PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
serius dan merupakan salah satu penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Menurut Badan Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pada
tahun 2014 menyebutkan seperlima dari kematian bayi dan balita terutama di
penyakit lain seperti campak, malaria, serta AIDS. Setiap tahunnya terdapat 2 juta
bayi yang meninggal karena pneumonia , 5500 anak meninggal setiap hari atau 4
bayi meninggal setiap satu menit. Pada tahun 2010 pneumonia merupakan
pembunuh terbesar bagi balita diseluruh dunia dengan angka 18% dan diikuti oleh
sumber infeksi dimana orang sakit di rawat dan ditempatkan dalam jarak yang
dekat. Infeksi nosokomial dapat terjadi pada penderita, tenaga kesehatan dan juga
setiap orang yang dapat dating ke rumah sakit. Infeksi yang ada di pusat
orang sakit, pengunjung yang berstatus karier atau karena kondisi rumah sakit.
(Darmadi,2008).
Kebanyakan anak - anak dibawah umur 5 tahun dinegara- negara
dan dapat menyebabkan kematian hingga 75% pada anak dan balita di negara
berkembang.
Saat ini penumonia masih merupakan penyebab utama kematian bayi dan
nasional berdasarkan hasil survey mortalitas yang dilakukan oleh Subdit Infeksi
dan terus mengalami peningkatan tiap tahun nya. Untuk tahun 2015 tercatat
sebanyak 6.756 anak (8,5%) dan meningkat pada tahun 2017 sebesar 8.450 anak
dan balita pada tahun 2015 sebanyak 766 orang, tahun 2016 meningkat menjadi
berhubungan dengan kejadian pneumonia terbagi atas dua kelompok besar yaitu
faktor interistik dan faktor ektrinsik. Faktor interistik meliputi umur, jenis
kelamin, status gizi, berat badan lahir rendah, status imunisasi, pemberian ASI,
polusi udara, tipe rumah, ventilasi, kelembaban, letak dapur, jenis bahan bakar,
penggunaan obat nyamuk, asap rokok, penghasilan keluarga, serta faktor ibu baik
yang tidak dibawa berobat kerumah sakit. Bila kasus kualitas pelayanan rendah ini
mencakupi dan masyarakat belum tau cara perawatan pneumonia yang benar serta
control ulang kunjungan penderita pneumonia yang masih belum berjalan dengan
harus didukung oleh pengetahuan yang baik dan ketaatan sikap untuk melakukan
kontrol ulang.
Pemilihan ibu sebagai kelompok sasaran karena pada umumnya ibu merupakan
orang yang terdekat dengan anaknya dan sering sekali ibu berperan sebagai
pengambil keputusan dalam mencari pertolongan pengobatan dini bagi anaknya
yang sakit dengan kata lain ibu sangat menentukan derajat kesahatan keluarga.
penyuluhan ke masyarakat sekitar gaya hidup sehat agar terhindar dari penyakit
tua penderita dapat bekerja sama dalam pemberian obat secara teratur, gaya hidup
sehat dan memberikan gizi yang cukup agar dapat terhindar dari penyakit
bronchopneumonia.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-
Salamun
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
kembali.
E. Ruang Lingkup
1. Lingkup Tempat
dr.M.Salamun Bandung.
2. Lingkup Waktu
2018.
3. Lingkup Materi
LANDASAN TEORI
A. Bronkhopneumonia
pola penyebaran bercak, teratur dalam satu atau lebih area terlokalisasi di
meluas sampai bronkioli atau dengan kata lain peradangan yang terjadi pada
disebabkan oleh agen infeksius seperti bakteri, virus, jamur dan benda asing
itu bakteri, virus, maupun parasite. Pada umumnya terjadi akibat adanya infeksi
bahwa kuman ini menyebabkan pneumonia hamper pada semua kelompok umur
influenza, serta virus dan jamur juga sering menyebabkan pneumonia. Salah satu
sejumlah anak dibandung tahun 2000 ditemukan adanya pneumonia 30% positif
dengan adanya perbedaan agen penyebab penyakit, baik pada bayi maupun balita.
(Escheriachia coli). Hal ini dijelaskan pula oleh Correa, Bahwa bakteri
demam, batuk, pilek, disertai sesak napas dan tarikan dinding dada bagian bawah
ke dalam (chest indrawing), serta sianosis pada infeksi yang berat. Tarikan
dinding dada bagian bawah ke dalam terjadi Karena gerakan paru yang
mnegurang akibat infeksi pneumonia yang berat. Pada usia dibawah 3 bulan,
penyakit pneumonia dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok umur 2 bulan
– kurang 5 tahun dan kelompok umur kurang 2 bulan. Untuk anak berumur
kurang, klasifikasi dibagi atas bukan pneumonia, dan pneumonia berat sedangkan
untuk anak berumur kurang dari 2 bulan, maka di klasifikasikan atas bukan
pneumonia dan penemonia berat (Depkes 2010). Pnemonia berat pada anak umur
2 bulan kurang 5 tahun dilihat dari adanya kesulitan bernapas dan atau tarikan
dinding dada bagian bawah ke dalam,sedangkan pada anak umur kurang 2 bulan
diikuti dengan adanya napas cepat dan tarikan dinding dada bagian baawah ke
dalam.
2 bulan kurang – Batuk bukan pneumonia Tidak ada napas dan tidak ada
bawah kedalam
bagian ke dalam
Kurang 2 bulan Bukan pnemonia Tidak ada napas cepat dan tidak
Table 2.1 Klasifikasi Klinis Pneumonia Pada Balita Menurut Kelompok Umur
umur anak. Untuk umur kurang 2 bulan, dikatakan napas cepat jika frekuensi
napas 60 kali permenit atau lebih, sedangkan untuk umur 2 bulan sampai kurang
12 bulan jika kurang 50 kali permenit , dan umur 12 bulan sampai kurang jika
keadaan hiposia (kekurangan oksigen) atau dapat pula terjadi pada anak yang
gelisa/akut.
berdasarkan anatomi organ yang terkena, yang dibagi atas pneumonia lobaris,
pneumonia segmentalis dan pneumonia lobularis. Pnemonia lobularis biasanya
Pada dasarnya, diagnosis etiologi pneumonia pada bayi dan balita sulit
kongenital, kurangnya fungsi imunitas karena obat atau penyakit serta karena
(Machmud,2010).
Prosedur yang diharapkan dapat memberikan hasil yang maksimal adalah dengan
aspirat paru dan pemeriksaan specimen darah. Akan tetapi, pada kenyataan hal ini
berbahaya dan bertentangan dengan kode etik, khususnya jika dilakukan untuk
pneumonia pada bayi dan balita masih dapat dilihat dari gejala- gejala klinis
pasien pneumonia yang dirawat di rumah sakit dan memiliki riwayat komplikasi.
1. Pemberian Asi
pemberian ASI eksklusif disini yaitu bayi hanya pemberian ASI tanpa makanan
atau minuman lain ternasuk air putih kecuali obat,vitamin, mineral dan ASI yang
kekebalan kekebalan tubuh bayi . Zat- zat yang bersifat protektif tersebut dapat
melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi. Oleh sebab itu sangat penting bagi
bayi untuk segera diberikan ASI sejak lahir karena pada saat itu baik belum dapat
nutrsi yang sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan balita dapat mencegah
balita dapat mencegah anak terhindar dari penyakit infeksi sehingga pertumbuhan
3. Status Imunisasi
anak- anak dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I),yaitu antara lain difteri ,
pertussis, tetanus, hepatitis, tuberculosis, campak dan polio. Beberapa hasil studi
pada bayi dan anak- anak. Pemberian vaksin ini merupakan tindakan pencegahan
yang dipercaya sebagai langkah protektif setelah diketahui bahwa saat ini
bayi dan anak- anak akan memperoleh Herd Immunity atau kekebalan populasi.
(PCV-7) ini di setiap Negara dalam program imunisasi nasional khususnya pada
Negara dengan mortalitas anak usia kurang 5 tahun mencapai lebih dari 50
kematian per 1000 kelahiran atau mencapai lebih dari 50.000 kematian
pertahunnya
0 bulan HB 1
9 bulan Campak
Bayi lahir di RS
0 bulan HB1, Polio 1, BCG
9 bulan Campak
0 bulan HB1
9 bulan Campak
9 bulan Campak
Jadwal pemberian Imunisasi pada bayi dengan menggunakan Vaksin DPT/HB
Kombo.
4. Defisiensi Vitamin A
masih lebih tinggi. Peneliti menjelaskan balita yang tidak mendapatkan vitamin A
dengan dosis tinggi lengkap mempunyai peluang 3,8 kali terkena pneumonia
dibanding anak yang memiliki riwayat pemeberian vitamin A dosis tinggi lengkap
dengan cara statistic mempunyai hubungan (p=0,00). Hal ini bisa disebabkan
karena jumlah sample yang diteliti tidak mencukupi untuk meneliti variable
asupan dari ibu yang diberikan kepada bayi melalui ASI. Pada
a. Pendidikan Ibu
pendidikan ibu. Pendidikan ibu adalah salah satu factor yang secara tidak
b. Pengetahuan Ibu
balita.Hal ini berkaitan dengan perilaku ibu dalam memberikan makanan yang
memadai dan bergizi kepada anaknya serta perilaku ibu dalam pencarian
c. Sosial Ekonomi
eknomi yang berhubungan dengan insiden pneumonia diukur dari besarnya rumah
tangga, banyakknya kamar, dan banyaknya orang yang menghuni tiap kamar.
Masyarakat miskin juga identik dengan ketidakmampuannya dalam pemenuhan
kebutuhan dasar. Balita yang hidup dalam keluarga dengan social ekonomi yang
rendah cenderung kurang mendapat asupan makanan yang cukup sehingga lebih
7. Faktor Lingkungan
Polusi udara dapat terjadi baik didalam rumah maupun luar rumah.
seperti asap rokok dan asap pembakaran kompor tungku atau kayu
b. Kepadatan Hunian
c. Ventilasi Rumah
Ventilasi atau pertukaran udara adalah proses penyediaan dan
Rumah yang sehat adalah bangunan rumah yang tinggal yang telah
berada dirumah.
Rumah yang tidak sehat dapat memudahkan penularan
B. Balita
1. Pengertian Balita
Anak balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas satu
tahun atau lebih popular dengan pengertian usia anak dibawah lima
Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (Batita) dan anak
prasekolah (3-5 tahun). Saat ini usia batita anak masih tergantung
2. Karakteristik Balita
3 tahun (batita) dan anak usia prasekolah. Anak usia 1-3 tahun
makanan yang relative besar. Namun perut yang masih lebih kecil
menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam
sekali makan lebih kecil dari anak yang usianya lebih besar. Oleh
karena itu pola makan yang diberikan adalah porsi kecil dengan
frekuensi sering.
perilaku. Pada masa ini anak akan mencapai fase gemar memprotes
(Depkes,Ri 2014)
bawah (sefalakaudal).
menggunakan kakinya.
Cara mudah mengetahui baik tidaknya pertumbuhan bayi dan balita adalah
dengan mengamati grafik pertambahan berat badan dan tinggi badan yang
terdapat dengan mengamati grafik pertambahan berat badan dan tinggi badan
yang terdapat pada Kartu menuju Sehat (KMS). Dengan bertambahnya usia anak,
harusnya bertambah pula berat badan dan tinggi badannya. Cara lainnya yaitu
dengan pemantauan gizi, pemantauan status gizi pada bayi dan balita telah
standar tersebut di Indonesia telah di modifikasi agar sesuai untuk kasus anak
Indonesia.
Kebutuhan akan gizi (asuh), Kebutuhan emosi dan kasih sayang (asih)
anak yang merupakan masa pertumbuhan dasar anak. Pada usia ini
kembang fisik dan biologis balita perlu diberikan secara tepat dan
berimbang. Tepat berarti makanan yang diberikan mengandung
penyakit.
keunikan dan potensi yang ada padaa anak , pemenuhan yang tepat
lain- lain.
balita
a. Usia balita
(Susunan Syaraf Pusat) dan paru- paru antara lain aspirasi pneumonia
hialin)
Pada bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) pembentukan zat
orang tetapi penyakit lebih serius bila terjadi pada bayi, oleh karena