Anda di halaman 1dari 14

Kelompok 4

1.Moh. Halid 2.Zuniarsi Thalib


3.Arfadila Idris 4.Pujiati
5.Restu Holo 6.Sintia Djafar
7Sulistiawati Kadir 8.Ervina Kilo
9. Irmawati H. Naki
2

Devinisi perawat
Perawat adalah seseorang yang telah lulus pendidikan keperawatan, baik di dalam maupun di luar negeri sesuai den
gan perundang undangan yang berlaku. ( PERMENKES RI NO.1239 Tahun 2001 tentang Registrasi dan Praktek per
awat). Perawat juga merupakan seseorang yang berperan dalam merawat atau memelihara, membantu dan melindun
gi seseorang karena sakit, injury dan proses penuaan.(Harlley,1997).

Perawat adalah seseoang yang telah lulus pendidikan perawat dan memiliki kemampuan serta kewenangan mela
kukan tindakan keperawatan berdasarkan bidang keilmuan yang yang di miliki dan memberikan pelayanan kesehata
n secara holistik dan profesional untuk individu sehat maupun sakit. (Asmadi, 2005, konsep dasar keperawatan ).
3
Peran Perawat

Peran menurut Kozier Barbara, (1995), (dalam Wahid & Nurul, Ilmu Kesehatan Masyarakat, 2009.64), adalah seperangkat tingkah la
ku yang diharapkan oleh orang lain terhadap seseorang sesuai kedudukannya dalam, suatu sistem. Peran dipengaruhi oleh keadaan so
sial baik dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang diharapkan dari seseorang pada situa
si sosial tertentu.
Fungsi itu sendiri adalah suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan perannya. Fungsi dapat berubah disesuaikan dengan keadaan
yang ada. Sedangkan fungsi perawat dalam melakukan pengkajian pada Individu sehat maupun sakit dimana segala  aktifitas  yang di
lakukan  berguna  untuk  pemulihan  kesehatan berdasarkan pengetahuan yang dimiliki,  aktifitas  ini  dilakukan  dengan  berbagai car
a untuk mengembalikan kemandirian pasien secepat mungkin dalam bentuk Proses Keperawatan yang terdiri dari tahap Pengkajian, I
dentifikasi masalah (Diagnosa Keperawatan), Perencanaan, Implementasi dan Evaluasi.
Beberapa peran perawat professional antara lain care give, client advocate, counselor, educator, collaborator, coordinator,  change age
nt, consultan,  dan interpersonal process.
4
Beberapa Peran Perawat Profesional

1. Care Giver  (pemberi p 2. Clien Advocate (Pembela Kl


ien)
3.Conselor (konseling) 4.Educator (Pendidik)
erawatan)

Memberikan pelayanan ke Perawat juga berperan sebagai Konseling adalah proses memb Mengajar adalah merujuk kepa
perawatan kepada individ advokat atau pelindung klien, y antu klien untuk menyadari da da aktifitas dimana seseorang g
aitu membantu untuk mempert n mengatasi tekanan psikologis uru membantu murid untuk bel
u, keluarga, kelompok atau
ahankan lingkungan yang ama atau masalah sosial untuk mem ajar. Belajar adalah sebuah pro
masyarakat sesuai diagnos
n bagi klien dan mengambil tin bangun hubungan interpersona ses interaktif antara guru denga
a masalah yang terjadi  mel dakan untuk mencegah terjadin l yang baik dan untuk meningk n satu atau banyak pelajar dim
alui dari masalah yang bers ya kecelakaan dan melindungi atkan perkembangan seseoran ana pembelajaran obyek khusu
ifat sederhana sampai pada klien dari efek yang tidak diing g. Didalamnya diberikan duku s atau keinginan untuk meruba
masalah yang kompleks. inkan yang berasal dari pengob ngan emosional dan intelektua h perilaku adalah tujuannya.
atan atau tindakan diagnostik t l.
ertentu.
5

5. Kolaborasi  6.Koordinasi  7. Change Agent


8. Konsultan
(Collaborator) (Coordinator)  (pembawa Perubahan)

Pembawa perubahan adalah seseorang y Perawat berperan sebagai tempat konsu


Perawat sebagai kolaborasi  dapat dil Dalam peran ini diharapkan peraw
ang mempunyai inisiatif membantu oran
aksanakan dengan cara berkerja sama ltasi bagi pasien terhadap masalah yang
at mampu mengarahkan, merenca g membuat perubahan pada dirinya atau
  dengan tim kesehatan yang lain, bai dialami atau tindakan keperawatan yan
nakan, dan mengorganisasi pelaya pada sistem (Kemp,1986). Mengidentifi
k perawat dengan dokter, perawat de kasi masalah, mengkaji motivasi pasien g tepat dan tempat konsultasi terhadap
nan dari semua anggota tim keseh
ngan ahli gizi, perawat dengan ahli ra dan membantu klien untuk berubah, me masalah atau tindakan keperawatan yan
atan, karena klien menerima pelay
giologi, dan lintas sektoral dalam ma nunjukan alternative, menggali kemung g diberikan. Peran ini dilakukan atas pe
anan dari banyak profesional . kinan hasil dari alternative, mengkaji su
syarakat dalam kaitannya membantu rmintaan klien terhadap informasi pela
mber daya menunjukan peran membant
mempercepat penyembuhan klien ser yanan keperawatan yang diberikan.
u.
ta kesehatan masyarakat.
6
Peran perawat sebagai motivator atau motivasi

Motivator adalah orang yang memberikan motivasi kepada orang lain. Sementara motivasi diartikan sebagai dorongan untuk bertinda
k agar mencapai suatu tujuan tertentu dan hasil dari dorongan tersebut diwujudkan dalam bentuk perilaku yang dilakukan (Notoatmodjo,
2007).Menurut Saifuddin (2008) motivasi adalah kemampuan seseorang untuk melakukan sesuatu, sedangkan motif adalah kebutuhan, ke
inginan, dan dorongan untuk melakukan sesuatu.
Peran tenaga kesehatan sebagai motivasi tidak kalah penting dari peran lainnya. Seorang tenaga kesehatan harus mampu memberikan
motivasi, arahan, dan bimbingan dalam meningkatkan kesadaran pihak yang dimotivasi agar tumbuh kearah pencapaian tujuan yang diing
inkan (Mubarak, 2012). Tenaga kesehatan dalam melakukan tugasnya sebagai motivator memiliki ciri-ciri yang perlu diketahui, yaitu mel
akukan pendampingan, menyadarkan, dan mendorong kelompok untuk mengenali masalah yang dihadapi, dan dapat mengembangkan pot
enSinya untuk memecahkan masalah tersebut (Novita, 2011).
7
Fungsi perawat

Fungsi Independen Fungsi Dependen Fungsi Interdependen

Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung p Merupakan fungsi perawat dalam mel Fungsi ini dilakukan dalam kelompok ti
ada orang lain, dimana perawat dalam melaksana aksanakan kegiatannya atas pesan ata m yang bersifat saling ketergantungan
kan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan ke
u instruksi dari perawat lain. Sehingg di antara satu dengan yang lainnya. Fun
putusan sendiri dalam melakukan tindakan dalam
a sebagai tindakan pelimpahan tugas gsi ini dapat terjadi apabila bentuk pela
rangka memenuhi kebutuhan dasar manusia seper
ti pemenuhan kebutuhan fisiologis (pemenuhan k yang diberikan. Hal ini biasanya silak yanan membutuhkan kerja sama tim dal
ebutuhan oksigenasi, pemenuhan kebutuhan caira ukan oleh perawat spesialis kepada pe am pemberian pelayanan seperti dalam
n dan elektrolit, pemenuhan kebutuhan nutrisi, pe rawat umum, atau dari perawat prime memberikan asuhan keperawatan pada
menuhan kebutuhan aktivitas dan lain-lain), pem r ke perawat pelaksana. penderita yang mempunyai penyakit ko
enuhan kebutuhan dan kenyamanan, pemenuhan
mpleks.
kebutuhan cinta mencintai, pemenuhan kebutuha
n harga diri dan aktualisasi diri.
Faktor-faktor Penyebab Rendahnya Peran dan Fungsi Perawat 8

Keterlambatan pengakuan body of knowledge profesi keperawatan. Tahun 1985 pendidikan S1 keper
awatan pertama kali dibuka di UI,  sedangkan di negara barat pada tahun 1869.

Keterlambatan pengembangan pendidikan perawat professional .

Keterlambatan system pelayanan keperawatan (standart, bentuk praktik keperawatan, lisensi).


9
Solusi Rendahnya Peran dan Fungsi Perawat

Pengembangan pendidikan keperawatan

Sistem pendidikan tinggi keperawatan sangat penting dalam pengembangan perawatan profess
ional, pengembangan teknologi keperawatan, pembinaan profesi dan pendidikan keperawatan
berkelanjutan.

Memantapkan system pelayanan perawatan professional

Depertemen Kesehatan RI sampai saat ini sedang menyusun registrasi, lisensi dan sertifikasi praktik ke
perawatan. Selain itu semua penerapan model praktik keperawatan professional dalam memberikan as
uhan keperawatan harus segera di lakukan untuk menjamin kepuasan konsumen/klien.

Penyempurnaan organisasi keperawatan

Organisasi profesi keperawatan memerlukan suatu perubahan cepat dan dinamis serta kemamp
uan mengakomodasi setiap kepentingan individu menjadi kepentingan organisasi dan mengint
egrasikannya menjadi serangkaian kegiatan yang dapat dirasakan manfaatnya.
1
0
Nilai professional yang melandasi praktik keperawatan dapat di kelompokkan dalam :
1. Nilai intelektual
Nilai intelektual dalam prtaktik keperawatan terdiri dari :
• Body of Knowledge
• Pendidikan spesialisasi (berkelanjutan)
• Menggunakan pengetahuan dalam berpikir secara kritis dan kreatif
2. Nilai komitmen moral
Pelayanan keperawatan diberikan dengan konsep altruistic, dan memperhatikan kode etik keperawatan. Menurut Beauchamp & Walters
(1989) pelayanan professional terhadap masyarakat memerlukan integritas, komitmen moral dan tanggung jawab etik.
Aspek moral yang harus menjadi landasan perilaku perawat adalah :
•   Beneficience
1
• Fair 1
• Fidelity
3. Otonomi, Kendali dan Tanggung Gugat
Otonomi merupakan kebebasan dan kewenangan untuk melakukan tindakan secara mandiri. Hak otonomi merujuk kepada pengendalian k
ehidupan diri sendiri yang berarti bahwa perawat memiliki kendali terhadap fungsi mereka. Otonomi melibatkan kemandirian, kesedian m
engambil resiko dan tanggung jawab serta tanggung gugat terhadap tindakannya sendiribegitupula sebagai pengatur dan penentu diri send
iri. Tanggung gugat berarti perawat bertanggung jawab terhadap setiap tindakan yang dilakukannya terhadap klien.
Peningkatan kualitas organisasi profesi keperawatan dapat dilakukan melalui berbagai cara dan pendekatan antara lain :
• Mengembangkan system seleksi kepengurusan melalui penetapan kriteria dari berbagai aspek kemampuan, pendidikan, wawasan, pan
dangan tentang visi dan misi organisasi, dedikasi serta keseterdiaan waktu yang dimiliki untuk organisasi.
• Memiliki serangkaian program yang kongkrit dan diterjemahkan melalui kegiatan organisasi dari tingkat pusat sampai ke tingkat daera
h.
• Mengaktifkan fungsi collective bargaining, agar setiap anggota memperoleh penghargaan yang sesuai dengan pendidikan dan kompens
asi masing-masing.
1
2
• Mengembangkan program latihan kepemimpinan, sehingga tenaga keperawatan dapat berbicara banyak dan memiliki potensi untuk m
enduduki berbagai posisi di pemerintahan atau sector swasta.
• Meningkatkan kegiatan bersama dengan organisasi profesi keperawatan di luar negeri, bukan anya untuk pengurus pusat saja tetapi ju
ga mengikut sertakan pengurus daerah yang berpotensi untuk dikembangkan.
Kiat keperawatan (nursing arts)lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif
dengan sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat – kiat tertentu dalam upaya memberikan kenyaman dan kepuasan pada klien. Kiat – ki
at itu adalah :
Caring,Sharing,Laughing,Crying,Touching,Helping,Believing in Others,Learning,Respecting,Listening,Felling dan Accepting.
1
3

Contoh Kasus
Seorang pasien yang menderita penyakit tuberculossis (TBC) paru di ruang rawat inap yang sudah tida
k mau di rawat lagi karena kurangnya pengetahuan atau tidak percaya dengan tindakan seorang perawa
t atau dokter Dan juga rasa takut dengan kemungkinan yang mungkin terjadi , sehingga seorang pasien
minta keluar paksa dari RS. Dalam menangani kasus ini perawat dirumah sakit akhirnya menjelaskan
prosedur dan manfaat dari tindakan yang akan diberikan perawat. Dan perawat sebisa mungkin meyaki
nkan dan memberi motivasi kepada Pasien bahwa tindakan yang akan diberikan perawat dapat mengur
angi atau mungkin pasien bisa sembuh jika penyakitnya ditangami sesuai SOP sehingga Ketakutan dari
kurangnya pengetahuan pasien tadi menjadi lebih berkurang dan diapun mau menjalankan pengobatan
yang akan diberikan perawat.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai