Anda di halaman 1dari 4

GAMBARAN ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN PHENEMONI

DENGAN MENERAPKAN TEKNIK FISIOTERAPI DADA UNTUK


MENGELUARKAN SPUTUM DI RUANG DAHLIA RSUD ULIN
BANJARMASIN

PROPOSAL

HADRIANUR
NIM. 1140970120054

POLITEKNIK KESDAM VI BANJARMASIN


PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN
TAHUN 2023
BAB I

A. Latar Belakang
Pneumonia merupakan penyakit infeksi yang menyerang paru-paru yang
ditandai dengan batuk dan sesak saat bernapas. Pneumonia lebih sering terjadi pada
anak karena respon imunitas mereka masih belum berkembang dengan baik.
Penyakit infeksi merupakan penyakit yang disebabkan masuk dan berkembang
biaknya mikroorganisme, suatu kelompok luas dari organisme mikroskopik yang
terdiri dari satu atau banyak sel seperti bakteri, fungi, parasit, dan virus.
(Wildaningsih, 2020)
Menurut Word Health Organization data kematian anak memperkirakan
sebanyak 15 % anak dibawah umur 5 tahun lebih dari 800.000 anak setiap tahunnya
meninggal karena pneumonia. Word Health Orgnization (WHO, 2019).
Pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksi yang mengenai saluran
pernapasan bawah dengan tanda dan gejala seperti batuk dan sesak napas. Hal ini
diakibatkan oleh adanya agen infeksius seperti virus, bakteri, mycoplasma (fungi),
dan aspirasi substansi asing yang berupa eksudat (cairan) dan konsolidasi (bercak
berawan) pada paru-paru (Khasanah, 2017). Pneumonia adalah penyakit infeksi akut
yang mengenai jaringan (paru-paru) tepatnya di alveoli yang disebabkan oleh
beberapa mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, maupun mikroorganisme
lainnya (Kemenkes RI, 2019).
Berdasarkan riset kesehatan dasar tahun 2018 pravalensi penyakit pneumonia di
indonesia mencapai 1.017.290 kasus. Penyakit pneumonia di kalimantan barat
menempati peringkat ke -1 dengan jumlah kasus sebanyak 19.190 kasus, disusul
peringkat ke -2 yaitu kalimantan selatan dengan jumlah sebanyak 16.043 kasus.
Untuk kalimantan timur menempati peringkat ke -3 dengan jumlah kasus sebanyak
13.977 kasus. Peringkat ke -4 adalah 2 kalimantan tengah dengan kasus sebanyak
10.189 kasus dan peringkat ke-5 ditempati oleh kalimantan utara dengan jumlah
kasus sebanyak 2.733 kasus (Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2020).
Pneumonia merupakan salah satu penyebab banyaknya kematian balita di dunia.
Selama tahun 2016, terdapat 568.146 (65,27%) jumlah kasus pneumonia pada balita
yang ada di Indonesia. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan
Selatan tercatat kasus pneumonia tahun 2017 sebesar 66,52%, data tertinggi pada
Puskesmas Beruntung Raya dengan angka 105 kasus (10,80%) di tahun 2017.
Tujuan penelitian ini untuk menganalisis faktor yang berhubungan dengan kepatuhan
penggunaan antibiotika pada orang tua pasien anak yang terdiagnosa pneumonia di
wilayah kerja Puskesmas Beruntung Raya serta menganalisa faktor yang paling
dominan mempengaruhi.
Berdasarkan Data di RSUD Ulin Banjarmasin pada tahun 2021 anak dengan
pneumonia laki-laki 23 orang dan perempuan 11 orang rata-rata berumur 0-14
tahun 32 orang, 15 tahun > 2 orang.
Masalah keperawatan pada pasien pneumonia jika tidak diatasi dapat
berdampak buruk bagi penderitanya salah satu gagal napas yang disebabkan karena
paru-paru cairan atau nanah, sehingga paru-paru tidak dapat mentransfer cukup
oksigen ke darah termasuk menghilangkan karbondioksida didalam darah. Kondisi
ini sangat serius sebab semua organ penting dalam tubuh membutuhkan oksigen
untuk bisa berfungsi dengan baik. (Kriss,2020).
Intervensi keperawatan utama dengan Pneumonia adalah Fisioterapi Dada.
Fisioterapi Dada merupakan kumpulan teknik atau tindakan pengeluaran sputum
yang mengakibatkan tersumbatnya jalan napas. Penerapan teknik Fisioterapi Dada
memiliki pengaruh terhadap peningkatan bersihan jalan napas dengan penyakit di
sistem pernafasan. Pasien yang mengalami gangguan di saluran perfasan sering
terjadi peningkatan produksi lendir yang berlebihan pada paru-parunya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah dalam
studi kasus ini adalah Bagaimanakah penerapan fisioterapi dada untuk
mengeluarkan sekret pada pasien dengan pneumonia setelah dilakukan intervensi
keperawatan dengan Fisioterapi Dada.
C. Tujuan Penelitian
a).Tujuan umum
Adapun tujuan studi kasus ini adalah untuk Mengetahui Gambaran penurunan
suara napas pada pasien dengan pneumonia sesudah dilakukan intervensi
keperawatan dengan Fisioterapi Dada.
b).Tujuan Khusus
Mengidentifikasi suara napas tambahan pada anak pneumonia sebelum
dilakukan intervensi keperawatan dengan fisioterapi dada
Mengidentifikasi suara napas tambahan pada anak pneumonia sesudah
dilakukan intervensi keperawatan dengan fisioterapi dada.
Menganalisis pelaksanaan intervensi keperawatan Fisioterapi Dada terhadap
penurunan suara napas tambahan pada anak pneumonia
D. Manfaat Penelitian
Manfaat bagi klien
Manfaat bagi klien adalah dapat menurunkan suara napas tambahan dengan
intervensi fisioterapi dada. Manfaat bagi perawat adalah memberikan informasi
tentang pentingnya fisioterapi dada pada pasien dengan pneumonia sehingga bisa
memotivasi perawat untuk melakukan fisioterapi dada dengan intervensi
keperawatan, serta memberikan masukan pada Rumah sakit untuk menetapkan
kebijakan menggunakan fisioterapi dada
Manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan Hasil studi kasus ini bisa
dijadikan sebagai dasar pengembangan model-model fisioterapi dada khusunya
dalam menangani pasien dengan suara napas tambahan pada pasien Pneumonia.
Manfaat bagi penulis Menjadikan pengalaman dalam mengaplikasikan asuhan
keperawatan pada anak dengan merawat klien dengan pneumonia.

BAB II

A. Konsep Medis
B. Konsep Masalah Keperawatan
C. Konsep Asuhan Keperawatan

BAB III

A. Rancangan Studi Kasus


B. Subjek Studi Kasus
C. Fokus Studi
D. Definisi Operasional Fokus Studi
E. Lokasi dan Waktu Studi Kasus
F. Metode Pengumpulan data & Instrumen Studi Kasus
G. Analisa Data
H. Penyajian Data
I. Etika Penelitian Studi Kasus

Anda mungkin juga menyukai