Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Desain Studi Kasus

Desain penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah penelitian

deskriptif yaitu dengan studi kasus. Penelitian ini ditujukan untuk

memberikan gambaran bagaimana Asuhan Keperawatan Pada Pasien Anak

Dengan Penyakit Pneumonia Dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi.

B. Subyek Studi Kasus

Subyek studi kasus dalam penelitian ini adalah anak yang berumur

dibawah lima tahun atau balita yang mengalami gangguan sistem pernapasan

dengan diagnosa medis Pneumonia dan mengalami masalah kebutuhan

oksigenasi

1. Kriteria Inklusi

a. Pasien yang mendapatkan perawatan dengan Pneumonia yang

memiliki masalah dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi

b. Pasien dalam kesadaran compos mentis sampai apatis

c. Tanda-tanda vital dalam batas normal sampai tidak normal

d. Balita yang mengalami sesak napas

e. Terdapat batuk (produktif/tidak produktif)

f. Terdapat suara bunyi napas tambahan

g. Orang tua pasien bersedia untuk menjadi responden

29
2. Kriteria Eksklusi

a. Pasien yang tidak didiagnosis gangguan pneumonia

b. Pasien tidak mengalami masalah pada kebutuhan oksigenasi

c. Bukan pasien balita

d. Orang tua pasien dan pasien yang tidak menyetujui untuk jadi

responden.

C. Fokus Studi

Fokus Studi dalam penelitian ini adalah Pemenuhan Kebutuhan

Oksigenasi pada Pasien Anak dengan Diagnosa Medis Pneumonia

D. Definisi Operasional

1. Pneumonia adalah penyakit infeksi saluran pernapasan bawah akut

yang mengenai jaringan paru (alveoli) dan sering menyerang balita

dengan gejala batuk, sesak nafas, dan ronkhi. Pneumonia yang

dimaksud dalam penelitian studi kasus ini adalah anak yang berumur

balita yang terdiagnosis oleh dokter dengan penyakit Pneumonia yang

ditunjang dengan pemeriksaan laboratorium ataupun radiologi.

2. Kebutuhan oksigenasi adalah kebutuhan dasar manusia yang

digunakan untuk kelangsungan metabolisme sel tubuh dan aktivitas

organ atau sel.

3. Balita adalah anak usia 12 bulan sampai dengan 59 bulan

4. Asuhan Keperawatan adalah suatu rangkaian proses keperawatan yang

dilakukan untuk memberikan pelayanan kepada klien. Dalam merawat

30
pasien anak dengan penyakit Pneumonia, perawat harus melakukan

proses Keperawatan yang terdiri dari :

a. Pengkajian yaitu proses pengumpulan data pada anak dengan

gangguan pemenuhan kebutuhan oksigenasi yang dapat didapatkan

dengan cara observasi, wawancara pada klien dan keluarga, serta

buku rekam medik pasien.

b. Diagnosa keperawatan yang dipertimbangkan pada penyakit

Pneumonia adalah diagnosa yang berfokus pada gangguan

pemenuhan kebutuhan oksigenasi dengan diagnosa keperawatan

ketidakefektifan bersihan jalan napas

c. Intervensi Keperawatan yaitu membuat perencanaan pelaksanaan

keperawatan yang sesuai dengan diagnosa keperawatan untuk

mengurangi bahkan menghilangkan masalah yang dialami oleh

Pasien Anak dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi dengan

tujuan agar jalan napas paten dengan kriteria NOC:

Status Pernapasan : Kepatenan Jalan Napas.

1) Frekuensi Pernapasan skala 4 (ringan)

2) Irama pernapasan skala 4 (ringan)

3) Suara nafas tambahan skala 4 (ringan)

NIC:

31
1) Monitor Pernapasan

a) Monitor kecepatan, irama, kedalaman, dan kesulitan

bernafas.

b) Catat pergerakan dada, catat ketidaksimetrisan, penggunaan

otot bantu pernapasan dan retraksi pada otot supraclaviculas

dan interkosta

c) Monitor suara nafas tambahan seperti ngorok atau mengi

d) Monitor pola nafas

2) Manajemen Jalan Nafas

a) Monitor status pernafasan

b) Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi

c) Kelola udara dan oksigen yang dilembabkan, sebagaimana

mestinya

d) Kelola nebulizer ultrasonik,sebagaimana mestinya.

d. Implementasi Keperawatan yaitu merealisasikan perencanaan yang

telah disusun berdasarkan diagnosa yang diangkat.

e. Evaluasi adalah menilai sejauh mana intervensi yang telah

diimplementasikan berhasil atau tidak, yaitu :

Status Pernapasan : Kepatenan Jalan Napas.

1) Frekuensi Pernapasan skala 4 (ringan)

2) Irama pernapasan skala 4 (ringan)

3) Suara nafas tambahan skala 4 (ringan)

E. Tempat Dan Waktu

32
Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 juni-13 juni 2019 di RSUD

Kota Kendari tepatnya di ruang Mawar

F. Metode Pengumpulan Data

Sumber data yang digunakan dari subyek penelitian adalah data primer

dan sekunder. Data primer yaitu data yang didapatkan langsung terhadap

responden (Pasien Anak atau keluarga Pasien Anak). Sedangkan data

sekunder dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh dari status Pasien

Anak dan rekam medis RSUD Kota Kendari.

1. Data Primer

Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari subyek penelitian

a. Wawancara adalah tanya jawab antara dua pihak.

Pewawancara dan narasumber untuk memperoleh data suatu

hal. Walaupun ada unsur kebebasan, tetapi ada pengaruh

pembicaraan yang tegas dan jelas. Jadi wawancara ini

mempunyai ciri fleksibilitas dan arah yang jelas.

b. Observasi adalah cara pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan secara langsung kepada responden penelitian

untuk mencari hal-hal yang akan diteliti

c. Pemeriksaan fisik adalah proses berkelanjutan yang dimulai

selama wawancara, terutama dengan melihat (inspeksi).

Selama pemeriksaan yang lebih formal, alat-alat perkusi

33
palpasi, auskultasi ditambahkan untuk menambahkan

pengkajian sistem tubuh.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapatkan secara tidak langsung

dari objek penelitian. Data sekunder meliputi :

a. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak

langusng pada objek penelitian tetapi melalui dokumen

b. Kepustakaan adalah teknik pengumpulan data yang diperoleh

oleh orang yang melakukan penelitian dan memanfaatkan

teori-teori yang sudah ada dibuku atau hasil penelitian lain

untuk kepentingan penelitian.

G. Penyajian Data

Penelitian ini dijabarkan dalam bentuk narasi

H. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini perlu adanya rekomendasi dari pihak

institusi dalam permohonan izin dalam melakukan penelitian kepada Kepala

Institusi tempat dilakukannya penelitian. Dengan mengunakan manusia

sebagai objek penelitian harus sesuai dengan prinsip etik. Dalam hal ini,

peneliti menekankan prinsip etik sebagai berikut.

1. Prinsip Manfaat

34
a. Bebas dari Penderitaan

Penelitian harus dilaksanakan tanpa mengakibatkan penderitaan

kepada subjek.

b. Bebas dari Eksploitasi

Partisipasi subjek dalam penelitian, harus dihindarkan dari

keadaan yang tidak menguntungkan. Peneliti harus meyakinkan

subyek bahwa apabila berpartisipasi dalam penelitian ini maka

informasi yang telah diberikan tidak akan dipergunakan untuk

merugikan subyek.

c. Risiko (benefits ratio)

Peneliti harus berhati-hati dalam melakukan penelitian agar

tidak menimbulkan risiko yang dapat merugikan subyek

2. Prinsip Menghargai Hak Asasi Manusia (respect human dignity)

a. Hak untuk ikut atau tidak menjadi responden (right to self

determination)

Subyek berhak untuk menentukan apakah mau berpartisipasi

dalam penelitian atau menolak untuk berpartisipasi dalam penelitian

tersebut

b. Hak untuk mendapatkan jaminan dari perlakuan yang diberikan

(right to full disclosure)

Seorang peneliti harus bertanggungjawab jika ada sesuatu yang

terjadi kepada subyek dan harus memberikan penjelasan secara rinci.

c. Informed Consent

35
Informed consent merupakan lembar persetujuan studi kasus

yang diberikan kepada responden, agar responden mengetahui

maksud dan tujuan studi kasus.

3. Prinsip Keadilan (right to justice)

a. Hak untuk mendapatkan pengobatan yang adil (right in fair

treatment)

Peneliti harus adil dalam melakukan penelitian terhadap subyek,

selama dan sesudah keikutsertaannya dalam penelitian tanpa adanya

diskriminasi.

b. Hak dijaga kerahasiaannya (right to privacy)

Untuk menjaga kerahasiaan pada lembar yang telah diisi oleh

responden, penulis tidak mencantumkan nama secara lengkap,

responden cukup mencantumkan nama inisial saja.

36

Anda mungkin juga menyukai