Anda di halaman 1dari 3

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah dilakukan pembahasan terkait Pemberian makan dengan

botol untuk pemenuhan nutrisi pada asuhan keperawatan BBLR bayi Ny. I

Penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Pengkajian :Hasil pengkajian tidak semua sesuai dengan tinjauan

teori. Hasil pengkajian By. Ny. I usia 6 hari, lahir secara section

cesaria dengan berat badan 1670 gram, usia kehamilan 34 minggu 2

hari dan usia ibu 43 tahun. Hasil pengkajian didapatkan tubuh kecil

dengan BB 1640 gram, PB 42 cm, LK 28 cm, LD 27 cm, LLA 8 cm,

reflek menghisap dan menelan pada bayi masih lemah, gerak kurang

aktif, menangis kurang kuat. Pada pemeriksaan laboratorium

didapatkan hasil gula darah sewaktu 48 mg/dl.

2. Diagnosis :Pada By. Ny. I diangkat diagnosis keperawatan

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien.

3. Intervensi :Intervensi yang diambil pada asuhan keperawatan pada By.

Ny. I untuk diagnosis keperawatan ketidakseimbangan nutrisi kurang

dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan ketidakmampuan

mengabsorbsi nutrien adalah pemberian makan dengan botol.

Sedangkan outcome yang diambil yaitu keberhasilan menyusui: bayi.


4. Implementasi :Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi yang

direncanakan yaitu pemberian makan dengan botol, masing-masing

intervensi dilakukan selama tiga hari. Setelah dilakukan implementasi

pada By. Ny. I nutrisi bayi meningkat.

5. Evaluasi :Evaluasi pada asuhan keperawatan pada By. Ny. I dilakukan

selama 3 hari dengan format SOAP. Diagnosis keperawatan

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien teratasi sebagian pada

hari ketiga dengan capaian 7 dari 8 kriteria hasil yang telah

ditentukan.

B. Saran

1. Penulis

Berdasarkan kasus pada bayi Ny. I ini diharapkan penulis

berikutnya akan lebih baik dalam memberikan laporan terkait asuhan

keperawatan pada bayi BBLR sehingga hasil tulisan dapat dijadikan

sebagai referensi untuk penulis berikutnya.

2. Institusi akademik

Berdasarkan kasus pada bayi Ny. I ini diharapkan institusi

supaya selalu memperbarui literatur-literatur kepustakaan terkait

asuhan keperawatan tentang keperawatan anak khususnya berat bayi

lahir rendah sehingga dapat memudahkan untuk referensi selanjutnya.

Selain itu institusi akademik diharapkan dapat meningkatkan mutu

pelayanan pendidikan yang lebih berkualitas, sehingga dapat tercipta


perawat yang profesional, terampil, cekatan dan handal yang mampu

memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif.

3. Lahan praktek

Berdasarkan kasus pada bayi Ny. I tentang berat bayi lahir

rendah ini diharapkan dapat mempertahankan serta meningkatkan

kualitas pelayanan kesehatan yang ada. Supaya dikembangkan

program untuk meningkatkan pengetahuan keluarga pasien terutama

tentang perawatan anak dengan BBLR sehingga dapat menambah

wawasan untuk memaksimalkan perawatan pada bayi dengan BBLR.

4. Pasien

Berdasarkan kasus pada bayi Ny. I diharapkan orang tua

mampu memberikan perawatan mandiri terkait penanganan bayi

BBLR, kemudian orang tau mampu memonitor pemberian ASI yang

adekuat dan terus melatih reflek hisab pada bayi.

Anda mungkin juga menyukai