Anda di halaman 1dari 18

MK.

KEPERAWATAN ANAK II

TUGAS INDIVIDU

“ANALISA PICOT”

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. Riau Roslita, M.Kep.,Sp.Kep.An

DISUSUN OLEH :

Nama: Fadhila Putri

Nim: 19031009

Kelas: 19A

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES HANGTUAH PEKANBARU

2021
Analisa PICOT

Judul penelitian Terapi Akupresur untuk Menangani Mual dan Muntah pada Pasien
Kanker : Literature Review
Nama peneliti Wahyudi Mulyaningrat, Ana Triana Wulandari
Publikasi penelitian Journal of Bionursing Vol 1 (2) 2019
Population (P) pada penelitian ini sebanyak 30 responden yang diperoleh dari
perhitungan rata-rata dua tes hipotesis populasi, dibagi menjadi
kelompok kontrol dan intervensi yang masingmasing terdiri dari 15
orang.
Intervention (I) Dalam jurnal penelitian ini dapat dilihat bahwa terapi akupresur
memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap penurunan mual
dan muntah pada pasien kemoterapi. Akupresur dinilai aman serta
mudah di terapkan pada pasien kemoterapi dari berbagai golongan
usia mulai dari anak-anak hingga dewasa. Dalam penelitian yang
dilakukan oleh Sima Ghezelbash dan Maryam Khosravi
menunjukan bahwa terapi akupresur pada titik P6 dan P36 dapat
menurunkan frekuensi, jumlah, dan keparaham mual dan muntah
akibat dari kemoterapi. Penekanan pada titik akupresur P6 dan St36
dapat memberikan manfaat berupa perbaikan energi yang ada di
meridian limpa dan lambung, sehingga memperkuat sel-sel saluran
pencernaan terhadap efek kemoterapi yang dapat menurunkan
rangsang mual muntah ke pusat muntah.
Comparation (C) Penerapan terapi akupresur dapat dilakukan secara mandiri dengan
menekan titik meridian P6 dan P36 pada lengan. Cara ini sangat
mudah dan praktis diterapkan oleh pasien. Selain dengan menekan
secara langsung, akupresur juga dapat dilakukan dengan memakai
gelang akupresur pada kedua lengan. Gelang dipakai secara
konsisten oleh pasien dan hanya boleh dilepas pada saat pasien
mandi atau ada keadaan yang mengharuskan pasien untuk
melepaskan gelang tersebut. Akupresur dapat dikombinasikan
dengan terapi komplementer lain yang dapat saling mendukung efek
antiemetik pada pasien. Salah satu terapi tersebut adalah hipnoterapi.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Restu Iriani & Evi Vestabilivy
membuktikan bahwa terdapat penurunan intensitas mual dan muntah
pada pasien yang diberikan terapi akupresur dan hipnoterapi.
Outcomes (O) Setelah dilakukan terapi akupresur menjelaskan bahwa penerapan
akupresur pada titik P6 dan P36 dengan berbagai teknik akupresur
lebih efektif dibandingkan dengan penggunaan obatobatan
antiemetik standar. Dalam penelitian Restu Iriani & Evi Vestabilivy
(2017) tidak ditemukan perbedaan yang signifikan antara penerapan
akupresur secara mandiri atau dikombinasikan dengan hipnoterapi,
namun kedua terapi terbukti mampu menurunkan intensitas mual
muntah sehingga dapat dijadikan sebagai pengobatan alternatif untuk
mengatasi gejala mual muntah pasca kemoterapi.
Time (T) 2014-2017
2

Judul penelitian Peran Perawat Anak dalam Mencegah Masalah Tumbuh Kembang
pada Anak dengan Penyakit Kronis

Nama peneliti Nurhannifah Rizky Tampubolon, Ani Rahmadhani Kaban, Maya


Ardilla Siregar

Publikasi penelitian Jurnal Keperawatan Volume 13 Nomor 4, Desember 2021 e-ISSN


2549-8118;p-ISSN2085-1049
http://journal.stikeskendal.ac.id/index.php/Keperawatan

Population (P) Penelitian ini menggunakan teknik penelitian kualitatif dengan


rancangan studi kasus melibatkan 23 perawat anak dari 3 rumah
sakit yang telah memenuhi kriteria inklusi. Pengumpulan data
dilakukan melalui focus group discussion, observasi, dan telaah
dokumen untuk mendapatkan data yang komprehensif. Data
dianalisis menggunakan metode Colaizzi dan proses organisir data
menggunakan software Open Code versi 4.03.

Intervention (I) Intervensi yang diberikan pada anak dengan penyakit kronis
seharusnya tidak sama dengan intervensi yang diberikan pada
umumnya. Anak dengan penyakit kronis memiliki kondisi yang
kompleks sehingga dibutuhkan asuhan keperawatan yang
komprehensif untuk memenuhi kebutuhannya (Bentti Vockell et al.,
2017; da Nóbrega et al., 2017). Anak yang dirawat di rumah sakit
rentan mengalami distress hospitalisasi dan salah satu upaya yang
dapat dilakukan yaitu dengan memberikan terapi bermain. Pada hasil
penelitian ditemukan perawat mengajak pasien anak bermain
menggunakan peralatan medis. Bermain menggunakan peralatan
medis dapat mengatasi ketakutan, miskonsepsi terhadap prosedur
tindakan, menurunkan kecemasan dan stress, serta meningkatkan
koping yang positif pada pasien anak (Nijhof et al., 2018;
Schleisman & Mahon, 2018). Bermain ketika melibatkan anggota
keluarga dari pasien anak dapat memberikan rasa persahabatan,
keamanan, dan kenyamanan (Schleisman & Mahon, 2018).
Pengalaman yang dimiliki perawat anak membantu perawat
memahami kebutuhan pasien anak dan keluarganya dalam menjalani
perawatan di rumah sakit, termasuk menghadapi distress
hospitalisasi. Perawat melakukan berbagai strategi, salah satunya
dengan terapi bermain untuk membantu mengatasi distress
hospitalisasi dan menjalin hubungan terapeutik antara pasien anak
dan keluarganya

Comparation (C) Tidak ada pembanding

Outcomes (O) Adapun tujuan dari pebenilitian ini ialah untuk membantu memenuhi
kebutuhan pasien anak dengan menerapkan asuhan keperawatan
yang berfokus pada keluarga. Perawat anak memberikan edukasi
pada orangtua dan keluarga untuk sering melakukan stimulasi
perkembangan anak sesuai dengan kemampuan fisik anak.

Time (T) 2021

Judul penelitian Efektifitas Pemberian Terapi Pursed Lips Breathing


Terhadap Status Oksigenasi Anak Dengan Pneumonia

Nama peneliti Yunita Muliasari

Publikasi penelitian Jurnal Keperawatan,Volume 14, No. 2,

Population (P) Pada penelitian ini populasi yang dijadikan sebagai


responden Penelitian adalah Dengan sebanyak 36 orang
yang terdiri dari 18 kelompok intervensi dan 18 kelompok
kontrol

Intervention (I) Dalam jurnal penelitian ini Berdasarkan penjelasan yang


telah dikemukakan diatas, maka penulis tertarik untuk
mengeksplorasi intervensi keperawatan berdasarkan
evidence based practice yaitu dengan pursed lips breathing
(PLB) melalui aktivitas bermain meniup “tiupan lidah”
terhadap status oksigenasi pada anak usia prasekolah
dengan pneumonia di wilayah kerja Puskesmas Kebun
Handil Kota Jambi

Comparisson (C) Dalam jurnal terapi Slow Deep Breathing ini tidak jurnal
pembanding dengan jurnal yang dibahas.

Outcomes (O) Setelah dilakukan terapi Slow Deep Breathing Hasil


penelitian menunjukkan bahwa sebelum diberikan Rata-
rata frekuensi napas (RR) pada kelompok intervensi
sebelum diberikan PLB adalah 28x/menit dengan standar
deviasi 6,088 dan standar error 1,435. Sedangkan rata- rata
RR pada kelompok intervensi sesudah diberikan PLB
adalah 26,11 x/menit dengan standar deviasi 5,487dan
standar error 1,293. Terlihat nilai mean perbedaan RR
antara sebelum dan sesudah diberikan PLB, pada kelompok
intervensi adalah 1,89 dan hasil uji statistik didapatkan nilai
p value sebesar 0,045, maka dapat disimpulkan bahwa pada
alpha 5% terdapat perbedaana. Jenis Kelamin RR yang
signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan PLB pada
kelompok intervensi dan pemberian PLB berpengaruh
terhadap peningkatan sebesar 1,89x/menit RR pada anak
yang mengalami Pneumonia.

Time (T) Waktu penelitian dilaksanakan pada Oktober 2018

Anda mungkin juga menyukai