Anda di halaman 1dari 5

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam peulisan karya tulis ilmiah adalah

desain studi kasus. Penilitian desain studi kasus adalah studi yang mengeksplorasi

suatu masalah keperawatan dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data

yang mendalam dan menyertakan berbagai sumber informasi.

Penelitian studi kasus dibatasi oleh waktu dan tempat, serta kasus yang

dipelajari berupa peristiwa, aktivitas atau individu. Penelitian studi kasus ini

adalah studi untuk mengeksplorasi masalah “Asuhan Keperawatan Gangguan

Sistem Hematologi Pada Kasus DHF Dirumah Sakit Islam Siti Hajar Nusa

Tenggara Barat”.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian studi kasus di laksanakan dirumah Sakit Islam Siti Hajar Nusa

Tenggara Barat sejak pasien masuk rumah sakit sampai pasien pulang dan atau

pasien rawat inap minimal 3 hari.

3.3 Subyek Penelitian

Subyek merupakan orang yang dijadikan sebagai responden untuk mengambil

kasus, Subyek penelitian yang digunakan adalah 2 pasien (2 kasus sebagai

pembanding) dengan masalah keperawatan yang sama, yaitu pasien dengan

Gangguan Sistem Hematologi Pada Kasus DHF.

3.4 Pengumpulan Data

Data berdasarkan cara memperoleh dibagi menjadi 2 yaitu data primer dan

data skunder (Riwidikto, 2011).


1. Data Primer

Data primer adalah data yang secara langsung diambil dari subyek atau

obyek penelitian oleh perorangan maupun organisasi. Data primer dapat

diproleh dari :

a. Wawancara

Yaitu metode yang digunakan untuk mengumpulkan data, dimana

peneliti mendapatkan keterangan atau penelitian secara lisan dari seorang

respponden atau sasaran peneliti atau bercakap-cakap berhadapan muka

dengan orang tersebut (face to face) (Notoadmodjo, 2012). Pada kasus ini

wawancara dilakukan pada perawat dan keluarga pasien.

b. Observasi

Observasi adalah suatu prosedur yang terencan antara lain meliputi:

melihat, mencatat jumlah data, syarat aktivitas tertentu yang ada

hubungannya dengan yang diteliti (Notoadmodjo, 2012).

Pada Pasien dengan kasus DHF perlu dilakukan observasi yaitu Vital

sign meliputi : suhu, resfirasi, nadi, tekanan darah, intake dan out put

pasien.

1) Pemeriksaan fisik

Menurut Nursalam (2010), pemeriksaan fisik di pergunakan untuk

mengetahui keadaan fisik pasien secara sistematis dengan cara :

a) Inspeksi

Suatu proses observasi yang dilaksanakan secara sistematis dengan

menggunakan indra penglihatan, pandangan dan penciuman


sebagai suatu alat untuk mengumpulkan data. Inspeksi dilakukan

secara berurutan mulai dari kepala sampai kaki.

b) Palpasi

Adalah suatu pemeriksaan seluruh bagian tubuh yang dapat teraba

dengan menggunakan bagian tangan yang berbeda untuk

mendeteksi jaringan, bentuk tubuh, persepsi getaran atau

pergerakan dan konsistensi, palpasi ini digunakan untuk

memeriksa turgor kulit pasien.

c) Perkusi

Adalah mengetuk permukaan tubuh dengan jari untuk

menghasilkan getaran yang menjalar melalui jaringan tubuh.

Perkusi dilakukan pada daerah abdomen.

d) Auskultasi

Adalah mendengarkan bunyi yang berbentuk dalam organ tubuh

untuk mendeteksi perbedaan dari normal. Dilakukan untuk

memeriksa detak jantung pasien.

2. Data Skunder

Data skunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari obyek

penelitian (Riwidikdo, 2011).

a. Studi dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung

ditujukan pada obyek penelitian, namun melalui dokumen (Hasan, 2012).

b. Studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh atau

dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari ilmu

pengetahuan yang sudah ada sebelumnya. Peneliti memanfaatkan teori-

teori yang sudah ada dibuku atau hasil penelitian lain untuk kepentingan
penelitian (Hasan, 2012). Studi kepustakaan diambil dari tahun 2010-

2016.

3.5 Analisa Data

Analisa data dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu pengumpulan data

sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara

mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan dengan teori yang ada dan

selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan. Teknik analisa yang digunakan

dengan cara menarasikan jawaban-jawaban dari penelitian yang diperoleh dari hasil

interpretasi wawancara mendalam yang dilakukan untuk menjawab rumusan

masalah penelitian. Teknik analisa digunakan dengan cara observasi oleh peneliti

dan studi dokumentasi yang menghasilkan data untuk selanjutnya diinterpretasikan

oleh peneliti dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk memberikan

rekomendasi dalam intervensi tersebut. Urutan dalam analisis adalah :

1. Pengumpulan data

Data dikumpulkan dari hasil anamnesa mendalam. Hasil ditulis dalam bentuk

catatan lapangan, kemudian disalin dalam bentuk transkrip.

a. Penyajian data

Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan maupun teks

naratif. Kerahasiaan dari responden dijamin dengan jalan mengaburkan

identitas dari responden atau dengan menggunakan inisial nama.

b. Kesimpulan

Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan

hasil-hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku

kesehatan. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode induksi.


3.6 Etika Penelitian

Etika yang mendasari suatu penelitian, terdiri dari :

1. Informed consent (persetujuan menjadi responden)

Bentuk persetujuan antara peneliti dengan responden penelitian dengan

memberikan lembar persetujuan. Informed Consent tersebut diberikan sebelum

penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi

responden (Hidayat, 2010).

2. Anonimity (tanpa nama)

Memberikan jaminan dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan

hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian

yang akan disajikan (Hidayat, 2010).

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun

masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil riset (Hidayat, 2010).

Anda mungkin juga menyukai