Anda di halaman 1dari 16

KARAKTERISTIK PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA

DI RSUD DR. H. CHASAN BOESOIRIE TAHUN 2018-2020

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH :
NUR’ANA VINA DHITA BAHANAN
0940 1811 024

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KHAIRUN
TERNATE
2022
LEMBAR PENGESAHAN

KARAKTERISTIK PENDERITA PNEUMONIA PADA BALITA


DI RSUD DR. H. CHASAN BOESOIRIE TAHUN 2018-2020

Nur’ana Vina Dhita Bahanan


0940 1811 024

Usulan Penelitian
Telah Disetujui :
Pembimbing Utama : Tanda Tangan

dr. Dwi Handoko, Sp.P …………………………..


NIP : 197709192002121005 Tanggal :

Pembimbing Pendamping:

Abd. Hakim Husen, S.kep.,Ns.,M.Biomed …………………………..


NIP : Tanggal :

Mengetahui,
Koordinator Program Studi Pendidikan Dokter

dr. Nur Upik En Masrika, M.Biomed


NIP : 19881230201903201
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pneumonia adalah penyakit infeksi pernapasan akut yang terjadi di
paru-paru yang dapat disebabkan oleh bakteri, jamur, virus, dan parasit.
Mikroorganisme penyebab pneumonia oleh karena virus banyak dijumpai
pada pasien immunocompromised, bayi dan anak. Salah satu bakteri yang
paling sering dijumpai pada penyakit pneumonia adalah streptococcus
pneumoniae, sedangkan virus yang menginfeksi pada saluran napas
penyebab pneumonia antara lain respiratory syncytial virus (RSV),
influenza type A, parainfluenza, dan adenovirus. Bakteri penyebab lain
yaitu staphylococcus aureus dan klebsiella pneumoniae.
Pneumonia merupakan penyebab kematian menular tunggal
tertinggi pada anak-anak diseluruh dunia. Pneumonia yang terjadi pada
bayi dan anak sedikit berbeda, hal ini disebabkan karena adanya
keterlibatan mycoplasma pneumoniae dan chlamydia pneumoniae yang
sering dijumpai pada community acquired pneumoniae (CAP). Tanda dan
gejala klinis pneumonia yang sering ditemukan pada bayi dan anak
diantaranya adalah demam tinggi, sesak napas, batuk berlendir, nyeri dada
atau perut, dan bayi sulit menyusu.
World Health Organization (WHO) pada tahun 2019 menyebutkan
bahwa secara global terdapat 740.180 kejadian pneumonia pada anak di
bawah 5 tahun (Balita) yang menyebabkan kematian. Pneumonia
menyerang anak-anak dan keluarga dimana saja diseluruh belahan dunia,
namun kejadian pneumonia paling banyak dilaporkan terjadi di wilayah
Asia dan Afrika. United Nations Children’s Fund (UNICEF) pada tahun
2019 menyatakan bahwa terdapat lebih dari 1.400 kasus pneumonia per
100.000 anak atau 1 per 71 anak setiap tahun dengan insiden terbesar
terjadi di Asia Selatan (2.500 kasus per 100.000 anak) dan Afrika Barat-
Tengah (1.620 kasus per 100.000 anak). Diperkirakan 18 juta lebih tenaga
kesehatan dibutuhkan pada tahun 2030 untuk mencegah, mendiagnosis,
dan mengobati pneumonia agar tercapai cakupan kesehatan yang
menyeluruh diseluruh dunia. Kematian akibat pneumonia pada anak-anak
sangat erat kaitannya dengan faktor-faktor yang berhubungan dengan
kemiskinan, kekurangan gizi, kurangnya air minum dan sanitasi yang
bersih, polusi udara, dan akses yang tidak memadai menuju ke pelayanan
kesehatan.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI)
melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
(Ditjen P2P) melaporkan bahwa pada pada tahun 2020 angka kematian
akibat pneumonia pada balita di Indonesia sebesar 34,8% atau 309.838
kasus. Provinsi dengan insiden pneumonia tertinggi pada balita berada di
provinsi DKI Jakarta (53,0% atau 23.516 kasus) dan Banten (46,0% atau
23.174 kasus). Provinsi Maluku Utara berada di urutan ke-21 tertinggi dari
34 provinsi yang ada di Indonesia dengan angka kejadian pneumonia yang
terdeteksi yaitu 13,2% atau 373 kasus. Angka tersebut diperoleh dari
perbandingan jumlah kelahiran keseluruhan balita dengan jumlah balita
yang menderita pneumonia yang dilaporkan oleh beberapa wilayah kerja
puskesmas dan rumah sakit. Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun
2018 menunjukkan bahwa kejadian pneumonia pada balita di Maluku
Utara mencapai 1.704 kasus. Adapun perkiraan angka kejadian pneumonia
di Maluku Utara pada balita yaitu sekitar 2.800 kasus.
Hasil penelitian yang diperoleh dari Bagian Ilmu Kesehatan Anak
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado pada tahun 2016 oleh Christian,
Ari, dan Audrey menunjukkan bahwa terdapat 158 individu menderita
pneumonia dengan pembagian pada bayi atau usia <1 tahun 108 individu
(68,4%), masa anak dini atau usia 1-3 tahun 39 individu (24,7%), masa
pra-sekolah atau usia >3-6 tahun 7 individu (4,4%), dan masa sekolah atau
usia >6-18 tahun 4 individu (2,5%). Berdasarkan jenis kelamin, laki-laki
88 individu (55,7%) dan perempuan 70 individu (44,3%). Penelitian
lainnya yang dilakukan di Puskesmas Ikur Koto Kota Padang oleh
Rigustia, Zeffira, dan Vani pada tahun 2019 menunjukkan bahwa terdapat
30 kasus pneumonia pada balita dengan pembagian usia <12 bulan 7
individu (23,3%) dan usia 12-48 bulan 23 individu (76,7%). Berdasarkan
jenis kelamin diperoleh kasus pada laki-laki 18 individu (60%) dan
perempuan 12 individu (40%).
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai kasus pneumonia dengan
angka kejadian yang sangat tinggi pada balita dan sangat mengancam jiwa
para calon generasi penerus bangsa tersebut, peneliti sangat tertarik untuk
mengetahui prevalensi pneumonia pada balita yang ada di provinsi Maluku
Utara melalui penelitian yang akan dilakukan nantinya. Adapun penelitian
mengenai pneumonia di Maluku Utara sudah banyak dilakukan, namun
belum ada yang melakukan penelitian terhadap karakteristik pneumonia
pada balita. Oleh karena itu, peneliti bermaksud untuk melakukan
penelitian dengan judul “Karakteristik Penderita Pneumonia Pada Balita di
RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Tahun 2018-2020”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah
pada penelitian ini yaitu bagaimana karakteristik penderita pneumonia
pada balita di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie tahun 2018-2020.
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui bagaimana karakteristik penderita pneumonia
pada balita di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie tahun 2018-2020.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui jumlah penderita pneumonia pada balita di
RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie.
b. Untuk mengetahui distribusi penderita pneumonia pada balita
berdasarkan jenis kelamin.
c. Untuk mengetahui distribusi penderita pneumonia pada balita
berdasarkan usia.
d. Untuk mengetahui distribusi penderita pneumonia pada balita
berdasarkan riwayat pemberian Air Susu Ibu (ASI).
e. Untuk mengetahui distribusi penderita pneumonia pada balita
berdasarkan status gizi.
f. Untuk mengetahui distribusi penderita pneumonia pada balita
berdasarkan berat badan lahir.
g. Untuk mengetahui distribusi penderita pneumonia pada balita
berdasarkan tanda-tanda vital.
D. Manfaat
1. Bagi Peneliti
Untuk menambah wawasan peneliti mengenai penyakit
penumonia pada balita dan sebagai wadah bagi peneliti untuk
menerapkan ilmu penelitian yang telah dipelajari pada saat kuliah
(pre-klinik) serta sebagai salah satu prasyarat untuk menyelesaikan
program pendidikan sarjana kedokteran.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Untuk menjadi sumber informasi, memperkaya ilmu
pengetahuan mahasiswa mengenai pneumonia pada balita dan
diharapkan bisa menjadi sumber acuan bagi penulis atau penyusun
karya tulis ilmiah berikutnya di Fakultas Kedokteran Universitas
Khairun.
3. Bagi Ibu dan Masyarakat
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
ibu dan masyarakat tentang distribusi angka kejadian penyakit
pneumonia di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie Ternate, dan
diharapkan pengawasan orang tua pada balita dapat mengetahui tanda
dan gejala pneumonia dengan deteksi secara dini dan juga keluarga
bisa terhindar dari penularan infeksi penyakit pneumonia.
I. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pneumonia
1. Definisi
2. Etiologi
3. Epidemiologi
4. Klasifikasi
5. Faktor Risiko
6. Patogenesis
7. Diagnosis
8. Penatalaksanaan
9. Komplikasi
B. Pneumonia Pada Balita

C. Kerangka Teori
II. METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan
retrospektif untuk memberikan karakteristik penderita pneumonia pada
balita di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie tahun 2018-2020 dengan
menggunakan teknik total sampling.
B. Lokasi dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Dr. H. Chasan Boesirie
Ternate dengan waktu penelitian dilakukan mulai dari bulan September
2022 hingga Oktober 2022.
C. Populasi dan Sampel
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh penderita pneumonia
rawat jalan dan rawat inap di RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie tahun 2018-
2020.
Sampel pada penelitian ini adalah seluruh populasi penderita
pneumonia rawat jalan dan rawat inap yang dialami oleh balita di RSUD
Dr. H. Chasan Boesoirie tahun 2018-2020 yang memenuhi kriteria inklusi
dan eksklusi penelitian.
D. Kriteria Penelitian
1. Kriteria Inklusi
a. Penderita yang menjalani perawatan dan tergolong dalam kategori
balita yang terdiagnosis sebagai pneumonia oleh dokter umum,
dokter spesialis paru, dan dokter spesialis anak di RSUD Dr. H.
Chasan Boesoirie.
b. Data rekam medis penderita yang tercatat lengkap dan memenuhi
kebutuhan variabel penelitian seperti jenis kelamin, usia, riwayat
pemberian ASI, status gizi, berat badan lahir, dan tanda-tanda vital.
2. Kriteria Eksklusi
a. Penderita yang terdiagnosis pneumonia oleh dokter yang bukan
kategori balita (usia >5 tahun).
b. Data penderita yang diperoleh tidak memenuhi syarat sampel
penelitian. Misalnya salah satu data variabel penelitian yang
dibutuhkan pada saat pengumpulan data tidak lengkap, tidak ada
(kosong), tidak ditulis atau tidak dicantumkan dalam satu buku
rekam medis penderita.
E. Variabel dan Definisi Operasional

No Alat Skala
Variabel Definisi Operasional Interpretasi / Kategori
. Ukur Ukur
Ciri khusus yang dimiliki
Jenis oleh masing-masing Rekam 1. Laki-Laki
1. Nominal
Kelamin penderita yang tercatat di Medis 2. Perempuan
dalam rekam medis.
Lamanya penderita hidup
1. 0-3 Bulan (Newborn)
di dunia sejak dilahirkan Rekam
2. Usia Ordinal 2. 3-12 Bulan (Infant)
yang tercatat di rekam Medis
3. 1-5 Tahun (Toddler)
medis.
Riwayat pemberian air
susu ibu (ASI) sebagai
Riwayat sumber gizi utama bagi
Rekam 1. Pernah
3. Pemberian bayi yang belum bisa Nominal
Medis 2. Tidak Pernah
ASI mengonsumsi makanan
padat yang tercatat di
rekam medis.
Status kesehatan yang
dihasilkan oleh 1. Gizi Buruk
keseimbangan antara Rekam 2. Gizi Kurang
4. Status Gizi Nominal
kebutuhan dan masukan Medis 3. Gizi Baik
zat gizi yang tercatat di 4. Gizi Lebih
rekam medis.
5. Berat Badan Berat badan neonatus Ordinal Rekam 1. >4000gr (BBLL)
pada saat kelahiran yang
2. 2500-4000gr (BBLC)
ditimbang dalam waktu
3. 1500-2500gr (BBLR)
Lahir satu jam sesudah lahir Medis
4. 1000-1500gr (BBLSR)
yang tercatat di rekam
5. <1000gr (BBLASR)
medis.
Pengukuran yang
dilakukan untuk menilai
kesehatan fisik umum
yang dapat memberikan 1. Suhu Tubuh (oC)
Tanda-Tanda Rekam
6. petunjuk tentang Ordinal 2. Denyut Nadi (x/menit)
Vital (TTV) Medis
kemungkinan suatu 3. Pernapasan (x/menit)
penyakit pada penderita
yang tercatat di rekam
medis.

F. Jenis dan Sumber Data


Jenis data yang akan digunakan adalah data sekunder yang berasal
dari rekam medis penderita pneumonia pada balita di RSUD Dr. H.
Chasan Boesoirie.
G. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data sekunder
yang diperoleh dari rekam medis balita penderita pneumonia.
H. Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan secara univariat dengan pendekatan
penelitian deskriptif untuk melihat karakteristik masing-masing variabel
yang akan diteliti. Data yang telah diperoleh akan diolah menggunakan
aplikasi Statistical Product and Service Solutions (SPSS). Hasil distribusi
data akan disajikan dalam bentuk narasi, tabel, dan grafik frekuensi (n).

I. Etika Pengambilan Data


Setiap data yang diperoleh atau didapatkan dari rekam medis
penderita akan dirahasiakan oleh peneliti dengan baik dan aman. Sebelum
melaksanakan penelitian, peneliti akan meminta izin kepada rumah sakit
terkait dan institusi pendidikan tempat peneliti mengenyam pendidikan.
J. Alur Penelitian

Menentukan Populasi
Seluruh penderita pneumonia yang menjalani perawatan di
RSUD Dr. H. Chasan Boesoirie tahun 2018-2020

Menentukan Sampel
Seluruh populasi penderita pneumonia yang tergolong balita
dan memenuhi kriteria inklusi serta eksklusi

Pengumpulan Data Rekam


Medis Penderita

Analisis Data dengan Aplikasi


SPSS

Univariat
Menggunakan Tabel Distribusi
Frekuensi (n)

Pembahasan dan Kesimpulan

K. Jadwal Penelitian
Agustus September Oktober
2022 2022 2022
No. Kegiatan
Minggu (Pekan)
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Penyusunan
1.
Proposal
Seminar
2.
Proposal
Revisi
3.
Proposal
Pengumpulan
4.
Data
Analisa
5.
Data
Seminar
6.
Hasil

Anda mungkin juga menyukai