Anda di halaman 1dari 5

47

BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Desain penelitian

Strategi atau pendekatan penelitian yang dipakai dalam penelitian ini

adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan case study research (studi

kasus).Penelitian studi kasus ini adalah studi untuk mengeksplorasi

pemberian makan dengan botol dalatm peningkatan nutrisi pada asuhan

keperawatan BBLR ( Bayi Berat Lahir Rendah) di Ruang HCU Neonatus

RSUD Dr. Moewardi. Pasien diobservasi selama 3 hari untuk dilakukan

asuhan keperawatan.

B. Batasan Istilah

1. Pemberian makan dengan botol yaitu pemberian nutrisi secara berkala

atau terjadwal terkait dengan pemberian nutrisi pada BBLR dengan

botol/dot

2. Nutrisi yaitu zat dalam makanan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat

tumbuh dan berkembang dengan baik sesuai dengan fungsinya.

3. Bayi Berat Lahir Rendah adalah bayi dengan berat badan lahir kurang

dari 2500 gram.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Studi kasus ini dilakukan di Ruang HCU Neonatus Dr. Moewardi.

Waktu penyusunan karya tulis ilmiah dilakukan mulai 5 November 2018


48

sampai 5 Juni 2019. Waktu pengambilan data dilakukan tanggal 28 Januari

2019 sampai dengan 20 April 2019. Waktu penelitian ini lebih rinci dapat

dilihat dalam jadwal Karya Tulis Ilmiah pada lampiran.

D. Subjek Penelitian/Partisipan

Subjek penelitian dalam karya tulis ini adalah bayi baru lahir dengan

diagnosis medis Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR). Pemilihan subjek

dilakukan dengan cara melihat data bayi di Ruang HCU Neonatus RSUD

Dr.Moewardi dengan diagnosis Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR), dengan

kriteria berat badan kurang dari normal dan tidak terjadi gangguan (mis.,

metabolik, imunitas, pernafasan, system peredaran darah, cairan dan

elektrolit), kemudian penulis mengambil satu sampel untuk dijadikan subjek

studi kasus.

E. Metode Pengumpulan Data dan Instrumen Studi Kasus

1. Metode Pengumpulan Data

Dalam studi kasus ini Penulis menggunakan beberapa metode yang

digunakan dalam pengumpulan data, antara lain:

a. Metode observasi partisipatif, dalam hal ini peneliti membuat lembar

observasi dengan merinci aspek-aspek yang akan diobservasi

(misalnya: observasi kondisi bayi, berat badan bayi, reflek hisap

bayi dan tanda-tanda vital bayi).


49

b. Metode wawancara tak terstruktur, dalam hal ini peneliti juga

menyusun pedoman wawancara yang akan dilakukan pada keluarga

dan petugas tenaga kesehatan yang terlibat dalam perawatan pasien

termasuk perawat, dokter dan bidan. Pedoman wawancara dapat

disusun berdasarkan format pengkajian sesuai dengan kompetensi.

c. Metode pengukuran, dalam hal ini peneliti melakukan tes bila

memang dipandang perlu melakukan tes yang berkaitan dengan

masalah yang ditelitinya (misalnya: mengukur antropometri bayi,

mengukur tanda-tanda vital bayi, dll).

d. Metode dokumentasi: apabila ingin memperoleh data tentang

kondisi pasien atau riwayat perawatan sebelumnya dapat mengambil

data dokumen.

2. Instrumen Studi Kasus

Instrumen studi kasus digunakan dalam penelitian ini meliputi :

a. Pendoman dokumentasi asuhan keperawatan neonatus dengan

BBLR yang digunakan untuk mengambil data (terlampir).

b. SOP (Standar Operasional Prosedur)/ Instruksi kerja yang digunakan

sebagai intervensi dalam penelitian ini yaitu SOP pemberian makan

dengan botol dan SOP pendidikan kesehatan tehnik menyusui

dengan baik dan benar ( terlampir ).


50

F. Metode Uji Keabsahan Data

Uji keabsahan data dimaksudkan dengan mengambil data baru (here

andnow) dengan menggunakan instrument pengkajian yang sesuai/ terstandar

serta pengumpulan data dari berbagai sumber dengan klarifikasi data melalui

klien, keluarga, perawat ruangan, maupun rekam medis (triangulasi) sehingga

menghasilkan data dengan validitas tinggi.

G. Metode Analisis Data (Domain analisis)

Membandingkan antara hasil studi kasus dengan jurnal penelitian

ataupun sumber-sumber lain (jurnal, buku, dll).

H. Etika Studi Kasus

Etika studi kasus merupakan masalah yang sangat penting dalam

studi kasus, mengingat penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan

manusia, maka segi etika studi kasus harus diperhatikan. Masalah etika yang

harus diperhatikan antara lain sebagai berikut:

1. Autonomy/Informed consent (persetujuan)

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antarapeneliti dengan

responden dengan memberikan lembar persetujuan. Informed consent

persetujuan menjadi responden. Tujuannya agarsubyek mengerti maksud

dan tujuannya penelitian. Jika responden bersedia, maka mereka harus

menandatangani lembar persetujuan.


51

2. Anonymity (tanpa nama)

Anonymity merupakan pemberian jaminan dalam penggunaan subyek

penelitian dengan cara tidak mencantumkan nama respon dan pada

lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan

data atau hasil studi kasus yang akan disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Confidentiality merupakan pemberian jaminan hasil studi kasus, baik

informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang

dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh penulis.

4. Beneficence (Kemanfaatan)

Penelitian ini dilakukan untuk memberikan kemanfaatan bagi pasien

dalam proses asuhan keperawatan lebih baik.

5. Non-maleficence (tidak membahayakan)

Penelitian ini didasari dengan izin yang sudah disetujui antar institusi

pendidikan dengan pihak rumah sakit serta mendapat pendampingan

pembimbing akademik dan pembimbing lahan.

6. Veracity (kejujuran)

Prinsip ini berarti penuh dengan kebenaran. Nilai ini diperlukan oleh

pemberian layanan kesehatan untuk menyampaikan bahwa pasien sangat

mengerti. Prinsip ini berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk

mengatakan kebenaran.

Anda mungkin juga menyukai