Anda di halaman 1dari 3

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian
Dalam menyusun Karya Tulis Ilmiah ini penulis menggunakan metode deskriptif
dalam bentuk studi kasus. Studi kasus ini adalah penelitian yang di lakukan dengan
meneliti suatu permasalahan penting dalam kasus yang di pilih yaitu pola nafas tidak
efektif pada pasien asma

B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian pada Karya Tulis Ilmiah ini menggunkan 2 responden dengan
masalah keperawatan yang sama dengancara convinience sampling method yaitu
penetapan sampel dengan responden yang dipilih karena keinginan peneliti sesuai
dengan kriteria yaitu
1. Partisipan di rawat di RSUD Kardinah Kota Tegal dengan diagnosa Asma
2. Pasien rawat inap di hari ke satu perawatan di ruang penyakit dalam
3. Pasien dengan kesadaran composmentis
4. Pasien mengalami masalah pola nafas tidak efektif dengan tanda dan gejala sesak
nafas disertai penggunaan otot bantu pernafasan
5. Pasien bersedia menjadi responden dan dapat bekerjasama dalam melakukan
tindakan keperawatan
C. Tempat dan Waktu

D. Variabel dan Definisi Operasional

Asma Pasien yang di diagnosa oleh Dokter di Ruang Rosella RSUD


Kardinah Kota Tegal

Pola nafas tidak Pola nafas tidak efektif yaitu inspirasi dan / atau ekspirasi yang
efektif tidak memberikan ventilasi adekuat

E. Teknik Pengumpulan data


Menurut Nursalam, 2017 Teknik pengumpulan data yang di gunakan antara lain :
1. Wawancara
Wawancara berisi tentang identitas klien, keluhan utama, riwayat penyakit
sekarang-dahulu-keluarga dll. Dalam mencari informasi, peneliti melakukan 2
jenis wawancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subjek
klien) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarga klien).
2. Observasi
Penulis melakukan observasi kepada pasien dengan cara memeriksa semua bagian
tubuh pasien apakah ada lesi dan edema untuk memantau keadaan dan melakukan
pemeriksaan tanda-tanda vital meliputi cek tekanan darah, suhu, frekuensi
pernafasan, nadi dan SPO² .
3. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik ini dilakukan dari ujung kepala hingga ujung kaki (head to toe)
untuk mengidentifikasi adanya gangguan pada sistem tubuh lainya dengan cara :
Inspeksi, Palpasi. Perkusi Dan Auskultasi. Terutama pada sistem pernafasan yang
mendukung adanya masalah pola nafas tidak efektif.
4. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan melihat catatan rekam medis pasien untuk
mengetahuai hasil pemeriksaan laboratorium, foto thorak,serta informasi
mengenai terapi yang sedang dijalani pasien.
F. Teknik Analisa Data
Pengolahan data menggunakan tekhnik analisis deskriptif. Pengolahan data dilakukan
dengan menggolongkan data. Kemudian data hasil pengkajian tersebut
dikelompokkan kedalam data subyektif dan obyektif. Dilanjutkan dengan
merumuskan diagnosa, intervensi, implementasi dan evaluasi.
Pengelompokkan pada data subyektif dilakukan dengan wawancara pada pasien dan
keluarga terkait permasalahnya. Sedangkan pada pengelompokkan data subyektif
dilakukan dengan mengobservasi, melakukan pemeriksaan fisik dan data rekamedis
pasien.
G. Etika Penelitian
Dalam melakukan asuhan keperawatan pada pasien, peneliti harus memperhatikan
beberapa etika penelitian. Menurut Arwani (2019) dan Masturoh & Anggita (2018)
etika penelitian antara lain :
1. Lembar Persetujuan (Inform Consent)
Lembar persetujuan (inform consent) diberikan kepada pasien sebelum penelitian
yaitu proses dimana seorang subjek penelitian secara sukarela memberikan atau
menyatakan keinginannya untuk berpartisipasi dalam penelitian, setelah
diinformasikan atau dijelaskan keseluruh ruang lingkup, manfaat, serta resiko dari
penelitaian tersebut.
2. Menghormati menghargai subyek (respect for person)
Penulis sebelum melakukan tindakan melakukan salam terapeutik,
memperkenalkan diri, tidak memaksakan kehendak dan menjaga privasi pasien.
3. Manfaat (Beneficence)
Penulis menjelaskan manfaat dari penelitian yang dilakukan kepada pasien dan
juga menjelaskan tujuan dari penelitian yang dilakukan.
4. Tidak Membahayakan Reponden (non-maleficence)
Penulis dalam melakukan tindakan kepada pasien tidak dilakukan saat pasien
tidak istirahat serta mengurangi kerugian ataupun resiko bagi pasien.
5. Keadilan (justice)
Penulis tidak membedakan subjek satu dengan yang lainya. Penulis dalam
melakukan penelitian mempertimbangkan antara manfaat dan resiko dalam
penelitian yang dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai