Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS JURNAL KEPERAWATAN ANAK

DENGAN KASUS PNEUMONIA

Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok Stase Keperawatan Anak

Disusun Oleh:
KELOMPOK IIA
Dian Anggraini Hamid (24.19.1362)
Ernawati (24.19.1364)
Kharis Nawawi (24.19.1361)
Miftahul khirah (24.19.1363)
Riskiyanti (24.19.1365)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS ANGKATAN XXIV


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA GLOBAL
YOGYAKARTA
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pneumonia merupakan peradangan yang mengenai parenkim paru
dengan terjadinya konsolidasi ruang alveolar (Hockenberry & Wilson,
2015). Pneumonia merupakan sekumpulan gejala yang disebabkan oleh
berbagai macam organisme. Pneumonia atau infeksi parenkim paru
disebabkan oleh inflamasi pada paru yang mengakibatkan kelainan
histopatologi serta gejala klinis yang ada pada pneumonia (Jain &
Bhardwaj, 2019). Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian
tertinggi pada anak berusia kurang dari lima tahun di negara berkembang.
Oleh sebab itu sangat diperlukan diagnosis serta penanganan dini agar
mortalitas dapat ditekan. Pada anak-anak, mendiagnosis pneumonia secara
dini merupakan suatu tantangan karena anak-anak masih belum dapat
mengomunikasikan keluhan mereka dengan baik khususnya pada anak di
bawah usia lima tahun (Althaus dkk, 2015). Sementara itu, di Indonesia
pneumonia merupakan penyebab kematian terbesar kedua setelah diare.
Sebanyak 920.136 anak di bawah usia 5 tahun meninggal akibat
pneumonia pada tahun 2015. Pneumonia menyumbang sekitar 16% dari
5.6 juta kematian balita, memakan korban sekitar 880.000 anak pada tahun
2016 (UNICEF, 2016).
Berdasarkan kelompok umur penduduk, period prevalence yang
tinggi terjadi pada kelompok umur 1-4 tahun. Sejak tahun 2015,
Puskesmas melakukan pemeriksaan dan tatalaksana Pneumonia melalui
program Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS). Selama beberapa
tahun terakhir, cakupan pneumonia tidak pernah mencapai target nasional.
Capaian pada tahun 2015 hanya sebesar 14,64% dari yang ditargetkan
sebesar 20% pada seluruh kabupaten/kota yang ada (Profil Kesehatan
Indonesia, 2015). Menurut laporan program pengendalian ISPA Dinas
kesehatan kota Jambi tahun 2016, penemuan kasus Pneumonia paling
banyak terjadi pada usia Balita (1.251 kasus) bila dibandingkan usia bayi
sebanyak 269 kasus.
Anak yang mengalami gejala klinis Pneumonia harus mendapatkan
penanganan secara cepat dan tepat. Orang tua dapat membawa anak
dengan gejala klinis tersebut ke pusat pelayanan kesehatan terdekat seperti
Puskesmas maupun Rumah sakit untuk mendapatkan penangan yang tepat
sampai kondisinya membaik. Masalah yang sering muncul pada anak
dengan Pneumonia yang dibawa ke fasilitas kesehatan dan dirawat di
rumah sakit adalah distress pernapasan yang ditandai dengan napas cepat,
retraksi dinding dada, napas cuping hidung dan disertai stridor (WHO,
2009). Ketidakmampuan untuk mengeluarkan sekret merupakan kendala
yang sering dijumpai pada anak usia bayi sampai dengan usia balita,
karena pada usia tersebut reflek batuk masih lemah. Beberapa tindakan
alternatif yang efektif untuk mengatasi masalah tersebut adalah fisioterapi
dada, yang sering disebut sebagai fisioterapi konvensional yang meliputi
postural drainage, vibrasi dan perkusi (Abdelbasset & Elnegamy, 2015).
Tindakan ini sebagai salah satu upaya yang diduga mampu
meningkatkan status oksigenasi. Penelitian yang pernah dilakukan oleh
Sutini (2011), tentang pengaruh aktivitas bermain meniup tiupan lidah
terhadap status oksigenasi pada anak usia prasekolah dengan pneumonia di
rumah sakit Islam Jakarta, menyimpulkan bahwa aktivitas bermain meniup
tiupan lidah memiliki pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan
status oksigenasi pada anak (menurunkan ferekuensi Respiratory Rate/RR
8,1%, meningkatkan Heart Rate/HR sebesar 6,25%, dan meningkatkan
SaO2 5,43%).
Berdasarkan latar belakang ini penulis merasa bahwa kasus
pheumonia pada anak harus lebih diperhatikan lebih lanjut maka dari itu
penulis membuat laporan analisis jurnal terkait dengan evidance based
nursing
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Evidence Based Nursing melalui jurnal tentang
Efektifitas Pemberian Terapi Pursed Lips Breathing terhadap status
oksigenasi anak dengan pneumonia
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari efektifitas
pemberian terapi pursed lips breathing terhadap status oksigenasi
anak dengan pneumonia
b. Untuk mengetahui apakah evidance based nursing dapat
diaplikasikan pada anak di RSUD Panembahan Senopati Bantul
C. Manfaat
1. Bagi pasien
Efektifitas pemberian terapi pursed lips breathing terhadap status
oksigenasi anak dengan pneumonia yang dapat diterapkan dan
diharapkan dapat mempercepat kesembuhan dan pemulihan pasien.
2. Bagi profesi keperawatan
Bagi institusi sebagai sarana dan bahan pertimbangan dalam
menegakan Asuhan Keperawatan Anak di RSUD Panembahan
Senopati Bantul
BAB II

SKENARIO KASUS

Seorang Anak usia 4 tahun dengan BB 15 Kg dibawa ke RSUD Panebahan


Senopati Bantul. Menurut ibunya, sudah satu minggu klien batuk pilek, demam
dan tampak lemas. Ibunya mengatakan sebelumnya klien memang sering batuk
pilek, di rumah suami dan bapak mertuanya merupakan perokok dan sering
merokok di dalam ruang TV. Ibunya mengatakan kadang kesal untuk menasehati
kedua nya agar berhenti merokok.

Hasil pemeriksaan fisik: HR=110 x/menit, RR=48 x/menit, S=39 0C, suara
nafas ronchi +/+, pernafasan cuping hidung (+), terdapat retraksi intercostal dan
subclavia. Pemeriksaan laboratorium: Hb = 11,5 gr%, leukosit= 15.000/mm 3.
Pada pemeriksaan foto thoraks: terdapat bercak infiltrat pada lobus kanan. Hasil
pemeriksaan AGD: pH= 7,33, PaO2= 60 mmHg, PCO2 = 60 mmHg. Saat ini
klien mendapatkan terapi obat: Amoxicillin 3 x 300 mg i.v, Ambroxol 3 x ½ cth,
Paracetamol 3 x ½ cth.
BAB III
ANALISIS JURNAL

A. Rumusan masalah
P : Anak usia pra sekolah (3-5 tahun) dengan Pneumonia
I : Terapi Pursed Lips Breathing
C : Terapi Pursed Lips Breathing VS Fisioterapi dada
O: Status oksigenasi dalam tentang nornalsetelah dilakukan terapi Pursed
Lips Breathing.
Narasi:
Apakah terapi Pursed Lips Breathing lebih efektif daripada fisioterapi
dada dalam mengatasi status oksigenasi pada anak dengan pneumonia?

B. Metode strategi Penelusuran Bukti


Kami menelusuri jurnal menggunakan google dengan tahapan sebagai
berikut :
1. Pertama kami membuka google dan mencari halaman google scholar
yang biasa digunakan untuk mencari literatur.
Gambar 1. Google Scholar
2. Lalu kami menggunakan penelusuran lanjutan dengan kata kunci
“Jurnal Keperawatan pemberian oksigen pada anak dengan
pneumonia”.

Gambar 2. Penelusuran Kata kunci

3. Dari daftar jurnal yang muncul, kami tertarik untuk mengambil


jurnal dengan judul “Efektifitas Pemberian Terapi Pursed Lips
Breathing Terhadap Status Oksigenasi Anak Dengan Pneumonia”.
Gambar 3. Hasil Penelusuran Kata Kunci

C. Hasil Penelusuran Bukti


Dari hasil penelusuran bukti didapatkan hasil dengan judul “Efektifitas
Pemberian Terapi Pursed Lips Breathing Terhadap Status Oksigenasi
Anak Dengan Pneumonia”.

Gambar 4. Jurnal

D. Telaah Kritis
1. Validity
N
VALIDITY PENILAIAN SARAN
O
1. Desain penelitian: Sesuai, karena berdasarkan menurut Tidak ada saran
Penelitian ini menggunakan Notoadmojo (2015) penelitian untuk pemilihan
desain quasi-experimental eksperimental semu adalah desain dan
dengan pretest-posttest penelitian eksperimen yang instrumen
control group design memiliki perlakuan, pengukuran penelitian karena
Instrumen: dampak, unit eksperimen namun menurut kelompok
Instrumen yang digunakan tidak menggunakan penugasan acak sudah sesuai.
menggunakan lembar untuk menciptakan perbandingan
observasi mengeksplorasi dalam rangka menyimpulkan
intervensi keperawatan perubahan yang disebabkan oleh
berdasarkan evidence based suatu perlakuan.
practice yaitu dengan pursed
lips breathing (PLB) melalui
aktivitas Bermain meniup
“tiupan lidah” terhadap status
oksigenasi
2. Tempat dan waktu Tempat:
penelitian : Puskesmas Kebon Handil Kota
Jambi
Waktu:
Oktober 2018
3. Populasi dan Sampel : Sudah sesuai, karena menurut
Populasi dalam penelitian ini Arikunto (2013) sampel adalah
Anak usia pra sekolah 3-5 apabila kurang dari 100 lebih baik
tahun dengan Pneumonia, di diambil semua hingga penelitiannya
Puskesmas Kebon Handil merupakan penelitian populasi. Pada
Kota Jambi, pada bulan penelitian ini populasi sebanyak 36
Oktober 2018, sebanyak 36 anak usia pra sekolah 3-5 tahun,
orang yang terdiri dari 18 dengan Pneumonia dimana peneliti
kelompok intervensi dan 18 mengambil semua populasi tersebut
kelompok kontrol , dengan dijadikan sebagai sampel penelitian.
tehnik Sampling yang Sedangkan menurut Sugiyono
digunakan purposive (2015) bahwa populasi adalah
sampling. wilayah generalisasi terdiri atas
obyek/ subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu.
Pasien yang jadi populasi yaitu anak
usia pra sekolah 3-5 tahun, dengan
Pneumonia
4. Uji statistik :
Univariat dan bivariat

2. Importance
Rata- rata frekuensi napas (RR) pada kelompok intervensi
sebelum diberikan PLB adalah 28x/menit dengan standar deviasi 6,088
dan standar error 1,435. Sedangkan rata- rata RR pada kelompok
intervensi sesudah diberikan PLB adalah 26,11 x/menit dengan standar
deviasi 5,487dan standar error 1,293. Terlihat nilai mean perbedaan
RR antara sebelum dan sesudah diberikan PLB, pada kelompok
intervensi adalah 1,89 dan hasil uji statistik didapatkan nilai p value
sebesar 0,045, maka dapat disimpulkan bahwa pada alpha 5% terdapat
perbedaana. RR yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan
PLB pada kelompok intervensi dan pemberian PLB berpengaruh
terhadap peningkatan sebesar 1,89x/menit RR pada anak yang
mengalami Pneumonia.
rata- rata saturasi oksigen pada kelompok intervensi sesudah
diberikan PLB adalah 97,94% dengan standar deviasi 1,862 dan
standar error 0,663. Terlihat nilai mean perbedaan suhu antara sebelum
dan sesudah diberikan PLB pada kelompok intervensi adalah 0,55 dan
hasil uji statistik didapatkan nilai p value sebesar 0,037, maka dapat
disimpulkan bahwa pada alpha 5% terdapat perbedaan saturasi oksigen
yang signifikan antara sebelum dan sesudah diberikan PLB pada
kelompok intervensi. Pemberian PLB berpengaruh terhadap
peningkatan sebesar 0,55% status oksigenasi yaitu terhadap saturasi
oksigen pada anak yang mengalami Pneumonia.

3. Applicability
Pada penelitian ini dengan mengambil 36 populasi dan dengan
teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu yaitu pemilihan
sampel dengan menetapkan subjek yang memenuhi kriteria penelitian
kemudian dimasukkan ke dalam penelitian dan di berikan kuisioner
serta pemberian terapi pursed lips breathing. Untuk mengetahui apakah
Terapi pursed lips breathing efektif diberikan pada anak dengan
pneumonia yang mengalami gangguan oksigenasi.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna
antara status oksigenasi sebelum dan sesudah diberikan intervensi
dengan terapi tiupan lidah (PLB), yaitu p=0,045 terhadap frekuensi
pernapasan (RR) dan p=0,037 terhadap saturasi oksigen. Setelah
dilakukan pemberian terapi PLB yaitu meminta anak untuk meniup
tiupan lidah dapat membantu transport gas yang berisikan oksigen
keseluruh tubuh. Hal ini dapat menguatkan otot jantung dengan cara
latihan meniup sehingga fungsi jantung dapat lebih optimal. Breathing
mengalami peningkatan sebesar 0,2 pada variabel suhu, 1,89 pada
frekuensi pernapasan, 4,95 pada frekuensi nadi, dan 0,55 pada saturasi
oksigen. Status oksigenasi pada kelompok intervensi memiliki rerata
lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol.
BAB IV
KESIMPULAN

Jadi kesimpulan nya Terapi Pursed lips breathing efektif


meningkatkan status oksigenasi pada anak usia prasekolah yang
mengalami Pneumonia meliputi: suhu, frekuensi pernapasan,
frekuensi nadi, dan saturasi oksigen. Dikarenakan gambaran
karakteristik responden yaitu mayoritas berjenis kelamin laki-laki baik
pada kelompok kontrol maupun intervensi. Status oksigenasi
responden sesudah diberikan terapi pursed lips breathing mengalami
peningkatan sebesar 0,2 pada variabel suhu, 1,89 pada frekuensi
pernapasan, 4,95 pada frekuensi nadi, dan 0,55 pada saturasi oksigen.
Status oksigenasi pada kelompok intervensi memiliki rerata lebih
tinggi dibandingkan dengan kelompok kontrol.
.
Daftar Pustaka

Althaus, C., Althaus, F., D'Acremont, V., & Genton, B., 2015. Clinical
features for diagnosis of pneumonia in children younger than 5 years: a systematic
review and meta analysis. The Lancet, Maret.

Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta


Hockenberry, M., & Wilson, D. (2015). Wong’s nursing care of infants
and children. 10th Edition. St. Missouri: Mosby Elsevier

Jain, V. dan Bhardwaj, A., 2019. Pneumonia pathology. Statpearls,


February. Kasper, D. L. dkk, 2018. Harrison's Principles of Internal Medicine,
20th edition. London: McGraw Hill.

Notoatmodjo, S. 2015. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta
Sugiyono, 2015. Metodeh Penelitian Kombinasi (Mix Methods). Bandung:
Alfabeta.
UNICEF. 2016. Childhood Diseases.
(https://www.unicef.org/topics/pneumonia.) Diakses 14 Juli 2019.

Anda mungkin juga menyukai