Email : tianiskandar48@gmail.com
ABSTRAK
Bronkopneumina adalah suatu peradangan atau inflamasi paru-paru yang dimulai dari
bronkus dan meluas ke parenkim paru yang berdekatan disekitarnya disebabkan oleh virus,
bakteri, jamur dan benda asing yang dapat menyebabkan pembentukan bercak pada lobus
sehingga produksi mukus berlebih dan menjadikan bersihan jalan napas menjadi tidak efektif.
Tujuan penelitian ini adalah mendiskripsikan penatalaksanaan klien bronkopneumonia dengan
ketidakefektifan bersihan jalan napas. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu
mengambarkan kasus kelolaan secara sistematis dengan dua responden. Hasil evaluasi yang
didapatkan selama dilakukan tindakan 3 x 8 jam pada kedua klien masalah teratasi sebagian
ditandai dengan masih terdengar suara ronchi.
Kata kunci : bronkopneumonia, jalan napas tidak efektif.
ABSTRACT
Bronchopneumina is an inflammation of the lungs that starts from the bronchi and
extends to the lung parenchyma adjacent to it caused by viruses, bacteria, fungi and foreign
matter which can cause the formation of patches in the lobe resulting in excessive mucus
production and making the airway clean ineffective. The purpose of this study is to describe
the management of bronchopneumonia clients with the ineffectiveness of airway clearance.
The method used is descriptive method is describing the case of managed in a systematic
manner with two respondents. The evaluation results obtained during the 3 x 8- hour action on
the two clients the problem was resolved partly marked by the still sounding ronchi
Keywords: bronchopneumonia, ineffective airway.
Anak merupakan anugerah terindah sekaligus aset berharga bagi masa depan bangsa.
Anak termasuk individu yang sangat rentan terkena penyakit akut yang disebabkan oleh virus,
bakteri maupun jamur. Infeksi pernapasan merupakan salah satu penyakit akut yang paling
banyak menjangkit anak-anak. Salah satu infeksi tersebut yaitu bronchopneumonia.
Menurut Wulandari & Erawati (2016), pneumonia diklasifikasikan menjadi tiga yaitu
berdasarkan ciri radiologis dan gejala klinis, berdasarkan kuman penyebab serta berdasarkan
prediksi infeksi. Klasifikasi pneumonia berdasar prediksi infeksi dibagi menjadi dua yaitu
pneumonia lobaris dan bronchopneumonia. Bronchopneumonia merupakan salah satu jenis
pneumonia yang terjadi pada area bronkus.
Berdasarkan data WHO dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia, pneumonia
merupakan salah satu bentuk infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) yang menyebabkan
banyak kematian anak diseluruh dunia dan juga Indonesia. WHO (2016), menyebutkan
pneumonia menyumbang 16 % dari semua kematian anak-anak dibawah 5 tahun, menewaskan
920.136 anak pada tahun 2015. Kemenkes RI (2018) menyebutkah bahwa Cakupan penemuan
pneumonia pada balita di Indonesia tahun 2016 sebanyak 568.146 kasus, dengan jumlah
kematian sebesar 0,22% (1220). Tahun 2017 cakupan penemuan pneumonia pada balita
sebanyak 511.434 dengan jumlah kematian 0,34 % ( 1.739). Angka kematian akibat pneumonia
pada kelompok bayi lebih tinggi yaitu sebesar 0,56 % dibandingkan dengan kelompok anak
umur 1 sampai 4 tahun sebesar 0.23 %.