Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan sebagai profesi merupakan salah satu pekerjaan di mana
dalam menentukan tindakannya didasari pada ilmu pengetahuan serta
memiliki keterampilan yang jelas dalam keahliannya, selain itu sebagai
profesi keperawatan mempunyai otonomi dalam kewenangan dan tanggung
jawab dalam tindakan serta adanya kode etik dalam bekerjanya kemudian
juga berorientasi pada pelayanan dengan melalui pemberian asuhan
keperawatan kepada individu, kelompok atau masyarakat (Aziz, 2008).
Bentuk asuhan keperawatan ini sendiri merupakan suatu proses dalam
praktek keperawatan yang langsung diberikan kepada klien pada berbagai
tatanan pelayanan kesehatan, dengan menggunakan metodologi proses
keperawatan, berpedoman pada standar keperawatan, dilandasi etik
keperawatan dalam lingkup wewenang serta tanggung jawab keperawatan.
Praktek keperawatan juga merupakan tindakan mandiri perawat profesional
melalui kerja sama berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan
lainnya dalam memberikan asuhan keperawatan sesuai dengan lingkup
wewenang dan tanggung jawabnya masyarakat (Hidayat, 2009).
Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan terhadap orang lain
yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program
atau kegiatan yang dilaksanakan. Oleh karena itu, yang menjadi sasaran
advokasi adalah para pemimpin atau pengambil kebijakan (policy makers)
atau pembuat keputusan (decision makers) baik di institusi pemerintah
maupun swasta (Nurdiyanah, 2012).
Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan terhadap orang lain
yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program
atau kegiatan yang dilaksanakan. Oleh karena itu, yang menjadi sasaran
advokasi adalah para pemimpin atau pengambil kebijakan (policy makers)

Peran & Fungsi Perawat sebagai Advokad 1


atau pembuat keputusan (decision makers) baik di institusi pemerintah
maupun swasta (Aprilistyawaty, 2013).
B. Rumusan Masalah

C. Tujuan

Peran & Fungsi Perawat sebagai Advokad 2


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Advokasi
Advokasi adalah tindakan membela hak-hak pasien dan bertindak atas
nama pasien. Perawat mempunyai kewajiban untuk menjamin diterimanya
hak-hak pasien. Perawat harus membela pasien apabila haknya terabaikan.
Advokasi juga mempunyai arti tindakan melindungi, berbicara atau bertindak
untuk kepentingan klien dan perlindungan kesejahteraan (Vaartio, 2005).
Seringkali pasien mengalami ketakutan dan kecemasan berlebihan terhadap
penyakitnya.Istilah advokasi di bidang kesehatan mulai disunakan pertama
kali oleh Who pada tahun 1984 sebagai salah satustrategi global pendidikan
atau promosi kesehatan. WHO merumuskan bahwa dalam mewujudkan visi
dan misi promosi kesehatan secara efektif menggunakan 3 starategi pokok
yaitu,advocacy,social support, empowerment (Supartini,2012).
Istilah advokasi (Inggris=advocacy) di bidang kesehatan mulai digunakan
dalam program kesehatan masyarakat pertama kali oleh WHO pada tahun
1984 sebagai salah satu strategi global Pendidikan atau Promosi
Kesehatan.WHO merumuskan bahwa dalam mewujudkan visi dan misi
Promosi Kesehatan secara efektif menggunakan 3 strategi pokok,yaitu
advocacy, social support, dan empowerment (Supartini, 2012).
Advokasi merupakan peran profesional perawat untuk melakukan
pembelaan dan perlindungan kepada klien. Dalam pelaksanaannya terdapat
faktor yang menghambat dan mendukung peran advokat perawat. Peran
advokasi perawat yaiu tindakan perawat untuk memberikan informasi dan
bertindak atas nama klien. Pelaksanaan tindakan peran advokasi meliputi
memberi informasi, menjadi mediator dan melindungi klien (Supartini, 2012).
Secara harfiah advokasi berarti pembelaan, sokongan atau bantuan
terhadap seseorang yang mempunyai permasalahan.Istilah advokasi mula-
mula digunakan di bidang hukum atau pengadilan.Menurut John Hopkins

Peran & Fungsi Perawat sebagai Advokad 3


(1990) advokasi adalah usaha untuk mempengaruhi kebijakan publik melalui
bermacam-macam bentuk komunikasi persuasif (Nurdiyanah, 2012).
Advokasi adalah tindakan membela hak-hak pasien dan bertindak atas
nama pasien. Perawat mempunyai kewajiban untuk menjamin diterimanya
hak-hak pasien. Perawat harus membela pasien apabila haknya terabaikan
(Blais, 2007).
B. Pengertian Perawat
Perawat adalah tenaga professional yang mempunyai pendidikan dalam
system pelayanan kesehatan. Kedudukannya dalam system ini adalah anggota
tim kesehatan yang mempunyai wewenang dalam penyelenggaraan pelayanan
keperawatan (Kozier, Barbara, 1995).
Perawat adalah segenap kewenangan yang dimiliki oleh perawat untuk
menjalankan tugas dan fungsinya sesuai dengan kompetensi yang dimiliki
(Gaffar, 1999).
Perawat adalah orang yang mengasuh dan merawat oarng lain yang
mengalami masalah kesehatan. Namun pada perkembangannya pengertian
perawat semakin meluas. Pada saat ini, pengertian perawat merujuk pada
posisinya sebagai bagian dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan
kepada masyarakat secara professional (Widyawati, 2012).
C. Peran dan Fungi Perawat Sebagai Advokasi
Perawat sebagai advokasi adalah melindungi klien dan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan dan keselamatan terhadap praktek tidak sah
dan tidak kompeten (malpraktek) serta melanggar etika yang dapat
dilakukan oleh petugas kesehatan kapanpun dan dimananpun dalam
melaksankan tugasnya (Ali, 2014).
Peran perawat sebagai advokat pasien adalah memberi informasi
dan memberi bantuan kepada pasien atas keputusan apa pun yang
dibuat pasien, memberi informasi berarti menyediakan informasi atau
penjelasan sesuai yang dibutuhkan pasien, memberi bantuan mengandung
dua peran, yaitu peran aksi dan nonaksi (Sulandra, 2008).

Peran & Fungsi Perawat sebagai Advokad 4


Menurut Kozier & Erb (2004) untuk menjalankan perannya sebagai
advokasi pasien, perawat harus memiliki nilai-nilai dasar, yaitu (Mubaraq,
2011):
1. Pasien adalah makhluk holistik dan otonom yang mempunyai hak
untuk menentukan pilihan dan mengambil keputusan.
2. Pasien berhak untuk mempunyai hubungan perawat-pasien yang
didasarkan atas dasar saling menghargai, percaya, bekerja sama dalam
menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan masalah kesehatan
dan kebutuhan perawatan kesehatan, dan saling bebas dalam berpikir
dan berperasaan.
3. Perawat bertanggung jawab untuk memastikan bahwa pasien telah
mengetahui cara memelihara kesehatannya.
Selain harus memiliki nilai-nilai dasar di atas, perawat harus memiliki
sikap yang baik agar perannya sebagai advokat pasien lebih efektif.
Beberapa sikap yang harus dimiliki perawat, adalah:
1. Bersikap asertif berarti mampu memandang masalah pasien dari sudut
pandang yang positif. Asertif meliputi komunikasi yang jelas dan
langsung berhadapan dengan pasien.
2. Mengakui bahwa hak-hak dan kepentingan pasien dan keluarga lebih
utama walaupun ada konflik dengan tenaga kesehatan yang lain.
3. Sadar bahwa konflik dapat terjadi sehingga membutuhkan konsultasi,
konfrontasi atau negosiasi antara perawat dan bagian administrasi atau
antara perawat dan dokter.
4. Dapat bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain
5. Perawat tidak dapat bekerja sendiri dalam memberikan perawatan
yang berkualitas bagi pasien. Perawat harus mampu berkolaborasi
dengan tenaga kesehatan lain yang ikut serta dalam perawatan pasien.
6. Tahu bahwa peran advokat membutuhkan tindakan yang politis,
seperti melaporkan kebutuhan perawatan kesehatan pasien kepada
pemerintah atau pejabat terkait yang memiliki wewenang/otoritas.

Peran & Fungsi Perawat sebagai Advokad 5


Peran advokasi perawat yaitu tindakan perawat untuk memberikan
informasi dan bertindak atas nama pasien. Pelaksanaan tindakan peran
advokasi meliputi member informasi, menjadi mediator dan melindungi
pasien (Negarandeh, Reza.2006).
1. Peran Perawat
Peran perawat menurut konsorsium ilmu kesehata tahun 1989
terdiri dari peran sebagai pemberi asuhan keperawatan, advokat klien,
pendidik, koordinator, kolaborator, konsultan dan penelitian yang
dapat digambarkan sebagai berikut:
a. Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan
Peran sebagai pemberi asuhan keperawatan ini dapat dilakukan
perawat dengan memperhatikan keadaan kebutuhan dasar
manusia yang dibutuhkan melalui pemberian pelayanan
keperawatan dengan menggunakan proses keperawatan sehingga
dapat ditentukan diagnosis keperawatan agar bisa direncanakan
dan dilaksanakan tindakan yang tepat sesuai dengan tingkat
kebutuhan dasar manusia, kemudian dapat dievaluasi tingkat
perkembangannya. Pemberian asuhan keperawatan ini dilakukan
dari yang sederhana sampai dengan kompleks.
b. Peran sebagai advokat klien
Peran ini dilakuka perawat dalam membantu klien dan keluarga
dalam menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi
pelayanan atau informasi lain khususnya dalam pengambilan
persetujuan atas tindakan keperawatan yang diberikan kepada
klien, juga dapat berperan mempertahanakan dan melindungi hak-
hak klien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baikny, hak
asta informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk
menentukan nasibnya sendiri dan hak untuk meneria ganti rugi
akibat kelainan.

Peran & Fungsi Perawat sebagai Advokad 6


c. Peran edukator
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan
tingkat pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindkan
yang diberikan, sehingga terjadi perubahan perilaku dari klien
setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
d. Peran koordinator
Peran ini dilaksanakan dengan mengarahkan, merencanakan serta
mengorganisasi pelayanan kesehatan dari tim kesehatan sehingga
pemberian pelayanan kesehatan dapat terarah serta sesuai dengan
kebutuhan klien.
e. Peran kolaborator
Peran perawat di sini dilakukan karena perawat bekerja melalui
tim kesehatan yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan
lain-lain dengan berupaya mengidentifikasi pelayanan
keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar
pendapat dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
f. Peran konsultan
Peran di sini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah
atau tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini
dilakukan atas permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan
pelayanan keperawatan yang diberikan.
g. Peran pembaharu
Peran sebagai pembaharu dapat dilakukan dengan mengadakan
perencanaan, kerja sama, perubahan yang sistematis dan terarah
sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan
(Syarifuddin, 2014).
Jadi, Perawat sebagai advokat klien dalam arti perawat mampu
berperan sebagai protector klien yang lebih berfokus pada kemampuan
perawat untuk melidungi dan menjamin agar hak dan kewajiban klien
terlaksana dengan seimbang dalam memperoleh pelayanan kesehatan.
Misalnya kewajiban perawat memenuhi hak klien untuk menerima

Peran & Fungsi Perawat sebagai Advokad 7


informasi dan penjelasan tentang tujuan dan manfaat serta efek
samping dari suatu terapi dan juga perawat juga wajib untuk
melindungi segala sesuatu yang ada pada pasien apabila itu bersifat
sebagai aib atau privasi klien yang tidak dapat diberitahukan kepada
siapapun. Bukankah dalam islam kita telah diajarkan untuk menjaga
dan tidak mengumbar aib saudara kita sendiri seperti yang di jelaskan
dalam Q.S. Al-hujurat ayat 12 :

Terjemahnya:
Hai Orang-orang yang beriman, jauhilan kebanyakan dari
prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa
dan janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah
sebahagian kamumenggunjing sebagian yang lain. Sukakah
salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang
sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya.Dan
bertakwalah kepada Allah.Sesungguhnya Allah Maha Penerima
Lagi Maha penyayang.

Ayat diatas menjelaskan agar perawat yang berperan sebagai


advokat klien untuk dapat menjaga privasi dan aib klien karena
apabila kita mengumbar aib dari saudara kita dalam hal ini adalah
klien maka sama halnya dengan kita memakan bangkai saudara kita
yang telah mati. Ayat ini menegaskan agar perawat selain memberi
informasi yang akurat tentang keadaan dan segala bentuk terapi yang
dilakukan klien , perawat juga mampu menjaga privasi atau rahasia
klien .
2. Fungsi Perawat
Fungsi merupakan suatu pekerjaan yang dilakukan sesuai
dengan perannya.Fungsi tersebut dapat berubah disesuaikan dengan
keadaan yang ada. Dalam menjalankan perannya, perawat akan

Peran & Fungsi Perawat sebagai Advokad 8


melaksanakan berbagai bfungsi diantaranya: fungsi independen,
fungsi dependen dan fungsi interdependen.
a. Fungsi independen
Merupakan fungsi mandiri dan tidak tergantung pada orang lain.
Dimana perawat dalam melaksanakan tugasnya dilakukan secara
sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan tindakan
untuk memenuhi KDM.
b. Fungsi dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatanya atas
pesan atau instruksi dari perawat lain sebagai tindakan
pelimpahan tugas yang diberikan. Biasanya dilakukan oleh
perawat spesialis kepada perawat umum , atau dari perawat
primer ke perawat pelaksana .
c. Fungsi interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling
tergantung antara tim yang satu dengan yang lainnya . Fungsi ini
dapat terjadi apabila bentuk pelayanan ksehatan memerlukan
kerjasama tim dalam pemberian pelayanan (Syarifuddin, 2014).
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling
ketergantungan di antara sim satu dengan lainnya. Fungsi ini dapat
terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerja sama tim dalam
pemberian pelayanan seperti dalam memberikan asuhan keperawatan
pada penderita yang mempunyai penyakit kompleks. Keadaan ini
tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan dari dokter
ataupun lainnya, sperti dokter dalam memberikan pengobatan bekerja
sama dengan perawat dalam pemantauan reaksi obat yang telah
diberikan (Hamid, 2011).
Berdasarkan survei yang dilakukan di Australia terdapat
beberapa hal yang harus diperhatikan sebagai perawat advokat, antara
lain :
a. Keterampilan komunikasi yang kuat

Peran & Fungsi Perawat sebagai Advokad 9


b. Kemampuan untuk bernegosiasi
c. Ketekunan
d. Empati
e. Kesadaran akan kebutuhan orang lain
f. Kemampuan untuk menilai waktu dan keadaan
g. Kemampuan menjadi pemimpin
h. Kemampuan untuk melakukan berbagai hal di dalam maupun
diluar lingkungan tempat kerja ( Spence, 2011 ).
D. Peran Perawat Sebagai Advokat Dalam Berbagai Tingkat Usia
Dewasa ini kebutuhan bagi perawat untuk bertindak sebagai advokat
pasien meningkat. Pasien membutuhkan perlindungan dari perawat ketika
seseorang sakit, kekuatan fisik dan mentalnya menurun. Pasien yang dalam
kondisi lemah, kritis dan mengalami gangguan membutuhkan seorang
advokat yang dapat melindungi kesejahteraannya. Advokasi tindak hanya
untuk mereka yang kurang mampu melindungi diri sendiri, tetapi juga
ditujukan kepada pasien yang membutuhkan advokasi dalam hal penyediaan
data yang dibutuhkan dalam mengambil keputusan tentang pengobatan dan
proses terapi (Shenmansky, 2005).
Berikut ini akan dijelaskan bagaimana peran perawat sebagi advokat
klien pada berbagai tingkat usia, antara lain :
1. Usia Bayi dan Neonatus
Peran perawat sebagai advokat untuk usia neonatus dan bayi
secara umum adalah untuk menghindarkan dan menjauhkan klien dari
berbagai prosedur yang dapat melukai, dan mengganggu kenyamanan
sang bayi dan sebisa mungkin agar perawat sebelum melakukan
tindakan yang bersifat invasif terlebih dahulu untuk memberikan
dorongan kepada orang tua maupun keluarga klien agar tidak
menimbulkan kecemasan bagi pihak keluarga (Bretherton, 2013).
Suatu waktu anak dan keluarganya mempunyai kebutuhan
psikologis berupa dukungan /dorongan mental. Sebagai konsoler ,
perawat dapat menberi konseling keperawatan ketika anak dan orang

Peran & Fungsi Perawat sebagai Advokad 10


tuanya membutuhkan. Hal inilah yang membedakan layanan
konseling dengan pendidikan kesehatan.dengan cara mendengarkan
segala keluhan, melakukan sentuhan, dan hadir secara fisik perawat
dapat bertukar pikir dengan dan pendapat dengan orang tua tentang
masalah anak dengan orang tuanya ,membantu mencarikan alternatif
pemecahannya (Supartini,2012).
2. Usia Remaja
Perawat berperan dalam konsep keperawatan pada masa transisi
dalam kesehatan remaja. Perawat harus mampu mengembangkan
otonomi mereka serta mendukung dan menyadari kebutuhan dan
perawatan yang dibutuhkan remaja. Dari beberapa hal tersebut,
perawat harus mampu memfasilitasi remaja dalam enam bidang utama
yakni :
a. Advokasi diri
Perawat harus mampu mengajarkan kepada remaja bagaimana
cara dan langkah untuk dapat memberikan advokasi kepada
dirinya sendiri.
b. Perilaku perawatan kesehatan yang independen
Perawat membimbing remaja untuk mampu melakukan
perawatan kesehatan secara mandiri.
c. Kesehatan seksual
Perawat memberikan gambaran dan pendidikan kesehatan dalam
bidang kesehatan reproduksi dan seksual.
d. Dukungan psikosial
Perawat harus mendukun klien remaja dalam hal perkembangan
psikologi dan sosial remaja
e. Perencanaan pendidikan
f. Kesehatan dan gaya hidup (Sousa, 2015).
3. Usia Dewasa Dan Lanjut Usia
Peran perawat sebagi advocator disini adalah mencegah
ketidakmampuan sebagai akibat proses penuaan, perawatn untuk

Peran & Fungsi Perawat sebagai Advokad 11


pemenuhan kebutuhan lansia dan pemulihan untuk mengatasi
kebutuhan lansia. Perawat memiliki tanggung jawab untuk membantu
klien dalam memperoleh kesehatan yang optimal, memelihara
kesehatan, menerima kondisinya, serta persiapan dalam menghadapi
ajal (Buchanan, 2010).
Ada beberapa standar yang perlu diperhatikan oleh seorang
perawat yang berperan sebagai advokat dalam merawat pasien lanjut
usia, anatara lain:
a. Perawat mampu bertanggung jawab untuk menilai klien dan
lingkungan yang dapat membahayakan atau mengancam
keselamatan serta perencanaan dan intervensi yang tepat untuk
menjaga lingkungan yang aman.
b. Perawat membantu klien untuk mempertahankan regulasi
homeostasis melalui peilaian dan manajemen perawatan
fisiologis untuk meminimalkan efek samping dari penggunaan
obat, prosedur diagnostik, infeksi nosokomial atau stress
lingkungan.
c. Perawat mendukung klien gerontik untuk mengoptimalkan
kesehatan fungsional yang mencakup integrasi kemampuan
yang melibatkan fisik, kognitif, status psikologis, sosial dan
spiritual.
d. Perawat harus memberikan perawatan responsif yang
memfasilitasi dan memberdayakan kemandirian klien melalui
pendekatan .
e. Perawat mengembangkan dan melestarikan perawatan hubungan
terapeutik.
f. Perawat harus mampu menyadari pengaruh ekonomi dan politik
dengan menyediakan dan memfasilitasi perawatan yang
mendukung (Buchanan, 2010).
Keperawatan gerontik adalah spesialis keperawatan uia lanjut
yang dapat menjalankan perannya pada tiap tatanan pelayanan (di

Peran & Fungsi Perawat sebagai Advokad 12


rumah sakit, rumah, dan panti) dengan menggunakan pengetahuan,
keahlian, dan keterampilan merawat untuk meningkatkan fungsi
optimal para lansia secara komperehensif (Bretherton, 2013).

Peran & Fungsi Perawat sebagai Advokad 13


BAB III

PEMBAHASAN

Peran & Fungsi Perawat sebagai Advokad 14


BAB IV

PENUTUP

Peran & Fungsi Perawat sebagai Advokad 15


DAFTAR PUSTAKA

Admosudirjo, P., 1970. Beberapa Pandangan Umum Tentang Pengambilan


Keputusan. Seri Pustaka Ilmu Administrasi: Jakarta.

Ali, zaidin. 2004. Dasar-Dasar Keperawatan Professional.Depok: Widyamedika

Aprilistyawaty, Ana. 2013. Etika dan Hukum Keperawatan Profesional.


Yogyakarta: Imperium

Bretherton, sarah. September 2013. Being A New Newborns Advocate Helped Me


Uderstand Neonatal Rights. Student Experience In The Real World Of
Nursing. Volume 28 No.3 )

Buchanan, Diane., Parke, Belinda.dkk. 2010. Gerontological Nursing


Competencies And Standards Of Practice 2010. Canadian Gerontological
Nursing Association. ISBN 978-0-9865668-0-6.

Hamid, Abdurrahman. 2011. Handout Nursing Advocacy

Hidayat, Aziza Alimul. 2009. Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta:


Salemba Medika.

Negarandeh, Reza. Et all. (2006). Patient advocacy: Barriers and


Facilitators.BioMed Central Nursing. 5:3

Shenmansky, cindy. September 2005. Advocating For The Elderly Adult.


Geriatric Nursing

Sousa, Marcelle de., Maynard, Julie dkk. 2015. Adolscent Transition Care. Royal
College Nursing.

Spence, Kaye. Juni 2011. Ethical Advocacy Based On Caring : A Model For
Neonatal And Pediatric Nurses. Journal Of Paediatrics And Child Health.
ISSN 1440-1754.

Supartini, Yupi. 2012. Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta: EGC

Syarifuddin, Nurdiyah. 2012. Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Makassar:


Alauddin University Press.

Widyawati, Sukma . 2012. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : D-MEDIKA

Peran & Fungsi Perawat sebagai Advokad 16

Anda mungkin juga menyukai