Anda di halaman 1dari 4

BAB III

METODELOGI PENELITIAN
A. Pendekatan
Penelitian studi kasus ini adalah studi untuk mengeksplorasi masalah asuhan
keperawatan Gawat Darurat dengan gangguan pada sytem kardiovaskuler. Studi
kasus yang menjadi pokok bahasan penelitian ini adalah di gunakan untuk
mengesplorasi masalah Asuhan Keperawatan Gawat Darurat pada Klien Congestive
Heart Failure (CHF) dengan Masalah Ketidakefektifan bersihan jalan napas.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian


1. Lokasi penelitian
Penelitian ini akan dilakukan di ruang IGD Rumah Sakit Umum Bayu Asih
Purwakarta yang beralamat di Jl. Veteran No.39, Nagri kaler, Kecamatan.
Purwakarta, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat 41115.
2. Waktu penelitian
Klien yang dipilih adalah klien yang dirawat sejak pertama kali masuk rumah
sakit sampai pulang dan minimal dirawat selama 2-3 hari, klien yang mengalami
masalah Congestive Heart Failure (CHF). Penelitian dilakukan mulai bulan April
2020.

C. Metodologi Penelitian
Penelitian menggunakan satu pasien dibandingkan dengan hasil asuhan
keperawatan dengan masalah yang sama yang bersumber dari jurnal asuhan
keperawatan.

D. Subyek Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti mengambil kasus pada pasien dengan diagnosa
medis Congestive Heart Failure (CHF) dengan masalah ketidakefektifan bersihan
jalan napas.

E. Pengumpulan Data
Teknik pengambilan data merupakan cara untuk mengumpulkan atau
mengambil data yang akan dilakukan dalam penelitian. Pengumpulan data dalam
penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yaitu jenis
data yang diperoleh langsung dari responden melalui pemberian quesioner, sedangkan
data sekunder yaitu data yang diperoleh dari petugas kesehatan yang terkait. (Hidayat
2012).
Dalam keperawatan, data yang didapat bisa langsung dari pasien, keluarga,
maupun tenaga kesehatan lain. Adapun teknik pengumpulan data yang ditetapkan
dalam mengumpulkan data penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Wawancara
Wawancara yaitu melakukan tanya jawab langsung yang dilakukan perawat
kepada pasien maupun keluarga untuk mengetahui tentang identitas pasien,
keluhan utama, riwayat penyakit sekarang, dahulu, keluarga dan lain-lain
2. Obeservasi dan pemeriksaan fisik
Observasi yaitu melakukan pengamatan dan mencatat tindakan atau respon yang
terjadi pada diri pasien. Pemeriksaan fisik dilakukan untuk mengetahui sesuatu
yang normal maupun abnormal dari sistem tubuh
3. Studi dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data dari rumah Sakit dan
rekam medis pasien, atau dari Puskesmas Peneliti pun melakukan studi
kepustakaan yang dapat dipelajari dari sumber-sumber buku yang relevan dan
jurnal, yang mana bisa mempermudah peneliti dalam memvalidasi penelitian.

F. Analisa Data
Analisa data adalah pengelolaan dan penganalisaan data dengan teknik-teknik
tertentu. Adapun urutan dalam analis adalah;
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data diambil dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi
yang dilakukan kepada pasien. Pada wawancara ini, hal yang ditanyakan pada
pasien meliputi identitas, keluhan, riwayat penyakit dan lain-lain. Pada saat
diobservasi, peneliti melihat dan melakukan pemeriksaan fisik untuk mengetahui
sesuatu yang normal maupun abnormal dari sistem tubuh terkait dengan keluhan
pasien, kemudian di dokumentasikan ke dalam lembar asuhan keperawatan
2. Mereduksi data dengan membuat koding dan kategori.
Dalam studi kasus ini tidak perlu dilakukan pengkodingan, karena hanya meneliti
satu kasus saja pada pasien.
3. Penyajian data
Dalam studi kasus ini data disajikan dalam bentuk teks (tekstular). Penyajian
secara tekstular biasanya digunakan untuk penelitian atau data kualitatif.
Penyajian cara tekstular adlah penyajian data hasil penelitian dalam bentuk uraian
kalimat. (Notoatmodjo, 2010: 188). Kerahasiaan dari responden dijamin dengan
mengaburkan identitas dari responden.
4. Kesimpulan
Dari data yang disajikan, kemudian data dibahas dan dibandingkan dengan hasil-
hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan.
Pemeriksaan kesimpulan dilakukan dengan metode induksi.

G. Etika Penelitian

Etika penelitian adalah suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap
kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang ditelti (subjek
penelitian) dan masyarakat yang akan memperoleh dampak hasil penelitian tersebut
(Notoatmodjo, 2010). Sebelum melakukan penelitian, penelitian terlebih dahulu
mendapat rekomendasi dari instusi untuk mengajukan permohonan ijin kepada
lembaga tempat penelitian. Menurut Hidayat (2008). Dalam penelitian ini, sebelum
peneliti melakukan tindakan keperawatan kepada klien, peneliti harus memperhatikan
etika-etika dalam melakukan penelitian. Menurut Hidayat (2008), etika-etika dalam
penelitian diantaranya adalah:
1. Lembar persetujuan (Informed consent)
Informed consent merupakan bentuk pesetujuan antara peneliti dan responden
penelitian dengan memberikan lembar persetujuan, Informed consent tersebut
diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar persetujuan
untuk menjadi responden. Tujuan Informed consent adalah agar subyek mengerti
maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika subjek bersedia, maka
merka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika responden tidak bersedia,
maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa informasi yang harus ada
dalam Informed consent tersebut antara lain: partisipasi, responden, prosedur
pelaksanaan, potensial yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaann, informasi yang
mudah diihubungi, dan lain-lain (Hidayat, 2008)
2. Anoimity (tanpa nama)
Anoimity mweupakan etika dalam penelitian keperawatan. Masalah etika
keperawatan merupakan masalah yang memberrikan jaminan dalam penggunaan
subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama
responden atau klien pada lembar alat ukut dan hanya menuliskan kode pada
lembar pengumpulan data atau hasil peneliti yang disajikan. (Hidayat, 2008).
Kerahasiaan pada lembar asuhan keperawatan mengenai responden, penulis tidak
mencantumkan nama secara lengkap, cukup hanya dengan nama inisial saja.
3. Confidentiality (kerahasiaan)
Confidentiality merupakan etik dalam peneliti untuk menjamin keberhasilan dari
hasil penelitian baik informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua
informasi klien yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiannya oleh peneliti,
hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan pada hasil penelitian (Hidayat,
2008). Peneliti menjelaskan bahwa data yang diperoleh dari responden akan
dijaga kerahasiaannya oleh peneliti.

H. Keabsahan Data

Uji keabsahan data dimaksudkan untuk menguji kualitas data atau informasi yang
diperoleh dalam penelitian sehingga menghasilkan data dengan validasi tinggi.
Disamping intergitas peneliti (karena peneliti menjadi intrument utama), uji
keabsahan data dilakukan dengan :
1. Memperpanjang waktu pengamatan atau tindakan
2. Sumber informasi tambahan menggunakan triangulasi dari tiga sumber data utama
yaitu pasien, perawat dan keluarga pasien yang berkaitan dengan masalah yang
diteliti.

Anda mungkin juga menyukai