Anda di halaman 1dari 9

Tugas Contoh Desain Metode Penelitian

Dosen Pengampu :
Ibu Ns. Eny Rahmawati, M.Kep

Oleh:
Laksmi Rosyidah ( AOA0200932)
Kelas : Bekisar

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN D3 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES
MALANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Desain dalam penelitian ini yaitu dengan menggunakan metode studi kasus.

Metode studi kasus yaitu suatu studi yang mengekpresikan suatu masalah/fenomena

dengan batasan terperinci, memiliki pengambilan data yang mendalam dan menyertakan

berbagai sumber informasi.

3.2 Batasan Istilah

Studi kasus yang peneliti gunakan dalam metode studi kasus ini yaitu studi untuk

mengeksplorasi masalah asuhan keperawatan pada klien yang mengalami reumatoid

artritis dengan hambatan mobilitas fisik di RT 17 RW 04 Desa Kuwolu Bululawang

Batasan istilah di sini merupakan definisi operasional, yaitu suatu pernyataan

yang menjelaskan istilah-istilah kunci yang menjadi fokus studi kasus. Klien reumatoid

artritis yaitu orang yang telah di diagnosa oleh dokter menderita reumatoid artritis.

Hambatan mobilitas fisik yaitu suatu keterbatasan pada pergerakan fisik tubuh pada

bagian 1 ekstremitas atau lebih secara mandiri dan terarah, dimana klien mengalami

kekakuan pada sendi dan terlihat mereka yang memiliki cara beijalan yang tidak biasa

atau mereka yang memiliki pembengkakan pada sendi tangan maupun pada kaki.
3. 3 Partisipan

Partisipan atau responden adalah orang yang diminta untuk memberikan

keterangan tentang suatu fakta atau pendapat (Arikunto, 2006). Subjek yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu 2 klien Ny. B dan Ny. M yang mengalami reumatoid artritis

dengan kriteria sebagai berikut:

1. Klien mengalami kekakuan pada sendi

2. Klien mengalami pembengkakan sendi. Ny. B mengalami pembengkakan

pada pergelangan kaki kanan dan kiri dan Ny. M mengalami pembengkakan

pada daerah lutut kanan dan kiri

3. Ny. B berusia 54 tahun dan Ny. M berusia 59 tahun

4. Ny. B dan Ny. M mengalami hambatan mobilitas fisik pada tingkat 2

Dalam hal ini dijelaskan tentang deskriptif lokasi penelitian waktu yang

digunakan dalam kegiatan penyelenggaraan asuhan keperawatan.

Tempat Penelitian :Penelitian akan dilaksanakan di rumah warga di RT 17

RW 04 di Desa Kuwolu Bululawang

Waktu :Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 16 Juni - 21


63

3.5 Pengumpulan Data^

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

1) Wawancara (hasil anamnesis berisi tentang identitas klien, keluhan utama,

riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit

keluarga dll) dengan sumber data dari klien, keluarga, perawat lainnya.

2) Observasi dan pemeriksaan fisik (peneliti mendapatkan data pada sistem

tubuh klien dengan mengobservasi bagian tubuh yang terkena reumatoid

artritis dan observasi dalam pemenuhan aktivitas dalam memenuhi

kebutuhan klien (ADL))

3) Studi dokumentasi dan angket (hasil dari pemeriksaan diagnostik dan data

lain yang relevan, seperti hasil dari laboratorium dan data observasi serta

pedoman wawancara)

Proses pengumpulan data

Proses pengumpulan data studi kasus ini terdapat tiga tahapan yaitu :

a. Kegiatan Pra Lapangan (Perijinan )

Proses kegiatan dimulai setelah proposal penelitian mendapat persetujuan dari

pembimbing. Setelah itu proses pengumpulan data didahului dengan prosedur

surat perijinan dari Direktur Poltekkes ditujukan kepada Badan Kesatuan Bangsa

dan Politik Malang, setelah mendapat persetujuan dari

BAKESBAPOL dilanjutkan perijinan ke Direktur Poltekkes, Kepala Dinas

Kesehatan, Camat Bululawang dan selanjutnya menyerahkan surat perijinan ke

Kepala Puskesmas Bululawang, setelah mendapat perizinan baru oleh pihak

Puskesmas diarahkan ke wilayah tempat keija.

b. Kegiatan Lapangan (Pelaksanaan )


64

(1) Peneliti mencari objek penelitian di wilayah Rt 17 Rw 04 Desa Kuwolu

Bululawang) pada klien dengan Reumatoid Artritis dengan masalah

hambatan mobilitas fisik.

(2) Peneliti memperkenalkan diri dan menjelaskan maksud dan tujuan

dilaksanakan penelitian, apabila calon responden menyetujui maka peneliti

akan meminta responden mengisi inform consent.

(3) Peneliti melakukan pengumpulan data dengan cara wawancara mendalam

pada klien dan keluarga menggunakan konsep asuhan keperawatan yang

meliputi, keluhan saat pengkajian, riwayat penyakit sekarang, riwayat

penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat psikososial &

spriritual, pola kebiasaan sehari-hari selama di rumah dan lebih fokus pada

sistem muskuloskeletal yang mengalami masalah kekakuan sendi. Dan

peneliti melakukan perekaman sebagai bukti proses pengumpulan data.

(4) Peneliti melakukan pemeriksaan fisik (head to toe) menggunakan konsep

asuhan keperawatan dan mendokumentasikan hasil dari pemeriksaan fisik

(5) Peneliti melakukan perumusan diagnosa keperawatan yang muncul.

(6) Peneliti menyusun intervensi keperawatan yang akan dilakukan pada pasien

reumatoid artritis dengan masalah hambatan mobilitas fisik.

(7) Peneliti melakukan implementasi atau tindakan perawatan sesuai rencana

kegiatan.

(8) Peneliti melakukan kolaborasi dengan pihak keluarga dalam

pemantauan latihan gerak.

(9) Peneliti mengevaluasi keadaan setelah dilakukan intervensi keperawatan.

(10) Peneliti mendokumentasikan tindakan yang telah dilakukan


65

(11) Peneliti membuat kesimpulan dan evaluasi setelah selesai melakukan

asuhan keperawatan pada klien rheumatoid artritis.

c. Pasca Lapangan

Peneliti membuat analisa data setelah melakukan penelitian.

Uji keabsahan data dimaksudkan untuk menguji kualitas data/informasi yang

diperoleh sehingga menghasilkan data dengan validitas tinggi. Di samping integritas

peneliti (karena peneliti menjadi instrumen utama), uji keabsahan data dilakukan dengan :

1) Memperpanjang waktu pengamatan/tindakan

2) Sumber informasi tambahan menggunakan triangulasi sumber data.

Triangulasi sumber data dari tiga sumber data utama yaitu klien, perawat,

keluarga, dan keluarga klien yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
3.7 Analisis Data

Analisis data dilakukan sejak peneliti di lapangan, sewaktu pengumpulan data

sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara

mengemukakan fakta, selanjutnya membandingkan dengan teori yang ada dan

selanjutnya dituangkan dalam opini pembahasan. Teknik analisis yang digunakan dengan

cara menarasikan jawaban-jawaban yang diperoleh dari hasil interpretasi wawancara

mendalam yang dilakukan untuk menjawab rumusan masalah. Teknik analisis digunakan

dengan cara observasi oleh peneliti dan studi dokumentasi yang menghasilkan data untuk

selanjutnya diintepretasikan dan dibandingkan teori yang ada sebagai bahan untuk

memberikan rekomendasi dalam intervensi tersebut. Urutan dalam analisis yaitu:

1) Pengumpulan data

Data dikumpulkan dari hasil WOD (wawancara, observasi, dokumen). Hasil

ditulis dalam bentuk catatan lapangan, kemudian disalin dalam bentuk transkrip

(catatan terstruktur).

2) Mereduksi data

Data hasil wawancara yang terkumpul dalam bentuk catatan lapangan dijadikan

data dalam transkrip dan dikelompokkan menjadi data subyektif dan obyektif,

dianalisis berdasarkan hasil pemeriksaan diagnostik kemudian dibandingkan

nilai normal.

3) Penyajian data

Penyajian data dapat ditampilkan dengan tabel, gambar, bagan maupun teks

naratif. Kerahasiaan dari klien dijamin dengan jalan mengaburkan

identitas dari klien.


67

4) Kesimpulan

Dari data yang disajikan kemudian dibahas dan dibandingkan dengan hasil-hasil

penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan. Penarikan

kesimpulan dilakukan dengan metode induksi. Data yang dikumpulkan terkait

dengan data pengkajian, diagnosis, perencanaan, tindakan dan evaluasi.

3.8 Etika penelitian

Kode etik penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap

kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti (subyek

penelitian), dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil penelitian tersebut,

etika penelitian ini mencakup juga perilaku peneliti terhadap subyek penelitian serta

sesuatu yang dihasilkan oleh peneliti bagi masyarakat (Notoatmodjo, 2011).

Adapun etika yang dicantumkan yang mendasari studi kasus, terdiri dari:

1) hiformed consent (lembar persetujuan)

Lembar persetujuan penelitian diberikan kepada calon klien dengan tujuan

untuk mengetahui maksud dan tujuan serta dampak pengumpulan data, jika

klien bersedia untuk dijadikan obyek penelitian maka klien harus

menandatangani lembar persetujuan tersebut, jika tidak bersedia diteliti, maka

peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak klien.


68

2) Anominity (tanpa nama)

Peneliti melindungi hak dan privasi klien dengan tidak mencantumkan

nama langsung tetapi dengan memberikan kode atau inisial sebagai

identitas.

3) Confidentialy (kerahasiaan)

Semua informasi yang diberikan klien kepada peneliti akan tetap teijaga

kerahasiaannya.

4) Bebas dari penderitaan (penelitian ini dilaksanakan tanpa

mengakibatkan penderitaan pada subyek).

5) Bebas dari eksploitasi (partisipasi responden dalam penelitian tidak akan

digunakan untuk hal-hal yang dapat merugikan dalam bentuk apapun).

6) Resiko (peneliti telah mempertimbangkan resiko dan keuntungan setiap

tindakan yang dilakukan.

7) Subyek penelitian tidak boleh dipaksa untuk menjadi responden tanpa

adanya sanksi apapun

8) Subyek penelitian memiliki hak untuk mendapatkan j aminan dari

perlakuan yang diberikan

9) Subyek penelitian harus diperlakukan secara adil sebelum, selama, dan

setelah penelitian dilaksanakan tanpa ada diskriminasi walau dia drop out

dari penelitian

10) Hak untuk dijaga kerahasiaanya yang meliputi anonymity dan

confidentiality

Anda mungkin juga menyukai