Anda di halaman 1dari 24

PROPOSAL WEBINAR KESEHATAN

PENTINGNYA IMUNISASI DASAR LENGKAP BAGI BAYI DAN


BALITA PADA BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL (BIAN)

OLEH :

Nama Ketua : NOVI YANASARI


NPM 07210400350
Anggota :

1. ESKA REVIANI HADIJAH 07210200046


2. YULIHAH 07210200047
3. NENY MINARTI 07210200048
4. ADE NUR RATNA SARI 07210200049
5. LENGGI GARNIA KUSUMAH 07210400348
6. RATIH BUDIARTI 07210400349
PURWANDHANI
7. IMAS MIGIARTI 07210400351
8. AINUL ADAWIYAH 07210400352
9. HENI NURHAENI 07210400353
PROGRAM STUDI KEBIDANAN SERJANA TERAPAN
FAKULTAS VOKASI
UNIVERSITAS INDONESIA MAJU
2022
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul : Imunisasi
2. Bidang : Pengabdian Masyarakat
3. Ketua Pelaksana : Novi Yanasari
4. Anggota Tim pelaksana: 1. Eska Reviani Hadijah
2. Yulihah

3. Neny Minarti
4. Ade Nur Ratna Sari
5. Lenggi Garnia Kusumah
6. Ratih Budiarti Purwandhani
7. Imas Migiarti
8. Ainul Adawiyah
9. Heni Nurhaeni
2. Lokasi Kegiatan
a. Wilayah : Jawilan
b. Kabupaten : Serang
c. Profinsi : Banten
3. Jangkauan waktu pelaksanaan : 2 jam
7. Biaya total : Rp. 1.500,000,-

Jakarta, 3 Agustus 2022

Mengetahui,

Koordinator program Studi Ketua Tim Pengusul,

Menyetujui,
Ketua Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
NIND:

RINGKASAN

Kesehatan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan.


Dengan kondisi yang sehat, seseorang dapat melakukan berbagai aktivitas. Agar
mencapai derajat kesehatan yang optimal, setiap orang dapat melakukan pola
hidup sehat atau melakukan upaya pencegahan terhadap penyakit. Salalah satu
upaya pencegahan penyakit yang dapat dilakukan sejak bayi adalah imunisasi.
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/meningkatkan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit, sehingga bila suatu saat terpapar
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan.

Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbulkan/ meningkatkan


kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu
saat terpapar dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami
sakit ringan. Program imunisasi ini bertujuan untuk menurunkan angka
kematian bayi akibat Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I)
diantaranya tubercolusis, difteri, pertusis, tetanus, poliomyelitis, campak, dan
hepatitis B.

Imunisasi adalah proses untuk membuat seseorang atau kebal terhadap


suatu penyakit proses ini dilakukan dengan pemberian vaksin yang merangsang
sistem kekebalan tubuh agar kebal terhadap penyakit tersebut.

Bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 132 ayat (4) undangnomor 36


tahun 2009 tentang kesehatan. Perlu mengatur ketentuan mengenai
penyelenggaran imunisasi. Setiap anak berhak memperoleh imunisasi dasar
sesuai dengan ketentuan yang berlaku untuk mencegah terjadi penyakit yang
dapat di hindari melalui imunisasi.

Dalam upaya memberikan pendidikan Imunisasi, kami mahasiswa Serjana


Terapan Bidan UIMA angkatan 2022-2023 akan mengadakan Webinar
Kesehatan bayi balita dengan Pentingnya Imunisasi Dasar lengkap bagi bayi
dan balita pada bulan imunisasin anak nasional yang akan dilaksanakan pada
tanggal Agustus 2022.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat,
hidayah dan nikmatnya, penulis mampu menyelesaikan penyusunan proposal
Praktik Manajemen Kebidanan di Komunitas dengan Kegiatan Webinar
Kesehatan dengan judul Pentingnya Imunisasi Dasar lengkap bagi bayi dan
balita pada bulan imunisasi anak nasional. Kegiatan webinar ini merupakan
salah satu tugas stase 7 Praktik Manajemen Kebidanan di Komunitas Pendidikan
Profesi Bidan Program Propesi UIMA

Shalawat serta salam senantiasa tercurah limpahkan kepada Baginda Nabi


Muhammad SAW. Penyusunan proposal Praktik Manajemen Kebidanan di
Komunitas ini tidak lepas dari dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis bermaksud untuk mengucapkan terima kasih kepada :
1. Drs.H.A.Jacub Chatib, selaku Ketua Yayasan Indonesia Maju

2. Prof. Dr. Dr. dr. H.M. Hafizurrahman, MPH, selaku Pembina Yayasan
Indonesia Maju.
3. Dr. Astrid Novita, SKM, MKM Selaku Rektor Universitas Indonesia Maju.
4. Susaldi, S.ST., M. Biomed Selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik
Universitas Indonesia Maju.
5. Dr. Rindu,SKM.,M.Kes Selaku Wakil Rektor II BidangNon-Akademik
Universitas Indonesia Maju.
6. Hidayani, Am Keb, SKM, MKM Selaku Dekan Fakultas Vokasi Universitas
Indonesia Maju.

7. Hedy Hardiana, S.Kep., M.Kes Selaku Wakil Dekan Fakultas Vokasi


Universitas Indonesia Maju.

8. Fanni Hanifa, S.ST., M.Keb., Selaku Koordinator Program Studi Pendidikan


Profesi Bidan Universitas Indonesia Maju

9. Madinah Munawaroh S.ST MKM , selaku dosen pembimbing Praktik


Manajemen Kebidanan di Komunitas
10 Seluruh dosen dan staf pengajar Program Studi Pendidikan Profesi Bidan
Program Profesi Departemen Kebidanan Universitas Indonesia Maju (UIMA)
yang telah memberikan ilmu pengetahuan, mengarahkan dan membimbing
penulis selama mengikuti proses Pendidikan.
11 Kepala Desa, Aparat desa, TOMA,Kader yang telah mendukung kegiatan kami
selama di Desa Kadu Madang
12 Orang tua, suami dan anak anak tercinta yang tidak henti hentinya mendoakan,
mendukung serta membantu dengan tulus dan ikhlas
13 Teman teman prpofesi bidan Universitas Indonesia Maju (UIMA) yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahan.Oleh karena itu, penulis mengharap kritik dan
saran yang membangun dari semua pihak. Semoga penulisan ini dapat berguna
bagi semua pihak yang berkepentingan.

Jakarta 2022

Penulis
DAFTAR ISI

BAB I

PENDAHULUAN

A. Analisis situasi
Imunisasi adalah suatu upaya untuk menimbukan atau meningkatakan kekebalan
seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga bila suatu saat terpapar terpajan
dengan penyakit tersebut tidak akan sakit atau hanya mengalami sakit ringan( kemenkes )

Imunisasi telah terbukti sebagai salah satu upaya kesehatan masyarakat yang
sangat penting. Program imunisasi telah menunjukkan keberhasilan yang luar biasa dan
merupakan usaha yang sangat hemat biaya dalam mencegah penyakit menular.
Cakupan imunisasi secara global pada anak meningkat 5% menjadi 80% dari
sekitar 130 juta anak yang lahir setiap tahun sejak penetapan The Expanded Program on
Immunisation (EPI) oleh WHO. Menurut perkiraan WHO, lebih dari 12 juta anak berusia
kurang dari 5 tahun yang meninggal setiap tahun sekitar 2 juta disebabkan oleh penyakit
yang dapat dicegah dengan imunisasi. Serangan penyakit tersebut akibat status
imunisasi dasar. Imunisasi dasar yang tidak lengkap ada sekitar 20% anak sebelum ulang
tahun yang pertama (WHO dan UNICEF dalam Utomo, 2010).
Angka kematian bayi dan balita di Indonesia masih sangat tinggi. Berdasarkan
Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), angka kematian bayi (AKB) di
Indonesia yaitu 35 bayi per 1000 kelahiran, sedangkan angka kematian balita (AKABA),
yaitu 46 dari 1000 balita meninggal setiap tahunnya (Candra Syafei, 2012).
Menurut Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, diperkirakan 1,7 juta kematian
anak di Indonesia atau 5% balita di Indonesia adalah akibat penyakit yang dapat dicegah
dengan imunisasi (Departemen Kesehatan RI, 2010).
Adanya pandemi COVIE- 19 mengakibatkan pelaksanaan imunisasi rutin
tidak dapat bcrjalan optimal. Data beberapa tahun terakhir menunjukkan
terjadinya penurunan cakupan imunisasi rutin, baik itu imunisasi dasar maupun
im unisasi lanjutan, yang cukup signifikan. Hal ini menycbabkan jumlah anak-
anak yang Ddak mendapatkan imunisasi rutin lengkap sesuai usia semakin
bertambah banyak. Dampak dari penurunan cakupan tersebut dapat kita lihat dari
adanya peningkatan jumlah kasus PD3I dan terjadinya Kejadian Luar Hiasa atau
KLB PD3I seperti campak, rubela dan difteri di beberapa wilayah.
Bulan Imunisasi Anak Nasional atau disingkat BIAN adalah upaya pemberian
imunisasi yang dilaksanakan secara terintegrasi yang meliputi dua (2) kegiatan
sebagai berikut:

A. Imunisasi Tambahan adalah jenis Imunisasi tertentu yang diberikan pada


kelompok umur tertentu yang paling berisiko terkena penyakit sesuai kajian
epidemiologis pada periode waktu tertentu. kegiatan imunisasi tambahan berupa
pemberian satu dosis imunisasi campak-rubela secara massal tanpa memandang
status imunisasi sebelumnya kepada sasaran sesuai dengan rekomendasi usia
yang ditetapkan untuk masing-masing wilayah, dan
B. Imunisasi Kejar adalah kegiatan memberikan imunisasi kepada anak yang belum menerima
dosis vaksin sesuai usia yang ditentukan pada jadwal imunisasi nasional

Pemberian imunisasi kadang menimbulkan efek samping. Rasa ketakutan pada vaksinasi menjasi lebih
dominan dibanding dengan ketakutan terhadap penyakitnya, padahal akibat dari penyakit jelas lebih
membahayakan dibanding dengan dampak imunisasi. Efek samping vaksinasi ini dikenal dengan Kejadian
Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), gejala klinis KIPI dapat timbul secara cepat maupun lambat dan dapat dibagi
menjadi gejala lokal, sistemik, reaksi susunan saraf, serta reaksi lainnya. Reaksi lokal ditandai dengan rasa nyeri
di tempat suntikan, bengkak kemerahan di tempat suntikan, dan demam atau ruam.

Berdasarkan masalah yang di atas maka penulis tertarik untuk melaksanakan Kegiatan Webinar Kesehatan
judul Pentingnya Imunisasi Dasar Lengkap bagi Bayi dan Balita Pada bulan Imunisasi Anak
Nasional (BIAN) di Desa Jawilan Kecamatan Jawilan tahun 2022.

A. Permasalahan Mitra

Program Imunisasi Dasar sudah berjalan lama, namun masih masyarakat terutama ibu yang memiliki
bayi dan balita sering kali masih banyaknya yang tidak pernah membawa anak-anak nya ke pusat pelayanan
terpadu (posyandu) untuk pemberian imunisasi dasar lengkap oleh tenaga kesehatan. Hal ini tidak hanya
karena masih banyaknya kurangnya informasi terkait ilmu dan pengetahuan tentang imunisasi sendiri.
Berbagai faktor harus dipertimbangkan termasuk peran orangtua untuk tercapai nya imunisasi terhadap anak.

B. Solusi Permasalahan

Beberapa hal yang harus dilakukan dalam capaian imunisasi dasar lengkap dengan memberikan penyuluhan
pengetahuan pengertian vaksin itu sendiri kepada orangtua penting nya imunisasi untuk kekebalan tubuh anak
nya.
C. Target Luaran

1. Target

Kekebalan tubuh si buah hati dapat kita jaga dengan imunisasi, sehingga para orang tua jangan lupa
untuk memberikan imunisasi kepada balita sesuai jadwal. Dengan kekebalan tubuh yang semakin kuat, maka
balita tidak akan mudah terserang penyakit. Bahkan imunisasi bisa menurunkan angka balita yang sakit dan
angka kematian balita. Singkatnya, jangan tunda imunisasi.

Target pada kegiatan pengabdian masyarakat tentang penyuluhan dalam rangka memberikan informasi
capaian imunisasi dasar lengkap, dalam bentuk Webinar Kesehatan.Edukasi Ciptakan generasi sehat dengan
imunisasi dasar lengkap. , dapat dimaknai sebagai upaya memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang
imunisasi dasar paada bayi dan balita secara komprehensif. Target pada kegiatan pengabdian masyarakat
tentang penyuluhan dalam rangka memberikan informasi pengertian, tujuan dan jenis imunisasi dasar
lengkap.

2. Luaran

Kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah sebagai salah satu kegiatan untuk meningkatkan
pengetahuan mengenai faktor lain yang mempengaruhi kejadian permasalahan imunisasi dasar lengkap di
Webinar Kesehatan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Imunisasi Dasar Lengkap

Berdasarkan pengertian imunisasi dari KBBI dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, maka
dapat dikatakan bahwa imunisasi adalah suatu cara pemberian kuman dengan tujuan untuk membuat imun
tubuh menjadi kebal dan tidak mudah terkena penyakit terutama penyakit-penyakit yang menular.

Pemberian imunisasi merupakan tindakan pencegahan agar tubuh tidak terjangkit penyakit infeksi tertentu
seperti tetanus, batuk rejan (pertusis), campak (measles), polio dan tubercoluse atau seandainya terkenapun,
tidak memberikan akibat yang fatal bagi tubuh (Rukiyah & Yulianti, 2010).
Oleh sebab itu, banyak orang yang mengatakan bahwa imunisasi dapat membantu tubuh untuk
membentuk sebuah imun atau antibodi. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) imunisasi adalah
pengimunan atau pengebalan (terhadap penyakit). Sedangkan menurut Departemen Kesehatan Republik
Indonesia, imunisasi adalah suatu usaha yang dilakukan dalam pemberian vaksin pada tubuh seseorang,
sehingga dapat menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu

Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam
tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi
berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan
memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain.
Sistem imun inilah yang perlu dijaga oleh setiap manusia, jika sistem imun tubuh lemah, maka
seseorang tersebut akan rentan terkena penyakit. Sistem imun tubuh ini terdiri dari berbagai macam sel
dan zat-zat yang dihasilkan di dalam tubuh berasal dari hasil kerja sama dengan kolektif dan terorganisir
untuk melawan segala macam kuman yang masuk ke dalam tubuh. Supaya imun tubuh cepat terbentuk,
maka seseorang membutuhkan imunisasi. Hal seperti ini perlu dilakukan kepada para balita karena pada
usia itu imun tubuh seorang belum terbentuk dengan sempurna.
1. Macam-macam Imunisasi
Pada dasarnya dalam tubuh sudah memiliki pertahan tubuh secara sendiri agar berbagai
kuman yang masuk dapat dicegah, pertahanan tubuh tersebut meliputi pertahanan nonspesifik
dan pertahanan spesifik, proses pertahanan tubuh pertamakali adalah pertahan tubuh
nonspesifik seperti komplemen dan makrofag dimana komplemen dan makrofag ini yang
pertama kali akan memberikan peranketika ada kuman yang masuk kedalam tubuh (Agloocon,
2009).
Imunisasi dibagi 2 yaitu (Agloocon, 2009)
a. Imunisasi Aktif
Merupakan pemberian zat sebagai antigen yang diharapkan akan terjadi proses infeksi
buatan sehingga tubuh mengalami resi imonologi spesifik yang akan menghasilkan respon
seluler dan humoral serta dihasilkan sel memori, sehingga apabila benar- benar terjadi infeksi
maka tubuh secara cepat dapat merespon (Agloocon, 2009).
Kekebalan aktif terjadi bila seseorang membentuk sistem imunitas dalam tubunya.
Kekebalan bisa terbentuk saat seseorang terinfeksi secara alamiah oleh bibit penyakit atau
terinfeksi secara buatan saat diberi vaksin.
Kelemahan dari kekebalan aktif ini adalah memerlukan waktu sebelum si penderita mampu
membentuk antibodi yang tangguh

a. Imunisasi Pasif
Merupakan pemberian zat imonoglobulin yaitu suatu at yang dihasilkan melalui suatu
proses infeksi yang dapat berasal dari plasma manusia atau binatang yang digunakan untuk
mengatasi mikroba yang diduga sudah masuk dalam tubuh yang terinfeksi (Agloocon, 2009).
Kekebalan pasif terjadi bila seseorang mendapat daya imunitas dari luar dirinya.
Kekebalan seperti ini bisa didapat langsung dari luar atau secara alamiah (bawaan) (Agloocon,
2009).
1) Imunitas Pasif Didapat
Pada keadaan ini imunitas didapat dari luar misalnya pemberian serum anti tetanus.
Kelebihannya dapat langsung digunakan tubuh untuk melawan penyakit, tapi sayangnya
kekebalan jenis ini mempunyai waktu efektif yang pendek.
Layanan imunisasi yang dikhususkan untuk balita biasanya bisa didapatkan di Posyandu, Puskesmas,
Rumah Sakit Pemerintah, Rumah Sakit Bersalin, dan sebagainya. Bahkan, pemerintah sudah membuat
sebuah anjuran pemberian imunisasi yang wajib diberikan saat si buah hati masih balita, seperti imunisasi
BCG (Bacillus Calmette Guerrine), DPT (Difteri, Pertusis, Tetanus), Polio, Campak, dan Hepatitis B.

1. Tujuan Imunisasi

1. Mencegah seseorang terhindar dari penyakit-penyakit yang menular dan membahayakan tubuh.

2. Menambah kekebalan tubuh terutama bagi para balita yang imun tubuhnya belum terbentuk dengan
baik.

3. Membuat pertumbuhan seorang anak menjadi maksimal yang dapat membuat keluarga menjadi senang.

4. Memberikan rasa aman kepada masyarakat terutama anak-anak dengan sistem imunitas tubuh yang
baik.

Macam-Macam Imunisasi

Menurut Kemenkes, imunisasi dasar lengkap adalah penyuntikkan vaksin tertentu


yang diberikan kepada bayi sesuai dengan usianya.

Berikut adalah jenis dan jadwal imunisasi bayi yang dapat Anda ikuti:

 Bayi berusia kurang dari 24 jam: imunisasi Hepatitis B (HB-0)

 Bayi usia 1 bulan: BCG dan Polio 1

 Bayi usia 2 bulan: DPT-HB-Hib 1, Polio 2, dan Rotavirus

 Bayi usia 3 bulan: DPT-HB-Hib 2 dan Polio 3

 Bayi usia 4 bulan: DPT-HB-Hib 3, Polio 4, IPV atau Polio suntik, dan Rotavirus

 Bayi usia 9 bulan: Campak atau MR.


Menurut Kemenkes Imunisasi dasar lengkap terdiri :

1. Imunisasi Hepatitis B (HB0) bayi 0-7 Hari


2. BCG dan Polio 1 Bayi Umur 1 Bulan
3. DPT-HB-HIB 1 dan Polio 2 diberikan umur 2 Bulan
4. DPT-HB-HIB 2 dan Polio 3 diberikan usia 3 Bulan
5. DPT-HB-HIB 3 dan Polio 4 Diberikan usia 4 Bulan
6. IVP Polio Injek diberikan Usia 4 Bulan
7. MR/Campak Di berikan Usia 9 BUlan

Manfaat Imunisasi Berdasarkan Jenisnya:

Macam-Macam Imunisasi sesuai dengan Fungsinya

1. Hepatitis B : Imunisasi untuk mencegah Kerusakan pada hati

2. BCG : Imunisasi Untuk mencegah Penyakit Tuberkolusis Berat

3. Polio dan IPV: Imunisasi Untuk Mencegah Lumpuh Layu pada tungkai dan atau lengan

4. DPT-HB-Hib: Untuk Mencegah Penyakit Difteri yang menyebabkan penyumbatan jalan


nafas, batuk rejan 100 Hari, tetanus, Hepatitis B, Infeksi HIB menyebabkan radang selaput
otak

5. MR/Campak: Imunisasi Untuk mencgah komplikasi radang paru, radang otak dan kebutaan.
Rubela dan (CRS) atau caccat bawaaan saat lahir akibat rubella

IMUNISASI YANG DI BERIKAN PADA SAAT BIAN

Campak Campak merupakan penyakit yang sangat menular (infeksius) yang disebabkan oleh
Morbilivirus. Diperkirakan pada tahun 2018, lebih dari 140.000 kematian akibat campak terjadi
terutama pada anak berusia kurang dari 5 tahun. Pada tahun 2020, total 93,913 kasus campak
dilaporkan di dunia, dengan 10 negara yang melaporkan kasus terbanyak adalah Nigeria, Brazil, India,
Kongo, Yaman, Somalia, Pakistan, Uzbekistan, Burundi dan Tanzania. Campak termasuk penyakit yang
menular melalui percikan ludah dengan gejala demam, ruam makulopapular dan gejala lain seperti
batuk, pilek dan/atau konjungtivitis. Campak dapat menyebabkan immune amnesia yang akan
mempengaruhi sistem kekebalan tubuh yang membuat penderita rentan untuk terkena penyakit lain
seperti pneumonia, diare dan radang selaput otak. 2. Rubela Rubela adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus rubela. Virus ini menular melalui percikan ludah yang ditandai dengan gejala awal seperti
demam ringan, ruam makulopapular dan pembengkakan pada kelenjar limfe didaerah leher dan
belakang telinga. Virus rubela jika menular pada ibu hamil terutama trimester pertama dapat
menembus sawar plasenta dan menginfeksi janin sehingga menyebabkan abortus, lahir mati atau cacat
berat kongenital (birth defects) yang dikenal sebagai penyakit Congenital Rubella Syndrome (CRS). Pada
tahun 2020, sebanyak 7.420 kasus Rubela dilaporkan secara global. 10 negara yang melaporkan kasus
terbanyak adalah India, Tiongkok, Kongo, Nigeria, Sudan, Yaman, Malaysia, Filipina, Indonesia dan
Pakistan. - 8 - BAB II TINJAUAN PUSTAKA -9- 3. Difteri Difteri adalah penyakit yang diakibatkan oleh
bakteri difteri yang memunculkan gejala utama seperti demam dan nyeri tenggorokan yang disertai
adanya pseudomembran putih keabu-abuan yang sulit lepas, mudah berdarah apabila disentuh atau
dilakukan manipulasi pada area tenggorokan. Penyakit ini dapat menyebabkan beberapa komplikasi
seperti gagal jantung dan gangguan ginjal sehingga memiliki tingkat kematian yang tinggi. Pada tahun
2017, WHO melaporkan sebanyak 8.819 kasus difteri terjadi di dunia dengan hampir 90% terjadi di
regional Asia Tenggara. India, Nepal dan Indonesia menyumbangkan sekitar 96-99% kasus difteri di Asia
Tenggara. 4. Polio Polio adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Virus ini jika
menyerang sistem saraf pusat dapat menyebabkan kelumpuhan anggota gerak dan/atau kelumpuhan
otot pernafasan. Kasus polio yang diakibatkan oleh virus polio liar sudah turun lebih dari 99% sejak
tahun 1988 yaitu dari sekitar 350.000 kasus pertahun menjadi sekitar 33 kasus pertahun di tahun 2018.
Pakistan dan Afghanistan menjadi negara yang masih endemis untuk polio liar hingga saat ini. Eradikasi
polio ditargetkan untuk dapat tercapai di tahun 2026. 5. Pertusis Pertusis atau batuk rejan adalah
penyakit infeksi bakteri Bordetella pertusis yang menyerang sistem pernafasan. Penyakit ini menular
melalui percikan ludah dan biasanya diawali dengan gejala demam, batuk dan pilek. Penyakit ini sangat
berbahaya terutama jika menginfeksi bayi, yang dapat menyebabkan kematian. Pada tahun 2018
diperkirakan terdapat lebih dari 151.000 kasus pertusis di tingkat global. Jumlah ini sudah sangat jauh
berkurang dengan adanya program imunisasi, dimana di tahun 2018 terdapat 129 negara yang telah
mencapai cakupan vaksinasi DPT3 sebesar 90%.
kegiatan imunisasi kejar berupa pemberian satu
atau lebih jenis imunisasi untuk melengkapi status
imunisasi anak usia 12 sampai dengan 59 bulan.

1
BAB III

METODE PELAKSANAAN

A. Rencana Kegiatan

1. Tempat dan Waktu

Webinar mini ini akan di laksanakan dengan Metode Daring melalui


Webinar Kesehatan. Kegiatan ini berlangsung pada hari Kamis , 6
Agustus 2022.

2. Bahan dan Alat

Bahan yang di gunakan dalam kegaitan ini meliputi: aplikasi ZOOM,


Wifi, Laptop, flayer, alat tulis.

3. Prosedur Kerja

Pemateri memfokuskan pembelajaran pada edukasi dalam


menciptakan generasi sehat dengan imunisasi dasar lengkap untuk
meningkatkan Pengetahuan, Kesadaran dan kemampuan dalam memilih
yang tepat dengan mengikuti Webinar Kesehatan Melalui Live Zoom dan
Youtube.

4. Pelaksanaan Kegiatan

Pelaksanaan Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan kesepakatan


antara Ibu Bayi,Kader dan mahasiswa Bidan Propesi UIMA

Tahap pelaksanaan dalam penyuluhan ini dibagi menjadi Empat tahap.


Tahapan pembukaan, memberikan penyuluhan tentang imunisasi dasar
lengkap dan tools konseling, tahapan terakhir yaitu tanya jawab dengan
peserta yang mengikuti webinar .

2
B. Kualifikasi Anggota Tim Pelaksana

Personil yang terlibat dalam kegiatan ini terdiri dari seorang ketua
pelaksana, 5 orang mahasiswa Propesi Bidan UIMA, dan 20 orangpeserta
perwakilan ibu bayi,kader dan apparat desa.

Emi Zulfatmawati sebagai ketua tim mahasiswa beserta 5 orang


mahasiswa dari Program Profesi Bidan Fakultas Vokasi Universitas Indonesia
Maju, terlibat dalam berbagai kegiatan Kebidanan di Komunitas denhan
mengadakan webinar di mana sasarannya masyarakat yang memiliki bayi
dan balita,kader dan apparat desa .

3
BAB IV

JADWAL KEGIATAN

A. Jadwal Kegiatan

Tabel 2: Jadwal Kegiatan Pengabdian

No Jadwal Kegiatan

Juli Agustus

1. Perencanaan

2. Penyusunan proposal

3. Penyajian Proposal

4. Kegiatan Webinar

5. Penyusunan Laporan Webinar

6. Pengumpulan laporan

B. PEMBICARA

1. Opening Speech : Eska Reviani Hadijah

2. Narasumber 1 : Imas Migiarti

3. Narasumber 2 : Neny Minarti

4. Moderator : Ainul Adawiyah

5. Close Speech : Eska Reviani Hadijah

C. SUSUNAN ACARA : (terlampir)

D. KEPANITIAAN : (terlampir)

E. ANGGARAN DANA : (terlampir )

4
SUSUNAN ACARA WEBINAR

WAKTU ACARA PETUGAS

09.00 – 09.10 Registrasi peserta

09.10- 09.20 Pembukaan MC : Eska Reviani Hadijah

09.20 -09.30 Lagu Kebangsaan Indonesia Raya Sie Acara

09.30 -09.45 Sambutan Dosen Perwakilan Prodi Madinah Munawaroh S.ST MKM.

09.46 – 10.01 Materi Pemateri I : Imas Migiarti

“Pentingnya Imunisasi Dasar Moderator : Ainul Adawiyah


Lengkap bagi bayi dan balita pada
Pemateri II : Neny Minarti
10.05 – 10.20 Bulan Imunisasi Anak Nasional ”

10.21-10.50 Tanya jawab peserta dan door prize Moderator


(3 Penanya)
Ainul Adawiyah

10.50-11.00 Closing Speech /Penutup Eska

5
TIM PELAKSANA

Pembimbing Madinah Munawaroh A,SST ,M Kes

:
Moderator Eva Nurilfala

:
Ketua Emi Zulfatmawati

:
Sekertaris Siti Hidayatun

:
Bendahara Reddina N

:
Nara Sumber/ Pembicara Lestari Sugiarsih

Seksi Acara/MC Siti Ila Latifah Pertiwi

Seksi Perlengkapan Siti Hidayatun

Seksi Dokumentasi Reddina

Seksi Humas Emi Zulfatmawati


ANGGARAN BIAYA WEBINAR

Kebutuhan

Rincian Rincian Satuan jumlah

Operator 1 100 0000 100 000

Sewa Zoom 1 - -

Pembicara 1 1 - -

Open speech 1 - -

Close speech 1 - -

Doorprice 5 orang 25.000 125.000

ATK 1 100.000 100.000

Makan & Minum 6 Orang 50.000 300.000

Total Kebutuhan Anggaran Rp.625 000

Pemasukan

Rincian Rincian Satuan Jumlah

Kontribusi Mahasiswa 6 100.000 600.000

Donatur 2 50.000 100.000

Praktek Mandiri Bidan 4 50.000 200.000

Total Pemasukan 900.000

Anda mungkin juga menyukai