Anda di halaman 1dari 33

KONSEP DAN APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN

ANAK SEHAT MELIPUTI KASUS IMUNISASI

OLEH

KELOMPOK 8 :

1. Ni Putu Pingky Priastini ( P07120019055)


2. Ni Wayan Anisa Febrianti ( P07120019082)
3. Ni Komang Shelly Suastini ( P07120019084)

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil
menyelesaikan Makalah ini tepat pada waktunya yang berjudul “Konsep Dan
Aplikasi Asuhan Keperawatan Anak Sehat Meliputi Kasus Imunisasi”.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa senantiasa merestui segala usaha kita.

Denpasar, 27 Januari 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan......................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Imunisasi........................................................................................3
B. Dosis dan Cara Pemberian Imunisasi.........................................................7
C. Konsep Dasar Asuhan Keperawatan Imunisasi..........................................9
D. Aplikasi ASKEP Anak Sehat Pada Bayi Dengan Imunisasi Campak........16

BAB III PENUTUP

A. Simpulan.....................................................................................................28
B. Saran...........................................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Imunisasi merupakan salah satu upaya pencegahan kematian pada bayi dengan
memberikan vaksin. Dengan imunisasi, seseorang menjadi kebal terhadap penyakit
khususnya penyakit infeksi. Dengan demikian, angka kejadian penyakit infeksi akan
menurun, kecacatan serta kematian yang ditimbulkannya akan berkurang (Cahyono,
2010). Strategisnya imunisasi sebagai alat pencegahan, menjadikan imunisasi sebagai
program utama suatu negara. Bahkan merupakan salah satu alat pencegahan penyakit
yang utama di dunia. Di Indonesia, imunisasi merupakan andalan program kesehatan
(Achmadi, 2006). Imunisasi bayi dan anak dipandang sebagai perlambang kedokteran
pencegahan dan pelayanan kesehatan. Angka cakupan imunisasi sering dipakai
sebagai indikator pencapaian pelayanan kesehatan (Marimbi, 2010).
Pada tahun 1974, WHO mencanangkan Expanded Programme on
Immunization (EPI) atau Program Pengembangan Imunisasi (PPI) dalam rangka
pencegahan penularan terhadap penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I), yaitu dengan cara meningkatkan cakupan imunisasi pada anak-anak di
seluruh belahan dunia. Hasil dari program EPI ini cukup memuaskan, dimana terjadi
peningkatan angka cakupan imunisasi dunia dari 5% menjadi 80% (Ali, 2003). Di
Indonesia, PPI mulai diselenggarakan tahun 1977 dan berfokus pada campak,
tuberkulosis, difteri, tetanus, pertusis, polio. Sementara imunisasi hepatitis B
dimasukkan terakhir karena vaksin hepatitis B baru tersedia pada tahun 1980-an
(Depkes, 2005).
Salah satu indikator keberhasilan program imunisasi adalah tercapainya
Universal Child Immunization (UCI). Pencapaian UCI merupakan gambaran cakupan
imunisasi pada bayi (0-11 bulan) secara nasional hingga ke tingkat pedesaan. WHO
dan UNICEF menetapkan indikator cakupan imunisasi adalah 90% di tingkat nasional
dan 80% di semua kabupaten. Pada tahun 1990, Indonesia telah mencapai target UCI,
dimana paling sedikit 80% bayi di setiap desa telah mendapatkan imunisasi dasar
lengkap sebelum berumur satu tahun (Depkes, 2005).

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan imunisasi ?
2. Apa saja tujuan dari imunisasi ?
3. Apa saja manfaat imunisasi?
4. Apa saja jenis – jenis imunisasi?
5. Bagaimana dosis dan cara pemberian imunisasi?
6. Bagaimana konsep asuhan keperawatan imunisasi?
7. Bagaimana aplikasi ASKEP anak sehat dengan imunisasi?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian imunisasi.
2. Untuk mengetahui tujuan diberikannya imunisasi.
3. Untuk mengetahui manfaat imunisasi.
4. Untuk mengetahui jenis – jenis imunisasi.
5. Untuk mengetahui dosis dan cara pemberian imunisasi.
6. Untuk mengetahui konsep asuhan keperawatan imunisasi.
7. Untuk mengetahui aplikasi ASKEP anak sehat dengan imunisasi.

2
KONSEP DAN APLIKASI ASUHAN KEPERAWATAN

ANAK SEHAT MELIPUTI KASUS IMUNISASI

A. Konsep Imunisasi
1. Pengertian Imunisasi
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan
(Permenkes RI 12, 2017). Sistem imunitas dapat mencegah antigen menginfeksi
tubuh. Sistem imunitas ini bersifat alami dan artificial. Imunitas alami bersifat
spesifik dan non spesifik. Saat antigen menginfeksi tubuh, imunitas non spesifik
yang terdiri dari sel komplemen dan makrofag akan bertarung dengan cara
memakan zat antigen tersebut. Setelah itu baru imunitas spesifik
menyempurnakan perlawanan dari imunitas. Imunitas spesifik terdiri dari imunitas
humoral dan imunitas seluler. Sistem pertahanan humoral menghasilkan
imunoglobing (IgM, IgA, IgD, IgG, igE), sedangkan sistem pertahanan seluler
terdiri dari sel limfosit B dan sel limfosit T (sel Th1, Th2, Tc). Pada tahap
selanjutnya, imunitas spesifik setelah 2-3 tahun, sedangkan imunitas humoral
harus menunggu sampai 6-9 tahun (Sukma, 2012).
Imunisasi merupakan suatu program yang dengan sengaja memasukkan
antigen lemah agar merangsang antibodi keluar sehingga tubuh dapat resisten
terhadap penyakit tertentu. Sistem imun tubuh mempunyai sistem memori (daya
ingat), ketika vaksin masuk kedalam tubuh, maka akan dibentuk antibodi untuk
melawan vaksin tersebut dan sistem memori akan menyimpannya sebagai suatu
pengalaman. Jika nantinya tubuh terpapar dua atau tiga kali oleh antigen yang
sama dengan aksin maka antibodi akan tercipta lebih cepat dan banyak walaupun
antigen bersifat lebih kuat dari vaksin yang pernah dihadapi sebelumnya. Oleh
karena itu imunisasi efektif mencegah penyakit infeksius (Umar, 2008).
Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak
dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar membuat zat anti untuk
mencegah terhadap penyakit tertentu, sedangkan yang dimasukkan ke dalam
tubuh melalui suntikan (misalnya vaksin, BCG, DPT, dan campak ) dan melalui
mulut (misalnya vaksin polio (Aziz, 2008).

3
2. Tujuan Imunisasi
Tujuan imunisasi adalah untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada
seseorang dan menghilangkan penyakit tertentu pada sekelompok masyarakat.
Tujuan pemberian imunisasi adalah diharapkan anak menjadi kebal terhadap
penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat
mengurangi kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(Aziz, 2008).
Imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan kepada bayi agar dapat
mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh penyakit
yang sering berjangkit, Atikah (2010). Secara umum tujuan imunisasi antara lain :
a. Melalui imunisasi, tubuh tidak mudah terserang penyakit menular
b. Imunisasi sangat efektif mencegah penyakit
c. Imunisasi menurunkan angka morbiditas (angka kesakitan) dan
mortalitas (angka kematian) pada balita.
Selain itu imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan kepada bayi agar
dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh
penyakit yang sering berjangkit (Sukma, 2012).
3. Manfaat Imunisasi
Berdasarkan proses atau mekanisme pertahanan tubuh, imunisasi dibagi
menjadi dua : imunisasi aktif dan imunisasi pasif (Aziz, 2008).
a. Imunisasi aktif
Merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan
akan terjadi suatu proses infeksi buatan, sehingga tubuh mengalami
reaksi imunologi spesifik yang akan menghasilkan respons seluler dan
humoral serta dihasilkannya cell memory. Jika bernar-benar terjadi
infeksi maka tubuh secara cepat dapat merespons. Dalam imunisasi
aktif terdapat empat macam kandungan dalam setiap vaksinya, yang
dijelaskan sebagai berikut :
1) Antigen merupakan bagian dari vaksin yang berfungsi sebagai
zat atau mikroba guna terjadinya semacam infeksi buatan
(berupa polisakarida, toksoid, virus yang dilemahkan, atau
bakteri yang dimatikan).
2) Pelarut dapat berupa air steril atau berupa cairan kultur
jaringan.
4
3) Preservatif, stabiliser, dan antibiotik yang berguna untuk
mencegah tumbuhnya mikroba sekaligus untuk stabilisasi
antigen.
4) Adjuvans yang terdiri atas garam aluminium yang berfungsi
untuk meningkatkan imunogenitas antigen.
b. Imunisasi Pasif
Merupakan pemberian zat (imunoglobulin), yaitu suatu zat
yang dihasilkan melalui suatu proses infeksi yang dapat berasal dari
plasma manusia atau binatang yang digunakan untuk mengatasi
mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi (Aziz,
2008).
Menurut Sukma, 2012 Imunisasi juga bermanfaat untuk :
1) Anak: Untuk mencegah penderitaan yang disebabkan oleh
penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian.
2) Keluarga: Untuk menghilangkan kecemasan dan psikologis bila
anak sakit. Mendorong pembentukan keluarga apabila orang
tua yakin bahwa anaknya akan menjalani masa kanak-kanak
yang nyaman.
3) Bangsa: Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa
yang kuat dan berakal untuk melanjutkan pembangunan bangsa
dan negara.
4. Jenis – Jenis Imunisasi
Di Indonesia terdapat jenis imunisasi yang di wajibkan oleh pemerintah
(imunisasi dasar) dan ada juga yang dianjurkan. Imunisasi wajib di Indonesia
sebagaimana telah diwajibkan oleh WHO di tambah dengan hepatitis B.
Sedangkan imunisasi yang hanya dianjurkan oleh pemerintah dapat digunakan
untuk mencegah suatu kejadian yang luar biasa atau penyakit endemik atau untuk
kepentingan tertentu (bepergian) misalnya jemaah haji yang disuntikkan imunisasi
meningitis (Aziz, 2008).
Kadar antibodi yang tinggi pada saat dilakukan imunisasi, potensi antigen
yang disuntikkan, waktu antara pemberian imunisasi, dan status nutrisi terutama
kecukupan protein karena protein diperlukan untuk mensintesis antibodi.
Mengingat efektif dan tidaknya imunisasi tersebut dapat diharapkan dari diri anak
( Aziz, 2008).
5
Macam – macam imunisasi :
a. Imunisasi BCG (Bacillus Calmette Guerin)
Vaksin BCG mengandung kuman TBC yang masih hidup tetapi
sudah dilemahkan. Vaksin ini ditemukan oleh dokter Albert Calmette
dan seorang peneliti yang bernama Cameli Guerin pada tanggal 04
April 1927. Penelitian untuk menemukan vaksin BCG dimulai sejak
tahun 1906, ketika Guerin menemukan bahwa ketahanan terhadap
penyakit TBC berkaitan dengan Virus Tuberclebacilli yang hidup
didalam darah. Pemberian imunisasi BCG bertujuan untuk
menimbulkan kekebalan aktif terhadap penyakit tuberkulosis (TBC).
Pemberian imunisasi BCG diberikan hanya sekali sebelum bayi
berumur 2 bulan (Aziz, 2008).
b. Imunisasi DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus)
Imunisasi DPT diberikan kepada bayi yang bertujuan untuk
memberikan kekebalan aktif dalam waktu yang bersamaan terhadap
penyakit difteri, pertussis (batuk rejan), tetanus. Di Indonesia,
imunisasi terhadap 3 jenis penyakit tersebut dipasarkan dalam 3 jenis
kemasan, yaitu : dalam bentuk kemasan tunggal khusus bagi tetanus,
dalam bentuk kombinasi DT (Difteri dan Tetanus), dan dalam bentuk
kombinasi DPT (dikenal sebagai vaksin tripel). Imunisasi DPT ini
biasanya diberikan sebanyak 3 kali yaitu : DPT 1, DPT 2, dan DPT 3
(Aziz, 2008).
c. Imunisasi Polio
Imunisasi Polio diberikan untuk mendapatkan kekebalan
terhadap penyakit polliomietitis. Vaksin polio memberikan kekebalan
hingga 90 % terhadap serangan penyakit polio yang dapat
menyebabkan kelumpuhan. Imunisasi polio diberikan dengan 2 cara,
yaitu: melalui suntikan (inaevantet poliomyelitis vaccine) dan melalui
mulut (oral poliomyelitis vaccine).
d. Imunisasi Campak
Imunisasi Campak diberikan untuk mendapatkan kekebalan
terhadap penyakit Campak secara aktif. Vaksin Campak mengandung
virus hidup yang telah dilemahkan serta direkomendasikan pemberian
imunisasi Campak pertama pada usia lebih dini 6-9 bulan. Penentuan
6
usia 9 bulan untuk suntikan Campak pertama berdasarkan
pertimbangan bahwa pada usia tersebut antibodi bayi yang berasal dari
ibunya sudah semakin menurun sehingga bayi membutuhkan antibodi
tambahan lewat imunisasi (Aziz, 2008).
e. Imunisasi Hepatitis
Tahun 1991, EPI (Expanded Program on Imunization)
menetapkan target untuk memasukkan vaksin Hepatitis B kedalam
program imunisasi nasional. Pemberian imunisasi Hepatitis ini
bertujuan untuk mendapatkan kekebalan aktif terhadap penyakit
Hepatitis B atau dikenal dalam istilah sehari-hari yaitu penyakit lever.
Jenis imunisasi ini dapat dikembangkan setelah diteliti bahwa virus
Hepatitis B mempunyai kaitan dengan terjadinya penyakit lever.
Vaksin terbuat dari bagian virus Hepatits B yang dinamakan HbsAG,
yang dapat menimbulkan kekebalan tetapi tidak menimbulkan
penyakit. Imunisasi Hepatitis ini diberikan sebanyak 3 kali yaitu
Hepatits B1, Hepatits B2, dan Hepatits B3 (Atikah, 2010).
B. Dosis dan Cara Pemberian Imunisasi

Vaksinas Jadwal Dosis Cara Efek Samping


i Pemberian Pemberian
BCG 0 – 2 bulan Dosis 0,05 cc Intra Cutan - Demam
(1 ampul - Terbentuknya
dilarutkan 4 cc benjolan
sodium chloride - Bengkak
physiological - Kemerahan,
solution) - Jaringan
parut pada
lokasi
suntikan

DPT 0 – 11 bulan 0,5 cc Intra - Demam


( 3 kali Muskular - Rasa nyeri
suntikan - Bengkak,
dengan atau merah
frekuensi 4 pada daerah

7
minggu, tubuh yang
diulang disuntik
kembali pada - Anak
umur 5 – 10 menjadi
tahun) rewel
- Muntah,
lemas, atau
tidak nafsu
makan

Hepatitis 0 – 11 bulan 0,5 cc Intra - Demam


B (frekuensi 3 Muskular - Gatal-gatal
kali) - Mual
- Muncul ruam
di kulit
- Bengkak di
area bekas
suntikan
- Sensasi
terbakar pada
kulit.
Polio 2 – 11 bulan 2 tetes Oral - Diare berat
(frekuensi 3 - Anak sakit
kali, dengan parah
interval 4 - Difisiensi
minggu, kekebalan
diulang umur
1,5 – 10
tahub)
Campak 9 – 11 bulan 0,5 cc Subcutan - Gangguan
penglihatan
atau
pendengara

8
- Rasa kantuk
berlebihan.
- Mudah
memar atau
berdarah

C. KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN


I. PENGKAJIAN
1. IDENTITAS
a) Anak
Nama :
Anak yang ke :
Tanggal lahir/umur :
Jenis kelamin :
Agama :
b) Orang tua
1. Ayah 2. Ibu
Nama : Nama :
Umur : Umur :
Pekerjaan : Pekerjaan :
Pendidikan : Pendidikan :
Agama : Agama :
Alamat : Alamat :

2. GENOGRAM
3. ALASAN DIRAWAT
 Keluhan Utama : Apakah terdapat masalah kesehatan anak baik secara fisik
maupun psikis yang memerlukan perawatan karena akan berpengaruh terhadap
kelangsungan imunisasi yang akan dilakukan.

Riwayat Penyakit : Apakah anak pernah mengalami sakit sebelumnya.
Apakah ada keluarga yang menderita penyakit yang bersifat menular
dan menurun.
4. RIWAYAT ANAK
 Perawatan dalam masa kandungan
 Perawatan pada waktu kelahiran

5. KEBUTUHAN BIO-PSIKO-SPIRITUAL DALAM KEHIDUPAN


9
SEHARI-HARI
a Bernafas i. Rasa Nyaman
b Makan minum j. Rasa Aman
c Eliminasi k. Belajar
d Aktivitas l. Prestasi
e Rekreasi m. Hubungan sosial anak
f Istirahat dan tidur n. Melaksanakan ibadah g
Kebersihan Diri
h Pengaturan suhu tubuh

6. PENGAWASAN KESEHATAN
 Apakah anak pada saat sakit di bawa ke puskesmas atau tidak
 Apakah anak melakukan kunjungan Posyandu
 Riwayat Imunisasi
7. PENYAKIT YANG PERNAH DI DERITA ANAK
Mengidentifikasi jenis penyakit yang pernah diderita anak.
8. KESEHATAN LINGKUNGAN
Apakah hal-hal dilingkungan anak dapat menyebabkan suatu penyakit.
9. PERKEMBANGAN ANAK (0-6 TAHUN)
Perkembangan anak apakah sesuai dengan usia seperti Motorik kasar ,
Motorik halus , Bahasa , Personal sosial.
10. PEMERIKSAAN FISIK
a) Keadaan Umum
b) Pengkajian Head to toe.
c) Pengkajian Antropometri
11. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Kalau ada.
12. HASIL OBSERVASI
1. Interaksi anak dengan orang tua
2. Bentuk/arah kemunikasi
3. Ambivalensi/kontradiksi prilaku
4. Rasa aman anak.

II. ANALISA DATA

10
1. Data Fokus
a) Subjektif :
- Orang tua mengungkapkan keinginan untuk meningkatkan
perilaku mencegah penyakit infeksi.
- Orang tua mengekspresikan keinginan untuk
meningkatkan pengetahuan mengenai standar imunisasi.
- Mengungkapkan kebigungan dan kekhawatiran ketika anak tiba-
tiba mengalami hipertermi, demam, rewel.

b) Objektif :
- Anak gelisah.
- Pernafasan cepat dan nadi meningkat.
- Orang tua memperlihatkan perubahan psikologi (tampak
bingung, cemas)
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Beberapa diagnosa keperawatan yang dapat timbul dari tindakan
imunisasi pada anak meliputi:
a) Defisit Pengetahuan tentang Imunisasi anak berhubungan dengan
kurang terpapar informasi ditandai dengan menanyakan masalah yang
dihadapi, menunjukkan perilaku yang tidak sesuai anjuran,
menunjukkan persepsi yang keliru terhadap masalah, menjalani
pemeriksaan yang tidak tepat
b) Hipertermia berhubungan dengan peningkatan suhu tubuh ditandai
dengan suhu tubuh diatas nilai normal, kulit memerah, kulit terasa
hangat
c) Kesiapan peningkatkan manajemen kesehatan ditandai dengan
mengekspresikan keinginan untuk mengelola masalah kesehatan dan
pencegahannya, memilih kegiatan sehari-hari untuk memenuhi tujuan
program kesehatan, tidak ditemukan adanya gejala masalah kesehatan
atau penyakit yang tidak terduga.
d) Kesiapan peningkatan pengetahuan ditandai dengan mengungkapkan
minat dalam belajar, menggambarkan pengalaman sebelumnya yang
sesuai dengan topik, perilaku sesuai dengan pengetahuan.
e) Kebutuhan akan pelayanan imunisasi polio berhubungan dengan
program dasar imunisasi yang ditandai dengan ibu mengatakan ia
datang ke puskesmas selat untuk mendapatkan imunisasi polio.

11
III.INTERVENSI KEPERAWATAN

N Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional


o. Keperawatan
1. SDKI : SLKI : SIKI : 1. Mengetahui
Defisit pengetahuan Setelah diberikan asuhan 1. Identifikasi factor yang
tentang imunisasi b/d keperawatan selama ...x... faktor-faktor mempengaruhi
kukurang terpapar jam,diharapkan pengetahuan yang dapat perilaku hidup
informasi d/d pasien bertambah dengan kriteria hasil : meningkatkan bersih dan
menanyakan masalah a. Tingkat pengetahuan dan menurunkan sehat
yang dihadapi, 1. Perilaku sesuai anjuran motivasi perilaku
menunjukkan perilaku meningkat hidup bersih dan 2. Menambah
yang tidak sesuai 2. Kemampuanmenjelaskan sehat informasi
anjuran, menunjukkan pengetahuan tentang suatu 2. Berikan tentang
persepsi yang keliru
topik meningkat kesempatan imunisasi dan
terhadap masalah,
3. Persepsi yang tidak keliru untuk bertanya kesehatan
menjalanipemeriksaan
terhadap masalah meningkat anak
ya
Menjalani pemeriksaan yang tepat 3. Anjurkan 3. Agar tidak
meningkat
perilaku hidup menghambat
bersih dan sehat tumbuh
Jelaskan manfaat kembang anak
perawatan bayi
4. Agar orang tua
tidak keliru
tentang
perawatan
bayi

SLKI : SIKI :
2. SDKI :

12
Hipertermia b/d Setelah diberikan asuhan 1. Identifikasi
peningkatan laju
keperawatan selama ...x... penyebab
metabolism d/d suhu
tubuh diatas rentang jam,diharapkan pengetahuan hipertermia
normal, kulit merah,
bertambah dengan kriteria hasil : 2. Monitor suhu
dan kulit terasa hangat
ng tidak tepat. a.Termoregulasi tubuh
1. Kulit merah, membaik 3. Longgarkan 1. Mengetahui
2. Pucat, membaik atau lepaskan penyebab
hipertermia
pakaian
2. Mengetahui
4. Anjurkan tirah perkembangan
baring suhu tubuh
Kolaborasi pemberian 3. Untuk
cairan dan elektrolit memberikan
intravena, jika perlu rasa nyaman
4. Untuk
SLKI : memberikan
posisi yang
SDKI : Setelah diberikan asuhan SIKI : nyaman
Kesiapan peningkatan keperawatan selama .... x .... 1. Identifikasi Membantu
manajemen kesehatan menurunkan demam
3. menit,diharapkan pengetahuan metode
d/d mengekspresikan
keinginan untuk bertambah dengan kriteria hasil : penyelesaian
mengelola masalah
a. Manajemen kesehatan
kesehatan dan masalah yang
pencegahannya, 1. Melakukan tindakan untuk biasa digunakan
memilih kegiatan
sehari-hari untuk mengurangifaktor risiko 2. Jadwalkan
memenuhi tujuan 2. Aktivitas hidup sehari-hari
program kesehatan, kunjung-an 1. Mengetahui
tidak ditemukan efektif memenuhi tujuan pada setiap penyelesaia
adanya gejala masalah
kesehatan tahap
kesehatan atau n masalah
penyakit yang tidak b. Perilaku kesehatan perkembangan sebelum-
terduga.
Kemampuan melakukan tindakan atau sesuai nya
pencegahan masalah kesehatan
kebutuhan 2. Untuk
3. Berikan memantau
dukungan tumbuh
terhadap kembang
perilaku anak
keluarga yang

13
telah 3. Apresiasi
melakukan akan
perawatan meningkatk
kesehatan an
4. Tingkatkan semangat
kesiapan dalam
keluarga dalam usaha
perilaku pencegahan
pencegahan penyakit
penyakit dini Pemeriksaan yang
teratur dapat
ditumbuhkan sejak
dini sebagai bagian
SDKI : dalam usaha
4. preventif terhadap
Kesiapan peningkatan
penyakit infeksi.
pengetahun d/d pasien SLKI :
mengungkapkan minat Setelah diberikan asuhan
dalam belajar, keperawatan selama ... x ... menit, SIKI :
menggambarkan diharapkan 1. Identifikasi
pengalaman pengetahuan bertambah pemahaman
sebelumnya yang tentang kondisi
dengan kriteria hasil :
sesuai dengan topik, kesehatan saat
a. Tingkat pengetahuan
dan perilaku sesuai ini
1. Kemampuanmenggambarkan
dengan pengetahuan
pengalaman sebelumnya yang
1. Mengetahui
sesuaidengan topik 2. Lakukan
pengetahuan
b. Motivasi penguatan
keluarga
1. Inisiatif potensi pasien
tentang
c. Memori dan keluarga
kondisi
1. Meningkatkan kemampuan untuk menerima
kesehatan
yang dipelajari informasi
pasien

3. Ajarkan strategi
Kebutuhan akan
pelayanan imunisasi yang dapat 2. Untuk
5.
polio berhubungan diguna-kan mening-
dengan program dasar
14
imunisasi yang ditandai untuk mening- katkan
dengan ibu mengatakan
ia datang ke puskesmas katkan perilaku semangat
untuk mendapatkan hidup bersih dan dalam
imunisasi polio yang Setelah dilakukan tindakan
pertama bagi anaknya sehat mendapatkan
keperawatan selama 1 x 10 menit
pengetahuan
diharapkan kebutuhan pelayanan
1. Berikan imunisasi
imunisasi polio terpenuhi dengan polio sebanyak 2 tetes kesehatan
yang diberikan secara 3. Untuk
Kriteria hasil:
oral
1. Bayi mendapat imunisasi polio mengurangi
infeksi
penyakit

1. Untuk
memberikan
kekebalan kepada
bayi terhadap virus
polio

15
PENGKAJIAN

ASUHAN KEPERAWATAN ANAK SEHAT PADA BAYI


DENGAN IMUNISASI CAMPAK DI POLI IMUNISASI
PUSKESMAS SAWAN 1
TANGGAL 4 OKTOBER 2020

Politeknik Kesehatan Denpasar Form.JKP.01.11.2


Jurusan Keperawatan 019
PENGKAJIAN KEPERAWATAN PEDIATRI
RAWAT JALAN

Nama : By. Sv
Tgl Lahir : 31 Desember 2019 L / P
RM :
0 4 5 6 7 8

IDENTITAS PASIEN
Kewarganegaraan : () WNI,. ( ) WNA :
Agama : () Hindu, ( ) Islam, ( ) Protestan, ( ) Katolik, ( ) Budha, ( ) Lainnya :
Pendidikan : () Belum Sekolah, ( ) Paud, ( ) TK, ( ) SD, ( ) SMP
Genogram:
Ket :

Perempuan :

Laki-laki :

Meninggal :

Klien :

Tinggal 1 rumah :
RIWAYAT KESEHATAN
Keluhan Utama : By.Sv ke Puskesmas Sawan 1 tanggal 4 Oktober 2020 untuk mendapatkan

16
imunisasi campak sesuai jadwal.

Diagnosa medis saat ini : -


Riwayat keluhan/penyakit saat ini:
 Ny.N datang ke Puskesmas Sawan 1 tanggal 4 Oktober 2020 bersama dengan anaknya
By.Sv untuk mendapat imunisasi campak sesuai jadwal yang ditentukan. Setelah
imunisasi ibu bertanya tentang dampak dan manfaat imunisasi campak, ibu tidak
mengetahui dan bingung tentang syarat tumbuh kembang bayi dan hanya mengikuti
jadwal untuk imunisasi.

Riwayat Penyakit terdahulu : Ibu bayi mengatakan dikeluarganya tidak ada yang memiliki
riwayat alergi dan penyakit keturunan/menular. Ibu mengatakan bahwa bayinya sehat dan tidak
menderita penyakit menular ataupun penyakit keturunan.

Riwayat penyakit terdahulu :


a. Riwayat MRS sebelumnya ) Tidak ( ) Ya, Lamanya : . hr,
opic a :
b. Riwayat dioperasi ) Tidak ( ) Ya, jelaskan
c. Riwayat Kelainan Bawaan : () Tidak( ) Ya, jelaskan :
d. Riwayat Alergi : () Tidak ( ) Ya, jelaskan
RIWAYAT KELAINAN
Riwayat kelahiran : () Spontan, ( ) Forcep, ( ) Vacum, ( ) Sectio Caesarea,
Lahir dibantu oleh : ( ) Dukun, ()Bidan, () Dokter

RIWAYAT PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN


Merangkak :- bulan berdiri: - bulan berjalan: -bulan
Masalah pertumbuhan dan perkembangan () tidak ya ( ): ( ) down
syndrome ( ) Cacat Fisik ( ) autis
( ) Hiperaktif ( ) lain lain, jelaskan : ………..
Riwayat imunisasi

() BCG () Hepatitis B I ( ) DPT I


( ) Campak ( ) polio I () Hepatitis B II
( ) DPT II ( ) MMR
( ) polio II () Hepatitis B III () DPT III () HIB
() Polio III ( ) Varileca ( ) Typus ( ) Influenza

17
KEADAAN UMUM
Kesadaran: () Compos mentis, ( ) apatis ( ) somnulen ( ) soporocoma ( ) coma
Tanda Tanda Vital; Suhu: 36,3 ◦C, Pernafasan: 32x/menit, Nadi: 100x/menit, Tekanan Darah : - mmHg
SKALA NYERI: FLACC untuk usia 1 bulan s/d 3 tahun
WBS (Skala Wajah untuk usia > 3tahun s/d 7 tahun atau pasien yang tidak kooperatif NRS (Skala Angka) untuk usia > 7
tahun

SKALA FLACC

Wong Backer Scale (WBS) dan Numeric Rating Scale


Penilaian Deskrtpsi Skor (NRS)
Tidak ada ekspresi khusus, senyum 0
F (Wajáh)
Menyeringai, mengerutkan dahi, tampak
1
tidak tertarik
Dagu gemetar, gigi gemertak (seringj 2
L (Kaki) Normal, rileks 0
Gelisah, tegang 1

A (Aktivitas) Berbaring tenang, posisi normal, gerakan 0 Nyeri : ()Tidak ( )Ya Skala FLACC/WBS/NRS
mudah
Menggeliat, tidak bisa diam, tegang 1 Lokasi Nyeri :......................................................... .... ....
Kaku, kejang 2 Frekuensi Nyeri : ( )jarang ( )Hilang timbul
C (Menangis) Tidak menangis 0 ( )Terus-menerus
Merintih, merengek, kadang mengeluh 1 Lama Nyeri : :
Menjalar : ( )Tidak ( )Ya, ke :
Terus menangis, berteriak, sering mengeluh 2
C Rileks 0 Kualitas Nyeri : ( )Tumpul ( )Tajam ( )Panas/terbakar ( )Lain-lain
(Consolability) :
Dapat ditenangkan dengan sentuhan, pelukan 1
dan bujukan
Sulitdibujuk 2 Faktor pemicu/yang memperberat : -
Total Skor Faktor yang mengurangi/menghilangkan nyeri :
Skor : 0 = Tidak Nyeri 1-3 = Nyeri Ringan
4-6 = Nyeri Sedang
PEMERIKSAAN 7-10 = Nyeri Berat
FISIK
Kepala: () Normosefali ( ) Mikrosefali ( ) hidrosefali Warna Rambut : Hitam
Mata: Konjungtiva : () Merah Muda ( ) Pucat sclera: () Normal ( ) icterus lain
lain…….
Telinga : Kelainan : ()Tidak ( ) Ya, jelaskan :
Leher : Bentuk : ()Normal Kelainan : ()Tidak ( )Ya, jelaskan :…………
Dada : Bentuk : ()Simetris Kelainan : ()Tidak ( )Ya, jelaskan :…………….
Irama Nafas : ()Regular ( )Irregular
Suara Nafas )Normal ( ) Wheezing : () Tidak ( ) Ya Batuk : ()Tidak ( )Ya
Sekret : ()Tidak ( ) Ada, Warna/Jumlah /
Abdomen : Kembung: () Tidak ( ) Ya Bising Usus : () Normal ( ) abnormal, Jelaskan : …..
Ekstremitas : Akral : ()Hangat ( ) Dingin, Pergerakan ) Aktif ( ) Pasif, Kekuatan Otot :
() Kuat ()Lemah Kelainan : ()Tidak ( ) Ya, jelaskan :
Kulit : Warna )Normal, ( ) lkterus, ( ) Sianosis, Membran Mukosa )lembab, ( )Kering, ( )Stomatitis
Hematome : ()Tidak, ( )Ya Luka ; ()Tidak, ( ) Ya, jelaskan :
Masalah integritas kulit: ()Tidak ( )Ya, jelaskan :
Anus dan Genetalia : Kelainan/masalah : ()Tidak ( )Ya, jelaskan :

DATA BIOLOGIS

Pernafasan : Kesulitan Nafas : () tidak, ( ) ya: memakai O2lt/menit dengan : ( ) nasal canule, ( )sungkup/masker
Biasa ( ) masker nonrebreathing ( ) head box

Makan dan Minum :


Bayi
ASI/PASI : (Berapa kali, pengenceran, sampai umur berapa, opic a)
Makanan pendamping ASI :
Makanan cair (air buah/sari buah) diberi umur : 6 bulan

18
Bubur susu diberi umur : 6 bulan
Nasi tim saring diberi umur : 7 bulan

19
Makanan tambahan lainnya ……………….. diberi umur.....................
Pola makan 2 (berapa kali sehari/selang-seling ASI).
Nafsu makan : ( )Baik, ( )Tidak, Jenis Makanan : ( ) Bubur, ( )Nasi, ( )Susu Formula jumlah /hari
Kesulitan makan : ( )Tidak, ()Ya, Kebiasaan makan : ( )Mandiri, ( ) Dibantu,
()Ketergantungan Keluhan : Mual : ( )Tidak, ( )Ya Muntah : ( )Tidak, ( )Ya,
Warna/Volume/ml
Antropometri
BB =3000gr TB =52 cm Lingkar kepala =32cm Lingkar dada = 33cm Lingkar lengan =13cm
Eliminasi : Bak : ()Normal, ( )Tidak, Masalah perkemihan : ( )Tidak ada, ( )Ada : ( )Retensi urine, ( )
Inkontinensia urine, ( )Dialysis
Warna urine : ()Kuning jernih, ( Jkeruh, ( ) Kemerahan, Frekuensi : 10x/hari
Bab : ()Normal, ()Tidak, Masalah defekasi : ()Tidak ada, ( )Ada : ()stoma, ( )athresia ani, ( )
konstipasi, ()diare Warna feses : ()Kuning, ( Jkecoklatan, Qkehitaman, Perdarahan : ()Tidak, ( )
Ya, Frekuensi :3x/hari
Istirahat Tidur : Lama tidur ± 16 jam/hari Kesulitan Tidur : () tidak, Ya ( )
Tidur siang : ( )Tidak, ( )Ya
Mobilisasi: ( )Normal/mandiri, ( )Dibantu, ( )Menggunakan Kursi roda, Lain-lain …….
DATA PSIKOLOGI
Anak Kandung: () Ya ( ) Tidak Kekerasan Fisik : ( )Tidak pernah ( )Pernah, :
Pola Komunikasi : ( )Spontan ( )Lambat ( ) jelaskan ……. Penelantaran fisik/mental : ( ) Pernah
Pemalu Sekolah : ( )Tidak, ( )Ya : ( )TK ()SD ( () Tidak
) SMP Perawatan anak dibantu oleh : ()Orang tua ( )
Wali
Penurunan prestasi sekolah : ( )Tidak, ( )Ya ( )Pengasuh
1. PEMERIKSAAN FISIK (Head to Toe)
a. Kesan Umun : By.R tampak bersih, dan gerak aktif
b. Warna Kulit : Warna kulit sawo matang, bersih
c. Suara waktu menangis : cukup keras
d. Tonus Otot : Normal, Tidak ada kelainan
e. Turgor Kulit : Baik, Tidak ada kelainan
f. Udema : Tidak ada
g. Kepala :Bentuk normal, rambut berwarna hitam, kulit

kepala bersih dan tidak kelainan.

h. Mata : Sklera putih.


i. Hidung : tidak ada secret, tidak ada kelainan, tidak ada
tarikan cuping hidung, tidak ada suara
tambahan saat bernapas
j. Telinga : simetris, tidak ada kelainan,
k. Mulut : bersih dan tidak ada kelainan
l. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, gerakan
leher normal
m. Thoraks : bentuk simetris, irama napas teratur, tidak ada
tarikan dinding dada
n. Jantung : Tidak ada kelainan

20
o. Persarafan : tidak ada kelainan
p. Abdomen : tidak ada nyeri tekan, tidak ada kelainan
q. Ekstremitas : hangat, tidak ada edema
r. Alat kelamin : tidak ada kelainan
s. Anus : tidak ada kelainan
t. Antropometri (ukuran pertumbuhan):
1. BB :3000 gram
2. TB : 52 cm
3. Lingkar kepala : 32 cm
4. Lingkar dada :33 cm
5. Lingkar lengan :13 cm
u. Gejala EopicEal :
1. Suhu :36,30C
2. Nadi :100 x/menit
3. Pernafasan : 32 x/menit
4. Tekanan darah :-

21
1. Kebutuhan akan pelayanan imunisasi polio berhubungan dengan program dasar imunisasi yang
ditandai dengan ibu mengatakan ia datang ke puskesmas selat untuk mendapatkan imunisasi polio
yang pertama bagi anaknya
2. Defisit pengetahuan tentang imunisasi berhubungan dengan kurang terpapar informasi dibuktikan
dengan ibu bayi mengatakan datang ke Puskesmas untuk mendapatkan imunisasi polio untuk
bayinya dan ibu bayi mengatakan tidak mengetahui tujuan, efek samping dan kapan waktu
diberikannya imunisasi polio.
3.
4.
5.
6.
Perawat Pengkaji,

(I Gusti Ayu Sucitawati)

22
Form.JKP.07.01.2019

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN

Nama : By. R
Tanggal Lahir/Umur : 28 Agustus 2020/ 1 RENCANA ASUHAN
bln KEPERAWATAN
No RM : 345678
Jenis Kelamin : Perempuan

Tgl. Diagnosa Keperawatan Kriteria Hasil Rencana Tindakan Keperawatan Tanda


Tangan
4 Kebutuhan akan pelayanan Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Berikan imunisasi polio sebanyak 2 tetes Sucitawat
Oktob imunisasi polio berhubungan yang diberikan secara oral i
selama 1 x 10 menit diharapkan kebutuhan
er dengan program dasar
2020 imunisasi yang ditandai pelayanan imunisasi polio terpenuhi
dengan ibu mengatakan ia
dengan
datang ke puskesmas selat
untuk mendapatkan imunisasi
polio yang pertama bagi Kriteria hasil:
anaknya
2. Bayi mendapat imunisasi polio

4 Defisit pengetahuan tentang Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan
Oktob imunisasi berhubungan Sucitawat
selama 1 x 50 menit diharapkan tingkat menerima informasi i
er dengan kurang terpapar
23
2020 informasi dibuktikan dengan pengetahuan meningkat dengan 2. Sediakan materi dan media pendidikan
ibu bayi mengatakan datang
kesehatan
ke Puskesmas untuk Kriteria hasil:
mendapatkan imunisasi polio 3. Berikan penyuluhan mengenai tujuan, efek
untuk bayinya dan ibu bayi
1. Kemampuan menjelaskan samping dan waktu pemberian imunisasi
mengatakan tidak mengetahui
tujuan, efek samping dan pengetahuan tentang suatu opic polio
kapan waktu diberikannya
meningkat 4. Berikan kesempatan klien untuk bertanya
imunisasi polio.
2. Perilaku sesuai anjuran meningkat 5. Jelaskan faktor risiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
6. Ajarkan stategi yang dapat digunakan untuk
meningkatkan perilaku hidup bersih dan
sehat

24
Form.JKP.06.01.2019

POLITEKNIK KESEHATAN DENPASAR


JURUSAN KEPERAWATAN

Nama :Bayi R
Tanggal Lahir/Umur : 1 IMPLEMENTASI
agustus /1 bulan KEPERAWATAN
No RM : 345678
Jenis Kelamin :Perempuan

Tgl. Jam Tindakan Keperawatan Evaluas Paraf


i
4 09.00 - Memberikan imunisasi polio sebanyak DS : sucitaw
Okto wita 2 tetes yang diberikan secara oral - Orang tua klien mengatakan ati
ber akan membantu dalam
2020 pemberian imunisasi polio
DO :
- Bayi diberikan imunisasi polio
sebanyak 2 tetes
09.10 - mengidentifikasi kesiapan dan DS : sucitaw
wita ati
kemampuan menerima informasi
- orang tua klien mengatakan
sudah siap menerima informasi
yang akan disampaikan
DO :

- orang tua klien tampak


menganggukkan kepalanya

09.15 - menyediakan materi dan media DS : sucitaw


wita ati
pendidikan kesehatan
- orang tua klien mengatakan
mengerti dengan apa yang
disampaikan
DO :

- orang tua klien tampak


menganggukkan kepalanya

09.20 - Memberikan penyuluhan mengenai DS : sucitaw


ati
tujuan, efek samping dan waktu
25
pemberian imunisasi polio - Orang tua klien mengatakan
mengerti mengenai tujuan,
efek samping dan waktu
pemberian imunisasi polio
DO :

- Orang tua klien tampak


tersenyum dan
menganggukan kepala
09.30 - mengajarkan stategi yang dapat DS : sucitaw
wita digunakan untuk meningkatkan perilaku ati
hidup bersih dan sehat - orang tua klien mengatakan
memahami strategi yang
disampaikan
DO :
- orang tua klien tampak
mengerti dengan strategi yang
disampaikan
09.40 - Jelaskan faktor risiko yang dapat DS : sucitaw
wita - Orang tua klien mengatakan ati
mempengaruhi kesehatan
sudah memahami tentang
faktor risiko yang dapat
mempengaruhi kesehatan
bayinya
DO :
- Orang tua klien tampak
kooperatif

09.50 - Memberikan kesempatan klien untuk DS: sucitaw


wita ati
bertanya
- orang tua klien mengatakan
tidak ada yang ingin ditanyakan
DO:

- orang tua klien tampak


menggelengkan kepalanya

26
Politeknik Kesehatan Denpasar Form. JKP.04.02.2019
Jurusan Keperawatan

CATATAN PERKEMBANGAN
PASIEN RAWAT JALAN

Nama : By. R
Tgl Lahir : 28 Agustus 2020 /P
RM : 345678
3 4 5 6 7 8

Tanggal Jam Nama Profesi Catatan Perkembangan Ttd dan


Poliklinik (Subyektif, Obyektif, Assesment, Nama
Planning) Terang
4 Oktober 9.55 Puskesmas perawat S : ibu mengatakan merasa lega Sucitawat
2020 wita selat anaknya sudah mendapatkan i
imunisasi polio
O : anak sudah mendapat imunisasi
polio
A : Tujuan tercapai
P : Anjurkan orang tua untuk
datang ke imunisasi selanjutnya
sesuai dengan jadwal.
4 Oktober 9.55 Puskesmas perawat S : Orang tua klien mengatakan sudah Sucitawati
2020 wita selat
mengetahui tujuan, efek samping serta
waktu diberikannya imunisasi

O : Orang tua klien tampak memahami


manfaat diberikannya imunisasi

A: Tujuan Tercapai

P : Anjurkan orang tua untuk datang


ke imunisasi selanjutnya sesuai dengan
jadwal.

27
BAB III

PENUTUP

A. Simpulan
Di Indonesia, program imunisasi diatur oleh Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia. Pemerintah, bertanggungjawab menetapkan sasaran jumlah
penerima imunisasi, kelompok umur serta tatacara memberikan vaksin pada
sasaran. Pelaksaan program imunisasi dilakukan oleh unit pelayanan kesehatan
pemerintah dan swasta. Imunisasi merupakan salah satu cara pencegahan
penyakit menular khususnya penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I) yang diberikan kepada tidak hanya anak sejak bayi hingga remaja tetapi
juga pada dewasa. Jenis-jenis penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
yaitu TBC ( Tuberculosis), difteri, pertusis, tetanus, polio, influenza, demam
tifoid, hepatitis, meningitis, pneumokokus, mmr ((mumps measles rubella),
rotavirus, varisela dan hepatitis A.
Imunisasi merupakan salah satu upaya pencegahan kematian pada bayi
dengan memberikan vaksin. Dengan imunisasi, seseorang menjadi kebal
terhadap penyakit khususnya penyakit infeksi. Dengan demikian, angka kejadian
penyakit infeksi akan menurun, kecacatan serta kematian yang ditimbulkannya
akan berkurang (Cahyono, 2010). Strategisnya imunisasi sebagai alat
pencegahan, menjadikan imunisasi sebagai program utama suatu negara. Bahkan
merupakan salah satu alat pencegahan penyakit yang utama di dunia. Di
Indonesia, imunisasi merupakan andalan program kesehatan (Achmadi, 2006).
Imunisasi bayi dan anak dipandang sebagai perlambang kedokteran pencegahan
dan pelayanan kesehatan. Angka cakupan imunisasi sering dipakai sebagai
indikator pencapaian pelayanan kesehatan (Marimbi, 2010).

28
B. Saran
Untuk setiap orangtua harus mengetahui pentingnya imunisasi dini kepada
anaknya untuk melindungi dan menjaga kesehatan serta tumbuh kembang
anaknya. Dengan imunisasi yang rutin anak akan terlindungi dari beberapa
penyakit dan juga menjaga tumbuh kembang berjalan sesuai usianya tanpa
kelainan.

29
REFERENSI

http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/10/03Buku-Ajar-

Imunisasi-06-10-2015-small.pdf

http://repositori.unsil.ac.id/817/3/BAB%20II.pdf

http://repositori.uin-alauddin.ac.id/2736/1/Andi%20Batari%20Ola.pdf

SDKI. 2016. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI

SLKI. 2018. Standar Luaran Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI

SIKI. 2018. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia. Jakarta: DPP PPNI

https://fk.uns.ac.id/static/filebagian/Imunisasi.pdf

Anda mungkin juga menyukai