RISA SUSTIKA
024SYE19
YAYASANRUMAHSAKITISLAMNUSATENGGARABARAT
SEKOLAHTINGGIILMUKESEHATANYARSIMATARAM
PROGRAMSTUDIKEPERAWATANJENJANGD.3
MATARAM
2022
BAB 1
PENDAHULUAN
Pneumonia adalah istilah umum untuk infeksi paru-paru yang dapat di sebabkan oleh
akut yang menyerang jaringan paru dan sekitarnya. Sementara pada kebanykan kasus
gangguan pernafasan yang terjadi pada anak bersifat ringan, akan tetapi sepertiga
bayi dan anak-anak dapat pula memberi kecacatan samapai pada masa dewasa, di
sputum biasanya akan menumpuk hingga kental dan menjadi sulit untuk
dikeluarkan Penyakit pada sistem pernapasan yang paling sering diderita oleh
anak antara lain infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), pneumonia, asma dan
dari 800.00 anak balita di seluruh dunia, atau 39 anak per detik. Separuh dari
2
kematian balita akibat pneumonia di lima negara meliputi negria(162,000)
meninggal akibat pneumonia Etimosi global menunjukan bahwa satu jam ada
di indonesia berkisar antara 20-30% dari tahun 2010 sampai dengan 2014,
dan sejak tahun 2015 hingga 2019 terjadi peningkatan cakupan di karenakan
adanya perubahan angka perkiraan kasus dari 10% menjadi 3,55% namun
pada tahun 2020 terjadi penurunan kembali menjadi 34,8% penurunan ini
kunjungan balita batuk atau kesulitan bernafas. Pada tahun 2019 jumlah
dan pada tahun 2020 menjadi 4,972,553 kunjungan, terjadi penurunan 30%
dari kunjungan tahun 2019 yang pada akhirnya pada penemuan pneumonia
balita.
yaitu sebanyak 2,03% sedangkan menurut diagnosa atau gejala yang pernah
NTB RISKESDES 2018, Tertinggi pada umur 5-14 tahun dengan jumlah
3
4,128. (Riskesdas NTB 2018).
memberikan tekanan yang kuat pada layanan kesehatan. Pada sebagian besar
kasus saluran pernapasan yang dialami anak tergolong ringan, namun pada
sebabkan oleh sekret yang kental atau berlebihan akibat penyakit infeksi,
imobilisasi, statis skret dan batuk tidak efektif pada anak dengan pneumonia
(Hidayat, 2013).
sputum yang di lakukan baik secara madiri atau kombinasi agar tidak terjadi
drainage, perkusi dada, vibrasi dada, latihan tarik nafas dalam dan batuk
efektif. Fisioterapi dada ini dpat di lakukan pada bayi, anak-anak, dan
sekret dari paru-paru. Tindakan fisioterapi dada ini efektif dalam membatu
pasien mengurangi tanda dan gejala bersihan jalan nafas yang tidak efektif di
mana tanda dan gejala ini dapat di lihat dari keluarnya sekter atau sekret yang
sesudah di berikan tindakan fisioterapi dada klien sudah tidak tampak nafas
4
berat (Maidarti, 2014).
dada dalam mengatasi bersihkan jalan nafas tidak efektif pada anak
mengatasi bersihan jalan nafas tidak efektif pada anak peneumonia usia balita”
penerapan fisioterapi dada dalam mengatsi bersihan jalan nafas tidak efektif pada
1.4.1 Masyarakat
anak penumonia.
5
1.4.3 Penulis
DAFTAR PUSTAKA
Dewi & indrawati (2016) upaya mempertahankan bersihan jalan nafs dengan
6
Putri cahya& Andi A. (2020) Penerafan fisioterapi dada untuk mengeluarkan
dahak pada anak yang mengalami jalan nafas tidak efektif. Makasar.
Dinas kesehatan provinsi Nusa tenggara barat. Profil kesehatan nusa tenggara
SDKI D.F (2017) Standar diagnosa keperawatan indonesia (edisi 1; tim pokja
Maidart (2014)” Pengaruh fisioterapi dada terhadap bersihan jalan nafas pada
anak usia 1-5 tahun yang mengalami gangguan bersihan jalan nafas .
7
8
9