A. Advokasi
1. Pengertian Advokasi
Advokasi adalah tindakan membela hak-hak pasien dan bertindak atas
nama pasien. Perawat mempunyai kewajiban untuk menjamin diterimanya
hak-hakpasien. Perawat harus membela pasien apabila haknya advokasi juga
mempunyai arti tindakan melindungi, berbicara atau bertindak untuk
kepentingan klien dan perlindungan kesejahteraan (Vaartio, 2005). Sering
pasien mengalami ketakutan dan kecemasan berlebihan erhadap penyakitnya.
Perawat atau tim kesehatan lain seharusnya dapatmemberikan saran mengenai
pengobatan dan proses kesembuhannya. Saran yang diberikan dapat
mengurangi kecemasan yang dialami pasien sehingga dapatmenunjang
keberhasilan pengobatan selanjutnya perawat harus mempunyai pengetahuan
dan keterampilan khusus dalam memberikan informasi kepada pasien,
sehingga dapat menyampaikan informasi tentang diagnosa medis, prosedur
dan proses terapi ke dalam bahasa pasienyang mudah dipahami dan
diterapkan.
Advokasi juga ditujukan kepada pasien yang membutuhkan peran perawat
untuk menyediakan data yang dibutuhkan tentang pengobatan dan proses
terapi (Nicoll, 2012; Promtape , 2004).perannya sebagai advokat, perawat
diharapkan mampu untuk bertanggung jawab dalam membantu pasien dan
keluarga menginterpretasikan informasi dari berbagai pemberi pelayanan yang
diperlukan untuk mengambil persetujuan atas tindakan keperawatan yang
diberikan kepadanya serta mempertahankan danmelindungi hak-hak pasien.
Hal ini harus dilakukan, karena pasien yang sakit dan dirawat di rumah sakit
akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan.
C. Pengertian Perawat
Kozier & Erb (2004) perawat adalah seorang yang memberikan pelayanan
kesehatan secara professional dimana pelayanan tersebut berbentuk pelayanan
biologis, psikologi sosial, spiritual yang ditujukan kepada individu, keluarga dan
masyarakat.Perawat adalah mereka yang memiliki kemampuan dan
kewenangannya melakukan tindakan keperawatan berdasarkan ilmu yang
dimilikinya yang diperoleh melalui pendidikan keperawatan (Gaffar).Seorang
perawat dikatakan profesional jika memiliki ilmu pengetahuan, ketrampilan
keperawatan, dan bertanggung jawab serta berkewenangan melaksanakan asuhan
keperawatan (Gaffar). Perawat professional adalah perawat yang bertanggung
jawab dan berwewenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri dan
atau berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain sesuai dengan kewenangannya
.
D. Peran dan fungsi advokasi pada sistem Neurologis dan respirasi
Penatalaksanaan untuk mengatasi berbagai masalah kesehatan di area respirasi
tersebut membutuhkan kinerja kolaborasi tenaga kesehatan. Perawat sebagai salah
satu tenaga kesehatan dalam mengelola pasien dengan gangguan sistem respirasi
memiliki peran penting dalam membantu mengatasi penanganan terhadap masalah
yang dihadapi pasien sebagai akibat gangguan sistem respirasi tersebut, yang
merupakan salah satu area spesifik pelayanan keperawatan yang membutuhkan
peran dari seorang perawat spesialis yang juga spesifik dibidang keahliannya yaitu
respirasi.
Peran perawat adalah tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain
terhadap seseorang yang memenuhi kualifikasi sehingga dibenarkan mempunyai
kedudukan dalam suatu system pelayanan (Azis, 2008) perawat terdiri dari:
7. Consultan/konsultan
Elemen ini secara tidak langsung berkaitan dengan permintaan klien dan
informasi tentang tujuan keperawatan yang diberikan. Dengan peran ini dapat
dikatakan keperawatan adalah sumber informasi yang berkaitan dengan
kondisi spesifik klien.
8. Change agent/perubah
Elemen ini mencakup perencanaan, kerjasama, perubahan yang sistematis
dalam hubungan dengan klien dan cara pemberian keperawatan kepada klien.
Selain itu, perawat juga harus dapat mempertahankan dan melindungi hak-hak
klien, hak-hak klien tersebut antara lain: hak atas informasi; pasien berhak
memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah
sakit/sarana pelayanan kesehatan tempat klien menjalani perawatan. Hak
mendapat informasi yang meliputi hal-hal berikut (Kusnanto, 2004) :
1. Penyakit yang dideritanya
2. Tindakan medik apa yang hendak dilakukan
3. Kemungkinan penyulit sebagai akibat tindakan tersebut dan tindakan untuk
mengatasinya
4. Alternatif terapi lain beserta resikonya
5. Prognosis penyakitnya
6. Perkiraan biaya pengobatan/rincian biaya atas penyakit yang dideritanya
7. Hak atas pelayanan yang manusiawi, adil, dan jujur
8. Hak untuk memperoleh pelayanan keperawatan dan asuhan yang bermutu
sesuai dengan standar profesi keperawatan tanpa diskriminasi
9. Hak menyetujui/ memberi izin persetujuan atas tindakan yang akan dilakukan
oleh perawat/ tindakan medik sehubungan dengan penyakit yang dideritanya
(informed consent)
10.Hak menolak tindakan yang hendak dilakukan terhadap dirinya dan
mengakhiri pengobatan serta perawatan atas tanggung jawab sesudah
memperoleh informasi yang jelas tentang penyakitnya
11.Hak didampingi keluarganya dalam keadaan kritis
12.Hak menjalankan ibadah sesuai agama/ kepercayaan yang mengganggu pasien
lain
13.Hak atas keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
rumah sakit
14.Hak mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan rumah sakit terhadap
dirinya
15.Hak menerima atau menolak bimbingan moral maupun spiritual
16.Hak didampingi perawat keluarga pada saat diperiksa dokter
17.Hak dengan keinginannya dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di rumah
sakit atau sarana pelayanan kesehatan
18.Hak atas rahasia medic atau hak atas privacy dan kerahasian penyakit yang
diderita termasuk data-data medisnya
19.Hak meminta konsultasi kepada dokter lain yang terdaftar di rumah sakit
tersebut (second opion), terhadap penyakit yang dideritanya dengan
sepengetahuan dokter yang menangani
20.Hak untuk mengetahui isi rekam medik
DAFTAR PUSTAKA
Potter & Perry. 2005. Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Konsep, Proses, dan
Praktek. Edisi 2. Jakarta: EGC.
Kozier, Barbara, et al. (2012). Fundamentals of Nursing: Concepts,
Process, And Practice. (9th ed). Volume 1. New jersey: Pearson Prentica Hall