MODUL
ASUHAN KEBIDANAN
NEONATUS
ASKEB , BAYI
DAN BALITADAN
NEONATUS,BAYI
BALITA
"PEMBERIAN
IMUNISASI"
" PEMBERIAN
IMUNISASI"
DOSEN PEMBIMBING
Eva Mahayani
Nasution,SST,M.Kes, Lusiana
Gultom,SST,M.Kes, Suswati ,
SST, Mkes, Ardiana Batubara,
SST, Mkeb
KELOMPOK 12
1. Lestari Lubis
(P07524120083)
2. Sopiatun HALAM PENGESAHAN
Anisa( P07524120081)
3. Syinta Pria Hartati
( 07524120082) 1.Mata Kuliah : Asuhan Kebidana Neonatus,Bayi
dan Balita
2.Judul Modul : Pemberian Imunisasi
VISI:
Menjadikan institusi yang unggul dan kompetitif,dalam menyediakan tenaga kesehatan di
tingkat nasional dan siap bersaing ditingkat internasional tahun 2024
MISI:
1
1. Menyelenggarakan tri dharma perguruan tinggi,yang kompetitif mengikuti
perkembangan IPTEK
2. Mempersiapkan SDM dibidang kesehtan yang professional,bermoral,dan beretika,dan
siap bersaing ditingkat nasional dan internasional
3. Memperkuat jejaring dengan pemerintah,maupun swasta tingkat nasional dan
internasional
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan petunjuknya sehingga modul “Askeb Neonatus ,Bayi dan Balita ” dalam judul
“PEMBERIAN IMUNISASI” dapat diselesaikan sebagai mana mestinya meskipun dalam
2
bentuk yang sederhana dan masih terdapat kekurangan yang masih memerlukan perbaikan
seperlunya.
saya menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian modul ini tidak dapat kami selesaikan tanpa
adanya bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu patutlah kiranya saya
sampaikan rasa syukur dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu.Untuk itu semoga modul yang Kami buat ini dapat bermanfaat untuk kita semua
penggunanya.
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ 1
VISI/MISI........................................................................................................ 2
3
KATA PENGANTAR.................................................................................... 3
DAFTAR ISI................................................................................................... 4
TOPIK.............................................................................................................
RINGKASAN MATERI................................................................................ 6
KESIMPULAN...............................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................22
MODUL 1
I. TOPIK
PEMBERIAN IMUNISASI
4
II. TINJAUAN KEILMUAN
Imunisasi adalah proses untuk membuat seseorang imun atau kebal terhadap suatu
penyakit. Proses ini dilakukan dengan cara menyuntikkan vaksin yang bertujuan untuk
membentuk daya tahan tubuh terhadap penyakit tertentu.
Imunisasi rutin lengkap merupakan salah satu cara yang efektif dalam mencegah
penyebaran penyakit. Di Indonesia, imunisasi rutin lengkap terdiri dari imunisasi dasar dan
imunisasi lanjutan. Imunisasi ini diberikan sejak lahir dan dilanjutkan sesuai jadwal.
Cakupan imunisasi wajib di Indonesia saat ini berkurang 17% untuk imunisasi dasar
dan 12,9% untuk imunisasi lanjutan, bila dibandingkan sebelum pandemi COVID-19. Hal ini
karena masyarakat cemas terinfeksi virus Corona bila datang ke fasilitas kesehatan. Akses
menuju fasilitas kesehatan yang sulit akibat protokol pembatasan sosial juga diduga
menghambat imunisasi.
Selain imunisasi wajib, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah mengeluarkan izin
pemberian vaksin COVID-19 untuk anak-anak berusia 6–11 tahun.
PENGERTIAN IMUNISASI
Imunisasi berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi, berarti Diberikan
kekebalan terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten Terhadap suatu penyakit
tetapi belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain.
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan Seseorang secara
5
aktif terhadap suatu penyakit, sehingga apabila suatu saat terpapar Dengan penyakit tersebut
tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), imunisasi diartikan “pengebalan” (terhadap
penyakit). Kalau dalam istilah kesehatan, imunisasi diartikan pemberian vaksin untuk
mencegah terjadinya penyakit tertentu. Biasanya imunisasi bisa diberikan dengan cara
disuntikkan maupun diteteskan pada mulut anak balita (bawah lima tahun)
Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan penyakit menular khususnya penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi (PD31) yang diberikan kepada tidak hanya anak sejak bayi
hingga remaja tetapi juga pada dewasa. Cara kerja imunisasi yaitu dengan memberikan
antigen bakteri atau virus tertentu yang sudah dilemahkan atau dimatikan dengan tujuan
merangsang sistem imun tubuh untuk membentuk antibodi. Antibodi menimbulkan atau
meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif sehingga dapat mencegah atau mengurangi
akibat penularan PD31 tersebut. (Depkes. 2016
6
(KIPI).
TUJUAN IMUNISASI
Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang, dan
menghilangkan penyakit tersebut pada sekelompok masyarakat (populasi), atau bahkan
menghilangkannya dari dunia seperti yang kita lihat pada keberhasilan imunisasi cacar
variola (Ranuh dkk, 2014).
Program imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat mencegah
penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit yang sering berjangkit
(Proverawati dan Andhini, 2010).
Menurut Permenkes RI Nomor 12 tahun 2017 disebutkan bahwa tujuan umumn Imunisasi
turunnya angka kesakitan, kecacatan dan kematian akibat Penyakit yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD31).
1) Tercapainya cakupan Imunisasi dasar lengkap (IDL) pada bayi sesuai target RPJMN.
2) 2) Tercapainya Universal Child Immunization/UCI (Prosentase minimal 80% Bayi
yang mendapat IDL disuatu desa/kelurahan) di seluruh desa/kelurahan
3) Tercapainya target Imunisasi lanjutan pada anak umur di bawah dua tahun (baduta)
dan pada anak usia sekolah dasar serta Wanita Usia Subur (WUS).
4) Tercapainya reduksi, eliminasi, dan cradikasi penyakit yang dapat dicegah dengan
Imunisasi.
7
5) TercapainyaTercapainya perlindungan optimal kepada masyarakat yang akan
-JENIS IMUNISASI
MANFAAT IMUNISASI
1. Untuk anak: mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan
cacat atau kematian.
2. Untuk keluarga: menghilangkan kecemasan dan psikologi pengobatan bila anak sakit.
Mendorong pembentukan keluarga apabila orang tua yakin bahwa anaknya akan
menjalani masa kanak-kanak yang nyaman.
3. Untuk negara: memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan
berakal untuk melanjutkan pembangunan negara
1. Hepatitis B
8
Disebabkan oleh Virus Hepatitis B Gejala :
Demam, lemah, nafsu makan menurun
Warna urin seperti the pekat, kotoran menjadi pucat (dempul)
Warna kuning bisa terlihat pada mata ataupun kulit.
Penularan :
Horizontal
o Dari darah dan prosuknya
o Suntikan yang tidak aman
o Transfusi darah
o Melalui hubungan sek
Komplikasi :
Penyakit ini bisa menjadi kronis yang menimbulkan pengerasan hati ( cirrhosis
hepatis), kanker hati ( hepato celuler carcinoma) dan menimbulkan kematian
2. Tuberkulosis
9
Disebabkan Mycobacterium tuberculosa
Gejala:
o Badan lemah
o Berat badan menurun
o Demam
o Berkeringat malam hari
o Batuk terus menerus
o Nyeri dada
o Kadang-kadang batuk darah
Penularan :
Melalui pernafasan Lewat bersin atau batuk
Komplikasi :
o Kelemahan
o Kematian
3. Poliomyelitis
10
Disebabkan oleh satu dari tiga virus yang berhubungan, yaitu virus polio tipe 1, 2 atau
3.
Gejala :
o Lumpuh Layu akut
o Pada anak berumur < 15 tahun • Demam dan nyeri otot
o Kematian bisa terjadi karena kelumpuhan
o Otot pernapasan Penyebaran melalui tinja yang terkontaminasi
Penularan:
Melalui kotoran manusia ( Tinja) yang terkontaminasi
Komplikasi :
Bisa menuebabkan kematian bila otot pernafasan terinfeksi yang tidak mendapat
penanganan
4. Difteri
11
Disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae
Gejala:
o Gelisah
o Aktifitas menurun
o Radang tenggorokan,
o Hilang nafsu makan
o Demam ringan,
o Dalam 2-3 hari timbul selaput
o Putih kebiru – biruan pada tenggorokan
o Dan tonsil
Penularan :
Melalui kontak Fisik dan pernafasan
Komplikasi :
Gangguan pernafasan dan berakibat kematian
12
5. Pertusis
bakteri Bordetella pertussis. Disebut juga batuk rejan atau batuk 100 hari.
GejalaGejala :
o Pilek,
o Mata merah,
o Bersin,
o Demam
o Batuk yang ringan
o atukk ringan yang lama-kelamaan batuk menjadi parah dan menimbulkan
batuk menggigil yang cepat dan keras.
Penularan :
Melalui percikan ludah ( droplet infektion) dari batuk atau bersin
Komplikasi :
Pnemonia bekterialis dan dapat menyebabkan kematian
13
6. Tetanus
Komplikasi :
o Patah tulang akibt kejang
o Pnemonia
o Infeksi lain yang dapat menimbulkan kematian
14
7. Campak
Komplikasi :
15
o Diare hebat
o Peradangan pada telinga
o Infeksi saluran nafas /Pnemonia
o
JENIS-JENIS IMUNISASI
JEN-JENIS IMUNISASI
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 42 Tahun 2013 bahwa menurut sifat
penyelenggaraannya, imunisasi dikelompokkan menjadi imunisasi wajib dan imunisasi
pilihan,
16
a) Hepatitis B
Indikasi :
Memberikan kekebalan aktif terhadap virus hepatitis.
Kontra indikasi :
Penderita infeksi berat yang disertai Kejang.
EfekEfek Samping:
Reaksi lokal seperti rasa sakit, kemerahan dan pembengkakan
17
di sekitar tempat penyuntikan.
Cara pemberian :
Sebelum digunakan vaksin dikocok dahulu agar suspensi
menjadi homogen. Vaksin disuntikan dengan dosis 0,5ml atau 1
buah HB PID secara intramuscular pada anterolateral paha.
Dosis pertama diberikan pada usia o sampai 7 hari, dosis
berikutnya minimal 4 minggu.
Penanganan Efek samping:
a. Orangtua dianjurkan untuk memberikan minum lebih
banyak (ASI).
b. Jika demam, kenakan pakaian yang tipis.
c. Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air dingin.
d. JikaJika demam berikan paracetamol 15 Mg/kgBB
setiap 3-4 jam (maksimal 6 kali Dalam 24 jam).
e. Bayi boleh mandi atau cukup diseka dengan air hangat.
18
Pemberian vaksin BCG akan memicu sistem imun untuk menghasilkan
sel-sel penghasil antibodi agar bisa melindungi tubuh dari bakteri
tuberkulosis. Imunisasi BCG berperan penting dalam mencegah
terjadinya tuberkulosis berat, termasuk meningitis TB pada anak.
Indikasi:
Untuk pemberian kekebalan aktif terhadap tuberkulosis
Efek samping:
2-6 minggu setelah imunisasi BCG daerah bekas suntikan timbul bisul
kecil (papula) yang semakin membesar dan dapat terjadi ulserasi dalam
waktu 2-4 bulan, kemudian menyembuh perlahan dengan
menimbulkan jaringan parut dengan diameter 2-10 mm
19
kesehatan
c) Polio
Vaksin Polio merupakan vaksin yang dapat mencegah penyakit
poliomyelitis.
Poliomielitis Adalah penyakit pada susunan saraf pusat yang
disebabkan oleh satu dari tiga virus yang berhubungan, yaitu virus
polio type 1, 2, atau 3. Secara klinis penyakit polio adalah anak di
bawah umur 15 tahun yang menderita lumpuh layu akut (acute flaccid
paralysis/AFP). Penyebaran penyakit adalah melalui kotoran manusia
(tinja) yang terkontaminasi. Kelumpuhan dimulai dengan gejala
demam, nyeri otot dan kelumpuhan terjadi pada minggu pertama sakit.
Kematian bisa terjadi jika otot-otot pernapasan terinfeksi dan tidak
segera ditangani.
Vaksin polio mengandung virus polio hidup namun sudah dilemahkan.
ImunisasiImunisasi dasar (polio 0, 1, 2, 3)
JADUAL PEMBERIAN :
POLIO 1 : O BLN
POLIO II: 2 BLN
POLIO III : 3 BLN
POLIO IV: 4 BLN
Vaksin polio diberikan dengan dosis 2 tetes peroral melalui mulut bayi dan
Vaksin ini mampu bertahan dalam tinja sampai 6Minggu
Sangat jarang terjadi reaksi KIPI, namun biasanya dapat terjadi pusing, diare
ringan, dan sakit pada otot. Kontraindikasi: demam, muntah
Cara penyimpanan : - tertutup : suhu 20-8°C -beku : -20°C
Mekanisme Kerja dalam tubuh bayi : Vaksin akan masuk ke dalam saluran
pencernaan dan memacu pembentukan antibodi baik dalam darah maupun
20
pada epitelium usus, sehingga terjadi pertahanan lokal terhadap polio yang
masuk.
Imunisasi ulangan diberikan 1 tahun setelah polio 4, selanjutnya saat pada saat
usia 5-6 tahun.
Kontra indikasi:
Kejang atau gejala kelainan otak pada bayi baru lahir atau kelainan
saraf serius.
Efek samping:
Reaksi lokal sementara, seperti bengkak, nyeri, dan kemerahan
pada lokasi suntikan, disertai demam dapat timbul dalam
sejumlah besar kasus. Kadang-kadang reaksi berat, seperti
21
demam tinggi, irritabilitas (rewel), dan menangis dengan nada
tinggi dapat terjadi dalam 24 jam setelah pemberian.
e) Campak
22
Vaksin campak terbuat dari virus campak yang dilemahkan.
Penyuntikkan vaksin campak akan membuat tubuh memproduksi
antibodi yang akan melawan virus tersebut jika sewaktu-waktu
menyerang.
Kontra indikasi:
Individu yang mengidap penyakit immune deficiency atau individu yang
diduga menderita gangguan respon imun karena leukemia, limfoma.
Efek samping:
Hingga 15% pasien dapat mengalami demam ringan dan
kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah
vaksinasi.
23
2) IMUNISASI LANJUTAN
Imunisasi lanjutan merupakan imunisasi ulangan untuk mempertahankan
tingkat kekebalan atau untuk memperpanjang masa perlindungan. Imunisasi
lanjutan diberikan kepada anak usia bawah tiga tahun (Batita), anak usia
sekolah dasar, dan wanita usia subur.
Jenis imunisasi lanjutan yang diberikan yaitu:
a. Pada anak usia bawah tiga tahun (Batita) terdiri atas Diphtheria Pertusis
Tetanus Hepatitis B (DPT-HB) atau Diphtheria Pertusis Tetanus-
Hepatitis B-Hemophilus Influenza type B (DPT-HB-Hib) dan Campak.
b. Pada anak usia sekolah dasar diberikan pada Bulan Imunisasi Anak
Sekolah (BIAS) yaitu Diphtheria Tetanus (DT), Campak, dan Tetamus
diphteria (Td).
24
Cara pemberian dan dosis:
Secara intra muskular atau subkutan dalam, dengan dosis 0,5 ml.
Dianjurkan untuk anak usia di bawah 8 tahun.
Kontra indikasi:
Hipersensitif terhadap komponen dari vaksin.
Efek Samping :
Gejala-gejala seperti lemas dan kemerahan pada lokasi suntikan yang
bersifat sementara, dan kadang-kadang gejala demam.
25
Imunisasi ulangan terhadap tetanus dan difteri pada individu mulai usia
7 tahun.
Cara pemberian dan dosis:
Secara intra muskular atau subkutan dalam, dengan dosis 0,5 ml.
Kontra indikasi:
Individu yang menderita reaksi berat terhadap dosis sebelumnya.
Efek samping:
Pada uji klinis dilaporkan terdapat kasus nyeri pada lokasi penyuntikan
(20-30%) serta demam (4,7%)
Penanganan efek samping:
1. Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air Dingin.
2. AnjurkanAnjurkan ibu minum lebih banyak.
26
2. Hipersensitif terhadap komponen vaksin.
3. DemamDemam atau infeksi akut.
Efek samping:
Jarang terjadi dan bersifat ringan seperti lemas dan kemerahan pada
lokasi suntikan yang bersifat sementara, dan kadang-kadang gejala
demam.
Penanganan efek samping:
1. Bekas suntikan yang nyeri dapat dikompres air Dingin.
2. Anjurkan ibu minum lebih banyak.
KESIMPULAN
27
berasal dari kata imun, kebal atau resisten. Anak diimunisasi, berarti Diberikan kekebalan
terhadap suatu penyakit tertentu. Anak kebal atau resisten Terhadap suatu penyakit tetapi
belum tentu kebal terhadap penyakit yang lain.
Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang, dan
menghilangkan penyakit tersebut pada sekelompok masyarakat (populasi), atau bahkan
menghilangkannya dari dunia seperti yang kita lihat pada keberhasilan imunisasi cacar
variola (Ranuh dkk, 2014).
28
LATIHAN SOAL
D. Suatu proses untuk membuat sistem pertahanan tubuh kebal terhadap infasi
mikroorganisme tertentu
Jawaban: D
C. Menurunkan kesakitan dan kematian akibat penyakit – penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi
Jawaban: C
3. Berikut ini merupakan penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi, yaitu….
Jawaban: D
29
4. Seorang ibu datang ke posyandu ingin mengimunisasikan anaknya yang saat ini berusia 9
bulan. Berat badan bayi sekarang 8 kg, kondisi anak sehat. Jenis imunisasi yang diberikan
pada bayi tersebut adalah…
A. Polio
B. BCG
C. Campak
D. Hepatitis 0
jawaban: C
jawaban: B
A. Tuberkulosis (TB)
B. Campak
C. Hepatitis B
D. Difteri
jawaban: A
7. Berapa Usia yang tepat untuk pemberian imunisasi BCG pada anak...
A. <3 BB.
B. >2 Bulan
C. <2 Bulan
D. >3 Bulan
Jawaban: C
30
9. Seorang bayi berusia satu bulan diantar ibunya ke Puskesmas untuk imunisasi. Hasil
pemeriksaan TTV dalam batas normal, BB 4000 gram, telah diberikan imunisasi Hepatitis B
satu bulan lalu.Apakah jenis imunisasi yang tepat diberikan?
A. BCG
B. DPT
C. Polio
D. HB 2
Jawaban: A
A. 3 kali
B. 4 kali
C. 5 kali
D. 6 kali
jawaban: C
31
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/503886237/MAKALAH-
IMUNISASI
https://id.scribd.com/document/334497949/Imunisasi-Dasar-Dan-
Imunisasi-Lanjutan
https://id.scribd.com/document/400309740/MAKALAH-
IMUNISASi-docx
https://id.scribd.com/document/353819184/makalah-imunisasi
https://id.scribd.com/presentation/447756827/IMUNISASI-
DASAR
32
33