TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi Anak
tahun) usia bermain/ Toddler (1-2,5 tahun), pra sekolah (2,5-5 tahun), usia
sekolah (5-11 tahun) hingga remaja (11-18 tahun). Rentang ini berbeda
antara anak satu dengan yang lain mengingat latar bekang anak berbeda.
memiliki ciri fisik, kognitif, konsep diri, pola koping, dan perilaku sosial
(Hidayat 2009).
7
Yang termasuk kebutuhan asuh adalah nutrisi yang cukup, perawatan
asih atau kebutuhan emosi dan kasih sayang adalah kasih sayang orang
8
B. Konsep Dasar Pneumonia Pada Anak
1. Definisi
pernapasan bila kerusakan berasal dari virus, dan pemberian antibiotik dan
2. Etiologi
protozoa.
pneumonia,staphylococus aureus.
9
3) Atypikal bacteria : Legionella pneumophilla dan mycoplasma
pneumonia.
kriptokokkis.
10
3. Klasifikasi
11
Tabel 2.2 Klasifikasi Pneumonia Pada Anak Balita
12
4. Patogenesis
Pneumonia mungkin juga disebabkan oleh terapi radiasi, bahan kimia, dan
paling sering) atau penyebaran hematogen dari fokus infeksi yang jauh.
meghasilkan cairan edema yang kaya protein dalam alveoli dan jaringan
intertisial.
akibat perembesan eritrosit dan beberapa leukosit dari kapiler paru. Alveoli
dan septa menjadi penuh dengan cairan edema yang berisi eritrosit dan
melebar. Paru menjadi tidak berisi udara lagi,kenyal, dan berwarna merah.
13
Pada tingkat lanjut, aliran darah menurun, alveoli penuh dengan leukosit,
Paru masuk dalam tahap hepatisasi abu-abu dan tampak berwarna abu-abu
kekuningan. Secara perlahan sel darah merah yang mati dan eksudat –
fibrin dibuang dari alveoli. Terjadi resolusi sempurna, paru menjadi normal
gas.
akibat adanya mekanisme pertahanan yang terdiri ats refleks glotis dan
batuk, lapisan mukus dan gerakan silia yang mengeluarkan organisme yng
melekat pada lapisan mukus tersebut, dan sekresi humoral setempat. Sel-
komplemen
sifat bakteriostatik
aktifitas antivirus.
14
5. Manifestasi Klinis
2. Dispnea
supraklavikula
didekatnya)
9. Batuk proksimal mirip pertusis (sering terjadi pada anak yang lebih
kecil).
15
6. Patofisiologi Pneumonia
Organisme
Stapilokokus
Trombus
Toksin,koagulase
Nekrosis hemoragik
Abses
pneumatocele
(kerusakan
jaringan parut
Ketidakefektifan pola
napas
16
7. Uji laboratorium dan Diagnostik
b. Oksimetri nadi
17
j. Biopsi paru-selama torakotomi,jaringan paru dieksisi untuk studi
diagnostik
1. Definisi
2) Laring, Epiglotis
18
Gambar 2.2 Pneumonia (Hidayat 2009)
b. Proses Oksigenasi
3 tahap yaitu:
1) Ventilasi
ekpansi
c) Jalan napas
pusat pernapasan.
19
2) Difusi gas
3) Transportasi gas
dengan hemoglobin
Kebutuhan Oksigenasi
1. Pengkajian
yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai sumber data, baik dari
berupa data dasar, data fokus, data subjektif dan data objektif (Nikmatur
Rohmah,2010).
a. Pengkajian fokus
1) Identitas terdiri dari identitas pasien (nama, umur, agama, jenis kelamin,
20
penanggung jawab (nama, umur, hubungan dengan pasien, pekerjaan,
dan alamat).
4). Demografi
polusi udara
6) Pemeriksaan fisik.
a) Inspeksi
(c)Kulit :
21
(2) Tekstur (Perhatikan kelembaban,kehalusan, kekasaran,
sama)
(d) Dada :
2. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan terdiri dari klasifikasi data dan analisa data. Pada
22
a. Ketidakefektifan pola napas
1) Bradipnea,dispnea
4) Pernapasan bibir
7) Takipnea (Herdman,2015)
3. Intervensi Keperawatan
23
NIC :
a) Monitor Pernapasan
interkosta
mestinya
4. Implementasi Keperawatan
24
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi:
oksigen pada pasien dapat melalui lima cara yaitu : kateter nasal, kanul nasal,
1. Persiapan alat
e. Cotton budd
2. Persiapan perawat
25
b. Perawat mencuci tangan
3. Persiapan pasien
4. Prosedur Kerja
oksigen dinding
h. Atur pengikat nasal kanul dengan benar, jangan terlalu kencang dan
26
m. Mengakhiri tindakan dengan mengucapkan salam
a. . Set nebulizer
b. Obat bronkodilator
c. Bengkok 1 buah
d. Tissue
e. Spuit 5 cc
f. Aquades
2. Pelaksanaan
a. . Tahap PraInteraksi
2) Mencuci tangan
3) Menyiapkan alat
b. Tahap Orientasi
27
c. Tahap Kerja
nebulizer
d. Tahap Terminasi
3) Membereskan alat
4) Mencuci tangan
28