Oleh:
Larasati Cahya Volytania
17.1101.1018
Oleh :
Larasati Cahya Volytania
17.1101.1018
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
yang diberikan oleh penyedia seperti rumah sakit (Potter & Perry, 2005).
(Nursalam, 2014).
positif dan negatif pasien, dan perawat juga harus dapat untuk memberikan
perhatian, kasih terhadap diri sendiri dan orang lain serta menghormati
penyembuhan diri dan proses asuhan diri (Watson, 2004). Hal ini senada
yang dengan teori Jean Watson dalam (Wulandari & Erawati, 2016) yaitu
caring sebagai jenis hubungan yang diperlukan antara pemberi dan penerima
anak usia sekolah antara lain perpisahan dengan orang tua, tidak familiar
perawatan. Dari hal tersebut dapat menyebabkan anak menjadi semakin stress
dan Susilawati bahwa tingkat kecemasan pada pasien anak usia sekolah (6-12
Maret – Agustus 2017 diperloeh hasil bahwa sebagian besar anak usia
rumah sakit.
Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember bahwa pasien anak usia sekolah
(7-12 tahun) yang di rawat inap periode bulan Juni 2019 – Mei 2020
berjumlah 116 pasien. Peneliti mendapatkan bahwa banyak pasien pada usia
tersebut yang menangis terus menerus saat di ruang perawatan rawat inap dan
melihat tenaga kesehatan terutama perawat. Hal ini dikarenakan perawat lebih
dalam menangani pasien anak usia sekolah (7-12 tahun) untuk menunjang
proses penyembuhan pasien anak usia sekolah maka peneliti ingin melakukan
Pada Pasien Anak Usia Sekolah di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika
Husada Jember”.
B. Rumusan Masalah
1. Pernyataan Masalah
pada anak. Tapi sampai saat ini masih ada sifat perawat yang tidak
kepada perawat dan banyak presepsi pasien yang negatif ke perawat. Hal
dengan stress baik bagi anak sendiri maupun orang tuanya. Stressor yang
dapat menjadi penyebab stress dan kecemasan pada anak (Utami, 2014)
2. Pertanyaan Masalah
pada anak usia sekolah (7-12 tahun) di Rumah Sakit Tingkat III
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
anak usia sekolah (7-12 tahun) di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika
Husada Jember
D. Manfaat Penelitian
hospitalisasi pada anak usia sekolah yang sedang dirawat dirumah sakit
dan mengupayakan penerapan asuhan keperawatan sehingga dapat
keperawatan dan kesehatan pada anak usia sekolah yang sedang dirawat di
rumah sakit baik dari segi fisik ataupun emosional untuk mengantisipasi
tumbuh kembangnya.
Rumah sakit akan lebih memperhatikan pelayanan pada pasien anak yang
4. Bagi Peneliti
menambah ilmu dan terpacu untuk dapat lebih meningkatkan potensi diri
TINJAUAN PUSTAKA
1. Teori Caring
kepada orang lain dengan sikap peduli, perasaan empati, mencintai dan
menyayangi kepada orang lain. Menurut Watson dalam buku Nur Aini
dari perhatian kepada orang lain, berpusat pada orang, menghormati harga
Menurut Boykin, et al., 2003 dalam Potter & Perry 2010 memberikan
pratik keperawatan yang dimana harus membantu pasien untuk pulih dari
merupakan sikap rasa hormat, peduli, menghargai satu sama lain yang
mempelajari cara berfikir orang itu dan cara bagaimana seseorang dalam
memotivasi perawat untuk dapat lebih care pada klien dan mampu
Menurut Watson (2012) dalam buku Poer & Perry (2013) memberikan
Menurut teori Swanson dalam buku Potter & Perry 2010 caring
dalam pelayanan.
caring adalah sikap peduli, menghargai, rasa empati dan kasih sayang
interpersonal
keluarga
c. Caring merupakan respon yang diterima klien tidak saat itu saja tapi
perkembangan klien
e. Caring terdiri dari faktor kuratif yang berasal dari kepuasan dalam
kesehatan klien
b. Knowing
e. Enabling (Memfasilitasi)
Memfasilitasi pasien untuk melewati masa transisi dengan berfokus
2. Teori Perawat
orang yang mengasuh dan merawat orang lain yang mengalami masalah
bidang kesehatan.
a. Peran Perawat
pasien maupun perawat lain sebagai suatu hak yang biasa di saat
keperawatannya
kesehatannya
dan ketrampilannya
konstan.
tingkat perkembangannya.
kebutuhan klien.
yang terdiri dari dokter, fisioterapis, ahli gizi dan lain-lain dengan
pelayanan selanjutnya.
b. Fungsi Perawat
1) Fungsi Independent
2) Fungsi Dependent
perawat pelaksana.
3) Fungsi Interdependen
Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan
masyarakat.
(human science and human care) yang menjadi inti dari praktik
membuat masalah klien dapat teratasi baik dari aspek fisik, psikologis
spiritual dan sosial yaitu dengan perilaku caring dari perawat yang
perawat berinteraksi dengan klien, staff dan kelompok lain. Caring bukan
yaitu peran perawat dalam proses becoming yang artinya perawat tidak
Menurut Supartini dalam jurnal Yuni dkk (2007) hospitalisasi pada anak
adalah suatu keadaan krisis pada anak karena suatu alasan terencana atau
darurat anak menjalani terapi dan perawatan di rumah sakit. Keadaan ini yang
dengan rumah sakit karena mereka merasa tidak nyaman dengan lingkungan
lingkungan yang dirasa aman, penuh kasih sayang dan menyenangkan yaitu
menjadi cemas, takut, sedih dan timbul perasaan tidak nyaman. Apabila anak
mengalami kecemasan tinggi saat dirawat di rumah sakit, orang tua menjadi
stres hal ini dapat menyebabkan anak semakin stres (Kazemi dkk, 2012)
lain), pengalaman hospital anak, support system atau dukungan keluarga yang
mendamping selama perawatan. Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan
anak menjadi semakin stress dan hal ini dapat mempengaruhi proses
kesembuhan.
terhadap cemas.
kecemasan pada anak usia sekolah antara lain: perpisahan dengan orang
tua, tidak familiar dengan peralatan medis, lingkungan asing, orang asing,
a. Rasa takut: paham bahwa penyakit itu beragam, sedikit rasa takut dapat
b. Ansietas: peduli atas perpisahan dengan guru dan teman, cemas terhadap
medis, kasar terhadap orang tua saat berusaha mandiri membuat stres.
berlebihan, merasa tidak pasti tentang masa depan karena penyakit atau
hospitalisasi.
Reaksi Hospitalisasi pada masa usia sekolah (6-12 tahun), perawatan di
perasaan takut mati, dan kelemahan fisik. Reaksi nyeri dapat digambarkan
a. Meminimalkan stressor
rasa nyeri.
Anak usia sekolah merupakan anak yang sedang berada pada periode usia
pertengahan yaitu anak yang berusia 6-12 tahun (Santrock, 2008) sedangkan
menurut Yusuf (2011) anak usia sekolah merupakan anak usia 6-12 tahun
b) Anak wanita biasanya lebih tinggi dan lebih berat dibanding laki-laki
f) Pertumbuhan gigi tetap, gigi susu tanggal, nafsu makan besar, senang
2) Emosi
tingkah laku dan diri sendiri, mudah cemas jika ada kemalangan di
dalam keluarga
3) Sosial
sendiri-sendiri
4) Intelektual
a) Suka berbicara dan mengeluarkan pendapat minat besar dalam belajar
D. Penelitian Terkait
a. Ayu Ambar Sari “Hubungan Caring Perawat Dengan Stress Orang Tua
caring perawat dengan stress pada orang tua akibat hospitalisasi anak usia
toddler ( p = 0,048, CI 95%) < alpha = 0,05. Perilaku caring perawat yang
Hospitalisasi Pada Anak Usia Pra Sekolah di Ruang Rawat Inap RSUD dr.
sampling pada 39 orang tua yang anaknya berusia 3 – 6 tahun dan dirawat
16,0. Hasil uji statistic menunjukkan nilai p value = 0.042 < 0,05 ( Ho
ditolak).
c. Hendra Irfiani dkk “Hubungan Penerapan Perilaku Caring Perawat
cross sectional. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 1 Juni–30 Juni 2013.
ini didapatkan nilai p value 0,002 (p < 0,05) artinya ada hubungan
2013.
Wonogiri”, 2018.
Uji Chi Square dapat diketahui bahwa p-value kurang dari 0.05. hubungan
berarti Ho ditolak.