Anda di halaman 1dari 8

(SAP)

MENINGITIS

AQSAL BAYU HANDOKO


3018041022

PROGRAM STUDI DII KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS FALETEHAN
2021
SATUAN ACARA PENYULUHAN
MENINGITIS

 
1. Topik : meningitis
2. Sub topik :
a. Pengertian meningitis
b. Etiologi meningitis
c. Manifestasi klinis meningitis
d. Komplikasi meningitis
e. Cara pengobatan meningitis
f. Cara pencegahan meningitis
3. Waktu : 30 menit
4. Penyuluh : Aqsal Bayu Handoko

A. TUJUAN PEMBELAJARAN ATAU PENYULUHAN


1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan 30 menit, klien dapat memahami tentang
penyakit meningitis
2. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, klien dapat :
a. Memahami dan mengerti pengertian meningitis
b. Memahami dan mengerti etiologi meningitis
c. Memahami dan mengerti manifestasi klinis meningitis
d. Memahami dan mengerti komplikasi meningitis
e. Memahami dan mengerti cara pengobatan meningitis
f. Memahami dan mengerti cara pencegahan meningitis
B. KEGIATAN PEMBELAJARAN
1. Materi Pembelajaran
2. Metode : Ceramah, Diskusi, Demonstrasi
3. Media : Menggunakan Poster
C. LANGKAH KEGIATAN
1. Pra kegiatan pembelajaran
a. Persiapan tempat
b. Persiapan alat
c. Persiapan peserta/sasaran
2. Kegiatan membuka pembelajaran
Tahap K e g i a t an
No Waktu
kegiatan Penyuluh Sasaran
1. 5 menit Pembukaan 1. Membuka acara 1. Menjawab salam
dengan mengucapkan
salam kepada sasaran
2. Perkenalan 2. Memperhatikan
3. Menyampaikan topik 3. Mendengarkan
dan tujuan penkes penyuluh
kepada sasaran menyampaikan
topik dan tujuan.
4. Kontrak waktu untuk 4. Menyetujui
kesepakatan kesepakatan waktu
pelaksanaan penkes pelaksanaan
dengan sasaran penkes

2. 15 menit Kegiatan 1. Mengkaji ulang 1. Menyampaikan


inti pengetahuan sasaran pengetahuannya
tentang materi tentang materi
penyuluhan. penyuluhan
2. Menjelaskan materi 2. Mendengarkan
penyuluhan kepada penyuluh
sasaran menyampaikan
materi
3. Mendemonstasikan 3. Memperhatikan
materi penkes
4. Memberikan 4. Menanyakan hal
kesempatan pada hal yang tidak
sasaran untuk bertanya. dimengerti.

3. 10 menit Evaluasi/ 1. Memberikan 1. Menjawab


penutup pertanyaan kepada pertanyaan yang
sasaran tentang materi diajukan penyuluh
yang sudah
disampaikan penyuluh.
2. Menyimpulkan materi 2. Mendengarkan
penyuluhan yang telah penyampaian
disampaikan kepada kesimpulan
sasaran
3. Menutup acara dan 3. Mendengarkan
mengucapkan salam penyuluh menutup
serta terima kasih acara dan
kepada sasaran. menjawab salam

D. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. SAP sudah siap satu hari sebelum di laksanakan kegiatan
b. Alat dan tempat siap
c. Perencanaan pendidikan kesehatan yang sesuai dan tepat
d. Penyuluh dan peserta siap
2. Evaluasi Proses
a. Alat dan tempat bisa di gunakan sesuai rencana
b. Peserta mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah
direncanakan.
3. Evaluasi Hasil
a. 70% Klien dapat menjelaskan pengertian meningitis dengan benar
b. 75% Klien dapat menjelaskan etiologi meningitis
c. 75% Klien dapat menyebutkan manifestasi klinis meningitis dengan
benar
d. 75% Klien dapat menjelaskan komplikasi pada meningitis
e. 75% Klien dapat menyebutkan cara pengobatan meningitis
f. 80% Klien dapat menjelaskan bagaimana pencegahan meningitis

MATERI PENYULUHAN
MENINGITIS

1. Definisi

Meningitis adalah suatu infeksi/peradangan dari meninges, lapisan yang


tipis/encer yang mengepung otak dan jaringan saraf dalam tulang punggung,
disebabkan oleh bakteri, virus, riketsia, atau protozoa, yang dapat terjadi secara akut
dan kronis. (Muliawan, S., 2008)
2. ETIOLOGI

Seseorang terkena meningitis ketika terjadi peradangan pada meninges yang


berfungsi sebagai pelindung otak dan saraf tulang belakang. Meningitis disebabkan
oleh dua mikroorganisme utama, yaitu bakteri dan virus (WHO, 2008).
a. Meningitis Akibat Bakteri
Terdapat beberapa bakteri yang diketahui bisa menyebabkan meningitis,
misalnya :
 Neisseria meningitidis – dikenal sebagai bakteri meningokokus
 Streptococcus pneumoniae
 Haemophilus influenza tipe B (Hib), Escherichia coli (E. coli), listeria
dan TB – jenis bakteri yang lebih jarang menyebabkan meningitis
b. Meningitis Akibat Virus
Virus dapat masuk ke dalam tubuh manusia dan bergerak menuju meninges
atau selaput pelindung otak dan saraf tulang belakang. Ketika telah sampai di
meninges, virus pun dapat menyebabkan radang atau meningitis.
Berikut ini adalah beberapa contoh virus yang dikenal bisa menyebabkan
meningitis :
 Enteroviruses : biasanya menyebabkan infeksi perut
 Virus herpes simplex : menyebabkan herpes genital
 Virus cacar air
 Virus campak
 Virus influenza

3. MANIFESTASI KLINIS
Gejala meningitis tidak selalu sama, tergantung dari usia si penderita serta
virus apa yang menyebabkannya. Gejala yang paling umum adalah demam yang
tinggi, sakit kepala, pilek, mual, muntah, kejang. Setelah itu biasanya penderita
merasa sangat lelah, leher terasa pegal dan kaku, gangguan kesadaran serta
penglihatan menjadi kurang jelas. Gejala pada bayi yang terkena meningitis, biasanya
menjadi sangat rewel, muncul bercak pada kulit, tangisan lebih keras dan nadanya
tinggi, demam ringan, badan terasa kaku, dan terjadi gangguan kesadaran seperti
tangannya membuat gerakan tidak beraturan. (Muttaqin, Arif. 2011)
4. KOMPLIKASI MENINGITIS

Komplikasi ini lebih sering terjadi pada kasus meningitis bakterialis dari pada
kasus meningitis virus. Berikut ini adalah beberapa komplikasi yang bisa terjadi :
a. Masalah ingatan atau konsentrasi
b. Kehilangan pendengaran, bisa parsial atau total
c. Kesulitan belajar, bisa sementara atau permanen
d. Masalah dengan koordinasi dan keseimbangan
e. Masalah dalam berbicara
f. Penglihatan hilang, bisa sebagian atau total
g. Epilepsi
h. Lumpuh otak atau cerebral palsy, istilah umum untuk kondisi yang
memengaruhi gerakan dan koordinasi tubuh
(WHO, 2005)
5. CARA PENGOBATAN MENINGITIS

Orang yang dicurigai mengidap meningitis atau septikemia harus dibawa ke


rumah sakit secepatnya. Ini adalah kondisi serius dan darurat. Penanganannya
tergantung kepada tipe meningitis yang dimiliki.
a. Meningitis Akibat Bakteri
Infeksi bakteri ditangani dengan antibiotik. Obat ini diberikan melalui
infus ke dalam pembuluh darah di tangan. Jika antibiotik berhasil
mengatasinya, maka hanya perlu menghabiskan waktu sekitar seminggu di
rumah sakit. Tapi jika kondisi yang terjadi sudah parah, mungkin harus
dirawat di rumah sakit selama beberapa minggu atau bahkan beberapa bulan.
Penanganan mungkin juga akan meliputi pemberian oksigen, cairan infus dan
steroid, atau obat lain. Steroid diberikan untuk mengurangi inflamasi atau
radang di otak. Dan perlu diingat bahwa penyakit meningokokus (kombinasi
meningitis dan septikemia) bisa menyebabkan komplikasi jangka panjang.
b. Meningitis Akibat Virus
Kasus-kasus meningitis virus bisa terbagi menjadi dua, parah dan
ringan. Di bawah ini adalah bentuk-bentuk dari pengobatannya.
1. Pengobatan meningitis virus ringan
Kebanyakan penderita meningitis virus tidak perlu dirawat di rumah sakit.
Penanganan di rumah sendiri untuk mengatasi meningitis virus, antara lain:
 Obat pereda rasa sakit untuk sakit kepala
 Obat anti emetik atau anti mual, agar tidak muntah-muntah
 Banyak istirahat
 Minum banyak cairan
Dengan penanganan di atas, kebanyakan penderita dapat pulih dalam 1-2
minggu.
2. Pengobatan meningitis virus parah
Jika gejala meningitis virus cukup parah dan perlu dirawat di rumah sakit,
maka akan diperlakukan sama seperti penanganan meningitis bakterialis, yaitu
dengan memakai antibiotik. Antibiotik akan ditarik jika diagnosis meningitis
virus sudah dipastikan, tapi cairan infus akan terus diberikan untuk membantu
proses pemulihan tubuh. Obat anti virus mungkin akan diberikan. Ini terjadi
ketika kasus meningitis virus bertambah parah pada seseorang yang dirawat di
rumah sakit. (Batticaca, B. Fransisca, 2012).
6. CARA PENCEGAHAN

Kebersihan menjadi kunci utama proses pencegahan terjangkit virus atau


bakteri penyebab meningitis. Ajarilah anak-anak dan orang-orang sekitar untuk selalu
cuci tangan, terutama sebelum makan dan setelah dari kamar mandi. Usahakan pula
untuk tidak berbagi makanan, minuman atau alat makan, untuk membantu mencegah
penyebaran virus. Selain itu lengkapi juga imunisasi si kecil, termasuk vaksin-vaksin
seperti HiB, MMR, dan IPD. (Batticaca, B. Fransisca, 2012)

DAFTAR PUSTAKA
Batticaca, B. Fransisca, (2012). Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika

Muliawan, S., (2008). Haemophilus Influenzae As a Cause of Bacterial Meningitis in


Children. Jakarta : Majalah Kedokteran Indonesia

Muttaqin, Arif. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan
Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika

WHO, (2005). Meningitis. http://www.who.int/emc/diseases/meningitis

WHO, (2008). Meningitis Season 2007-2008 moderate levels of meningitis activity.


http://www.who.int/emc/diseases/meningitis

Anda mungkin juga menyukai