PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan ibu nifas adalah layanan pada ibu nifas sesuai standar
Adapun jenis pelayanan kesehatan ibu nifas yang diberikan terdiri dari
dan perkembangan yang optimal dan mencegah malnutrisi pada bayi dan anak
balita. Terkait hal ini, United Nations Emergency Children’s Fund (UNICEF)
Susu Ibu (ASI) saja selama paling sedikit 6 bulan pertama; memberikan
makanan padat ketika anak berumur 6 bulan, dan melanjutkan pemberian Air
Susu Ibu (ASI) hingga anak berumur 2 tahun. (WHO, 2005 dalam SDKI,
2017).
ibu dan anak. Pemerintah telah menetapkan kebijakan nasional terkait program
1
ASI sangat penting, bahkan berpengaruh terhadap resiko kematian.
bulan yang tidak disusui beresiko mengalami kematian sebesar 40%, dan angka
kematian meningkat
48% pada bayi berusia kurang dari 2 bulan yang tidak mendapatkan ASI.
Terkait hal tersebut, pemberian ASI menyelamatkan sekitar 1,5 juta bayi
pertahun dari kesakitan dan kematian. Demikian halnya di Indonesia, lebih dari
25.000 bayi dapat diselamatkan dengan pemberian ASI. (Astuti, dkk. 2015)
Secara nasional, cakupan bayi mendapat ASI eksklusif tahun 2018 yaitu
sebesar 68,74%. Angka tersebut sudah melampaui target Renstra tahun 2018
yaitu 47%. Persentasi tertinggi cakupan pemberian ASI eksklusif terdapat pada
sebesar 57,70%, dimana angka ini masih dibawah target yang diharapkan yaitu
pada bulan Mei terdapat 12 ibu post partum, setelah hari ke empat terdapat 3
kurangnya pemberian ASI secara adekuat dan 1 orang ibu post partum
2
mengalami pembengkakan payudara diakibatkan karena pemakaian bra yang
terlalu ketat.
muncul pada ibu postpartum. Biasanya terjadi pada hari ke tiga sampai hari
sehingga sisa ASI terkumpul pada daerah duktus. Hal ini terjadi karena antara
baik, mungkin kurang sering ASI dikeluarkan, dan mungkin juga ada
ketidaknyamanan pada ibu berupa nyeri, payudara menjadi keras, demam, bayi
mengurangi nyeri. karena di dalam daun terdapat gel yang merupakan bagian
magnesium, seng, besi) dan asam amino. Selain itu berbagai agen anti
3
acid, aloe emodin, merupakan bahan dasar obat yang bersifat sebagai antibiotik
dan penghilang rasa sakit. (Jurnal Penelitian Kesehatan, Vol.15 No.1) 2014)
Hasil penelitian Sari dkk, pemberian kompres aloe vera merupakan salah
payudara. Aloe vera banyak mengandung air dan zat yang dapat mengurangi
nyeri sehingga nyeri yang di rasakan akan berkurang. Aloe vera mengandung
nyeri dan anti inflamasi. Aloe vera bersifat dingin dan mengandung zat lignin
yang memiliki kemampuan penyerapan yang tinggi, efek dingin pada aloe vera
kebidanan ibu nifas terhadap Ny.N dengan payudara bengkak di PMB Ria
B. Identifikasi Masalah
4
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
5
Manfaat penelitian
1. Manfaat teoritis
Diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi sumber rujukan atau reverensi
baru dalam penerapan asuhan kebidanan pada ibu nifas dengan payudara
bengkak.
2. Manfaat Praktis
b. Bagi penulis
kebidanan.
c. Bagi Pasien
dan staf pendidik, dan sebagai bahan kajian untuk meningkatkan ilmu
6
pengetahuan bagi mahasiswa dalam melaksanakan program
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Nifas
a. Definisi nifas
hamil. Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 2 jam setelah lahirnya
plasenta sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. (Dewi dan
Sunarsih, 2011)
tujuan dari pemberian asupan pada ibu selama masa nifas antara lain
untuk:
8
2) Melakasanakan skrining yang komperhensif (menyeluruh) dimana
maupun penunjang.
dilaksanakan.
ibu nifas meliputi perawatan bayi baru lahir (standar 13), penanganan 2
jam pertama setelah persalinan (standar 14), serta pelayanan bagi ibu
dan bayi pada masa nifas (standar 15). Sasaran asuhan masa nifas
9
2) Identifikasi penyimpangan dari kondisi normal baik fisik maupun
psikis.
khusus.
Menurut buku Dewi dan Sunarsih tujuan asuhan masa nifas yaitu:
1) Puerperium dini
10
Yaitu kepulihan dimana ibu diperbolehkan berdiri dan berjalan, serta
2) Puerperium intermediate
6-8 minggu.
3) Puerperium remote
kunjungan yang dilakukan. Hal ini untuk menilai status ibu dan bayi
persalinan
11
2. Laktasi Dan Menyusui
a. Anatomi Payudara
payudara, yang beratnya kurang lebih 200 gram, saat hamil 600 gram,
yang ada baik pada wanita maupun pria. (Dewi dan sunarsih, 2011)
1) Struktur makroskopis
aksila
2) Struktur mikroskopis
a) Alveoli
12
Alveolus merupakan unit terkecil yang memproduksi susu.
b) Duktus laktiferus
laktiferus.
c) Ampulla
Sunarsih, 2011)
b. Proses Laktasi
jumlah dan ukuran kelenjar alveoli sebagai hasil dari peningkatan kadar
13
hormon estrogen. Hal ini terjadi sampai seorang bayi telah disusui untuk
bayi mulai menyusu pada puting susu ibu dan hasil rangsangan fisik ini
otot yang mengelilingi kelenjar Alveoli mengerut seperti pada otot rahim.
Saat serat oto di kelilingi kelenjar alveoli berkerut menyebabkan air susu
keluar yang disebut aliran, kejadian ini dapat menimbulkan sensasi dalam
terdapat dua reflek yang berperan, yaitu reflek prolaktin dan reflek aliran
(reflek let down) yang timbul akibat rangsangan puting susu dikarenakan
1. Reflek prolaktin
Adanya hisapan bayi pada puting susu dan areola, akan merangsang
14
faktor-faktor yang memacu sekresi prolaktin sehingga akan merangsang
sampai penyapihan dan pada saat tersebut tidak akan ada peningkatan
prolaktin walaupun ada isapan bayi, namun pengeluaran air susu tetap
2015)
dari sel akan memeras air susu yang telah terbuat keluar dari alveoli dan
A. Fisiologi Laktasi
Pada saat bayi menghisap puting susu dan kalang payudara akan
15
reseptor mekanik. Rangsangan ini dilanjutkan ke hipotalamus melalui
(Maritalia, 2014)
b. Pengertian ASI
ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi. Untuk itu ASI harus
ASI pada bayi usia 0-1 tahun mempunyai arti penting, terutama
16
menyangkut pemenuhan kebutuhan gizi dan zat lain pembentuk kekebalan
dipandang sangat strategis, karena pada usia tersebut kondisi bayi masih
sangat labil dan rentan terhadap berbagai penyakit. (Indriyani dkk, 2016)
pemberian ASI saja tanpa tambahan cairan lain baik susu formula, air
putih, air jeruk, ataupun makanan tambahan lainnya. Pemberian ASI saja
(Astutik,2015)
c. Tahapan ASI
1. Kolostrum
anti body dari pada asi yang telah matang.Kolostrum merupakan cairan
Sunarsih)
2. ASI Transisi/Peralihan
17
komposisinya.Kadar imunoglobulin dan protein menurunun ,sedangkan
3. ASI Matur
susu yang mengalir pertamakali atau saat lima menit pertama disebut
laktosa, gula, protein, dan mineral. Selanjutnya, air susu berubah menjadi
lahirkan.
(Astutik,2015)
18
2. Manfaat Bagi Ibu
(Astutik, 2015)
Masalah dari ibu yang timbul selama menyusui dapat dimulai sejak
dan masa persalinan lanjut. Contohnya kurang atau salah informasi, puting
susu terbenam atau datar, puting susu lecet, payudara bengkak, saluran
sunarsih, 2011)
Teknik menyusui yang benar diperlukan agar bayi dan ibu merasa nyaman
1. Waktu menyusui
Pada bayi yang baru lahir akan menyusu lebih sering, rata-rata adalah
19
menyusui bayi sebaiknya tidak dijadwal, sehingga dapat dilakukan
produksi ASI tetap banyak dan bayi tetap kenyang. Hal penting yang
yang cukup lama dan tidak terlalu cepat, sehingga bayi menerima
asupan foremilk dan hindmilk secara seimbang. Bayi yang sehat dapat
2. Perlekatan
mengetahui apakah mulut bayi melekat pada puting ibu dengan benar
atau tidak.
b) Seluruh puting dan areola berada dalam mulut bayi. Posisi ini
20
mulut bayi, jumlah ASI yang di keluarkan akan lebih sedikit dan
2015)
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah menyusui dengan sabun dan air
mengalir.
lemas/lunak.
areola.
c) Satu tangan bayi diletakkan dibelakang badan ibu dan yang satu
didepan.
21
d) Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi menghadap
payudara.
pada putting susu dan areola, dan biarkan kering untuk menghindari
Posisi setengah duduk dapat diterapkan pada ibu post sectio caesaria
Posisi berbaring miring dapat dilakukan oleh ibu yang ingin menyusui
terletak pada lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada
22
3. Posisi berbaring terlentang
usahakan agar posisi bayi tepat menghadap ibu dengan puting dan
kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dang punggung ibu
garis lurus.
6. Posisi berdiri
duduk bayi tetap rewel.Ibu berdiri dengan menopang tubuh bayi dan
23
e) Sebagian besar areola masuk ke dalam mulut bayi, areola bagian
3. Payudara Bengkak
merah, dan bila diperiksa/diisap ASI tidak keluar, dan badan bisa
salah satu masalah yang sering muncul pada ibu postpartum. Biasanya
(Prawirohardjo, 2014).
24
b. Penyebab Payudara Bengkak
daerah duktus. Hal ini terjadi karena antara lain produksi ASI
pebatasan waktu menyusui. Hal ini dapat terjadi pada hari ketiga setelah
melahirkan selain itu penggunaan bra yang ketat serta keadaan putting
bengkak yaitu:
1. Usia Ibu
bengkak pada usia resiko tinggi (<20 tahun dan ≥35 tahun) karena pada
usia < 20 tahun masih belum matang secara fisik mental dan psikologi
25
minggu ibu harus melakukan perawatan payudara dan setelah ibu
bayinya.
2. Paritas
payudara, bisa juga dari faktor kebiasaan ibu sering memakai bra yang
bengkak, sebaiknya sejak ibu hamil dimulai pada usia 24 minggu harus
3. Pendidikan
4. Pekerjaan
26
Peneliti menyatakan bahwa mayoritas ibu nifas yang mengalami
rumah tangga akan memiliki waktu yang lebih banyak untuk melakukan
perawatan payudara. Ibu yang berperan sebagai ibu rumah tangga tidak
terikat waktu, sehingga ibu lebih banyak memiliki waktu luang dalam
berikut:
1. Payudara odema
2. Sakit
27
1. Menyusui bayi segera setelah lahir dengan posisi dan perlekatan
yang benar.
kebutuhan bayi.
hangat dan dingin yaitu merendam kain dalam air hangat dan kemudian
3. Bila bayi belum dapat menyusui, ASI dikeluarkan dengan tangan atau
teratasi.
28
5. Untuk mengurangi rasa sakit dapat diberikan kompres hangat dan
dingin.
6. Bila ibu demam dapat diberikan obat penurun demam dan pengurang
rasa sakit.
perbanyak minum.
10. Jika ibu yang sedang menyusui terserang penyakit seperti misalnya
1. Pengurutan Payudara
a. Pengurutan Pertama
lalu telapak tangan kanan ke arah sisi kiri dan telapak tangan kiri
29
b. Pengurutan kedua
c. Pengurutan ketiga
lainnya mengurut dengan sisi kelingking dari arah tepi kea rah
d. Pengompresan
e. Pengosongkan ASI
ASI. Keluarkan air susu dengan meletakan ibu jari dan telunjuk
lalu tekan kearah dada. Gerakan ibu jari jari dan telunjuk kearah
30
masing-masing payudara. (Dewi, dan Sunarsih, 2014)
dengan baik.
31
Langkah-langkah melakukan pijat oksitosin sebagai berikut (Depkes RI,
2007):
c) Memasang handuk.
g) Memijat ke dua sisi tulang belakang ke arah bawah, dari leher ke arah
2016)
payudara yaitu dengan pemberian kompres aloe vera merupakan salah satu
payudara. Aloe vera banyak mengandung air dan zat yang dapat
kemampuan penyerapan yang tinggi, efek dingin pada aloe vera dapat
32
meningkatkan kenyamanan pada ibu yang mengalami nyeri
nyeri. karena di dalam daun terdapat gel yang merupakan bagian paling
seng, besi) dan asam amino. Selain itu berbagai agen anti inflanmasi,
aloetic acid, aloe emodin, merupakan bahan dasar obat yang bersifat
Vol.15 No.1)
payudara dengan aloe vera yaitu menggunakan aloe vera murni dengan
kandungan 100% aloe vera yang disimpan dalam lemari pendingin selama
20 menit. Setelah itu keluarkan aloe vera dari kulkas, lalu letakan pada
33
teori ilmiah penemuan-penemuan keterampilan dalam rangkaian atau
tahapan yang logis untuk mengambil keputusan yang berfokus pada klien.
a. Data subjektif
b. Data objektif
pendokumentasian hasil analisa dan fisik klien, hasil leb, dan tes
34
Pemeriksaan dengan inspeksi, palpasi, perkusi,auskultasi. (Rukiyah,
dkk, 2013)
Karena keadaan pasien terus berubah dan selalu ada informasi baru
dinamik.(Rukiyah,dkk.2013)
d. Perencanaan
35
2.1 Alur pikir kebidanan
NIFAS
TERATASI
PAYUDARA BENGKAK
36
BAB III
A. Jenis Laporan
dilakukan dengan cara meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus yang
terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal disini dapat berarti satu orang,
secara mendalam dianalisis baik dari segi yang berhubungan dengan kasus itu
muncul sehubungan dengan kasus, maupun tidakan dan reaksi kasus terhadap
Laporan tugas akhir ini menggunakan jenis laporan case study (study
penelaahan kasus) karena dalam laporan tugas akhir ini hanya meneliti suatu
kasus yang terdiri dari unit tunggal yaitu terhadap Ny.N dengan payudara
37
B. Tempat Dan Waktu Penelitian
tentang tempat dan waktu yang akan dilakukan oleh peneliti dalam
1. Tempat
2. Waktu Penelitia
C. Subjek Penelitian
Subjek laporan kasus pada laporan tugas akhir ini adalah Ny.N umur 25 tahun
D. Jenis Data
1. Data Primer
Data primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen (Sugiyono,
2017).
38
Dalam penelitian ini jenis data yang digunakan adalah data primer
1. Wawancara
(Notoatmodjo, 2018)
39
yang sekarang, riwayat kesehatan, pola makan, pola minum, eliminasi,
2. Observasi
tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang
2017).
ibu.
3. Dokumentasi
mengambil data yang berasal dari dokumen asli. Dokumen asli tersebut
dapat berupa gambar, tabel atau daftar periksa, dan film dokunter.
(Hidayat, 2019).
Dalam laporan tugas akhir ini peneliti mengambil data yang berasal
40
4.Analisis Data
Analisis data adalah teknik mencari makna data hasil penelitian dengan
cara tidak hanya menjelaskan hasil penelitian tersebut, tetapi juga melakukan
inferensi atau generalisasi dari data yang diperoleh melalui penelitian tersebut
(Notoadmodjo, 2014)
Jadwal Pelaksanaan
Penyusunan laporan tugas akhir di lakukan pada bulan Mei minggu ke satu yang
penyusunan laporan tugas akhir serta konsul laporan akhir pada minggu ke dua,
menyerahkan naskah laporan hasil dan ujian pada bulan Juni minggu ke dua.
1 Penyusunan Laporan
Tugas Akhir
2 Menyerrahkan Naskah
3 Ujian Laporan
4 Pelaksanaan Asuhan
5 Penyusunan Laporan
41
Laporan
6 Menyerahkan Makalah
Laporan Hasil
42
BAB IV
A. Asuhan Kebidanan
I. Pengkajian
A. Data subjektif
1. Biodata
Istri Suami
43
2. Keluhan utama: Ibu mengatakan payudaranya terasa sakit, bengkak dan
nyeri
3. Riwayat kesehatan
Tidak Ada
4. Riwayat perkawinan
5. Riwayat obstetri
a. Riwayat haid
Menarche : 15 tahun
Siklus : 28 hari
Sifat : Cair
44
b. Riwayat kehamilan, persalinan, dan nifas yang lalu
39 Mg
1 15 Mei 2021 BPM Spontan Bidan Tdk Ada Baik
4 Hari
Panjang badan : 49 cm
d. Riwayat KB
- - - - - - - - -
a. Pola nutrisi
Makan : 3x/hari
45
b. Pola eliminasi
BAK : 5-7x/hari
BAB : 1x/hari
f. Psikososial
B. Data objektif
1. Pemeriksaan umum
Kesadaran : composmentis
Tada vital
TD : 110/80 mmHg
46
Pernafasan : 22x/menit
Nadi : 80x/menit
Suhu : 38,8 0c
2. Pemeriksaan fisik
Kepala
Wajah
Mata
Skelera : Putih
Hidung
Kebersihan : Bersih
Mulut
Bibir : Lembab
Lidah : Bersih
Telinga
47
Simetris : Iya, kanan dan kiri
Leher
Dada
Payudara
Pembesaran : Ada
Simetris : Iya
Abdomen
Konsistensi : Keras
48
Uterus : TFU : 3 jari dibawah pusat
Kontraksi : Keras
Anogenital
Pengeluaran vagina
Bau : Khas
Ekstremitas bawah
3. Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan laboratorium
a. Darah
49
Golongan darah : Tidak dilakukan pemeriksaan
b. Urine
4. Data penunjang
4.1 IBU
Penolong : Bidan
Catatan waktu
11 jam 15 menit
Plasenta
Kotiledon : 20 buah
Tebal : 3 cm
50
Perineum : Tidak terdapat rupture perinium
4.2 Bayi
5 menit pertama : 10
10 menit pertama : 10
pembengkakan payudara
III. Planning
Menjelaskan kepada ibu bahwa keluhan yang dirasakan ibu adalah salah
51
yaitu keadaan dimana payudara ibu terasa sakit, nyeri dan mengalami
pembengkakan, serta suhu badan ibu meningkat biasanya terjadi pada hari
ke 3 atau ke 4 setelah melahirkan. Hal ini dapat terjadi karena ASI belum
keluar dengan lancar, atau terjadi ketika saat bayi mulai tidur lebih lama di
malam hari yang membuat payudara penuh, bengkak, keras, dan terasa
sakit. selain itu penggunaan bra yang ketat serta keadaan putting susu yang
yaitu menyusui bayi segera setelah lahir dengan posisi dan perlekatan yang
ASI dengan tangan/ pompa bila produksi melebihi kebutuhan bayi, jangan
pascapersalinan lebih penuh (tegang) dan nyeri sekitar hari ketiga atau
sebagai berikut:
52
e. Membersihkan kotoran yang ada diseluruh permukaan payudara
melakukannya
ASI
c. Memasang handuk.
kedepan.
53
g. Memijat ke dua sisi tulang belakang ke arah bawah, dari leher ke
melakukannya
vera murni dengan kandungan 100% aloe vera yang disimpan dalam
lemari pendingin selama 20 menit. Setelah itu keluarkan aloe vera dari
kulkas, lalu letakan pada payudara yang membesar setiap 3 jam atau 8x
aloe vera.
dengan air bersih dan mengalir dengan cara cebok dari depan kebelakang,
mengganti pembalut bila penuh atau 2-3x/ hari, dan melakukan perawatan
54
menggunakan baby oil dan kapas dan hindari penggunaan sabun untuk
membersihkan putting.
selama menyusui.
tidur pada malam hari sebanyak 6-8 jam dan pada siang hari sebanyak 1-2
jam/hari.
55
Tabel 4.1
MATRIK PNC II
kunjungan
20 Mei 1. Ibu 1. Pemeriksaan Diagnosa : Ny.N umur 1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan.
2021/16.0 mengatakan umum 25 tahun P1A0 5 hari Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan
0 WIB bengkak dan Keadaan umum: postpartum dengan bahwa ibu masih mengalami payudara bengkak
nyeri baik payudara bengkak namun keadaanya sudah sedikit membaik.
payudaranya Kesadaran: Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.
sudah composmentis
berkurang Keadaan 2. Kaji ibu tentang perawatan payudara.
2. Ibu mengatakan emosional: Mengkaji ibu tentang perawatan payudara.
ASInya sudah stabil Ibu mengatakan telah melakukan perawatan
keluar tetapi payudara dengan cara:
belum lancar 2. TTV a. Mencuci tangan dengan air mengalir.
Tekanan darah: b. Mengambil kapas lalu basahi dengan minyak/
110/80 mmHg baby oil
Pernapasan: 20 c. Memasang kedua kapas yang telah dibasahi
x/ menit minyak dibagian aerola dan putting payudara
Nadi: 80 x/ selama 2-5 menit
menit d. Membersihkan permukaan payudara dengan
56
Suhu: 36,8 0C menggunakan kapas yang telah dibasahi
Baby oil
3. Payudara e. Kompres payudara dengan handuk kecil
Konsistensi : hangat selama 2 menit, lalu ganti dengan
lunak kompres air dingin. Kompres bergantian
Pengeluaran selama 3 kali dan akhir dengan kompres air
ASI sedikit hangat.
Pembengkakan :
terdapat
pembengkakan 3. Kaji ibu tentang pijat oksitosin
sekitar payudara Mengkaji ibu tentang pijat oksitosin
Ibu mengatakan telah melakukan pijat
4. Kontraksi oksitosin dengan cara: Melepaskan baju ibu
uterus: Keras bagian atas.
a. Ibu miring ke kanan maupun ke kiri, lalu
5. TFU: memeluk bantal.
Pertengahan b. Memasang handuk.
antara pusat dan c. Melumuri ke dua telapak tangan dengan
simpisis minyak atau baby oil.
d. Memijat sepanjang ke dua sisi tulang
6. Pengeluaran belakang ibu dengan menggunakan dua
pervaginam: kepalan tangan, dengan ibu jari menunjuk
lochea kedepan.
sanguinolenta
e. Menekan kuat-kuat ke dua sisi tulang
warna merah
belakang membentuk gerakan-gerakan
kekuningan
melingkar kecil-kecil dengan ke dua ibu
57
jari.
f. Memijat ke dua sisi tulang belakang ke
arah bawah, dari leher ke arah tulang
belikat, selama 2-3 menit.
g. Mengulangi pemijatan hingga 3 kali.
Membersihkan punggung ibu dengan
waslap air hangat dan dingin secara
bergantian.
58
sesering mungkin dan lebih lama untuk
mempelancar ASI dan menurunkan ketegangan
payudara.
Ibu bersedia untuk menyusui bayinya secara on
demand.
59
yang bergizi seperti nasi, sayuran hijau, ikan,
telur, daging, tahu dan tempe.
60
Tabel 4.2
MATRIKS PNC III
21 Mei 1.Ibu 1. Pemeriksaan umum Diagnosa: Ny.N umur 1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan.
2021/15.0 mengatakan Keadaan umum: 25 tahun P1A0 6 hari Memberitahu ibu tentang hasil pemeriksaan bahwa
0 WIB payudaranya baik postpartum ibu dalam keadaan baik.
tidak Kesadaran: Ibu sudah mengetahui hasil pemeriksaan.
bengkak dan composmentis
tidak nyeri Keadaan 2. Evaluasi ibu untuk menyusui bayina secara on
lagi. emosional: stabil demand.
2.Ibu Mengevaluasi ibu untuk menyusui bayinya
mengatakan 2. TTV sesering mungkin dan lebih lama untuk
ASI nya Tekanan darah: mempelancar ASI dan menurunkan ketegangan
sudah keluar 110/80 mmHg payudara.
banyak dan Pernapasan: 20x/ Ibu bersedia untuk menyusui bayinya secara on
lancar menit demand.
Nadi: 80 x/ menit
Suhu: 36,5 0C 3. Evaluasi ibu tentang personal hyegine.
Mengevaluasi ibu tentang personal hyegine.
61
3. pemeriksaan Ibu sudah melakukan personal hyegine yaitu
payudara dengan cara mandi 2 kali sehari, mengganti
didapatkan hasil pakaian sehari 2 kali dan membersihkan alat
Konsistensi : lunak genetalia dengan air bersih dan mengalir dengan
Pengeluaran ASI : cara cebok dari depan kebelakang, mengganti
banyak pembalut bila penuh atau 2-3x/ hari, dan
Pembengkakan : melakukan perawatan payudara seperti
tidak membersihkan area putting dan aerola dengan
terdapat menggunakan baby oil dan kapas dan hindari
pembengkakan penggunaan sabun untuk membersihkan putting.
sekitar payudara
62
a. Pemberian ASI segera 30 menit pertama setelah
bayi lahir.
b. Menyusui bayi sering, siang dan malam, setiap
waktu sampai bayi tidak mau menyusu.
c. Menyusui payudara kiri dan kanan secara
bergantian.
d. Berikan ASI dari satu payudara sampai kosong
sebelum pindah kepayudara lainnya.
e. Jika bayi telah tidur selama 3 jam, bangunkan
dan langsung disusui.
f. Cara menyusui yang benar sangat penting
sekali dalam upaya memperbanyak ASI.
g. Dukungan psikologis dari keluarga dan
sekitarnya akan sangat berpengaruh.
7. Beritahu ibu akan dilakukan kunjungan ulang.
Memberitahu ibu akan dilakukan kunjungan ulang
pada tanggal 30 Mei 2021.
Ibu bersedia untuk melakukan kunjungan ulang
pada tanggal 30 Mei 2021.
63
B. Pembahasan
SOAP
a. Data Subjektif
1) Keluhan utama
a) Tinjauan teori
b) Tinjauan kasus
belum lancar
bengkak dan nyeri lagi dan ASI nya sudah keluar lancar.
c) Pembahasan
b. Data Objektif
1) Payudara
64
a) Tinjauan teori
b) Tinjauan kasus
Pembengkakan :terdapat
c) Pembahasan
c. Assesment /Analisis
1) Tinjauan teori
65
2) Tinjauan kasus
bengkak.
postpartum.
3) Pembahasan
karena bidan sudah melakukan anamnesa sesuai dengan teori yang ada
data objektif.
d. Planning
1) Tinjauan teori
2) Tinjauan kasus
membaik.
66
b) Kaji ibu tentang perawatan payudara.
keluarkan aloe vera dari kulkas, lalu letakan pada payudara yang
67
Menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering mungkin dan
payudara.
putting.
68
Ibu mengatakan tidur 4-5 jam pada malam hari dan 2-3 jam pada
siang hari.
mei 2021
keadaan baik.
payudara.
69
bila penuh atau 2-3x/ hari, dan melakukan perawatan payudara
seperti nasi, sayuran hijau, ikan, telur, daging, tahu dan tempe.
(2) Menyusui bayi sering, siang dan malam, setiap waktu sampai
(5) Jika bayi telah tidur selama 3 jam, bangunkan dan langsung
disusui.
(6) Cara menyusui yang benar sangat penting sekali dalam upaya
memperbanyak ASI.
sangat berpengaruh.
70
f) Beritahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang.
30 mei 2021.
3) Pembahasan
71
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan Asuhan Kebidanan pada ibu nifas terhadap Ny.N umur
25 tahun P1A0 4 hari postpartum dimulai dari tanggal 19-21 mei 2021 ,
oedem, Putting susu kencang, Kulit mengkilat, dan ASI tidak keluar.
4) Penulis mampu melakukan planning pada Ny.N umur 25 tahun 4 hari post
1. Saran
1. Saran teoritis
72
Diharapkan hasil penelitian ini bisa menjadi sumber rujukan atau
2. Saran Praktis
b. Bagi penulis
asuhan kebidanan.
c. Bagi Pasien
bengkak dirumah.
73
sebagai bahan kajian untuk meningkatkan ilmu pengetahuan bagi
74
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, dan Sunarsih, 2014. Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas. Jakarta:
Salemba Medika.
Nisak, M dan Susanti, E.T. Breast care Untuk Mengatasi Menyusui Inefektif
postpartum. Jurnal Keperawatan Karya Bakhti .Tersedia dari URL:
http://ejournal.akperkbn.ac.id/index.php/jkk/arti
75
Rukiyah, dkk, 2017. Asuhan Kebidanan Patologi Kebidanan, Jakarta: Trans
Info Media
Sastri. Analisis Kejadian Payudara Bengkak Pada Ibu Nifas Di Bidan Praktik
Mandiri Maliah Palembang 2016 Jurnal Kebidanan [serial online] 2017
Sutanto, AV. 2018. Asuhan Kebidanan Nifas dan Menyusui. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press.
76
LAMPIRAN
77