Anda di halaman 1dari 18

RAGAM GEJALA SOSIAL

DALAM MASYARAKAT

DISUSUN OLEH :
1. NESI NUR BAITI
2. INTAN NURAINI
3. HANI ROMADONA
4. DWI REGITA CAHYANI

SMA N 1 SEKINCAU
DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
KABUPATEN LAMPUNG BARAT
PROVINSI LAMPUNG
T.P 2022/2023

1
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... 1


DAFTAR ISI ................................................................................................... 2
KATA PENGANTAR ...................................................................................... 3

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................................... 4
B. Rumusan masalah ............................................................................. 4
C. Tujuan penulisan ................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian gejala sosial ..................................................................... 6
B. Gejala sosial Masyarakat Indonesia ................................................... 7
C. Pengaruh Stratifikasi Sosial ............................................................... 8
D. Ciri-ciri gejala sosial ........................................................................... 8
E. Dampak gejala sosial di masyarakat .................................................. 10

BAB III KESIMPULAN


A. KESIMPULAN ................................................................................ 15
B. SARAN ........................................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 17

2
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan syukur oenulis panjatkan kepada Allah SWT yang
telah memberi kekuatan dan kemudahan dalam penulis menyelesaikan makalah
ini sehingga dapat diselesaikan. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
pelajaran Sosiologi, namun demikian semoga makalah ini tidak hanya
bermanfaat bagi penulis, namyn juga bisa bermanfaat dan menambah wawasan
bagi kita semua.

Penulis menyadari bahwa makalah ini banyak dialami kekurangannya,


karena itu penulis berharap masuka dari pembaca agar makalah ini menjadi lebih
sempurna. Dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih
kepada Kepala SMA N 1 Sekincau yang telah memberi kesempatan kapada
penulis untuk mengabdikan diri dilingkungan SMA. Penulis juga ingin
mengusulkan terimakasih kepada teman-teman di SMA N 1 Sekincau yang
cukup memberi kehangatan persaudaraan.

Sekincau, Januari 2023


Penulis

3
BAB I

RAGAM GEJALA SOSIAL DALAM MASYARAKAT

A. LATAR BELAKANG

Perubahan sosial dapat dikatakan sebagai suatu perubahan dari


gejala-gejala sosial yang ada pada masyarakat, dari yang bersifat individual
sampai yang lebih kompleks. Perubahan sosial dapat dilihat dari segi
terganggunya kesinambungan diantara kesatuan sosial walaupun keadaannya
relatif kecil. perubahan ini meliputi struktur, fungsi, nilai, norma, pranata, dan
semua aspek yang dihasilkan dari interaksi antarmanusia, organisasi atau
komunitas, termasuk perubahan dalam hal budaya.

Gejala sosial menggambarkan sesuatu yang mempengaruhi atau


dipengaruhi oleh perilaku makhluk di sekitar masyarakat. Cara kita melakukan
hal-hal yang kita lakukan dipengaruhi oleh fenomena yang kita hadapi pada
waktu tertentu.Gejala sosial merupakan suatu fenomena. Dalam hal tersebut
terdapat beberapa perubahan bahkan konflik penyatuan dimensi-dimensi
sosial yang ada dalam diri manusia untuk berinteraksi antar sesama sebagai
makhluk sosial. Gejala-gejala yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat ini
terjadi secara spontan dan pada umumnya menimbulkan perubahan-
perubahan, baik itu perubahan yang mengarah pada sesuatu yang positif
maupun negatif.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian gejala sosial
2. Apa saja ciri-ciri gejala sosial
3. Apa gejala-gejala yang ada dalam masyarakat

4
C. TUJUAN PENULISAN
1. Untuk mengetahui gejala sosial
2. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri gejala sosial
3. Untuk mengetahui gejala gejala yang ada dalam masyarakat

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Gejala Sosial

Gejala sosial menggambarkan sesuatu yang mempengaruhi atau


dipengaruhi oleh perilaku makhluk di sekitar masyarakat. Cara kita melakukan
hal-hal yang kita lakukan dipengaruhi oleh fenomena yang kita hadapi pada
waktu tertentu.Gejala sosial merupakan suatu fenomena. Dalam hal tersebut
terdapat beberapa perubahan bahkan konflik penyatuan dimensi-dimensi
sosial yang ada dalam diri manusia untuk berinteraksi antar sesama sebagai
makhluk sosial. Gejala-gejala yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat ini
terjadi secara spontan dan pada umumnya menimbulkan perubahan-
perubahan, baik itu perubahan yang mengarah pada sesuatu yang positif
maupun negatif. Contoh dari gejala sosial yang paling umum adalah
menyaksikan atau ikut terlibat dalam sebuah bentrokan. Bentrokan merupakan
sebuah konflik dan hal tersebut dapat di selesaikan atau di satukan dengan
jalan perdamaian yang di lakukan oleh kedua belah pihak. Dari contoh tersebut
dapat di katakana bahwa gejala sosial ini bisa di katakana juga sebagai proses
atau konflik. Karena hal tersebut juga bisa menyebabkan suatu perubahan di
dalamnya.

Gejala sosial merupakan segala sesuatu yang di buat maupun di


lakukan oleh manusia di dalam lingkungan kehidupannya. Terdapat
bermacam-macam gejala sosial yang bisa di lihat dari kehidupan sehari-hari
atau bahkan di lingkungan.

Gejala-gejala sosial yang terjadi tersebut kemudian nantinya akan


menimbulkan suatu permasalahan baru dalam lingkungan masyarakat. Hal
tersebut dapat terus menerus terjadi hingga di temukan sebuah upaya
penyelesaian untuk masalah tersebut.

Gejala-gejala sosial yang terjadi di Indonesia sangat beragam, mulai


dari gejala yang membawa sesuatu yang menjadi lebih buruk dari sebelumnya.

6
Gejala umum yang terjadi di lingkungan sosial umum Indonesia pada
umumnya berkenaan dengan tingkah laku masyarakat dalam lingkungan
sosialnya.

Sosiologi terutama menelaah gejala-gejala yang wajar dalam


masyarakat seperti norma-norma, kelompok sosial, lapisan masyarakat,
lembaga-lembaga kemasyarakatan, proses sosial, perubahan sosial dan
kebudayaan, serta perwujudannya. Tidak semua gejala tersebut berlangsung
secara normal sebagaimana di kehendaki masyarakat yang bersangkutan.
Gejala-gejala yang tidak di kehendaki merupakan gejala abnormal atau gejala-
gejala patologis. Hal tersebut di sebabkan karena unsure-unsur masyarakat
tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya sehingga menyebabkan
kekecewaan-kekecewaan dan penderitaan. Gejala-gejala abnormal tersebut di
namakan masalah-masalah sosial.

Gejala sosial merupakan fenomena yang sangat mengait, maka tidak


mengherankan bahwa perubahan yang terjadi pada salah satu atau beberapa
aspek, di kehendaki atau tidak di

7
kehendaki, dapat menghasilkan perubahan pada aspek yang lain. Terjadinya
dampak yang tidak di kehendaki itulah yang kemudian di kategorikan ke dalam
masalah sosial

B. Gejala sosial masyarakat Indonesia


Keadaan geografis Indonesia yang terdiri dari beberapa ribu pulau
besar kecil dari barat sampai ke timur yang kemudian tumbuh menjadi satu
kesatuan sukubangsa yang melahirkan berbagai ragam budaya.
Indonesia terletak antara dua titik silang samudra yaitu Samudra Hindia
dan Samudra Pasifik. Letak strategis ini merupakan daya tarik bagi bangsa-
bangsa asing datang dan singgah di wilayah ini sehingga Amalgamasi
(perkawinan campur) dan Asimilasi (perbauran budaya) diantara kaum
pendatang dan penduduk asli maupun antara kaum pendatang sendiri terjadi.
Hal demikian membuat masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai ras, etnis
dan sebagainya.
Iklim yang berbeda antara daerah satu dengan daerah lain
menimbulkan perbedaan mata pencaharian penduduknya. Contoh: orang yang
tinggal di wilayah pedalaman cenderung bermata pencaharian sebagai petani,
sedangkan yang tinggal di wilayah pantai sebagai nelayan/pelaut.

C. Pengaruh Stratifikasi Sosial


Selain menimbulkan tumbuhnya pelapisan dalam masyarakat, juga
munculnya kelas- kelas sosial atau golongan sosial.

Adanya pelapisan sosial dapat pula mengakibatkan atau


mempengaruhi tindakan- tindakan warga masyarakat dalam interaksi
sosialnya. Pola tindakan individu-individu masyarakat sebagai konsekuensi
dari adanya perbedaan status dan peran sosial akan muncul dengan
sendirinya.

Pelapisan masyarakat mempengaruhi munculnya life chesser & life stile


tertentu dalam masyarakat, yaitu kemudahan hidup dan gaya hidup tersendiri.
Misalnya, orang kaya (lapisan atas) akan mendapatkan kemudahan-
kemudahan dalam hidupnya, jika dibandingkan orang miskin (lapisan bawah);
dan orang kaya akan punya gaya hidup tertentu yang berbeda dengan orang

8
miskin.
D. Ciri-ciri Gejala Sosial
Manusia adalah makhluk multidimensional, meliputi dimensi individual,
sosial, dan makhluk moral. Ketiga dimensi tersebut bisa dibedakan, namun
dalam membentuk eksistensi manusia tidak terpisah satu dengan lainnya.
Dimensi individual menunjukkan bahwa manusia adalah makhluk yang mampu
menyadari keberadaan dirinya sendiri dan bertanggung jawab secara pribadi
terhadap dirinya itu. Dimensi sosial manusia berupa kesadaran bahwa
eksistensi seorang individu tidak akan ada artinya tanpa eksistensi individu
lainnya dalam bentuk kelompok manusia. Sedangkan dimensi moral
menunjukkan kelebihan manusia dibandingkan dengan makhluk hidup
lainnya, yakni manusia menyadari bahwa eksistensi kehidupannya tidak
hanya berada dalam dimensi kesendirian ataupun kekelompokannya
(hewanpun seperti itu), namun juga memiliki seperangkat tata-nilai (values)
yang turut menentukan kualitas hidupnya. Tata-nilai itu menurut ilmu filsafat
meliputi logika (tata-nilai “benar” atau “salah”), etika (tata-nilai “pantas” atau
“tidak pantas”), dan estetika (tata-nilai “indah” atau “tidak indah”). Adapun
hewan dan makhluk hidup lainnya tidak memiliki perangkat tata-nilai tersebut,
tau dengan kata lain tidak mempunyai “daya pilih” atau daya seleksi dalam
menentukan kualitas kehidupannya.

Dengan demikian salah satu dimensi yang harus difahami oleh


manusia adalah dimensi sosial, tanpa melepaskan hubungan imanen
(melekat) –nya dengan dimensi-dimensi lainnya. Mempelajari dimensi sosial
manusia berarti menekankan perhatian pada aspek manusia dalam kerangka
kekelompokannya dengan manusia lain, tanpa mengabaikan hubungan dan
kesalingpengaruhannya dengan dimensi lainnya tersebut.

Contoh-contoh “gejala sosial” yang lain:

- keluarga

- kerabat

- suku

- marga

9
- koperasi

- klub sepakbola

- ensemble musik atau orkes

- peperangan

- partai politik

- parlemen

- migrasi

E. Gejala-Gejala Yang Ada Dalam Masyarakat


1) .Penyalahgunaan Narkoba
Penyalah gunaan narkoba dapat menyebabkan peningkatan HIV/AIDS
(Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome).
Kekacauan mental, dan kejahatan yang pada gilirannya merusak sendi-sendi
kehidupan sosial. Puluhan bahkan ratusan juta orang telah kecanduan narkoba.
Di Indonesia Badan Narkotika Nasional (BNN) menaksir bahwa kira-kira ada 3,2
juta orang yang sudah terjerat ketergantungan Narkotika. Kendati persoalan
narkoba muncul, pemerintahan kita memberi harapan bagi setiap orang,
keluarga, masyarakat yang terpengaruh oleh penyalahgunaan narkoba serta
yang terkait dengan persoalan kesehatan dan sosial. Riset menunjukkan bahwa
kaum muda yang terlibat dalam komunitas keagamaan nampaknya tidak begitu
rentan terhadap penggunaan Narkoba.
Komunitas keagamaan berada di garda depan dalam merespon
kebutuhan pelayanan sosial yang mendesak bagi setiap individu dan
masyarakat. Termasuk ketergantungan narkoba, kita memberikan makanan
dan pakaian bagi yang membutuhkan, kita memberi naungan bagi tuna wisma.
Kita menawarkan pengobatan narkoba, bingkisan dan membantu kelompok-
kelompok anggota yang berjuang menjaga agama. Ketika mencegah
penggunaan narkoba, kita juga dapat memainkan peranan penting.
Indonesia bukan hanya negara perdagangan narkoba, namun juga
produsen dan pasar jaringan global yang sistematik dalam industri ini, oleh
karena itu dibutuhkan kerja sama sinergis antara pemerintah, LSM, organisasi
sosial, untuk mengatakan tidak pada narkoba guna menyelamatkan generasi
masa depan kita. Nahdlatul Ulama (NU) sebagai organisasi muslim moderat

10
terbesar dengan anggota lebih dari 50 juta orang, menaruh prihatin dan perlu
mengambil peran dalam mengatasi persoalan inI.

Pencegahan dan pengobatan akibat penyalahgunaan narkoba merupakan


persoalan yang komplek yang masih perlu banyak dipelajari tentang apa yang
terbaik dilakukan dan oleh siapa, agama tentunya memiliki peran untuk
dimainkan, namun materi ajaran agama yang ada belum mencukupi untuk
pencegahan dan pengobatan yang efektif, juga ada rumusan bahwa kegiatan
berbasis keagamaan dapat diperbaiki dengan beberapa praktik pencegahan
yang baik dalam masyarakat Islam kita. Seperti semua program pencegahan
dan pengobatan yang didasarkan pada kebutuhan agama perlu dievaluasi
secara hati-hati oleh peneliti yang independen yang menggunakan indikator
keberhasilan yang obyektif. Dengan demikian pertukaran pandangan dan
pengalaman diantara kita itu penting. Guna memberikan bantuan yang
lebih baik bagi mereka yang memiliki persoalan narkoba.

2). HIV/AIDS
Tidak Hanya Menyangkut Masalah Medis Tetapi Juga Masalah
Sosial Bagi masyarakat awam keberadaan penyakit HIV dan AIDS dianggap
sebagai sesuatu yang berbahaya. Bagi masyarakat istilah HIV dan AIDS
biasanya tergambar sebagai masalah medis yang timbul akibat suatu perilaku
negative dalam pergaulannya. Penderitanya yang di sebut ODHA (Orang
Dengan HIV/AIDS) sering dijauhi dalam pergaulan karena dianggap perilaku
negatifnya dapat menimbulkan HIV dan AIDS.
Banyak masyarakat menganggap penularan HIV dapat terjadi
dengan mudah. Isu yang berkembang di masyarakat mengenai penularan
HIV adalah sebagai berikut:

 Penularan HIV dapat terjadi karena bersalaman, berpelukan, atau


berciuman dengan penderita HIV dan AIDS
 Kontak langsung seperti terpapar batuk atau bersin oleh penderita HIV
dan AIDS

 Memakai fasilitas umum bersama-sama dengan penderita HIV dan


AIDS misalnya toilet
 HIV dan AIDS dapat menular pada tempat pemandian umum
misalnya memakai kolam renang bersama-sama

11
 Hidup bersama, berbagi makanan atau menggunakan alat makan
secara bersama dengan ODHA
 HIV dan AIDS dapat menular akibat gigitan serangga
misalnya nyamuk Berdasarkan isu yang berkembang pada
masyarat mengenai penularan HIV kita akan

cenderung mengganggap bahwa HIV itu adalah virus mematikan yang


dapat menular dengan mudahnya kapanpun, dimanapun, dan kepada
siapapun. Padahal dalam kenyataannya tidak seperti yang masyarakat
bayangkan.

3).Tawuran Pelajar
Tawuran, sepertinya masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi.
Hampir setiap minggu, berita itu menghiasi media massa. Bukan hanya
tawuran antar pelajar saja yang menghiasi kolom-kolom media cetak, tetapi
tawuran antar polisi dan tentara , antar polisi pamong praja dengan pedagang
kaki lima, sungguh menyedihkan. Inilah fenomena yang terjadi di masyarakat
kita. Tawuran antar pelajar maupun tawuran antar remaja semakin menjadi
semenjak terciptanya geng-geng. Perilaku anarki selalu dipert ... pelajar saja
yang menghiasi kolom-kolom media cetak, tetapi tawuran antar polisi dan
tentara , antar polisi pamong praja dengan pedagang kaki lima, sungguh
menyedihkan. Inilah fenomena yang terjadi di masyarakat kita. Tawuran antar
pelajar maupun tawuran antar remaja semakin menjadi semenjak terciptanya
geng-geng. Perilaku anarki selalu dipertontonkan di tengah- tengah
masyarakat. Mereka itu sudah tidak merasa bahwa perbuatan itu sangat tidak
terpuji dan bisa mengganggu ketenangan masyarakat bebas dan orang tua
tidak bisa membendung perkembangan sebuah teknologi Filter yang baik buat
anak adalah agama dengan agama si anak bisa membentengi dirinya sendiri
dari pengaruh buruk apapun dan dari manapun.Dan pendidikan anak tidak
seharusnya diserahkan seratus persen pada sekolah. Peranan sekolah juga
sangat penting dalam penyelesaian masalah ini. Untuk meminimalkan tawuran
antar pelajar, sekolah harus menerapkan aturan tata tertib yang lebih ketat,
agar siswa/i tidak seenaknya keluyuran .

12
4). PERGAULAN BEBAS

Pergaulan bebas sering dikonotasikan dengan sesuatu yang negatif


seperti seks bebas, narkoba, kehidupan malam, dan lain-lain. Memang istilah
ini diadaptasi dari budaya barat dimana orang bebas untuk melakukan hal-
hal diatas tanpa takut menyalahi norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Berbeda dengan budaya timur yang menganggap semua itu adalah hal tabu
sehingga sering kali kita mendengar ungkapan “jauhi pergaulan bebas”.

Sebenarnya makna pergaulan bebas tidak sebatas itu. Saya jadi ingat
sewaktu masih kecil, sekitar umur 12 tahun. Pada suatu malam kami
sekeluarga makan diluar. Kebetulan di restoran itu ada satu keluarga
ekspatriat yang juga ingin bermakan malam bersama. Pada waktu itu saya
baru mengenal bahasa inggris. Saya mendengar dengan cermat percakapan
yang sedang berlangsung di meja para ekspatriat tersebut. Salah satu dari
mereka masih seumuran saya dan dia memanggil ayahnya dengan kata “you“.
“Loh, bukankah you itu artinya kau atau kamu atau anda. Koq sangat tidak
sopan betul anak ini?”, begitu pikir saya saat itu.

Saya langsung menanyakan hal ini kepada ayah saya. Dan katanya
orang bule memang begitu, menyebut lawan bicara kalau tidak pake “you” ya
pake nama. Setelah beranjak dewasa dan sering menonton film-film barat,
saya juga sering memperhatikan di film-film itu ada percakapan antara anak-
anak dan orang dewasa dengan kasus yang sama. Kadang-kadang stasiun
televisi sampai mengganti kata “you” dengan kata “ayah” misalnya, atau
“paman” untuk menyesuaikan dengan budaya kita.

Kasus ini merupakan salah satu bentuk dari pergaulan bebas dimana
usia bukanlah menjadi pembatas. Seperti pada film “Pay It Forward”, Trevor

13
(Haley Joel Osment) memanggil gurunya Mr. Simonet (Kevin Spacey).
Tapi di luar jam sekolah dia memanggilnya Eugene. Menurut saya ini adalah
sesuatu yang positif untuk membangun hubungan yang akrab dan baik. Tanpa
adanya batasan usia sehingga yang muda tidak sungkan dengan yang lebih
tua dan yang tua tidak perlu jaim dengan yang muda.

14
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Gejala-gejala sosial yang terjadi di Indonesia sangat beragam, mulai


dari gejala yang membawa sesuatu yang menjadi lebih buruk dari
sebelumnya. Gejala umum yang terjadi di lingkungan sosial umum Indonesia
pada umumnya berkenaan dengan tingkah laku masyarakat dalam lingkungan
sosialnya.

Sosiologi terutama menelaah gejala-gejala yang wajar dalam


masyarakat seperti norma-norma, kelompok sosial, lapisan masyarakat,
lembaga-lembaga kemasyarakatan, proses sosial, perubahan sosial dan
kebudayaan, serta perwujudannya.

Contoh-contoh “gejala sosial” yang lain:

- keluarga

- kerabat

- suku

- marga

- koperasi

- klub sepakbola

- ensemble musik atau orkes

- peperangan

- partai politik

- parlemen

- migrasi

15
B. Saran

Kami sadar bahwa masih banyak kekurangan yang kami miliki, baik dari tulisan
maupun bahasan yang kami sajikan, oleh karena itu mohon di berikan sarannya
agar kami bisa membuat makalah lebih baik lagi, dan semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi kita semua, dan menjadi wawasan kita dalam memahami
paragraf.

16
DAFTAR PUSTAKA

Pidarta, Prof. Dr. Made. 2004. Manajemen Pendidikan Indonesia. Jakarta: PT


Rineka Cipta. Soetomo, 2008, Masalah Sosial dan Upaya Pemecahannya,
Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Sudagung, Hendro Suroyo, Mengurai
Pertikaian Etnis: Migrasi Swakarsa Etnis Madura

https://sc.syekhnurjati.ac.id di unduh tanggal 07 Januari 2023 Pukul 09.35


WIB

17

Anda mungkin juga menyukai