Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KEPERAWATAN MASYARAKAT PESISIR 1

Oleh :

ILHAM MAIKAL

P00320018065

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLTEKKES KEMENKES KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2019/2020


1. Masalah Kesehatan yang Terjadi pada Masyarakat pesisir

Rendahnya tingkat kesehatan masyarakat akan memunculkan


serangkaian dampak yang berhubungan dengan kualitas sumber daya
manusia. Generasi yang tidak ketercukupan gizi tentu akan memiliki
kondisi fisik dan psikis yang kurang bila dibandingkan dengan generasi
yang terpenuhi gizinya,khususnya masyarakat di pesisir.

Masalah-masalah kesehatan perlu kita atasi dengan berbagai upaya


atau cara agar kitadapat beraktivitas dengan baik karena jika kita sehat kita
dapat beraktivitas dengan

 Masalah perilaku kesehatan, genetik, lingkungan dan pelayanan


kesehatan berkesinambungan yang meningkat ke masalah kesehatan
ibu dan anak.
 Masalah gizi dan beragam penyakit menular dan tidak menular.
 Masalah Kesehatan bisa terjadi pada masyarakat umum atau
kelompok berisiko tinggi (bayi, balita dan ibu), Manula dan para
pekerja.
2. Masalah yang timbul akibat Pencemaran air laut
 Pertumbuhan jumlah penduduk yang mendiami wilayah pesisir
dan meningkatnya kegiatan pariwisatajuga akan meningkatkan
jumlah sampah dan kandungan bakteri yang dapat menyebabkan
berbagai kerugian bagi lingkungan pesisir.
 kegiatan industri di darat yang membuang limbahnya ke dalam
badan sungai yang kemudian terbawa sampai ke laut melalui
wilayah pesisir. Hal ini akan menperbesar tekanan ekologis
wilayah pesisir.
 Sumber pencemaran yang berasal dari limbah industri dan kapal-
kapal di sepanjang wilayah pesisir umumnya
 mengandung logam berat. Kandungan logam berat diperairan
diperkirakan akan terus meningkat dan akan mengakibatkan
terjadinya erosi dan pencucian tanah, masuknya sampah industri
dan pembakaran bahan baker fosil ke perairan dan atmosfer,
serta pelepasan sedimentasi logam dari lumpur aktif secara
langsung.

Ciri-Ciri Pencemaran Pesisir dan Pantai:

 Adanya limbah idustri di sungai yang meresap ke tanah.


 Terdapat banyak sampah-sampah di daerah pesisir dan pantai.
Sampah yang bersifat organic maupun nonorganik juga
dibuang ke laut melalui sistem DAS.
 Terjadinya perubahan kondisi alam menjadi lingkungan buatan
dengan dibangunnya beberapa fasilitas penunjang yang diperluka.
 Adanya pencemaran limbah minyak yang terjadi di pantai baik
yang di sengaja maupun yang tidak disengaja.
 Rusaknya hutan mangrove di daerah pesisir pantai.
 Hancurnya organisme yang membuat laut menjadi semakin tidak
subur.

Selain hal-hal di atas, dengan semakin besar dan banyaknya


aktivitas perekonomian yang dilakukan di wilayah pesisir
dan lautan, seringkali pula menimbulkan pengaruh dalam
pengelolaan sumber daya dan lingkungan wilayah pesisir misalnya
(Dahuri 2001):

 Perkapalan dan transportasi: tumpahan minyak, air ballast limbah


padat dan kecelakaan.
 Pengilangan minyak dan gas : tumpahan minyak,
pembongkaran bahan pencemar, konversi kawasan pesisir.
 Perikanan: overfishing, destruksi habitat, pencemaran pesisir,
pemasaran dan distribusi, modal dan tenaga/ keahlian
 Budidaya perairan : ekstensifikasi dan konversi mangrove.
 Kehutanan: penebangan dan konversi hutan.
 Pertambangan: penambangan pasir dan terumbu karang
 Industri: reklamasi danp engerukan tanah.
 Pariwisata: pembangaunan infrastruktur dan pencemaran.
Beberapa kegiatan manusia yang dapat menyebabkan
pencemaran pesisir dan pantai adalah sebagai berikut:

 Penambangan karang dengan atau tanpa bahan peledak,


Penangkapan ikan menggunakan racun sianida dan bahan
peledak.
 Penambatan jangkar perahu.
 Pembuangan sampah rumah tangga
 Pembukaan lahan untuk pertanian, pengembangan kota dan
industri, penebangan kayu dan penambangan di daerah aliran
sungai (DAS) mengakibatkan terjadinya pencemaran dan
perobahan lingkungan wilayah pesisir.
 Pembukaan hutan mangrove untuk kepentingan pemukiman,
pembangunan infrastukturdan perikanan tambak dapat
mengakibatkan erosi pantai.
 Sumber pencemaran pesisir dan pantai dapat dikelompokkan
menjadi 6 bagian yaitu:
1) Industri,
2) Limbah cair pemukiman(sewage),
3) Limbah cair perkotaan(urban stormwater),
4) Pertambangan,
5) Pelayaran (shipping)

Dampak Pencemaran Pesisir

Dampak negatif dari pencemaran tidak hanya membahayakan


kehidupan biota dan lingkungan laut,tetapi juga dapat
membahayakan kesehatan manusia bahkan menyebabkan kematian
mengurangi atau merusak nilai estetika lingkungan pesisir dan
lautan dan menimbulkan kerugian secara sosial ekonomi.Kerusakan
garis pantai di Indonesia mencapai 20 persen dari total 95.000
km garis pantai di sepanjang wilayah Indonesia. Kerusakan ini
antara lain diakibatkan oleh perubahan lingkungan dan abrasi pantai.
3. Penyakit yang sering muncul pada masyarakat yang tinggal di daerah pesisir

1) KATARAK
Selain faktor usia,paparan sinar UV juga menjadi penyebab utama penyakit katarak
pada mata.Tak heran jika pada masyarakat pesisir banyak terkena katarak.Direkrtur
Utama Rumah Sakit Mata JEC Kedoya dokter spesialis mata dari rumah sakit mata
jakarta eye center,mengatakan bahwa sinar UV dapat mengganggu metabolisme lensa
mata dari yang jernih menjadi keruh.akibatnya paparan UV banyak nelayan dilaut yang
menderita katarak Pada usia mudah yaitu sekitar 40 tahun.

2) KUSTA
Penyakit ini penyakit baru ditemukan oleh KEMENKES,dan di temukan sebagian
besar di daerah pantai dan pesisir laut.

4. Upaya-upaya dalam Menanggulangi Kesehatan Masyarakat Pesisir

1. Peningkatan Gizi : Hal ini dapat dilakukan dengan memberi makanan


tambahan yang bergizi terutama bagi anak-anak dapat dioptimalkan
melalui pemberdayaan posyandu dan kegiatan PKK.
2. Penambahan Fasilitas Kesehatan : Fasilitas kesehatan harus mampu
menampung dan menjangkau masyarakat didaerah-daerah tertinggal.
Penambahan fasilitas kesehatan ini meliputi puskesmas, posyandu.
Penambahan fasilitas ini dimaksudkan untuk memberikan pelayanan
kesehatan bagi masyarakat, seperti imunisasi, KB, pengobatan , dan lain-
lain
3. Pelaksanaan Imunisasi : Berdasarkan prinsip pencegahan lebih baik
dari pengobatan, program imunisasi bertujuan melindungi tiap anak dari
penyakit umum.Hal tersebut dapat dilaksanakan melalui PIN (Pekan
Imunisasi Nasional).
4. Penyediaan Pelayanan Kesehatan Gratis : Pemerintah menyediakan
pelayanan gratis bagi penduduk miskin dalam bentuk Askeskin ( Asuransi
Kesehatan Masyarakat Miskin ) dan Kartu sehat yang dapat digunakan untuk
memperoleh layanan kesehatan secara murah.
5. Pengadaan Obat Generik:Pemerintah harus mengembangkan pengadaan obat
murah yang dapat dijangkau oleh masyarakat bawah. penyediaan obat murah
ini dapat beruba obat generik.
6. Penambahan jumlah tenaga medis : Agar pelayanan kesehatan dapat
mencakup seluruh lapisan masyarakat dan mencakup seluruh wilayah
Indonesia diperlukan penambahan jumlah tenaga medis, seperti dokter, bidan,
perawat.
7. Melakukan penyuluhan tentang pentingnya Pola Hidup Bersih dan
Sehat:Penyuluhan semacam ini juga bisa melibatkan lembaga-lembaga lain
diluar lembaga kesehatan, seperti sekolah, masyarakat pesisir .

5. Peran sebagai perawat maritim

Kegiatan pelayanan kesehatan yang dapat ditemukan di wilayah pesisir yaitu


berupa Puskesmas. Puskesmas merupakan organisasi yang bergerak di bidang
pelayanan jasa kesehatan yang mempunyai tujuan untuk meningkatkan mutu sumber
daya manusia, harapan hidup, kesejahteraan keluarga dan masyarakat, serta
mempertinggi derajat kesehatan masyarakat akan pentingnya hidup sehat.

Peran layanan kesehatan bagi masyarakat pesisir

Peran layanan kesehatan yang ada di masyarakat pesisir ini ternyata masih
saja kurang ditanggapi oleh masyarakat, hal ini dapat dilihat dari tidak adanya antusias
dari masyarakat dalam memanfaatkan pelayanan kesehatan dengan baik, yang juga
terlihat dari kurangnya minat masyarakat untuk mengunjungi posyandu. Sehingga
tenaga kesehatan yang bertugas harus mendatangi rumah warga yang akan
mendapatkan pelayanan kesehatan.

Hal ini merupakan salah satu bukti adanya sikap acuh masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan yang diberikan. Hal ini banyak di pengaruhi dengan sikap
masyarakat pesisir yang enggan ke pelayanan kesehatan berkaitan denagan tradisi dan
adat istiadat yang masih di pegang erat oleh kebanyakan masyarakat yang bertempat
tinggal di daerah sekitaran pesisir dan pendapatan masyarakat yang tidak menentu
juga masih menjadi salah satu alasan masyarakat untuk tidak menggunakan layanan
kesehatan yang terdapat di daerah tempat tinggal mereka. Sehingga pemanfaatan
pelayanan kesehatan pada masyarakat pesisir masih sangat kurang di bandingkan
masyarakat perkotaan khsususnya pada masyarakat pesisir. Selain itu, juga tampak
bahwa pencarian pengobatan oleh Masyarakat Pesisir masih sangat kurang di
bandingkan dengan masyarakat perkotaan hal ini banyak di pengaruhi dengan sikap
masyarakat pesisir yang enggan ke pelayanan kesehatan berkaitan denagan tradisi dan
adat istiadat yang masih di pegang erat oleh kebanyakan masyarakat yang bertempat
tinggal di daerah sekitaran pesisir dan pendapatan masyarakat yang tidak menentu
juga masih menjadi salah satu alasan masyarakat untuk tidak menggunakan layanan
kesehatan yang terdapat di daerah tempat tinggal mereka. Sehingga pemanfaatan
pelayanan kesehatan pada masyarakat pesisir masih sangat kurang di bandingkan
masyarakat perkotaan. (Karman, 2016)

6. Uraikan Tentang Penyakit Dekompresi Atau Barotrauma

Barotrauma adalah cedera yang terjadi akibat perubahan tekanan udara secara
mendadak. Kondisi ini sering dialami oleh seorang penyelam atau orang yang rutin
bepergian dengan pesawat terbang

Barotrauma umumnya terjadi di telinga. Kondisi ini ditandai dengan kuping yang
terasa pengang akibat perbedaan tekanan udara di dalam dan di luar telinga. Barotrauma
tidak hanya dapat terjadi di telinga, namun juga di organ paru‐ paru maupun saluran
pencernaan

Penyebab Barotrauma

Barotrauma disebabkan oleh perbedaan tekanan udara di dalam dan di luar telinga.
Barotrauma sering terjadi ketika pesawat lepas landas dan mendarat. Dalam kondisi ini,
tekanan udara di dalam kabin pesawat berubah secara cepat. Jika telinga tidak cepat
beradaptasi untuk menyeimbangkan tekanan udara di dalam telinga,maka terjadilah
barotrau Selain karena aktivitas penerbangan dan menyelam, barotrauma juga dapat terjadi
karena pengaruh beberapa kondisi berikut:
 Mengalami cedera telinga akibat ledakan
 Menjalani terapi pengobatan oksigen hiperbarik
 Melakukan pendakian ke puncak gunung
 Mengendarai kendaraan di perbukitan atau pegunungan
Tekanan di dalam telinga akan menyesuaikan dengan tekanan di dunia luar melalui
saluran yang terhubung dngan hidung (tuba Eeustachius). Bila tuba Eustachius tersumbat,
misalnya ketika sedang pilek atau mengalami otitis media, risiko terjadinya barotrauma
akan meningkat. Barotrauma juga lebih berisiko terjadi pada seseorang yang memiliki
keluarga yang pernah terkena barotrauma.

Barotrauma paru‐ paru

Selain menyerang telinga, barotrauma juga dapat menyerang paru‐ paru dan saluran
pencernaan. Barotrauma paru dapat terjadi saat kegiatan menyelam. Barotrauma paru juga
berisiko dialami pasien yang menggunakan alat bantu napas (ventilator) saat dirawat di
ICU. Oleh karena itu, sebelum menggunakan ventilator diskusikan dengan dokter
mengenai manfaat dan risikonya

Gejala Barotrauma

Gejala awal barotrauma bersifat ringan dan dapat diatasi dengan cara sederhana,
yaitu dengan menelan atau mengunyah. Gejala awal barotrauma adalah:

 Rasa penuh dan tidak nyaman pada satu atau kedua telinga.
 Nyeri telinga.
 Pendengaran berkurang.
 Pusing.

Pencegahan barotrauma terbaik saat menyelam adalah menerapkan teknik


menyelam yang baik. Teknik menyelam yang benar bisa Anda pelajari melalui pelatihan
bersertifikat.
DAFTAR PUSTAKA

http:www.academia.edu/37901787/PERANAN PELAYANAN KESEHATAN


BAGI MASYARAKAT PESISIR 1

http://www.aldokter.com/barotrauma

http://hellosehat.com/pusatkesehatan/gangguan-mata-dan-
penglihatan/penyebab-katarak

http://www.academia.edu/37918526/MASALAHKESEHATAN
MASYARAKAT PESISIR 1

Anda mungkin juga menyukai