Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah infeksi akut yang menyerang saluran

pernapasan bagian atas dan saluran pernapasan bagian bawah. Virus, jamur, dan bakteri

penyebabnya infeksi ini. Penyakit ini secara umum terjadi pada masa peralihan yang

disebabkan oleh peredaran virus di udara yang juga menambah efek perubahan udara dari panas

ke dingin maka sistem kekebalan tubuh anak melemah. Hal ini membuat anak lebih rentan

terhadap infeksi karena penyakit infeksi saluran pernapasan akut dapat menyerang anak-anak

ketika pertahanan tubuh (imunologi) melemah. Biasanya menyerang anak-anak di bawah usia

5 tahun dan kelompok yang daya tahan tubuhnya masih rentan terhadap berbagai penyakit.

Penyakit ini diawali dengan suhu tubuh yang hangat sekitar 380C disertai satu atau lebih gejala,

sakit tenggorokan atau sakit menelan, pilek, disertai batuk kering atau lendir (Padila et al.,

2019).

Infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) adalah penyakit menular dengan angka

kesakitan dan kematian yang cukup meningkat di Indonesia. Penyakit ISPA merupakan

penyakit infeksi saluran pernapasan atas. penyakit ISPA cukup banyak di derita oleh

balita,karena anak balita sudah mulai kontak langsung dengan lingkungan luar, juga termasuk

kontak langsung dengan orang penderita penyakit ISPA, sehingga anak lebih mudah terkena

penyakit ISPA (Nuryanti et al., 2022).

Anak lebih rentan terhadap penyakit menular , hal ini dapat berkaitan dengan fungsi

perlindungan atau imunitas anak. Salah satu penyakit yang sering diderita anak usia 3 hingga

6 tahun adalah penyakit saluran pernapasan atau infeksi saluran pernapasan. Infeksi Saluran

1
Pernapasan Akut (ISPA) adalah penyakit infeksi akut yang menyerang satu atau lebih dari

saluran napas, mulai dari hidung (saluran napas atas) hingga alveoli (saluran napas bawah).

Saat membersihkan jalan napas pada anak, salah satunya adalah teknik napas dalam dan batuk

efektif untuk memperlancar dan membersihkan saluran napas anak. Relaksasi napasan dalam

dan batuk efektif penting untuk anak dengan ISPA. Tujuan dari prosedur ini adalah untuk

menghilangkan penyakit pernafasan dan menjaga kebersihan paru-paru. Anak diberikan teknik

relaksasi nafas dalam dan batuk efektif setiap dua jam didampingi oleh orang tuanya. Anak

yang melakukan relaksasi napas dalam dan batuk secara efektif dapat memulihkan dan

mempertahankan fungsi otot pernapasan, membantu membersihkan sekresi dari bronkus,

mencegah penumpukan sekret, sehingga membersihkan saluran udara (Iriani Restu, 2022).

World Health Organization (WHO) memperkirakan insiden Infeksi Saluran Pernapasan

Akut (ISPA) di negara berkembang dengan angka kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran

hidup adalah 15%-20% pertahun pada golongan usia balita. Prevalensi ISPA di Indonesia

sebesar 9,3% dengan prevalensi ISPA tertinggi terjadi pada kelompok umur 1-4 tahun yaitu

sebesar 5.573 kasus (Nuryanti et al., 2022).

Berdasarkan hasil Riskesdas (2018) prevalensi ISPA di Indonesia sebesar 9,3%

diantaranya 9,0% berjenis kelamin laki-laki dan 9,7% berjenis kelamin perempuan

(Kementerian Kesehatan RI, 2018). Prevalensi ISPA tertinggi terjadi pada kelompok umur satu

sampai empat tahun yaitu sebesar 13,7% (Kementerian Kesehatan RI, 2018).

Hasil pengambilan data awal rekam medik di RSUD Kota Kendari. Survei awal yang

dilakukan peneliti pada tanggal 2 Februari 2023 di RSUD Kota Kendari. Data dari jumlah

pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada anak, pada tahun 2019 penderita Infeksi

Saluran Pernapasan Akur (ISPA) pada anak meningkat dengan jumlah 127 jiwa, pada tahun

2020 menurun dengan jumlah 41 jiwa, dan pada tahun 2021 menurun dengan jumlah 33 jiwa,

2
sedangkan pada tahun 2022 meningkat dengan jumlah 66 jiwa (Rekam Medik RSUD Kota

Kendari).

ISPA dapat diobati dengan tindakan farmakologis dan nonfarmakologis. Tindakan

nonfarmakologis salah satunya dengan cara batuk efektif. Batuk efektif ini dapat mengurangi

keparahan batuk pada anak karena masalah pernapasan dapat diatasi dengan cara teknik batuk

efektif disertai pernapasan dalam. Selain itu, teknik pernapasan dalam dapat meningkatkan

ventilasi dan meningkatkan efisiensi batuk dan mempercepatpernapasan pada anak dengan

ISPA, ketika teknik pernapasan dalam tidak dilakukan secara optimal maka batuk efektif

tidak dapat dilakukan secara optimal. Batuk efektif menghilangkan sekresi dari saluran udara

sehingga mengurangi produksi sekret pada saluran napas pada anak ISPA, maka teknik

pernapasan dalam dan batuk yang efektif akan membantu membersihkan jalan pernapasan,

sehingga tindakan ini secara efektif membantu mengeluarkan sekresi. Nafas dalam dan batuk

efektif dapat menghemat energi klien sehingga klien tidak mudah lelah dan klien dapat

mengeliminasi sekret secara maksimal (Agustin, 2019)

Berdasarkan latar belakang di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan

judul “Gambaran Penerapan Terapi Batuk Efektif Terhadap Bersihan Jalan Napas Pada Anak

Dengan Diagnosa Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) Di Poli Anak RSUD Kota Kendari”

B. Rumusan Masalah

Bagaimana gambaran penerapan batuk efektif terhadap bersihan jalan napas pada

pasien An. M dengan diagnosa infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) Di Poli Anak RSUD

Kota Kendari ?

C. Tujuan Studi Kasus

Menggambarkan pelaksanaan penerapan batuk efektif terhadap bersihan jalan napas

pada pasien An. M dengan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Poli Anak RSUD

3
Kota Kendari.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Masyarakat

Meningkatkan pengetahuan masyarakat pada pasien Infeksi Saluran Pernapasan

Akut (ISPA) dalam penerapan terapi batuk efektif

2. Bagi pengembangan Ilmu Kesehatan

Menerapkan ilmu kesehatan di bidang keperawatan khususnya penerapan terapi

batuk efektif pada pasien Anak dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

3. Penulis

Memperoleh pengalaman dalam mengaplikasikan hasil riset


keperawatan,khususnya penelitian tentang gambaran penerapan terapi batuk efektif
terhadap bersihan jalan napas pada Anak Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)

Anda mungkin juga menyukai