PENDAHULUAN
1.2 Rumusan masalah
Sebagaimana latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian advokasi.
2. Bagaimana pengertian peran dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
3. Dan bagaimana peran perawat sebagai advokator.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Advokasi
1. Pengertian advokasi
Advoksi secara harfiah berarti pembelaan, sokongan atau bantuan terhadap seseorang
yang mempunyai permasalahan. Istilah advokasi mula-mula digunakan di bidang hukum atau
pengadilan.
Fry (1987) mendefinisikan advokasi sebagai dukungan aktif terhadap setiap hal yang
memiliki penyebab atau dampak penting. Defenisi ini hampir sama dengan yang dinyatakan
oleh Gadow (1983) bahwa advokasi merupakan dasar falsafah dan ideal keperawatan yang
melibatkan bantuan perawat secara aktif kepada individu untuk secara bebas menentukan
nasibnya sendiri (Priharjo,1995).
Menurut Kohnke dalam KoZier,B et all,. (1998) tindakan seorang advocator adalah
menginformasikan dan mendukung secara obyektif, berhati-hati agar tidak bertentangan
dengan setuju atau tidak setuju suatu keputusan yang dipilih klien. Seorang advokator
menginformasikan hak-hak klien dalam situasi apapun sehingga klien dapat mengambil
keputusan sendiri. Fokus peran advokasi perawat adalah menghargai keputusan klien dan
meningkatkan otonomi klien. Hak-hak yang dimiliki oleh klien yakni hak untuk memilih
nilai-nilai yang sesuai dan penting bagi hidupnya, hak untuk menentukan jenis tindakan yang
terbaik untuk mencapai nilai-nilai yang diinginkan dan hak untuk membuang nilai-nilai yang
mereka pilih tanpa paksaan dari orang lain.
2.4 Pengertian Perawat
Menurut Depkes RI (2002) perawat adalah seorang yang memberikan pelayanan
kesehatan secara professional dimana pelayanan tersebut berbentuk pelayanan biologis,
psikologi sosial, spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga dan masyarakat. Perawat
adalah mereka yang memiliki kemampuan dan kewenangannya melakukan tindakan
keperawatan berdasarkan ilmu yang dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan
keperawatan (Gaffar). Seorang perawat dikatakan profesional jika memiliki ilmu
pengetahuan, ketrampilan keperawatan, dan bertanggung jawab serta berkewenangan
melaksanakan asuhan keperawatan (Gaffar).
Perawat professional adalah perawat yang bertanggung jawab dan berwewenang
memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan atau berkolaborasi dengan tenaga
kesehatan lain sesuai dengan kewenangannya (Depkes RI,2002).
2.5 Peran Perawat
Peran perawat adalah tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang yang memenuhi kualifikasi sehingga dibenarkan mempunyai kedudukan dalam
suatu system pelayanan kesehatan (Pusdiknakes,1989), menurut Doheney (1992) peran
perawat terdiri dari:
1. Care giver/pemberi pelayanan
a. Memperhatikan individu dalam konteks sesuatu kebutuhan klien.
b. Perawat menggunakan nursing proses untuk mengidentifikasi diagnosa keperawatan,
mulai dari masalah fisik (fisiologis) sampai masalah psikologis.
c. Peran utama adalah memberikan pelayanan keperawatan kepada individu, keluarga,
kelompok atau masyarakat sesuai diagnose keperawatan yang terjadi mulai dari masalah yang
bersifat sederhana sampai dengan komplek.
2. Clien advocate/pembela pasien
Perawat bertanggung jawab untuk membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasi informasi dari berbagai pemberi pelayanan dan memberikan informasi lain
yang diperlukan untuk mengambil prsetujuan (inform consent) atas tidakan keperawatan yang
diberikan.
3. Consellor/konseling
a. Tugas utama perawat adalah mengidentifikasi perubahan pola interaksi klien terhadap
keadaan sehat sakitnya.
b. Adanya pola interaksi ini merupakan dasar dalam merencanakan metode untuk
meningkatkan kemampuan adaptasinya.
c. Konseling diberikan kepada individu atau keluarga dalam mengintegrasikan pengalaman
kesehatan dengan pengalaman masa lalu.
d. Pemecahan masalah difokuskan pada masalah mengubah perilaku hidup sehat (prubahan
pola interaksi)
4. Educator /pendidik
a. Peran ini dilakukan pada klien, keluarga, tim kesehatan lain baik secara spontan (saat
interaksi) maupun secara disiapkan.
b. Tugas perawat adalah membantu mempertinggi k. pengetahuan dalam upaya
meningkatkan kesehatan, gejala penyakit sesuai kondisi dan tindakan yang spesifik.
c. Dasar pelaksanaan peran adalah intervensi dalam Nursing care Planning.
5. Coordinator/koordinator
Peran perawat adalah mengarahkan , merencanakan, mengorganisasikan pelayanan
dari semua tim kesehatan. Karena klien menerima banyak pelayanan dari banyak profesional
misalnya nutrisi maka aspek yang harus diperhatikan adalah jenis, jumlah, komposisi,
persiapan, pengelolaan, cara memberikan, monitoring, motivasi edukasi dan sebagainya.
6. Collaborator/kolaborasi
Dalam hal ini perawat bersama klien, keluarga dan tim kesehatan lainnya berupaya
mengidentifikasi pelayanan kesehatan yang diperlukan termasuk tukar pendapat terhadap
pelayanan yang diperlukan klien, memberi dukungan, paduan keahlian dan ketrampilan dari
berbagai profesional pemberi pelayanan kesehatan.
7. Consultan/konsultan
Elemen ini secara tidak langsung berkaitan dengan permintaan klien dan informasi
tentang tujuan keperawatan yang diberikan. Dengan peran ini dapat dikatakan keperawatan
adalah sumber informasi yang berkaitan dengan kondisi spesifik klien.
8. Change agent/perubah
Elemen ini mencakup perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis dalam
hubungan dengan klien dan cara pemberian keperawatan kepada klien.
Perawat kritis diharapkan mampu berperan sebagai mediator, fasilitator yang baik
antara pasien, keluarga, maupun tim kesehatan lain. Perawat kritis bisa membela hak dan
nilai pasien dan keluarganya, mengkomunikasikan harapan dan keinginan pasien dan
keluarganya kepada anggota tim kesehatan lainnya begitu pula sebaliknya
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Sebagaimana yang kami paparkan di atas, maka yang menjadi kesimpulan adalah
sebagai berikut :
Advoksi secara harfiah berarti pembelaan, sokongan atau bantuan terhadap seseorang yang
mempunyai permasalahan. Istilah advokasi mula-mula digunakan di bidang hukum atau
pengadilan.
peran adalah harapan dari seseorang/pasien terhadap perawat dalam menjalankan peran
dan fungsinya dalam memberikan asuhan keperawatan yang profesional.
Faktor-faktor yang mempengaruhi terlaksanannya peran :
o pengetahuan; merupakan dominan yang penting untuk terbentuknya tindakan, merupakan
kesiapan individu untuk bertindak atau predisposisi suatu perilaku;
o keyakinan; menjadi pegangan setiap orang dalam menyelenggarakan hidup bermasyarakat;
o nilai-nilai; menurut Allport (1954) cit Notoatmodjo (1993) nilai-nilai adalah suatu
kepercayaan terhadap obyek.
Sebagai advokat klien, perawat berfungsi sebagai penghubung antara klien dengan tim
kesehatan lain dalam upaya pemenuhan kebutuhan klien, membela kepentingan klien dan
membantu klien memahami semua informasi dan upaya kesehatan yang diberikan oleh tim
kesehatan dengan pendekatan tradisional maupun professional. Peran advokasi sekaligus
mengharuskan perawat bertindak sebagai nara sumber dan fasilitator dalam tahap
pengambilan keputusan terhadap upaya kesehatan yang harus dijalani oleh klien. Dalam
menjalankan peran sebagai advocat (pembela klien) perawat harus dapat melindungi dan
memfasilitasi keluarga dan masyarakat dalam pelayanan keperawatan.
2.1 SARAN
Adapun yang menjadi saran dari paparan kami di atas adalah sebagai berikut :
Dengan mengetahui arti dari advokasi, peran, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya,
di harapkan kepada seluruh perawat agar mampu menjadi advokator yang baik dan
handal, yang berkerja secara profesional, yang tidak hanya menjadi advokator
pasien/klien, tapi juga menjadi pembela kelayakan untuk keluarga pasien, baik itu dari
segi kenyamanan, kelayakan dan juga pelayanan-pelayanan keperawatan lainnya
DAFTAR PUSTAKA
Admosudirjo, P., 1970. Beberapa Pandangan Umum Tentang Pengambilan Keputusan. Seri
Pustaka Ilmu Administrasi, Jakarta.
Ali. Dasar-Dasar Keperawatan Profesional. Jakarta, Widya Medika, 2004.
Departemen Kesehatan RI, 1994. Pedoman Penerapan Proses Keperawatan di Rumah Sakit.
Depkes, Jakarta.
Gilles Dee Ann, 1996. Manajemen Keperawatan. FKUI, Jakarta