kondisi tempat
tinggal yang padat, penyakit yang melemahkan sistem kekebalan tubuh,
migrasi dari negara dengan jumlah kasus tinggi, dan Kesehatan.
Ketidakpatuhan terhadap tuberkulosis merupakan tantangan utama dalam
pengobatan TBC yang menyebabkan TB multidrug dan resistensi obat yang
meluas. Memerangi ketidakpatuhan adalah kunci dan landasan pengobatan
anti TBC (Mekonnen & Azagew, 2018).

D. Discover
Kepatuhan adalah sejauh mana perilaku individu sesuai dengan
ketentuan yang diberikan oleh petugas kesehatan. Kepatuhan sebagai suatu
proses yang dinamis, dipengaruhi oleh berbagai faktor. Menurut Niven (2012),
kepatuhan pasien dalam pengobatan dipengaruhi oleh individu atau pasien
sendiri, dukungan dari keluarga, dukungan social dan dukungan petugas
kesehatan. Menurut Kemenkes RI (2018), kepatuhan pasien TB juga dinilai
dari sejauh mana perilaku pasien sesuai dengan ketentuan yang diberikan oleh
professional kesehatan. Faktor pendukung kepatuhan pasien adalah sikap
atau motivasi individu untuk sembuh, keyakinan, dukungan keluarga,
dukungan sosial dan dukungan petugas Kesehatan. Menciptakan kepatuhan
minum obat TB pada penderita, dibutuhkan juga dukungan keluarga. Adanya
dukungan keluarga pada penderita TB selama proses pengobatan akan

2
meningkatkan motivasi pasien untuk patuh minum obat dan hal ini akan
menjadi indikator tingkat keberhasilan pencapaian kesembuhan pasien
(Aprindo, 2023).
Keluarga adalah bagian penting dalam proses kesembuhan pasien.
Dukungan keluarga sangat diperlukan oleh penderita TB dalam memotivasi
mereka selama pengobatan. Keluarga harus selalu membimbing dan
mengarahkan agar dapat minum obat dengan benar dan teratur, keluarga
perlu menyediakan dana untuk biaya pengobatan. Bukan hanya itu saja,
keluarga harus memberikan penderita TB paru perasaan nyaman, merasa
dicintai meskipun saat mengalami suatu masalah dan membimbing untuk
melakukan kegiatan sesuai dengan kemampuan serta memotivasi penderita
TB paru untuk sembuh (Aprindo, 2023).
ketidakpatuhan disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, efikasi diri
yang rendah dan motivasi yang rendah. Dukungan keluarga dapat menjadi
solusi untuk masalah kepatuhan. Di Indonesia menunjukkan bahwa dukungan
keluarga tidak berhubungan secara signifikan dengan efikasi diri, tetapi secara
signifikan berhubungan dengan motivasi dan kepatuhan berobat dalam
pengobatan multidrug-resistant tuberculosis (MDR-TB). Dukungan keluarga
memberikan dampak terhadap kepatuhan berobat pasien TB paru. Anggota
keluarga disarankan untuk berpartisipasi dalam pemantauan penggunaan obat
tuberkulosis pasien. Menurut (Noviana, Laina dkk, 2023) berdasarkan hasil
penelitian dapat diketahui bahwa terdapat hubungan antara dukungan
keluarga dengan kejadian drop out pengobatan TB-MDR di Kota Semarang.
Jumlah responden drop out pengobatan TB-MDR yang memiliki tingkat
dukungan keluarga yang rendah sebanyak 60%. Pasien TB MDR
membutuhkan dukungan sosial untuk meningkatkan kualitas hidupnya.
Dukungan keluarga merupakan suatu dorongan, motivasi, bantuan
baik secara psikis maupun material yang diberikan dari keluarga kepada
pasien atau anggota keluarga yang sakit, dapat mempengaruhi kesehatan fisik
dan mental seseorang, melalui pengaruhnya terhadap pembentukan
emosional, peningkatan kognitif dan pembentukaan perilaku (Noviana, Laina
dkk, 2023).

3
E. Decision
Hal yang saya lakukan :

1. Memberikan edukasi kepada pasien tentang kepatuhan meminum obat


anti tuberculosis
2. Mengajarkan pasien tentang etika batuk efektif dan cara mencuci tangan
yang benar.

4
DAFTAR PUSTAKA

Aprindo, Y. dkk. (2023). Dukungan keluarga dengan kepatuhan minum obat pada
penderita TB paru. Jurnal Akademika Baiturrahim Jambi (JABJ), 12(2), 344–
354.
Louwagie, G., Kanaan, M., Morojele, N. K., Van Zyl, A., Moriarty, A. S., Li, J.,
Siddiqi, K., Turner, A., Mdege, N. D., Omole, O. B., Tumbo, J., Bachmann,
M., Parrott, S., & Ayo-Yusuf, O. A. (2022). Effect of a brief motivational
interview and text message intervention targeting tobacco smoking, alcohol
use and medication adherence to improve tuberculosis treatment outcomes
in adult patients with tuberculosis: A multicentre, randomised controlled trial
of the ProLife programme in South Africa. BMJ Open, 12(2), 1–13.
Mekonnen, H. S., & Azagew, A. W. (2018). Non-adherence to anti-tuberculosis
treatment, reasons and associated factors among TB patients attending at
Gondar town health centers, Northwest Ethiopia. BMC Research Notes,
11(1), 1–8.
Noviana, Laina. Nasution, Siti Zahra. Wahyuni, A. S. (2023). DUKUNGAN
KELUARGA TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT PADA PENDERITA
TUBERCULOSIS DENGAN MULTIDRUG RESISTANT (TB-MDR). 5(2),
1650–1658.
Tesfahuneygn, G., Medhin, G., & Legesse, M. (2015). Adherence to Anti-
tuberculosis treatment and treatment outcomes among tuberculosis patients
in Alamata District, northeast Ethiopia. BMC Research Notes, 8(1), 1–11.

Anda mungkin juga menyukai