Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pemberdayaan kesehatan merupakan kegiatan penambahan pengetahuan
yang diperuntukan bagi masyarakat melalui penyebaran pesan. Tujuan kegiatan
penyuluhan kesehatan yaitu untuk mencapai tujuan hidup sehat dengan cara
mempengaruhi perilaku masyarakat baik itu secara individu ataupun kelompok
dengan menyampaikan pesan. Penyuluhan kesehatan merupakan gabungan dari
berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandasan prinsip-prinsip belajar sehingga
harapannya dengan adanya penyuluhan kesehatan dapat membuat masyarakat
lebih sadar akan pentingnya pola kehidupan yang sehat. Sasaran penyuluhan
kesehatan yaitu Mencakup indivudu,keluarga,kelompok, dan masyarakat. Sehingga
materi atau pesan dapat dirasakan langsung manfaatnya.
Untuk menyampaikan pesan atau materi penyuluhan kesehatan biasanya
bahasa yang digunakan ialah bahasa yang mudah dimengerti sehingga tidak terlalu
sulit untuk dimengerti oleh sasaran atau objek penyuluhan kesehatan. Media
merupakan salah satu sarana yang penting dalam penyuluhan kesehatan. Media
yang biasanya digunakan dalam penyuluhan kesehatan seperti media cetak,
media elektronik, dan media luar ruang.
Dalam era globalisasi, imunisasi merupakan upaya pencegahan penyakit
infeksi menuju masa depan anak yang lebih sehat. Peningkatan pemberian imunisasi
harus diikuti dengan peningkatan efektifitas dan keamanan vaksin. Walaupun
demikian, peningkatan penggunaan vaksin akan meningkatkan pula kejadian ikutan
pasca imunisasi (KIPI yang tidak diinginkan. Imunisasi telah diakui sebagai upaya
pencegahan suatu infeksi yang paling sempurna dan berdampak pada peningkatan
kesehatan masyarakat.
Oleh karena itu, kebutuhan akan vaksin makin meningkat seiring dengan
keinginan dunia untuk mencegah berbagai penyakit yang dapat menimbulkan
kecacatan dan kematian. Peningkatan kebutuhan vaksin telah ditunjang
dengan upaya perbaikan dalam produksi vaksin guna meningkatkan efektifitas
dan keamanan (Kassianos, 1996).
Imunisasi merupakan salah satu intervensi kesehatan masyarakat yang
utama untuk mencegah morbiditas dan kematian pada anak.Program yang Diperluas
tentang Imunisasi telah mengumpulkan momentum di seluruh dunia sejak 1974.
Cakupan vaksin dalam program ini sedang diperluas di tahun-tahun
mendatang. Di seluruh dunia, cakupan vaksinasi tingkat tinggi telah tercapai dan
sekarang perlu dipertahankan. Sebagian, cakupan telah dimungkinkan oleh
penerimaan vaksinasi yang luas, meskipun terdapat variasi yang mengakibatkan
konfigurasi yang berbeda pada anak-anak yang sepenuhnya, sebagian dan yang
tidak diimunisasi(Streefland et al.,1999).
Menurut (Fitriani, 2011) menyatakan bahwa penyuluhan kesehatan
merupakan suatu proses kegiatan pemberian informasi tentang hidup sehat untuk
mengubah perilaku hidup masyarakat. Penyuluhan kesehatan termasuk salah satu
intervensi yang mandiri untuk klien baik secara individu, keluarga, kelompok,
hingga masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya.
Program Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti
paling cost effective dan telah diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Dengan
program ini, Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit cacar sejak tahun 1974. Selain
itu dengan telah diperluasnya program imunisasi menjadi program Pengembangan
Imunisasi sejak tahun 1977, angka kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi ( PD3I ) sudah dapat ditekan. Imunisasi sebagai salah satu
cara preventif untuk mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh yang
harus diberikan secara terus menerus, menyeluruh dan dilaksanakan sesuai standar
sehingga mampu memberikan sebuah perlindungan kesehatan dan memutus mata
rantai untuk terjadinya penularan.
Imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit
menular yang merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan
sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai
Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya untuk menurunkan angka
kematian pada anak (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2021). Kegiatan
Imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Pada tahun 1977
kegiatan Imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi (PPI)
dalam rangka pencegahan penularan terhadap beberapa Penyakit yang Dapat Dicegah
Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu Tuberkulosis, Difteri, Pertusis, Campak, Polio,
Tetanus serta Hepatitis.
Beberapa penyakit yang saat ini menjadi perhatian dunia dan merupakan
komitmen global yang wajib diikuti oleh semua negara adalah eradikasi polio
(ERAPO), eliminasi campak dan rubela dan Eliminasi Tetanus Maternal dan
Neonatal (ETMN) (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2021). Imunisasi
merupakan salah satu cara yang efisien dalam mencegah penyakit dan merupakan
bagian kedokteran preventif yang mendapatkan prioritas. Sampai saat ini ada
tujuh penyakit infeksi pada anak yang dapat menyebabkan kematian dan cacat,
walaupun sebagian anak dapat bertahan dan menjadi kebal (Wahyuny & Fadila,
2014) Perlu diketahui bahwa istilah imunisasi dan vaksinasi sering diartikan
sama, meskipun arti yang sebenarnya adalah berbeda. Imunisasi adalah suatu
pemindahan atau transfer antibody secara pasif, sedangkan vaksinasi adalah
pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas
(antibody) dari system imun dalam tubuh (Nur Muslihatun, 2010).
Tahun 2022 pemerintah menyelenggarakan Bulan Imunisasi Anak Nasional
(BIAN) dalam rangka meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak, tak
terkecuali di Provinsi Gorontalo. Namun dari hasil cakupan yan terlapor sampai
dengan tanggal 12 Juli 2022, imunisasi di Provinsi Gorontalo masih sangat di bawah
rata rata nasional,” ucap Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba pada
rapat evaluasi pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tingkat Provinsi
Gorontalo, Kamis (14/7/2022). Darda mengatakan rendahnya cakupan imunisasi di
Gorontalo karena adanya pandemi covid-19. Sebagian orang tua enggan membawa
anak ke fasilitas kesehatan karena takut tertular Covid-19. Untuk itu, Darda
mengharapkan peran lintas sektor untuk mendukung program BIAN ini sehingga
dapat mencegah anak anak dari kasus penyakit PD3I (Campak, Rubela, polio dan
Difteri, Pertusis, Tetanus Neonatorum).
Tujuan program imunisasi tentunya sudah kita tau semua akan memeberikan
kekebalan yang penting syaratnya cakupan imunisasi kita tinggi dan cakupan
imunisasi di kabupaten kota pun harus merata. Masalahnya di Provisi Gorontalo
sendiri tidak tinggi dan juga tidak merata,” terang Yana.
Dari latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk membuat karya tulis
ilmiah yang berjudul, Penyuluhan Kesehatan Dengan Tema “Bersama wujudkan anak
indonesia sehat dan bahagia melalui imunisasi di TK Aisyiyah Bustanul Atfhal”.
1.2 RumSesuai dengan uraian pada latar belakang, maka peneliti merumuskan
permasalahan sebagai berikut : Bagaimana melakukan Penyuluhan Kesehatan Dengan
Tema “Bersama wujudkan anak indonesia sehat dan bahagia melalui imunisasi di TK
Aisyiyah Bustanul Atfhal”.
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat tujuan dalam pengabdian ini
adalah untuk mengetahui bagaimana pengetahuan imunisasi dasar pada orang tua
siswa di TK Aisyiyah Bustanul Atfhal, demi mewujudkan anak indonesia sehat dan
bahagia.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan
Sebagai tambahan bahan bacaan (Referensi) dan diharapkan untuk
menambah pengetahuan untuk pembaca dan bagi peneliti selanjutnya.
1.4.2 Bagi Pihak yang Diteliti
Hasil penelitian ini bisa dijadikan sumber kepustakaan di Desa
Tanjunglaya Kabupaten Bandung dalam mengatasi faktor yang mempengaruhi
pemberian imunisasi dasar lengkap. Selain itu, dapat pula sebagai bahan
pelajaran dalam pemberian pendidikan kesehatan.
1.4.3 Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambahan pengetahuan,
pengalamn yang berharga, sehingga mempunyai kemampuan dalam
menganalisa dan melatih pola pikir dalam memecahkan masalah kesehatan
balita.
1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk
penelitian lanjutan yang berkaitan dengan kelengkapan pemberian imunisasi
dasar lengkap.

Anda mungkin juga menyukai