0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan4 halaman
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya imunisasi bagi kesehatan anak dan upaya peningkatan cakupan imunisasi di Indonesia, khususnya di Provinsi Gorontalo.
2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan orang tua siswa TK tentang imunisasi agar dapat mewujudkan anak Indonesia yang sehat melalui program imunisasi.
3
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya imunisasi bagi kesehatan anak dan upaya peningkatan cakupan imunisasi di Indonesia, khususnya di Provinsi Gorontalo.
2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan orang tua siswa TK tentang imunisasi agar dapat mewujudkan anak Indonesia yang sehat melalui program imunisasi.
3
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
1. Dokumen tersebut membahas tentang pentingnya imunisasi bagi kesehatan anak dan upaya peningkatan cakupan imunisasi di Indonesia, khususnya di Provinsi Gorontalo.
2. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengetahuan orang tua siswa TK tentang imunisasi agar dapat mewujudkan anak Indonesia yang sehat melalui program imunisasi.
3
Pemberdayaan kesehatan merupakan kegiatan penambahan pengetahuan yang diperuntukan bagi masyarakat melalui penyebaran pesan. Tujuan kegiatan penyuluhan kesehatan yaitu untuk mencapai tujuan hidup sehat dengan cara mempengaruhi perilaku masyarakat baik itu secara individu ataupun kelompok dengan menyampaikan pesan. Penyuluhan kesehatan merupakan gabungan dari berbagai kegiatan dan kesempatan yang berlandasan prinsip-prinsip belajar sehingga harapannya dengan adanya penyuluhan kesehatan dapat membuat masyarakat lebih sadar akan pentingnya pola kehidupan yang sehat. Sasaran penyuluhan kesehatan yaitu Mencakup indivudu,keluarga,kelompok, dan masyarakat. Sehingga materi atau pesan dapat dirasakan langsung manfaatnya. Untuk menyampaikan pesan atau materi penyuluhan kesehatan biasanya bahasa yang digunakan ialah bahasa yang mudah dimengerti sehingga tidak terlalu sulit untuk dimengerti oleh sasaran atau objek penyuluhan kesehatan. Media merupakan salah satu sarana yang penting dalam penyuluhan kesehatan. Media yang biasanya digunakan dalam penyuluhan kesehatan seperti media cetak, media elektronik, dan media luar ruang. Dalam era globalisasi, imunisasi merupakan upaya pencegahan penyakit infeksi menuju masa depan anak yang lebih sehat. Peningkatan pemberian imunisasi harus diikuti dengan peningkatan efektifitas dan keamanan vaksin. Walaupun demikian, peningkatan penggunaan vaksin akan meningkatkan pula kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI yang tidak diinginkan. Imunisasi telah diakui sebagai upaya pencegahan suatu infeksi yang paling sempurna dan berdampak pada peningkatan kesehatan masyarakat. Oleh karena itu, kebutuhan akan vaksin makin meningkat seiring dengan keinginan dunia untuk mencegah berbagai penyakit yang dapat menimbulkan kecacatan dan kematian. Peningkatan kebutuhan vaksin telah ditunjang dengan upaya perbaikan dalam produksi vaksin guna meningkatkan efektifitas dan keamanan (Kassianos, 1996). Imunisasi merupakan salah satu intervensi kesehatan masyarakat yang utama untuk mencegah morbiditas dan kematian pada anak.Program yang Diperluas tentang Imunisasi telah mengumpulkan momentum di seluruh dunia sejak 1974. Cakupan vaksin dalam program ini sedang diperluas di tahun-tahun mendatang. Di seluruh dunia, cakupan vaksinasi tingkat tinggi telah tercapai dan sekarang perlu dipertahankan. Sebagian, cakupan telah dimungkinkan oleh penerimaan vaksinasi yang luas, meskipun terdapat variasi yang mengakibatkan konfigurasi yang berbeda pada anak-anak yang sepenuhnya, sebagian dan yang tidak diimunisasi(Streefland et al.,1999). Menurut (Fitriani, 2011) menyatakan bahwa penyuluhan kesehatan merupakan suatu proses kegiatan pemberian informasi tentang hidup sehat untuk mengubah perilaku hidup masyarakat. Penyuluhan kesehatan termasuk salah satu intervensi yang mandiri untuk klien baik secara individu, keluarga, kelompok, hingga masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya. Program Imunisasi merupakan upaya kesehatan masyarakat yang terbukti paling cost effective dan telah diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Dengan program ini, Indonesia dinyatakan bebas dari penyakit cacar sejak tahun 1974. Selain itu dengan telah diperluasnya program imunisasi menjadi program Pengembangan Imunisasi sejak tahun 1977, angka kesakitan dan kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi ( PD3I ) sudah dapat ditekan. Imunisasi sebagai salah satu cara preventif untuk mencegah penyakit melalui pemberian kekebalan tubuh yang harus diberikan secara terus menerus, menyeluruh dan dilaksanakan sesuai standar sehingga mampu memberikan sebuah perlindungan kesehatan dan memutus mata rantai untuk terjadinya penularan. Imunisasi merupakan salah satu upaya untuk mencegah terjadinya penyakit menular yang merupakan salah satu kegiatan prioritas Kementerian Kesehatan sebagai salah satu bentuk nyata komitmen pemerintah untuk mencapai Sustainable Development Goals (SDGs) khususnya untuk menurunkan angka kematian pada anak (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2021). Kegiatan Imunisasi diselenggarakan di Indonesia sejak tahun 1956. Pada tahun 1977 kegiatan Imunisasi diperluas menjadi Program Pengembangan Imunisasi (PPI) dalam rangka pencegahan penularan terhadap beberapa Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yaitu Tuberkulosis, Difteri, Pertusis, Campak, Polio, Tetanus serta Hepatitis. Beberapa penyakit yang saat ini menjadi perhatian dunia dan merupakan komitmen global yang wajib diikuti oleh semua negara adalah eradikasi polio (ERAPO), eliminasi campak dan rubela dan Eliminasi Tetanus Maternal dan Neonatal (ETMN) (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2021). Imunisasi merupakan salah satu cara yang efisien dalam mencegah penyakit dan merupakan bagian kedokteran preventif yang mendapatkan prioritas. Sampai saat ini ada tujuh penyakit infeksi pada anak yang dapat menyebabkan kematian dan cacat, walaupun sebagian anak dapat bertahan dan menjadi kebal (Wahyuny & Fadila, 2014) Perlu diketahui bahwa istilah imunisasi dan vaksinasi sering diartikan sama, meskipun arti yang sebenarnya adalah berbeda. Imunisasi adalah suatu pemindahan atau transfer antibody secara pasif, sedangkan vaksinasi adalah pemberian vaksin (antigen) yang dapat merangsang pembentukan imunitas (antibody) dari system imun dalam tubuh (Nur Muslihatun, 2010). Tahun 2022 pemerintah menyelenggarakan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) dalam rangka meningkatkan cakupan imunisasi dasar lengkap pada anak, tak terkecuali di Provinsi Gorontalo. Namun dari hasil cakupan yan terlapor sampai dengan tanggal 12 Juli 2022, imunisasi di Provinsi Gorontalo masih sangat di bawah rata rata nasional,” ucap Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo Darda Daraba pada rapat evaluasi pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) tingkat Provinsi Gorontalo, Kamis (14/7/2022). Darda mengatakan rendahnya cakupan imunisasi di Gorontalo karena adanya pandemi covid-19. Sebagian orang tua enggan membawa anak ke fasilitas kesehatan karena takut tertular Covid-19. Untuk itu, Darda mengharapkan peran lintas sektor untuk mendukung program BIAN ini sehingga dapat mencegah anak anak dari kasus penyakit PD3I (Campak, Rubela, polio dan Difteri, Pertusis, Tetanus Neonatorum). Tujuan program imunisasi tentunya sudah kita tau semua akan memeberikan kekebalan yang penting syaratnya cakupan imunisasi kita tinggi dan cakupan imunisasi di kabupaten kota pun harus merata. Masalahnya di Provisi Gorontalo sendiri tidak tinggi dan juga tidak merata,” terang Yana. Dari latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk membuat karya tulis ilmiah yang berjudul, Penyuluhan Kesehatan Dengan Tema “Bersama wujudkan anak indonesia sehat dan bahagia melalui imunisasi di TK Aisyiyah Bustanul Atfhal”. 1.2 RumSesuai dengan uraian pada latar belakang, maka peneliti merumuskan permasalahan sebagai berikut : Bagaimana melakukan Penyuluhan Kesehatan Dengan Tema “Bersama wujudkan anak indonesia sehat dan bahagia melalui imunisasi di TK Aisyiyah Bustanul Atfhal”. 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka dapat tujuan dalam pengabdian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengetahuan imunisasi dasar pada orang tua siswa di TK Aisyiyah Bustanul Atfhal, demi mewujudkan anak indonesia sehat dan bahagia. 1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Institusi Pendidikan Sebagai tambahan bahan bacaan (Referensi) dan diharapkan untuk menambah pengetahuan untuk pembaca dan bagi peneliti selanjutnya. 1.4.2 Bagi Pihak yang Diteliti Hasil penelitian ini bisa dijadikan sumber kepustakaan di Desa Tanjunglaya Kabupaten Bandung dalam mengatasi faktor yang mempengaruhi pemberian imunisasi dasar lengkap. Selain itu, dapat pula sebagai bahan pelajaran dalam pemberian pendidikan kesehatan. 1.4.3 Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambahan pengetahuan, pengalamn yang berharga, sehingga mempunyai kemampuan dalam menganalisa dan melatih pola pikir dalam memecahkan masalah kesehatan balita. 1.4.4 Bagi Peneliti Selanjutnya Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai data dasar untuk penelitian lanjutan yang berkaitan dengan kelengkapan pemberian imunisasi dasar lengkap.