Anda di halaman 1dari 12

ANALISIS ASUHAN KEPERAWATAN TENTANG KETIDAKEFEKTIFAN

BERSIHAN JALAN NAPAS PADA KASUS BRONCHOPNEUMONIA DENGAN


PENERAPAN INTERVENSI NEBULAZER DI RUANG PERAWATAN C RUMAH
SAKIT UMUM
KALIWATES JEMBER

Oleh:
AMSIATI
2021040364

PROGRAM STUDI S-1 ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN HUSADA JOMBANG
Latar Belakang
 Menurut laporan World Health Organization (WHO), sekitar
800.000 hingga 2 juta anak meninggal dunia tiap tahun akibat
bronkopneumonia. Bahkan United Nations Children’s Fund
(UNICEF) dan WHO menyebutkan bronkopneumonia sebagai
kematian tertinggi anak balita, melebihi penyakit-penyakit lain
seperti campak, malaria serta Acquired Immunodeficiency
Syndrome (AIDS). (WHO, 2019).

 Menurut Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018, lima provinsi


yang mempunyai insiden bronkopneumonia balita tertinggi
adalah DKI Jakarta (95,53%), Sulawesi Tengah (71,82%),
Kalimantan Utara (70,91%), Banten (67,60%) dan Nusa Tenggara
Barat (63,64%) Sedangkan prevalensi di Kalimantan Timur
(29,02%) (Kemenkes RI, 2018).
Lanjutan...
 Menurut Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2018, lima
provinsi yang mempunyai insiden bronkopneumonia balita
tertinggi adalah DKI Jakarta (95,53%), Sulawesi Tengah
(71,82%), Kalimantan Utara (70,91%), Banten (67,60%) dan
Nusa Tenggara Barat (63,64%) Sedangkan prevalensi di
Kalimantan Timur (29,02%) (Kemenkes RI, 2018).

 Bronchopneumonia terjadi akibat penumpukan sekret pada


saluran Bronkopneumonia yaitu gangguan pertukaran gas,
bersihan jalan napas tidak efektif, ketidakseimbangan nutrisi
kurang dari kebutuhan tubuh, intoleransi pernafasan yang
menyebabkan sumbatan ditandai dengan sesak, retraksi dada,
rhonki dan wheezing. (Nurarif & Kusuma, 2015).
Rumusan Masalah

1. Berdasarkan uraian dalam latar belakang diatas


maka rumusannya adalah “Bagaimana Asuhan
Keperawatan Tentang Ketidakefektifan Bersihan
Jalan Napas Pada Kasus Bronchopneumonia Dengan
Penerapan Intervensi Nebulazer di Ruang Perawatan
C Rumah Sakit Umum Kaliwates Jember?”
Tujuan Umum
1. Mendeskripsikan asuhan keperawatan anak masalah
keperawatan ketidakefektifan bersihan jalan napas pada kasus
Bronchopneumonia dengan penerapan intervensi nebulazer di
Ruang Perawatan C RSU Kaliwates

Tujuan Khusus
1. Menganalisis pengkajian asuhan keperawatan anak pada kasus
bronchopneumonia.
2. Menganalisis diagnosa keperawatan asuhan keperawatan anak dengan
kasus bronchopneumonia masalah bersihan jalan nafas tidak efektif.
3. Menganalisis rencana tindakan asuhan keperawatan anak pada kasus
bronchopneumonia masalah bersihan jalan nafas tidak efektif.
4. Menganalisis implementasi asuhan keperawatan anak masalah bersihan
jalan nafas tidak efektif dengan pemberian inhalasi nebulazer pada
kasus Bronchopneumonia.
5. Menganalisis evaluasi asuhan keperawatan anak masalah bersihan jalan
nafas tidak efektif dengan pemberian inhalasi nebulazer pada kasus
Bronchopneumonia.
KERANGKA KONSEP

Hipotesa
H1: Ada pengaruh penerapan intervensi Nebulazer pada
anak kasus bronchopneumonia di Ruang Perawatan C
Rumah Sakit Umum Kaliwates Jember.
METODE PENELITIAN

Metode pnelitian yang digunakan adalah


deskriptif dalam bentuk kasus untuk
mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan
anak pada kasus bronkopneumonia.
Pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan asuhan keperawatan yang meliputi
pengkajian, diagnosis keperawatan,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi.
Definisi Operasional
Definisi operasional adalah penentuan sifat yang dipelajarin sehingga menjadi variable
yang dapat diukur (Sugiyono, 2016). Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :

 Bronkhopneumonia
Bronkopneumonia adalah istilah medis yang digunakan untuk menyatakan peradangan
yang terjadi pada dinding bronkiolus dan jaringan paru di sekitarnya. Bronkopeumonia
dapat disebut sebagai pneumonia lobularis karena peradangan yang terjadi pada
parenkim paru bersifat terlokalisir pada bronkiolus berserta alveolus di sekitarnya
(Muhlisin, 2017).

 Asuhan Keperawatan
Asuhan Keperawatan pada anak dengan kasus bronchopneumonia merupakan suatu
proses atau tahap tahap kegiatan dalam praktik keperawatan yang diberikan langsung
kepada pasien anak dengan kasus bronchopneumonia dalam berbagai tatanan
pelayanan kesehatan meliputi metode askep atau asuhan keperawatan yang ilmiah,
sistematis, dinamis, dan terus menerus serta berkesinambungan dalam pemecahan
masalah kesehatan pasien anak dengan kasus bronchopneumonia.
 Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di Rumah Sakit umum
Kaliwates Jember

 Waktu Penelitian
November 2022 di Ruang Perawatan C
Rumah Sakit Umum Kaliwates Jember
Etika Penelitian
Lembar Persetujuan (Informed Consent)
Lembar persetujuan diedarkan kepada pasien atau keluarga pasien
yang menjadi responden dengan tujuan supaya mengetahui maksud dan
tujuan, jika responden bersedia diteliti harus menandatangani lembar
persetujuan tersebut. Jika tidak bersedia maka peneliti harus
menghormati hak-hak responden.

Tanpa Nama (Anonymity)


Untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, peneliti tidak akan
mencantumkan nama subjek pada lembar format pengumpulan data,
cukup diberi kode tertentu menurut peneliti.

Kerahasiaan (Confidentiality)
Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti. Peneliti hanya
mencantumkan kelompok data tertentu yang akan dilaporkan sebagai
hasil peneliti.
Prosedur Pengumpulan Data
o Mendapatkan izin dari fakultas untuk melakukan penelitian

o Mendapatkan izin dari BAKESBANGPOL untuk melakukan


penelitian

o Mendapat izin dari Kepala Rumah Sakit (RS) atau Puskesmas


tempat penelitian untuk melakukan penelitian dan pengambilan
data.

o Meminta bantuan data penelitian pada petugas kesehatan di


puskesmas atau Rumah Sakit tempat penelitian untuk
pengambilan data.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai