Anda di halaman 1dari 6

22

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan

fenomenalogis. Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan

pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pengertian atau

pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus

( Maleong, 2000 ).

Pendekatan fenomenalogis adalah cabang dari filosofi yang menekankan

subyektifitas pengalaman manusia, pendekatan fenomenologis menaruh perhatian

terhadap totalitas pengalaman manusia ( Brockopp, 1999 ).

B. Sampel

Sampel penelitian ini adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi yang akan diteliti menjadi responden. Pengambilan sampel

dengan cara Purposive Sampling, yaitu suatu teknik penempatan sampel dengan

memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang dikehendaki peneliti atau

sesuai dengan tujuan dan masalah penelitian, sehingga sampel dapat mewakili

karakteristik populasi yang telah dikenal sebelumnya ( Maleong, 2000 ).

Sampel yang digunakan sebanyak 4 responden. Jumlah sampel tidak

banyak karena penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, sampel


23

pada penelitian kualitatif bukan mewakili jumlah tetapi mewakili konsep

( Alimul, 2003 ). Adapun kriteria sampel yang diteliti adalah sebagai berikut :

a. Remaja putri yang pernah mengalami sindrom pramenstruasi

b. Sebagai siswi di SMK Negeri 8 Semarang

c. Bersedia menjadi responden.

C. Definisi Istilah

Definisi Istilah adalah unsur-unsur yang membantu dalam pelaksanaan proses

pengumpulan data pada penelitian. Definisi Istilah yang berkaitan dengan

penelitian ini adalah :

1. Remaja dengan sindrom pramenstruasi adalah remaja putri yang berusia 15-19

tahun dan pernah mengalami sindrom pramenstruasi.

2. Pemahaman remaja putrid tentang sindrom pramenstruasi adalah hal-hal yang

diketahui remaja tentang sindrom pramenstruasi meliputi : pengertian,

penyebab, tanda-tanda, penatalaksanaan dihubungkan dengan pengalaman

yang telah mereka alami.

3. Masalah yang dihadapi remaja putri yang mengalami sindrom pramenstruasi

biasanya seperti ganggauan secara psikologis dan fisik.

4. Koping pada remaja putri adalah cara yang digunakan untuk menghadapi

situasi stress ( Sindrom pramenstruasi ) yang dipengaruhi oleh berbagai

factor.

5. Support sistem yang diterima dari orang sekitar adalah dukungan sosial dari
24

orang dan system yang ada disekitarnya, dukungan tersebut diwujudkan

dalam berbagai hal, misalnya perhatian, perawatan dan lain sebagainya.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Tehnik Pengumpulan Data

Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik wawancara

mendalam ( indeepth interview ) yang berhubungan dengan remaja putri yang

mengalami sindrom pramenstruasi dilihat dari koping pada remaja putri di SMK

Negeri 8. Wawancara mendalam atau indeepth interview adalah suatu cara

mengumpulkan data dengan cara langsung bertatap muka dengan informan

dengan maksud untuk mendapatkan gambaran secara lengkap tentang topik

yang diteliti ( Muhadjir, 1996 ). Wawancara mendalam dilakukan terhadap 4

( empat ) orang responden atau remaja putri yang mengalami sindrom

pramenstruasi. Selanjutnya mengajukan pertanyaan kepada responden, jawaban

dicatat dan direkam dengan menggunakan tape recorder. Penelitian juga

menggunakan tehnik observasi untuk mendapatkan data-data yang tidak

diperoleh saat wawancara.

2. Alat Pengumpulan Data

a. Tape recorder

b. Buku catatan interview

c. Alat tulis
25

3. Cara Pengumpulan Data

a. Tahap Persiapan

Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan dari penelitian sebagai berikut :

1. Peneliti dan responden saling memperkenalkan diri

2. Peneliti menanyakan kepada responden tentang kesediannya untuk

menjadi responden

3. Apabila responden bersedia, responden diminta menandatangani lembar

persetujuan

b. Tahap wawancara

Wawancara dilaksanakan sesuai kesepakatan responden dengan peneliti,

wawancara dilakukan di sekolah, lama durasi wawancara kurang lebih 30

menit dirasa cukup untuk melakukan wawancara. Peneliti mengajukan

pertanyaan sesuai dengan pedoman wawancara yang telah disusun peneliti,

kemudian peneliti mencatat hal-hal yang dianggap penting. Selama

wawancara peneliti menggunakan tape recorder dan hp.

E. Analisa Data

Dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan metode

penafsiran yaitu sebagai berikut:

1. Membaca berulang minimal 6 kali

2. Memahami fenomena dari setiap individu apa yang terjadi dan fenomena yang

terjadi secara keseluruhan


26

3. Mencari kata kunci

4. Mencari katagorik

5. Menghubungkan katagorik

6. Membuat tema dari katagorik

F. Validitas Data

Data penelitian ini untuk teknik pemeriksaan keabsahan menggunakan

teknik “Triangulasi” yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagai perbandingan terhadap data yang telah diperoleh dari partisipan

(Moleong, 2006)

Teknik Triangulasi dapat dilakukan dengan sumber, metode, dan teori.

Dalam penelitian ini menggunakan teknik keabsahan data yaitu Triangulasi

dengan “metode dan sumber”, dimana metode ini menggunakan dua strategi

yaitu:

a. Pengecekan derajat kepercayaan penemuan hasil penelitian dengan

teknik pengambilan data.

b. Pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber dengan metode

yang sama.

Selain itu peneliti juga menggunakan teknik keabsahan data yaitu

“teori”. Teknik tersebut dapat dicapai dengan jalan membandingkan fakta satu

atau lebih teori yang ada.


27

G. Etika Penelitian

Permasalahan etika penelitian yang perlu diperhatikan adalah :

1. Penelitian ( Informed consent )

Lembar persetujuan diberikan kepada responden yang akan diteliti yang

memenuhi criteria sampel disertai dengan judul penelitian dan manfaat

penelitian. Tujuan Informed consent adalah agar subyek mengerti maksud dan

tujuan penelitian, bila subjek bersedia maka mereka harus menandatangani

lembar persetujuan dan jika subyek menolak atau drop out maka penulis tidak

memaksakan dan tetap menghormati hak-hak subyek.

2. Tanpa nama ( Anonimity )

Untuk menjaga kerahasian penulis tidak mencantumkan nama responden,

tetapi lembar tersebut diberikan kode nomor.

3. Kerahasian ( Confidetality )

Menjamin kerahasian dari hasil penelitian baik informasi maupun masalah-

masalah lainnya, semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahsiannya oleh penulis, hanya dilaporkan pada saat hasil riset.

Anda mungkin juga menyukai