Anda di halaman 1dari 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PNEUMONIA ANAK DI RUANG

BOUGENVILLE (ANAK) RSUD dr. HARYOTO


LUMAJANG

Oleh:
Kelompok 1

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP) PNEUMONIA ANAK DI RUANG


BOUGENVILLE (ANAK) RSUD dr. HARYOTO
LUMAJANG

Disusun guna memenuhi tugas praktik Program Profesi Ners (P2N) Stase
Keperawatan Maternitas dan Anak

Oleh:
Riski Indra Irawati, S.Kep.
Endah Novianti, S.Kep.
Bima Satria Dewantara, S.Kep.
Yuda Bintang Saputra, S.Kep.
Meisita Tiara Nilamastuti, S.Kep.
Amadea Yollanda, S.Kep.
Erna Dwi Putri Cahyani, , S.Kep.
Zulfa Makhatul Ilmi, S.Kep.
Alfun Hidayatulloh, S.Kep.

NIM 092311101052
NIM 112311101002
NIM 112311101030
NIM 112311101045
NIM 112311101052
NIM 122311101009
NIM 122311101012
NIM 122311101024
NIM 122311101047

PROGRAM PROFESI NERS


PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS JEMBER
2016

SATUAN ACARA PENYULUHAN


Pokok Bahasan

: Pneumonia Anak

Sasaran

: Ibu pasien anak di Ruang Bougenville dan Keluarga

Waktu

: 60 menit.

Hari / Tanggal

: Rabu, 30 November 2016

Tempat

: Ruang Bugenville RSUD Dr. Haryoto Lumajang.

A. Latar Belakang
Pneumonia adalah penyakit radang yang disebabkan oleh infeksi maupun
non-infeksi pada jaringan paru-paru (alveoli), dengan gejala batuk pilek disertai
nafas sesak atau nafas cepat. Penyakit ini mempunyai tingkat kematian yang
tinggi. Secara klinis pada anak yang lebih tua selalu disertai batuk dan nafas cepat
dan tarikan dinding dada ke dalam. Namun, pada bayi seringkali tidak disertai
batuk (Alsagaff, 2010). Penyakit ini sering terjadi pada masa kanak-kanak namun
lebih sering terjadi pada masa bayi dan masa kanak-kanak awal (Wong, et al.
2008).
Pneumonia

merupakan

masalah

kesehatan

dunia

karena

angka

kematiannya tinggi, tidak saja di negara berkembang tetapi juga di negara maju
seperti Amerika Serikat, Kanada dan negara-negara Eropa. Di Amerika Serikat
misalnya terdapat dua juta sampai tiga juta kasus pneumonia per tahun dengan
jumlahanhka kematian rata-rata 45.000 orang (Misnadiarly, 2008). Menurut World
Health Organization/WHO (2010), pneumonia merupakan salah satu penyebab
kematian pada anak di seluruh dunia. Setiap tahun pneumonia membunuh sekitar
1,6 juta anak balita atau sekitar 14% dari seluruh kematian balita di seluruh dunia.
Angka ini lebih tinggi dinbandingkan dari kematian akibat HIV/AIDS sebanyak
2%, malaria 8% dan campak 1%.
Menurut World Health Statistic 2010, risiko kematian anak dibawah usia 5
tahun berlangsung selama periode neonatal yaitu 28 hari pertama kehidupan
(40%) meliputi kelahiran premature, lahir asfiksia dan infeksi. Dari akhir periode
neonatal sampai denagn lima tahun pertama kehidupan, penyabab utama kematian
adalah pneumonia, diare, malaria, campak dan HIV/AIDS.

Di kawasan Asia-Pasifik diperkirakan sebanyak 860.000 balita meninggal


setiap tahunnya atau sekitar 98 anak yang meninggal setiap jam (Depkes RI,
2007). Pneumonia merupakan predator balita nomor satu di Negara
berkembang. Kematian yang terbesar umumnya adalah karena pneumonia pada
bayi berumur kurang dari 2 bulan (Depkes RI, 2007). World Health Organization
(WHO) memperkirakan lebih dari 90% kematian anak disebabkan oleh penyakit
infeksi pneumokokus yang terjadi di negara-negara berkembang.
Di Indonesia diperkirakan setiap tahun ada 150.000 balita yang meninggal
karena pneumonia. Jika dihitung rata-ratanya setiap 4 menit ada seorang balita
yang meninggal akibat pneumonia atau 17 orang per jam atau 416 orang per hari
(Depkes RI, 1991). Angka ini sangat besar, sehingga perlu mendapat perhatian
khusus bagi pengelola program ISPA pusat, provinsi, kota serta perlu mendapat
dukungan dari pemerintah daerah agar upaya pengendalian penyakit pneumonia
dapat dilaksanakan dengan optimal sehingga angka kematian anak akibat
pneumonia dapat diturunkan (Depkes RI, 2007).
Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa ada 150.000 balita yang
meninggal karena pneumonia. Oleh karena itu, upaya pengendalian penyakit
pneumonia sangat penting dilakukan bagi ibu yang mempunyai anak balita utuk
mencegah masalah-masalah yang timbul akibat pneumonia. Dari uraian di atas
maka penulis tertarik untuk melakukan penyuluhan tentang Pneumonia Anak.
B. Tujuan Instruksional Umum (TIU):
Kegiatan pendidikan kesehatan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan pada
klien dan keluarga tentang pneumonia anak di Ruang Bougenville (anak) RSUD
dr. Haryoto Lumajang agar mampu memahami tentang masalah Pneumonia.

C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK):


Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang pneumonia anak, diharapkan ibu
mampu:
1.
Menjelaskan kembali pengertian dari pneumonia.

2.
Menjelaskan kembali penyebab dari pneumonia.
3.
Menyebutkan kembali tanda dan gejala dari Pneumonia.
4.
Menjelaskan cara pencegahan Pneumonia.
5.
Menjelaskan penatalaksanaan Pneumonia
D. GARIS BESAR MATERI
Adapun materi yang akan disampaikan pada pendidikan kesehatan tentang
pneumonia anak meliputi:
1. Pengertian pneumonia
2. Penyebab pneumonia
3. Tanda dan Gejala Pneumonia
4. Perawatan dan Pencegahan Pneumonia
5. Penatalaksanan Pneumonia
E. METODE YANG DIGUNAKAN
1.
2.
3.

Jenis model pembelajaran


: Ceramah dan demostrasi
Landasan teori
: Konstruktivisme
Langkah pokok:
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Mengajukan masalah
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan
d. Memberi komentar
e. Menetapkan tindak lanjut sasaran

=Sasaran
= Pemateri

F.

MEDIA:
1. Laflet pneumonia anak
2. LCD proyektor

G. PENGORGANISASIAN
a. Penanggung Jawab : Bima Satria Dewantara, S.Kep.
b. Moderator

: Endah Novianti, S.Kep.

c. Penyaji

: 1. Alfun hidayatulloh, S.Kep.


2. Riski Indra Irawati, S.Kep
3. Amadea Yolanda, S.Kep.

d. Demonstrasi

: 1. Meisita Tiara Nilamastuti


2. Zulfa Makhatul Ilmi, S.Kep.
3. Yuda Bintang Saputra, S.Kep.

e. Evaluator/Observer : Erna Dwi Putri Cahyani, S.Kep.


H. PROSES KEGIATAN
Proses

Tindakan
Aktifitas Fasilitator
Pendahuluan Memberikan salam dan
memperkenalkan diri.

Waktu
Aktifitas peserta
Membalas salam

5 menit

Mendengarkan

Menjelaskan maksud pertemuan dan

Penyajian

menjelaskan tujuan dari pembelajaran


Menanyakan apakah ada yang sudah

Menjawab dan

pernah atau mengetahui tentang

menyapaikan

pneumonia anak, pencegahan

pendapatnya

pneumonia anak
Menjelaskan pengertian pneumonia
anak, penyebab pneumonia anak,
tanda gejala pneumonia dan cara
pencegahan pneumonia.

Mendengarkan
Bertanya

10 menit

20 menit

Penutup

Menanyakan apakah ada pertanyaan

Tanya Jawab

5 menit

dan penutup
I.

EVALUASI
Prosedur

: Post Test

Bentuk

: Essay

Jenis

: Lisan

Butir pertanyaan :
1. Jelaskan pengertian Pneumonia
2. Sebutkan Tanda dan Gejala Pneumonia
3. Sebutkan penyebab Pneumonia.
4. Jelaskan cara pencegahan Pneumonia
Jawaban :
1. Batuk pilek disertai nafas cepat atau nafas sesak.
2. Menggigil, demam, nyeri dada seperti ditusuk-tusuk, frekuensi nafas
cepat, bibir biru (sianosis), dan sesak nafas.
3. Bakteri, virus, jamur, protozoa dan bahan kimia
4. Cara pencegahan pneumonia

Menjauhkan anak dari asap rokok dan polusi

Menjauhkan anak dari penderita batuk

Memberikan makanan bergizi setiap hari

Jagalah kebersihan tubuh, makanan dan lingkungan anak

Berikan imunisasi lengkap

C. DAFTAR PUSTAKA
Alsagaff, Hood & Mukty, Abdul (Editor). 2010. Dasar-dasar Ilmu Penyakit Paru.
Cetakan kesepuluh. Surabaya: Airlangga University Press.

C long Barbara, 1996. Perawatan Medikal Bedah 2 (Suatu Proses Pendekatan


Keperawatan). Bandung.
Departemen Kesehatan RI. 1991. Buku Pedoman Pemberantasan Penyakit Infeksi
Saluran Pernapasan Akut (ISPA) untuk Kader. Direktorat Jendral
Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman.
Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Tatalaksana Pneumonia Balita. Jakarta:
Dirjen PP & PL.

Doengoes Marilynn E. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan; Pedoman Untuk


Perencanaan Dan Pendokumentasian Perawatan. Edisi 3. EGC.
Jakarta.
Misnadiarly. 2008. Penyakit Infeksi Saluran Napas Pneumonia pada Balita, Orang
Dewasa, Usia Lanjut. Jakarta: Pustaka Obor Populer

Ngastiyah. 1997. Perawatan Anak Sakit. EGC. Jakarta.


Sutrisna, B., 1993. Faktor Resiko Pneumonia Pada Balita dan Model
Penanggulangan. Depok: FKM UI.

Tim Penyusun. 2001.Ilmu Penyakit Dalam, Edisi 3. Volume II. FKUI


WHO.2003. Penanganan ISPA Pada Anak di Rumah Sakit Kecil Negara
Berkembang. Pedoman Untuk Dokter Dan Petugas Kesehatan Senior. Alih
Bahasa; C. Anton Wijawa. Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
WHO.2005. Pneumonia Mortality in 2010. http:// www.who.int. Akses Tanggal 12
November 2016.
Wong, et al. 2008. Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Jakarta : EGC.

Daftar Lampiran
Lampiran 1 : Berita acara
Lampiran 2 : Daftar Hadir
Lampiran 3 : Materi
Lampiran 4 : Media Leaflet

Lampiran 1. Berita Acara


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI RI

UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Kalimantan 37 Kampus Tegal Boto. Telp/Fax (0331)323450

BERITA ACARA
Pada hari ini Rabu, 30 November 2016 pukul 07.00-08.00 WIB sampai
dengan selesai bertempat di Ruang Bougenville Anak RSUD dr. Haryoto
Lumajang, telah dilaksanakan kegiatan pendidikan kesehatan tentang pneumonia
anak yang diikuti oleh orang (daftar hadir terlampir).

Pembimbing Akademik Stase


Keperawatan Maternitas dan Anak
P2N PSIK Universitas Jember,

Lumajang, 30 November 2016


Pembimbing Klinik,
Ruang Bougenville (Anak)
RSUD dr. Haryoto Lumajang

.
NIP .

.
NIP .

Lampran 2. Daftar Hadir

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI RI

UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM PROFESI NERS
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
Alamat : Jl. Kalimantan 37 Kampus Tegal Boto. Telp/Fax (0331)323450

DAFTAR HADIR
Kegiatan Pendidikan Kesehatan tentang pneumonia anak oleh Mahasiswa
Program Profesi Ners (P2N) Stase Keperawatan Maternitas dan Anak Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember di RSUD dr. Haryoto Lumajang.
No
Nama
Alamat
Tanda Tangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

Lumajang, 30 November 2016


Pembimbing Akademik Stase
Keperawatan Maternitas dan Anak
P2N PSIK Universitas Jember,

Pembimbing Klinik,
Ruang Bougenville (Anak)
RSUD dr. Haryoto Lumajang

.
NIP .

.
NIP .

Lampiran 3. Materi

1.

Pengertian
Pneumonia atau dikenal juga dengan istilah paru-paru basah adalah infeksi
yang memicu peradangani pada kantong-kantong udara di salah satu atau
kedua paru-paru. Pada pengidap pneumonia, sekumpulan kantong-kantong
udara kecil di ujung saluran pernapasan dalam paru-paru akan membengkak
dan dipenuhi cairan. Pneumonia adalah radang paru-paru yang dapat
disebabkan oleh bermacam-macam, seperti bakteri, virus, jamur, dan bendabenda asing (Ngastiyah, 1997). Pneumonia adalah penyakit inflamasi pada
paru yang dicirikan dengan adanya konsolidasi akibat eksudat yang masuk
dalam area alveoli (Ilmu Penyakit Dalam, 2001).

2.

Penyebab Pneumonia
a. Bakteri
b. Virus
c. Jamur
d. Protozoa
e. Bahan kimia:
1) Aspirasi makanan/susu/isi lambung
2) Keracunan hidrokarbon (minyak tanah, bensin, dan sebagainya).
(Barbara, 1996)

3.

Tanda dan Gejala Pneumonia


a. Secara khas diawali dengan awitan menggigil, demam yang timbul
dengan cepat (39,5 C sampai 40,5 C).
b. Nyeri dada yang ditusuk-tusuk yang dicetuskan oleh bernafas dan
batuk.
c. Frekuensi nafas cepat (Takipneu) (25 45 kali/menit) disertai dengan
pernafasan mendengur, pernafasan cuping hidung,
d. Nadi cepat dan bersambung
e. Bibir dan kuku kebiruan (sianosis)
f. Sesak nafas

(Ngastiyah, 1997)
4.

Pencegahan Pneumonia
a. Menghindarkan bayi/anak dari paparan asap rokok, polusi udara dan
tempat keramaian yang berpotensi penularan.
b. Menghindarkan bayi/anak dari kontak dengan penderita pneumonia.
c. Membiasakan memberikan ASI pada anak sampai usia 2 tahun dan
makanan bergizi pada balita.
d. Menjaga kebersihan agar terhindar dari penyebaran virus, seperti cuci
tangan.
e. Segera berobat jika mendapati anak kita mengalami panas, batuk, pilek
terlebih jika disertai suara serak, sesak nafas dan adanya retraksi.
f. Periksakan kembali jika dalam dua hari belum menampakkan perbaikan
dan segera ke rumah sakit jika kondisi anak memburuk.
g. Pemberian imunisasi
1) BCG
Ketahanan terhadap penyakit TB (Usia 0-2 bulan)
2) Hib
Vaksin ini

diberikan untuk melakukan pencegahan penyakit

meningitis dan pneumonia. Yang di sebabkan oleh infeksi bakteri


Haemofillus Influenza B. (Usia 2,4,6 bulan)
(Depkes RI, 2007)

Anda mungkin juga menyukai