Anda di halaman 1dari 21

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.

DENGAN SPONDILITIS TUBERCULOSIS

DI RUANG AGATE RSUD dr SLAMET GARUT

Diajukan Untuk Memenuhi Salahsatu Tugas Stase KMB 2

Dosen Pembimbing : Rudi Alfiyansyah, S.Kep., Ners., M.Pd

Disusun Oleh :

KELOMPOK 4

Maspupah Fauziah

M.Indra Lesmana

M. Iqbal Pratama

M.Abdul Rofiq

M. Jamhur Hidayat

M. Rijal Taufiq

Putri Nuri Hidayanti

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN X

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KARSA HUSADA GARUT

TAHUN AJARAN 2020 / 2021


1) Identitas
a. Identitas klien
Nama :Ny. E
Umur : 43 tahun
Jenis kelamin : perempuan
Pekerjaan : Wiraswasta
Status perkawinan : Menikah
Agama :Islam
Suku bangsa : Sunda
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl.Proklamasi
Tanggal/jam MRS : 1 Juni 2021 pada pukul 08.00 WIB
Diagnosa Medis : Spondilitis TB
b. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Tn. U
Umur : 46 tahun
Jenis kelamin : laki-laki
Pekerjaan : IRT
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Suku bangsa : Sunda
Pendidikan : SMA
Alamat : Jl. Proklamasi
Hubungan dengan klien : Istri
2) Riwayat penyakit sekarang.
a. Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri pada punggung bagian bawah
b. Riwayat kesehatan sekarang
klien masuk melalui IGD RSUD dr. Slamet Garut pada tanggal 31 Juni 2021 pada pukul
08.00 WIB. Pada saat pengkajian tanggal 2 Juli 2021, klien mengatakan nyeri pada
punggung bagian bawah yang menjalar ke perut. Nyeri hilang timbul dan dirasakan
meningkat pada malam hari dan bertambah berat terutama pada saat ada pergerakan tulang
belakang, skala nyeri 6. Klien juga mengatakan nafsu makan menurun karena terasa mual,
badan terasa lemah, keringat dingin dan berat badan turun selama sakit. Semua aktivitas di
bantu oleh keluarga.
3) Riwayat penyakit dahulu
klien punya riwayat pernah menderita penyakit tuberkulosis paru 1 tahun yang lalu.
4) Riwayat kesehatan keluarga.
Nenek klien pernah mengalami penyakit TB paru dan keluarganya tidak ada yang

mempunyai penyakit seperti DM, Hipertensi, Jantung, hepatitis dll

Genogram pasien

: perempuan

: Meninggal dunia perempuan

: laki-laki

: Meninggal dunia laki-laki

: Pasien

C. Pengkajian saat ini (Pola fungsi kesehatan)

1. Persepsi dan pemeliharaan kesehatan


Ny. E mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit segera memeriksakan

kedokter / puskesmas terdekat dan anggota keluarga selalu merawat dan memperhatikan

saat ada anggota keluarga yang sakit

2. Pola nutrisi / metabolic

a. Intake makan

Sebelum sakit : Ny. E mengatakan sehari makan ± 3 x setengah porsi dirumah

dengan nasi, lauk, buah dan sayur

Selama sakit : Ny. E mengatakan makan sehari 3 kali dan hanya makan 3 sendok di

rumah sakit dengan menu bubur, telur, sayur, daging ayam, tahu,

tempe dan susu

Intake minum

Sebelum sakit : Ny. E mengatakan minum 7 gelas (cup) /hari jadi (7 x 250 ml =

1.750 ml) air putih, teh dan kadang susu

Selama sakit : Ny. E mengatakan 7 gelas (cup) /hari jadi (7 x 250 ml = 1.750 ml)

3. Pola Eliminasi

Pasien memakai pampers

a. BAB

Sebelum sakit : Ny. E BAB 1 kali sehari, dengan bau khas feses, konsisten, lunak

kuning dan tidak ada darah

Selama sakit : Ny. E BAB 2 kali sehari dengan bau khas konsisten, lunak kuning

dan tidak ada darah

b. BAK

Sebelum sakit : Ny. E Pasien BAK sehari ± 6x @ 200 ml, jernih tidak ada gangguan
Selama sakit : Ny. E BAK sehari ± 4x @ 200 ml, jernih tidak ada gangguan,

terpasang kateter.

4. Pola aktivitas dan latihan

Sebelum sakit

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan / minum 
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilisasi di tempat tidur 
Berpintah 
Ambulasi rom

Selama sakit

Kemampuan perawatan diri 0 1 2 3 4

Makan / minum
Mandi 
Toileting 
Berpakaian 
Mobilisasi di tempat tidur 
Berpintah 
Ambulasi rom 

Keterangan :

0 : mandiri 2 : dibantu orang 4 : tergantung total

1: alat bantu 3 : orang lain + alat

5. Pola tidur dan istirahat


Sebelum sakit : Ny. E mengatakan tidur ± 8 jam pada malam dan 2 jam tidur siang

Selama sakit : Ny. E mengatakan ketika awal masuk RS tidak bisa tidur karena nyeri,

sekarang sudah bisa tidur meskipun sesekali terasa nyeri dengan

jumlah tidur malam 6 jam, tidur siang 1 jam.

6. Pola Peceptual

a. Pengelihatan : Ny. E mengatakan pandangannya masih baik, dapat membedakan

warna dengan baik, pasien tampak tidak menggunakan kaca mata

b. Pendengaran : Ny. E mengatakan dapat mendengar dengan baik dalam, dan tidak

menggunakan alat bantu dengar

c. Pengecapan : Ny. E mengatakan masih dapat merasakan rasa manis, asin, pahit dan

asam dengan baik

d. Penciuman : Ny. E mengatakan masih dapat mencium berbagai macam bau, harum

dll

e. Sensasi : Ny. E mengatakan bisa merasakan rangsang dicubit, diraba, ditepuk,

dingin dll dengan baik

7. Pola persepsi diri

a. Gambaran diri : Ny. E merasa tidak percaya diri pada perubahan bentuk tubuh klien

yang dulunya gemuk sekarang kurus

b. Harga diri : Ny. E dapat disayangi oleh anggota keluarganya saat sakit keluarga

datang menjenguk

c. Ideal diri : Ny. E mengatakan ingin segera sembuh dan pulang kerumah

d. Peran diri : Ny. E mengatakan sebagai istri dan ibu bagi anaknya

8. Identitas diri : Ny. E dapat mengenali diri sendiri dan perannya


dalam keluarga

9. Pola seksualitas dan reproduksi

Tidak terkaji

10. Pola peran hubungan :

a. Sebelum sakit : Ny. E sebagai ibu rumah tangga dengan 4 anak, dan menjalankan

keawajibannya sebagai istri

b. Selama sakit : Ny. E mengatakan hanya terbaring sakit.

11. Pola management koping Stress

a. Sebelum sakit : Ny. E mengatakan apabila ada masalah selalu bercerita kepada

keluarga

b. Selama sakit : Ny. E mengatakan keluhan sakit kepada keluarga perawat dan dokter

12. Sistem nilai dan keyakinan

a. Sebelum sakit : Ny. E selalu menjalankann ibadah sesuai agama yang diyakininya

seperti solat 5 waktu

b. Selama sakit : Ny. E menjalankan ibadah sambil tiduran di rumah sakit dan hanya

bisa berdoa keluarga juga mendoakan untuk kesembuhan dirinya

13. Nutrisi Metaboik dan Kebutuhan Cairan


Menghitung Body Mass Index (BMI)
BB : Sebelum sakit 52 Kg
Setelah sakit 43 Kg
TB : 150 cm
BB

TB X TB (m)

43 kg
1,5 X 1,5 (m)

= 19,1

Jadi, status BMI Ny.Y dalam rentang “Kurus” yaitu kekurangan BB tingkat ringan

14. Perhitungan Kalori Dewasa

Keb. EMB (AMB) 1 Kal x BB klien x = A Kalori


24 Jam

AMB + Aktifitas AMB (Tabel) x A = B Kalori


Fisik Kalori

Jadi Kebutuhan kalori


B Kalori

Keb. EMB (AMB) 1 Kal x 42 kg x 24 = 1.008 A Kalori


Jam

AMB + Aktifitas Fisik AMB (1,30) x = 1.310 B Kalori


1.008 A Kalori

Jadi Kebutuhan kalori


Ny.E adalah 1.310
Kalori/hari

1. Rumus Tetesan Infus

jumlah cairan yang dibutuhkan x faktor tetes


Tetesan Infus=
waktu yang ditentukan ( jam ) x 60 menit

504 ml x 20 (makro)
¿ =28 TPM
6 jam x 60

Keterangan :
Rumus mencari Jam = 500 ml (asering) x 20 macro : 28 tpm = 357 : 60 detik = 6 jam

Rumus mencari jumlah cairan = 28 tpm x (6 jam x 60 = 30.240) : 20 macro = 504 ml

A. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum : Lemah


2. Kesadaran : GCS 15 (E4 V5 M6)
3. Tanda-tanda vital :
- Tekanan darah : 110/80 mmHg
- Nadi : 81 x/menit
- Respirasi : 28 x/menit
- Suhu : 36,4˚C
- SpO2 : 98 %
4. Pemeriksaan head to toe
a. Kepala
Penyebaran rambut merata, rambut pendek, kulit kepala bersih tidak ada kutu
rambut, lesi (-), nyeri tekan (-), bentuk kepala bulat (brakhiocephalus), simetris,
pembesaran di area kepala (-)
b. Mata
Tampak simetris kiri dan kanan, sclera ikterik (-), konjungtiva anemis, nyeri tekan
(-), kelopak mata oedema (-), peradangan (-), luka (-), pupil isokor, penglihatan
baik
c. Telinga
Tampak simetris kiri dan kanan, penumpukan serumen (-),nyeri tekan (-),
keadaaan telinga bersih, lesi (-), peradangan (-), pendengaran baik.
d. Hidung
Tampak simetris antara lubang hidung kanan dan kiri, tidak terdapat septum antara
kedua lubang hidung, lesi (-), nyeri tekan (-), secret (-), sinusitis (-), suara nafas
tambahan (+), dan tampak bersih dan penciuman baik.
e. Mulut dan faring
Mulut sedikit kotor, keadaan gigi lengkap, membrane mukosa bibir kering,
kelainan kongenital bibir (-), caries gigi (+), stomatitis (-), mulut pucat,
tonsillitis(-), sianosis (+), sedikit kesulitan berbicara, batuk tidak efektif,
f. Wajah
Kelumpuhan otot-otot fasialis (-), bentuk wajah normal, luka/lesi (-), edema (-),
gelisah (+)
g. Leher

Pulsasi vena jugularis (-), nyeri tekan (-), hepatojugular (-) / (respon vena jugularis
yang terjadi saat jantung menerima beban sehingga peregangan vena jugularis
meningkat dan frekuensi denyut vena di leher juga meningkat)

h. Payudara
Simetris, pembengkakan (-), nyeri tekan (-), benjolan massa (-)
i. Dada
- Paru
Inspeksi :
a. Bentuk dada simetris, lesi (-), jejas (-)
b. Pengembangan dada kanan dan kiri sama
c. Respirasi 22 x/menit

Palpasi :

a. Vokal premitus teraba kanan dan kiri sama (waktu Ny.E mengatakan
tujuh puluh tujuh)
b. Nyeri (-), massa (-)

Perkusi :

a. Udara sonor

Auskultasi :

a. Suara nafas ronkhi


- Jantung
Inspeksi :
a. Ictus cordis tidak nampak

Palpasi :

a. Nyeri tekan (-)


b. Ictus cordis tidak teraba

Perkusi :

a. Pekak, pembesaran jantung (-)

Auskultasi :

a. Bunyi jantung 1 dan 2 abnormal


b. Lainnya :
Akral dingin
CRT < 2 detik
j. Punggung
Ada nyeri dibagian punggung bawah skala nyeri 6 , ada benjolan di bawah
punggung
k. Abdomen
Edema (-), bentuk datar, keadaan bersih, lesi (-), turgor kulit elastis, jejas (-),
massa (-), bising usus 29 x/menit, CRT < 2 detik, nyeri tekan bagian atas (+),
asites (-), perkusi tympani ada nyeri skala nyeri 6
l. Ekstremitas
- Atas
Terpasang infus asering ditangan kanan 28 tpm, edema (-), kepucatan pada
kuku (-),kulit nampak bersih, elastisitas turgor kulit jelek, CRT < 2 detik, akral
hangat (+), nyeri otot (-), fraktur (-).
- Bawah
paraplegi, Edema (-), kepucatan pada kuku (-), elastisitas turgor kulit jelek,

44
CRT < 2 detik, akral hangat (+), deformitas (-). Kekuatan otot
33
m. Genetalia
Terpasang kateter (-), edema (-). Terpasang kateter
n. Kulit
Kulit tampak pucat

B. Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan Laboratorium
No Lab : 210608336
Nama : Ny.E No RM : 01281496
Alamat : Cipareuan Ruang : AGATE
Umur : 43 Tahun

Nama Test Hasil Unit Nilai Normal

Hematologi
NLR 10.52
Limfosit Absolut 1.210 /mm3
Ntrofil Absolut
U/L
Darah Rutin 1.2740
Hemoglobin
g/dL
Hematokrit 11.8 13.0-18.0
%
Lekosit 35 40-32
/mm3
Trombosit 14.580 3.800-10.600
/mm3
Eritrosit 323.000 130.000-440.000
Juta//mm3
4.27 3.3-6.3

Hitung Jenis
Leukosit
Basofil 0 % 0-1
Eosinofil 0 % 1-6
Batang 1 % 3-3
Netrofil 87 % 30-70
Limfosit 8 % 30-43
Monosit 4 % 2-10

Kimia Klinik
AST (SGOT) 48 U/L 3 / d 31
ALT (SGPT) 12 U/L 3 / d 31
Ureum 30 mg/dL 13-30
Kreatinin 1.0 mg/dL 0.7-1.3
Glukosa darah 95 mg/dL < 140
sewaktu

Elektrolyte
Natrium (Na) 126 mEq/L 135-143
Kalium (K) 2.8 mEq/L 3.6-3.3
Klorida (Cl) 94 mg/dL 98-108
Kalsium (Ca 4.86 mg/dL 4.7-5.2
bebas)

2. Pemeriksaan Laboratorium
No Lab : 210608365
Nama : Ny.E No RM : 01281496
Alamat : jl. proklamasi Ruang : Zamrud
Umur : 43 Tahun

Nama Test Hasil Unit Nilai Normal

Hematologi

Laju endap 38/41 mm/jam 0-20

darah
3. Foto thoraks (PA)

Foto thorakolumbal (AP)

- Penyempitan lumbal 4-5

C. Program Terapi

Obat Golongan Cara Frekuensi Dosis Obat


Obat Pemberian Pemberian

Infus Asering Gol : Intra Vena - 504 ml x 20 (makro)


=28 TPM
6 jam x 60
Obat keras
untuk terapi
cairan
pengganti
selama
dehidrasi

Aminophilin Gol : Intra Vena 2x1 2 x 24 mg


obat resep atau
untuk
meredakan 2 x 10 cc
sesak nafas
(1 vial = 10 cc)

Omeprazole Gol : Intra Vena 2x1 2 x 40 mg


Obat Atau
penghambat
pompa proton 2 x 10 cc
untuk
mengurangi
kadar asam (40 mg : 40 mg x 10 cc
lambung = 10 cc)

Ondansetron Gol : Intra Vena 3x1 3 x 4 mg

Antiemetik Atau
untuk
mengobati 3 x 2 cc
mual muntah 4 mg
x 2 cc
4 mg
= 2 ml/cc

Rifampisin Gol : Oral 2 x 1 tablet Seminggu 3 kali


Antibiotic
untuk
mengobati
TBC

Vit B Complek Untuk oral 3 x 1 tablet 3x1 tablet


memenuhi
kebutuhan
vitamin B
komplek

Curcuma sanbe Untuk oral 3 x 1 tablet 3x 1 tablet


membantu
memperbaiki
fungsi makan

ANALISA DATA
NO DATA PROBLEM ETIOLOGI
1 DS: Nyeri akut Proses peradangan
-Klien mengatakan nyeri pada
daerah punggung belakang dan
menjalar ke perut. Nyeri hilang
timbul dan dirasakan meningkat
pada malam hari dan bertambah
berat terutama pada saat ada
pergerakan tulang belakang
DO:
-Klien tampak meringis
menahan sakit
-Skala nyeri 6
2 Ds:klien mengatakan tidak dapat kerusakan
menggerakan kakinya Hambatan mobilitas
Do : neuromuskuler
fisik
- Ada sedikit benjolan pada
punggung bawah
- Hasil Foto thorakolumbal
(AP) :Penyempitan lumbal 4-5
- Paraplegia

3 DS: ketidakseimbanga penurunan nafsu


-Klien mengatakan badan n nutrisi kurang makan (anoreksia)
terasa letih dan lemas dari kebutuhan
-Klien mengatakan tubuh
tidak ada nafsu
makan

DO:
-Klien tampak lemah dan letih
-Berat badan klien turun 9 kg ,
saat sehat 52 kg ,saat sakit 43 kg
-Klien tampak kurus
DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Nyeri b.d proses peradangan
b. Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuskuler
c. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan nafsu
makan (anoreksia)
PROSES KEPERAWATAN

Nyeri b.d proses peradangan

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

Nyeri akut berhubungan NOC : NIC :


dengan:  Pain Level,  Lakukan pengkajian nyeri secara
 pain control, komprehensif termasuk lokasi,
Agen injuri (biologi, kimia,  comfort level karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas
fisik, psikologis), kerusakan dan faktor presipitasi
jaringan Setelah dilakukan  Observasi reaksi nonverbal dari
tinfakan keperawatan ketidaknyamanan
selama …. Pasien tidak  Bantu pasien dan keluarga untuk
mengalami nyeri, dengan mencari dan menemukan dukungan
DS:
kriteria hasil:  Kontrol lingkungan yang dapat
- Laporan secara verbal
 Mampu mengontrol mempengaruhi nyeri seperti suhu
DO: nyeri (tahu penyebab ruangan, pencahayaan dan kebisingan
- Posisi untuk menahan nyeri, mampu  Kurangi faktor presipitasi nyeri
nyeri menggunakan tehnik  Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
- Tingkah laku berhati-hati nonfarmakologi untuk menentukan intervensi
- Gangguan tidur (mata mengurangi nyeri,  Ajarkan tentang teknik non farmakologi:
sayu, tampak capek, sulit mencari bantuan) napas dala, relaksasi, distraksi, kompres
atau gerakan kacau,  Melaporkan bahwa hangat/ dingin
menyeringai) nyeri berkurang dengan  Berikan analgetik untuk mengurangi
- Terfokus pada diri sendiri menggunakan nyeri: ……...
- Fokus menyempit manajemen nyeri  Tingkatkan istirahat
(penurunan persepsi  Mampu mengenali nyeri  Berikan informasi tentang nyeri seperti
waktu, kerusakan proses (skala, intensitas, penyebab nyeri, berapa lama nyeri akan
berpikir, penurunan frekuensi dan tanda berkurang dan antisipasi
interaksi dengan orang nyeri) ketidaknyamanan dari prosedur
dan lingkungan)  Menyatakan rasa  Monitor vital sign sebelum dan sesudah
- Tingkah laku distraksi, nyaman setelah nyeri pemberian analgesik pertama kali
contoh : jalan-jalan, berkurang
menemui orang lain  Tanda vital dalam
dan/atau aktivitas, rentang normal
aktivitas berulang-ulang)  Tidak mengalami
- Respon autonom (seperti gangguan tidur
diaphoresis, perubahan
tekanan darah, perubahan
nafas, nadi dan dilatasi
pupil)
- Perubahan autonomic
dalam tonus otot
(mungkin dalam rentang
dari lemah ke kaku)
- Tingkah laku ekspresif
(contoh : gelisah,
merintih, menangis,
waspada, iritabel, nafas
panjang/berkeluh kesah)
- Perubahan dalam nafsu
makan dan minum

Hambatan mobilitas fisik b.d kerusakan neuromuskuler

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

Gangguan mobilitas fisik NIC :


NOC : Exercise therapy : ambulation
Berhubungan dengan :  Joint  Monitoring vital sign
- Gangguan metabolisme Movement : Active sebelm/sesudah latihan dan lihat
sel  Mobility respon pasien saat latihan
- Keterlembatan Level  Konsultasikan dengan terapi fisik
perkembangan  Self tentang rencana ambulasi sesuai
- Pengobatan care : ADLs dengan kebutuhan
- Kurang support  Transfer  Bantu klien untuk menggunakan
lingkungan performance tongkat saat berjalan dan cegah
- Keterbatasan ketahan terhadap cedera
kardiovaskuler Setelah dilakukan
 Ajarkan pasien atau tenaga
- Kehilangan integritas tindakan keperawatan
kesehatan lain tentang teknik
struktur tulang selama….gangguan
ambulasi
- Terapi pembatasan gerak mobilitas fisik teratasi
 Kaji kemampuan pasien dalam
- Kurang pengetahuan dengan kriteria hasil:
mobilisasi
tentang kegunaan  Klien
 Latih pasien dalam pemenuhan
pergerakan fisik meningkat dalam
kebutuhan ADLs secara mandiri
- Indeks massa tubuh diatas aktivitas fisik
sesuai kemampuan
75 tahun percentil sesuai  Mengerti
 Dampingi dan Bantu pasien saat
dengan usia tujuan dari
mobilisasi dan bantu penuhi
- Kerusakan persepsi peningkatan mobilitas
kebutuhan ADLs ps.
sensori  Memver
 Berikan alat Bantu jika klien
- Tidak nyaman, nyeri balisasikan perasaan memerlukan.
- Kerusakan dalam meningkatkan  Ajarkan pasien bagaimana
muskuloskeletal dan kekuatan dan merubah posisi dan berikan bantuan
neuromuskuler kemampuan jika diperlukan
- Intoleransi berpindah
aktivitas/penurunan  Mempera
kekuatan dan stamina gakan penggunaan
- Depresi mood atau cemas alat Bantu untuk
- Kerusakan kognitif mobilisasi (walker)
- Penurunan kekuatan otot,
kontrol dan atau masa
- Keengganan untuk
memulai gerak
- Gaya hidup yang
menetap, tidak digunakan,
deconditioning
- Malnutrisi selektif atau
umum
DO:
- Penurunan waktu reaksi
- Kesulitan merubah posisi
- Perubahan gerakan
(penurunan untuk
berjalan, kecepatan,
kesulitan memulai
langkah pendek)
- Keterbatasan motorik
kasar dan halus
- Keterbatasan ROM
- Gerakan disertai nafas
pendek atau tremor
- Ketidak stabilan posisi
selama melakukan ADL
- Gerakan sangat lambat
dan tidak terkoordinasi
Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan penurunan nafsu makan
(anoreksia)

Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan


Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Intervensi
Hasil

1. Kaji keluhan mual, sakit menelan,


Ketidak seimbangan nutrisi Setelah diberikan asuhan
dan muntah yang dialami pasien
kurang dari kebutuhan keperawatan selama 3x24
2. Berikan makanan yang mudah
berhubungan dengan jam diharapkan
ditelan seperti bubur.
penurunan nafsu makan kebutuhan akan resiko
3. Berikan makanan dalam porsi kecil
(anoreksia) kekurangan nutrisi dapat
dan frekuensi sering.
terpenuhi tidak
4. Catat jumlah / porsi makanan yang
mengalami kekurangan
dihabiskan oleh pasien setiap hari
nutrisi. Kriteria hasil :
5. Pemberian obat antiemetik sesuai
 Porsi makan habis kebutuhan klien.
 Tidak ada  Ondansentron 2x4 mg (IV) / 12
penurunan BB jam

Anda mungkin juga menyukai